Rabu, 13 Agustus 2025

DESAHAN LIAR ARUM PADA SAAT NAFSU TINGGI

 DESAHAN LIAR ARUM PADA SAAT NAFSU TINGGI




Cerita Dewasa

Dengan kesalnya Arum menuju di ranjang gadis itu dikenal sebagai musisi berjilbab saat ini dia sedang mengalami amarah, dengan alasan banyak yang menggoda dan orang orang usil saat dia di panggung, ada eksekutif muda yang bilang “kapan buka bajunya” dan ada juga yang mengulurkan tangannya mencoba ingin meremas susunya Arum.

Situasi seperti itu menjadi yang lumrah karena dekat pantai kuta dan semuanya menikmati hiburan yang disuguhkan, Arum masih ingat dengan nada tertawa orang yang mau memegang susunya dan dia bergegas keluar dari café tersebut dan dia menuju ke kamar mandi hanya dengan mengenakan celana dalam.

Namun niatnya terhenti ketika ia mendengar ketukan dipintu.keras dan mengelegar. emosi kembali terpancing. bergegas Arum melangkah ke pintu, namun urung, entah kenapa ia menarik keluar dari tasnya sebuah jubah panjang berwarna biru muda, lalu dengan cekatan tangannya memasang jilbab. masih sangat lancar.

Arum belum melupakan semua kebiasaan itu. lalu dengan cepat membuka pintu, namun sebelum sempat melontarkan kata-kata amarahnya, satu pukulan keras menghantam pelipisnya. mata Arum langsung terasa gelap, dan terhuyung-huyung. ia merasakan seseorang mendorong tubuhnya dengan kuat hingga ia terbanting dan jatuh ke lantai.

Samar terdengar suara pintu dikunci. lalu gelap. tak tahu berapa lama ia pingsan, yg jelas ketika Arum tersadar ia berada disebuah ruangan yg asing. perlahan Arum mencoba memeriksa keadaan tubuhnya, ternyata ia masih mengenakan jilbab dan berpakaian lengkap.

Sedikit rasa lega muncul. namun Arum terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang memeluknya dari belakang. Arum yg masih mengenakan jilbab lebar ini menjadi sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah lelaki di cafe yg tadi ditamparnya.

Arum meronta dari dekapan laki-laki itu namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipinya, membuat Arum terdiam tak berkutik.laki-laki itu, Indra, mendekatkan mulutnya ke telinga Arum yang tertutup jilbab lebar.

“Maaf, Mbak Arum. Mbak begitu cantik dan menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau belati ini akanmerusak wajah ayu yang cantik ini”. desis Indra lembut, namun membuat Arum gemetar tak berkutik.

Kilatan belati yg terpantul ke wajahnya membuat wajah Arum pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Arum melihat pisau belati yg berkilat-kilat begitu dekat, kesannya seolah sangat tajam itu sehingga membuatnya semakin lemas ketakutan.

Wajahnya pucat pasi oleh ketakutan yang menyerangnya.tiba-tiba tubuh Arum mengejang ketika dia merasakan, tangan Indra menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan bra, lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya.

“Jangaan.. aku mohon jangan mas.. aku minta maaf ” rintih Arum ketakutan. Namun laki-laki ini tak perduli, kedua tangannya kini bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan musisi muda itu.

Arum menggeliat-geliat akibat remasan laki-laki yang menjarah tubuhnya dalam posisi membelakangi laki-laki itu.


“Jangaan.. mas .. euh … saya minta .. emmph.. maaf… tolong .. saya pulang..” pintanya masih dengan wajah ketakutan.

Namun tak disadarinya kata-kata mengalir tak lancar, terputus-putus, tanpa disadarinya vaginanya mulai basah oleh cairan. Indra merasakannya, ia tertawa pelan sebelum kemudian berlutut di belakang Arum.

Arum menggigil, tubuhnya tak sadar tersentak, ketika kemudian merasakan tangan lelaki itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun celana dalamnya.

Tubuh Arum gemetar oleh rasa malu dan takut ketika tanpa diduganya, Indra menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang. tak tertahan Arum terpekik dengan wajah yang merah padamketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang.

Indra justru merasa takjub melihat dirigent orkestra T&T itu dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya. Sungguh, Indra tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat kemulusan tubuh Arum yang dulu sering dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat ketika memimipin pagelaran atau konser musik.

Pertama kali Indra melihat Arum subiakto di televisi, ia memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Indra sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan daya tarik Arum yg berjilbab, yg membuat Indra membayangkan bermacam hal karena tak bisa menduga bentuk tubuh Arum, istrinya yg biasa tampil berbaju ketat sexy dan terbuka itu tidak ada apa-apanya.

Namun saat itu kesan alim yg timbul dari Arum yg selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya merasa segan dan bersalah, rasanya malu sendiri. Tetapi sejak Arum melepas jilbabnya dan tampil sexy Indra semakin terpikat dengan kecantikannya, dan semakin tak mampu membendung gairah sexualnya pada Arum.

Maklum saja selama ini memang Indra selalu melihat Arum dalam keadaan memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, namun Indra dapat membayangkan kesintalan tubuh Arum melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang sesekali terlihat selintas pada pakaiannya yg berjilbab lebar.

Indra tidak menyangka kalau bagian tubuh Arum subiakto yang selama ini tersembunyi, kini akan dapat dinikmatinya.Muka Arum semakin merah padam ketika diliriknya, mata Indra masih melotot melihatnya yang setengah telanjang.

Celana dalamnya memang kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Indra, sehingga Arum terbuka setengah tubuhnya ke bawah. Bentuk pinggul dan pantat Arum yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Indra.

Belahan pantat Arum yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak.Diantara belahan pantat Arum terlihat belahan bibir kemaluan berwarna kemerahan, sangat menggiurkan.

“Arum..Kakimu direnggangkan. Aku ingin melihat vaginamu…”desis Indra sambil jongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan Arum yg saat itu masih mengenakan jilbab lebar yg sebenarnya tak lagi disukainya itu.

Arum mencoba menolak, namun Indra meraih belati lalu menggerak-gerakkan sehingga kilaunya terpantul ke wajah Arum, membuat keberanian gadis itu luntur kembali.Arum menyerah, ia merenggangkan kakinya.

Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Dipangkal paha Arum rambut kemaluannya tak dicukur habis, meskitak lebat, namun terlihat rapi. Indra kagum melihat kemaluan Arum yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.

Yang sudah kendur karena dihajar penis Indra berkali-kali dan sudah melahirkan 3 anak. memang penis Indra tergolong abnormal, bahkan mungkin tergolong sebagai cacat sebenarnya, terlalu besar. hampir 30 cm panjangnya, dengan diameter yg cukup besar.

Mulut istrinya bahkan tidak mampu mengulum penis Indra. namun bagi Indra ini adalah cacat yg menyenangkan ia sangat menyukai mendengar dan menyaksikan gadis-gadis yg diperkosanya menjerit kesakitan, ketika ia meng’hajar’ mereka.“Jangaan..mas, aku muhon … “ pinta Arum dengan suara bergetar menahan tangis, ketika ia merasakan tangan Indra meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang.

Namun Indra seolah tak mendengarnya justru tangan itu semakin bersemangat, kemudian lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Arum lantasmendekatkan wajahnya menciumi pantat mulus yang montok itu.

Arum menggeliat, terlebih ketika lidah Indra mulai menyentuh anusnya. Arum tersentak, tubuhnya terkejat-kejat diluar kehendaknya, tak sadar mulutnya mulai merintih. Arum mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya, lantas menyusuri celah di pangkal pahanya.

Dengan bernafsu Indra menguakkan bibir kemaluan Arum yang berwarna merah jambu dan lembab.Tubuh Dirigent Orkestra T&T itu mengejang hebat saat lidah Indra menyeruak ke liang vaginanya.

Tubuhnya semakin bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama Arum kian tak kuasa menahan erangannya. terlebih ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya,dan menit-menit selanjutnya Arum semakin larut oleh birahi ketika Indra seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya.

Seumur hidupnya, Arum belum pernah diperlakukan seperti itu.“Hmmm…, enakkan , Arum ….” kata Indra sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan Arum ,walaupun begitu tangan kirinya terus bermain di vagina Arum.

“Aihhhh…eungghhhh….” Arum mengerang dengan mata terpejam. Namun mata itu membelalak ketika beberapa saat kemudian sesuatu yang besar,panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.

Tubuh Arum yg setengah telanjang, namun masih mengenakan jilbab ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki penis Indra namun ketakutan dan gairah yg sudah menguasainya membuat Arum hanya bisa pasrah.

Tapi sekejap kemudian Arum merasakan batang penis Indra yang besar dan panjang, menyeruak memaksa bibir vagina Tia terkuak lebih lebar, rasa sakit seketika membuatnya menjerit kesakitan.

“Ahhhhhhhh, aduuuuuuuuuh .. sakit. Adaaauoooww. ” Arum menjerit-jerit menahan sakit ketika penis yg sangat besar menyodok masuk dan akhirnya bersarang diliang kemaluannya begitu dalam.Tubuh Arum hanya mampu menggelinjang ketika Indra mulai menggerakan penis dalam jepitan kemaluan tia yg terasa sangat ketat akibat besarnya penis Indra, Tia menjerit-jerit tak mampu menahan sakit.

“Aduuuuuh, ampun … aduh sakit. Tolong .. Tolong” Arum mencoba berontak dengan sia-sia, teriakan minta tolongnya menggema dalam ruangan itu. Namun Indra tidak perduli, dengan kuat ia terus mengerakkan tubuhnya, menyodokkan penisnya sedalam mungkin. akhirnya Arum hanya bisa mengerang lemah.

Air mata nya bercucuran, bahkan air liur menetes dari mulutnya akbitat teriakan yg tak hentinya dijeritkan Arum tadi. cairan vaginanya perlahan mulai membuat penis itu bergerak lebih mulus.

“Mmmfff…enak kan Arum? ngentot tanpa melepas baju….nnghhh…” kata Indra di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas erengah-engah. tia dapat merasakan penis Indra, yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya itu, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis mantan suaminya.

Tanpa bisa dicegah perasaan padat dan sesak dalam vaginanya membuat tia bergairah.Tangan kiri Indra membekap pangkal paha tia, lalu mulai menekankan pinggul musisi muda itu kebelakang, dengan keras, membuat tia tanpa sadar menggigit bibirnya.

Arum tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya. ia mulai mendesah liar, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke dalam jubahnya, lalu merobek bra Arum sampai putus, kemudian meremas dan memilin-milin puting susunya yang sekarang menonjol.

“Ayo Arum….ahhhh…jangan bohongi dirimu, sendiri.”Indra terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina wanita muda itu.Arum menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa sakit dan malu.


Tapi ia tak mampu.Arum mendesah dan mengerang, bahkan tanpa sadar mulai mengenjotkan tubuhnya mengayun maju mundur dengan kuat. Arum bergerak dengan liar, lalu tubuh menggelinjang dan bergetar hebat, sampai tersentak-sentak, dan dalam waktu beberapa menit kemudian Arum menjerit sangat keras saat ia meraih puncak kenikmatan, hingga suaranya menggema memenuhi ruangan. tubuhnya melengkung seperti busur.

Lalu Arum langsung lunglai, tapi Indra selangkah lagi sampai ke puncak. ia terus mengaduk vagina Arum subiakto yg terkulai lemah dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan wanita muda itu.

Kedua tangannya mencengkeram payudara Arum yang padat dan montok dengan kuat. Arum yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam vaginanya disembur cairan hangat mani dari penis Indra, yg terasa banyak membanjiri liang vaginanya.

Arum kembali merintih, mirip suara anak kucing, saat perlahan Indra menarik keluar penisnya yang belumuran mani lalu membalikkan Arum, dan meletakkan penisnya di depan mulut Arum. Arum tak sadar menyedot dan menghisap cairan itu.

mencoba mengulum batang penis yg sangat besar itu. Indra terkejut ketika tia mampu membuka mulutnya cukup besar sehingga kepala penis Indra masuk dalam mulutnya. namun ketika gelombang kenikmatan itu berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita muda itu.

Dengan kuat Arum mendorong penis Indra keluar dari mulutnya. wajah Arum dan jilbabnya berlumuran mani. Arum terisak dengan tangan bertumpu pada meja disisinya.“Sudah, Arum nggak usah nangis! toh Arum ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau mau selamat !!” kata Indra dengan tekanan keras sambil membenahi celanannya.

Arum tersentak ketika melihat Indra lalu meraih sebuah handicam, senyum laki-laki itu terlihat mengerikan.namun keterjutannya tak terhenti sampai disitu, ketika ia menyadari ada begitu banyak kamera film, layaknya sebuah studio produksi film, dan ada sekitar duapuluhan lelaki yang saat ini merapikan peralatan itu.

Air mata Arum menetes, jadi sedari tadi ia ditonton oleh begitu banyak orang. Arum terduduk lemas.lalu kata-kata Indra berikutnya membuatnya tersentak.

” kalau kamu tidak ingin film ini kami sebarkan, kamu harus selau menuruti perintah kami.

”tawanya menggema dalam ruangan itu. Arum terdiam, ia sudah bisa membayangkan bahwa ia akan menjadi objek pelampiasan nafsu Indra dan teman-temannya.dengan ketakutan ia melihat beberapa laki-laki mendekat.

Arum mendengar Indra berkata ..” nah, sekarang kita buat episode yg lain.”Arum menjerit ketakutan ketika ia mengetahui apa yg akan mereka lakukan.tawa mereka terdengar mengerikan.

Lalu beberapa orang mulai melucuti pakaian dan jilbabnya.Indra melangkah keluar, ia akan menghubungi beberapa temannya. ini peluang bisnis, pasti banyak yg mau membayar untuk menyetubuhi Arum subiakto.

Dari pintu yg perlahan menutup teriakan dan jerit ketakutan Arum terdengar. tadi Indra sengaja tidak mengatakan bahwa adegan selanjutnya akan dilakukan beramai-ramai sekaligus dengan tujuh orang lelaki yang akan memperkosa Arum secara brutal.

Teriakan Arum terputus ketika pintu menutup, membuat ruangan itu kedap suara.Indra melangkah, cahaya matahari bali membanjiri lorong yg berhiaskan jendela-jendela kaca besar, dikejauhan terdengan suara ombak,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Selasa, 12 Agustus 2025

TRAGEDI KAMAR KOS

TRAGEDI KAMAR KOS

  


KASIR4D - Tragedi Kamar Kos

Cerita Dewasa

Cerita Dewasa,Sudah lama aku dan beberapa temanku mengincar sebuah kost putri yang masih baru didaerahku.Daerah dekat kampungku terdapat perumahan yang masih tergolong baru dan tempatnya cukup terpencil ditengah sawah yang kebetulan belum banyak berpenghuni. Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan belum banyak berpenghuni. Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan kost disitu. Kami sering memperhatikan mereka pada saat mereka sering lewat membeli barang kebutuhan dikampungku. Mereka semua cantik cantik dan putih. Belakangan kami mulai mengenal nama nama mereka. Mereka semua berasal dari luar daerah yang baru masuk kuliah semester pertama.

Suatu malam pada saat aku ,Joni,Bram,Agung sedang minum minuman keras salah seorang cewek penghuni kost yang bernama Tia baru saja melewati kami memakai kaos ketat dan celana pendek. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku.
“Wah Jon….cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?” pancingku.
“iya tuh..sexi banget….wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman
ngeliat aja…”
Bram pun menimpali ” Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon..”
Lalu aku kemabali memancing mereka..”Klo emang ga mau kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame..kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita….?”
“Gila loh ….entar dipenjara gimana..?” sahut Agung.
“Ga bakalan ….. asal tahu caranya bro…” Sahutku
“Maksud loe gimana jack..?” Tanya Bram.

Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan

“Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi..mau tahu caranya..?” Aku berkata kepada Agung “Kamu bisa gunakan ini kan..Gung.?” Agung tersenyum simpul dan mengangguk. “Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!” Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai……

Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu. Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam pelan pelan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.
Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat tia sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Agung memasuki kamar Tia dan kelompok kedua Bram dengan Joni mengetuk kamar Heni.

Bram mengetuk kamar Heni perlahan..rupanya Tia terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. namun aku dan Agung sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Tia. “Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!” Tia terkejut dan masih terdiam. “Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!” wajah Tia pucat dan dengan gemetar memanggil temannya, “Hen…bangun Heniii…tolongin gue Heenn…” panggil Tia dengan suara gemetar. Sementara Bram masih mengetuk kamar Heni.

Tak lama pintu dibuka dan Bram langsung menyergap Heni sambil menempelkan goloknya pula.Heni terkejut dan langsung pucat, dia tidak berani berteriak.

“Ringkus dan ikat dia dengan lakban Bram..!! Biar dia menikmati tontonan gratis antara aku dan temannya ha..ha..ha…” perintahku.

Setelah Heni diringkus oleh kedua temanku, aku segera memakai topengku dan memberi isyarat ke Agung supaya menyalakan handycam.

Tia semakin pucat dan mulai memohon “Ampun bang …tolong jangan perkosa kami..ini kami ada sedikit uang untuk Abang..ambil semua yang Abang mau tapi tolong jangan perkosa kami bang..” Kata Tia hampir menangis.

Aku tampar wajah Tia, “Diem loh jangan berisik..!!” lalu mendorong tubuh mungil Tia keatas tempat tidurnya yang indah. Tia mulai terisak, aku tak perduli.

Aku segera meraih daster tipisnya dan kurobek dengan kasar. Tia mencoba berguling kesamping sambil menutupi daerah dadanya sambil menyembunyikan wajahnya yang manis. Aku segera meraih tubuhnya dan kutelentangkan dengan paksa. Aku membuka silangan tangan didada Tia dan dengan kasar sekali lagi aku merobek BH Tia yang hanya berukuran 32 B.Tampaklah kedua bukit indah yang mungil dengan puting susu yang memerah.


“Singkirkan tangan elo sekarang atau gua pukul lagi kamu..!!” perlahan lahan Tia menurut. Aku mulai meremas dan menciumi buah dada indah itu, sementara Tia masih terisak.Heni yang terbelenggu dipaksa kedua temanku untuk melihat semua kejadian itu. Aku membuka seluruh pakaianku, dan aku menjambak rambut Tia sehingga wajahnya terangkat.

“Nih kulum penis gue..awas klo ga mau gue bunuh kamu sekarang juga..!!!” Kataku
Tia menurut.. Oooh betapa nikmat rasanya ketika mulut mungil berbibir tipis itu mulai mengulum penisku. “Heh..setan!! Awas jangankena gigi elo rasanya sakit tahu…!!!” aku memaklumi karena mungkin Tia baru pertama kali ini mengulum penis seorang cowok. Dan aku segera memaju mundurkan wajah Tia dipenisku dengan menjambak rambutnya. Tanpa membuang waktu lagi aku segera memerintahkan kedua temanku untuk melepaskan Heni dan membuka lakban dimulutnya. Aku memerintahkan Heni supaya masuk keranjang dimana Tia sedang mengulum penisku.

“Buka bajumu…dan jilat vagina temanmu ini..awas kalau tidak mau menurut gue bunuh kamu sekarang juga..!!’ Kataku. Bram dan Joni terkekeh melihatku.
“Bisa aja kamu jack..wah wah..wah sekali dapet dua lalat nih ayo terusin jack..!!”
kata mereka.

Agung masih menyorot semua kejadian itu dengan handycamku.

Bram dan Joni mulai melepaskan semua pakaian mereka dan mengocok penis mereka , rupanya mereka juga terangsang melihatku.

Seperti perintahku setelah aku mengatur posisi sedemikian rupa, heni mulai menjilati vagina Tia dengan ragu-ragu. “Ayo yang mesra jilatin vagina Tia..!! Kalau tidak bisa kupotong lidahmu ..!!” gertakku. Heni menuruti kata kataku. Wajahnya semakin pucat dan hampir menangis. Setelah dia menjilati vagina Tia, rupanya kuluman tia pada penisku mulai kacau, oleh sebab kenikmatan yang ditimbulkanHeni pada vaginanya. Aku tersenyum melihatnya.

Birahiku segera memuncak dan segera ingin meperkosa vagina milik Tia yang terlihat sempit itu. Kemudian aku menyuruh tia untuk berhenti dan tidur terlentang. Aku menyuruh Heni untuk meletakkan vaginanya diatas mulut Tia.

“Nah sekarang gantian elo yang jilatin vagina milik Heni..jangan mau enaknya saja ya..!!” Tia pucat tapi dia menurut. wajah Tia terbenam diselangkangan milik Heni sementara mereka semua hanya terdiam ketakutan menuruti perintahku. Aku memposisikan penisku divagina Tia,sambil terus berusaha menyodok vaginanya aku terus meremas dan menciumi buah dada Heni yang berukuran sedang dan indah pula.

Lubang Tia masih terasa begitu sempit,walaupun terlihat kesakitan dia masih terus berusaha menjilati vagina Heni. Lubang milik Tia sudah basah akibat jilatan Heni tadi, dan Drrrt..drrt..drrt.aku segera memompa memasukkan penisku dalam vagina perawan milik Tia. Sempit sekali rasanya sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa dipenisku.

“Aah..tolong sudah bang sakit bang…aduh..sakit bang..tolong…!!” Jerit Tia

Bram segera mendatangi Tia dan menampar mulutnya ..PLAK..!!!

“Diem Loe dan jangan coba coba bersuara lagi..!! Jilatin terus mem*k temen kamu itu!!!” kata Bram.
Air mata Tia tak dapat dibendung lagi menahan perih, dan aku semakin tak peduli. Semakin cepat aku memompa penisku dalam vaginanya, sambil aku terus meremas dan mencium buah dada Heni yang vaginanya masih terus dijilatin oleh Tia.

Sepuluh menit kemudian …..Crrooot ! spermaku tumpah didalam vagina Tia. Aku mengentikan aktivitas penisku didalam vagina Tia. Terasa berdenyut denyut nikmat dinding vagina Tia. Sementara aku berhenti kini rupanya giliran Heni yang tiba tiba mengejang …rupanya dia juga mengalami orgasme karena jilatan Tia pada vaginanya.

Melihat hal itu aku jadi kembali terangsang dan penisku bangkit berdiri lagi. Aku menyuruh mereka bertukar posisi. Sekarang posisi Tia ditempati oleh Heni begitu pula sebaliknya. sekarang vagina Tia-lah yang dijilatin oleh Heni. Darah keperawanan Tia masih meleleh dipahanya bercampur spermaku. Aku mmerintahkan Heni untuk menjilati bersih sperma bercampur darahku dipaha Tia. Heni yang ketakutan itu hanya menurut sambil menangis, sesekali terlihat dia seperti mau muntah namun ditahannya.

“Awas klo elo sampai muntah gue keluarin semua isi perut eloe..ngerti..?” ancamku pada Heni. Gadis itu semakin ketakutan.

Kini penisku sudah berada dibibir vagina Heni, sementara Heni masih menjilatin vagina milik Tia yang baru saja kehilangan keperawanannya , aku terus mencumbu dan meremas dada Tia.

vagina Heni rupanya memang lebih sempit, aku sampai kesulitan beberapa kali membobol keperawanan miliknya. Sampai aku akhirnya benar-benar memaksa penisku barulah aku dapat menembus vagina Heni. Jujur saja ketika memerawani Heni penisku agak sakit karena memang vagina Heni lebih sempit dari vagina milik Tia. Setelah beberapa saat setelah penisku berada dalam vagina Heni yang sudah berdenyut dari sejak awal perawannya kubobol, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur . Gilaaa…!! vagina Heni lebih nikmat dari vagina Tia karena memang bentuk tubuh Heni lebih kecil dari bentuk tubuh Tia.

Setengah jam aku memompa vagina Heni sampai akhirnya aku memuntahkan spermaku jauh labih banyak daripada spermaku di vagina Tia. Setelah aku menghabiskan spermaku diliang vagina Heni , aku meyuruh Tia untuk kembali mengulum penisku membersihkan sisa darah keperawanan Heni yang masih melekat di penisku.

Lalu aku berpaling kepada ktiga temanku yang sudah menunggu dengan telanjang dan masing masing penis yang sudah ngaceng.

“Bagaimana..?” Tanyaku……”
“Hebat Jack…….sampai sampai gue ama Joni udah ga tahan niiih…!!!” Kata Bram

“sabar..sabar dulu ya kalian pasti akan menerima bagian masing masing..”
“biar mereka bersihkan vagina mereka dahulu ….ya..?” Kataku

Bram sudah tidak sabar lagi, namun aku mencegahnya.

“Coba lihat dulu ini…”

Lalu aku segera memerintahkan kedua gadis itu untuk saling menjilati vagina temannnya hingga bersih.

Bram tertawa lebar”ha.ha..ha..betul juga maksud elo jack..masa kami dikasih bekas kecap elo…ha..ha..ha”

Setelah mereka melihat kedua vagina milik Sinta dan Tia sudah terlihat bersih dari spermaku dan ceceran darah keperawanan mereka yang masih menempel dipaha. Bram dan joni segera menyergap dan meperkosa kedua gadis malang itu, dilanjutkan dengan acara bertukar pasangan dan tak ketinggalan pula Agus sang ‘kameramen’ yang merekam semua adegan pemerkosaan itu.

Setelah hari menjelang subuh kami menguras seluruh harta kedua gadis itu termasuk motor ATM dan nomer Pin serta perhiasan yang tidak sedikit jumlahnya. Maklum sepertinya mereka anak orang kaya. Sebelum meninggalkan mereka aku sempat mengancam, kalau berani amcam-macam, adegan pemerkosaan itu akan kami sebarluaskan. Setelah itu kami semua pergi meninggalkan mereka hingga beberapa bulan lamanya.

Rupanya rahasia itu masih tersimpan rapi oleh mereka, karena setelah sekian lama kami merantau dan memutuskan untuk pulang kampung ternyata tidak ada tanda tanda bahwa kami dicari oleh pihak kepolisian. Hanya saja Tia dan Heni sudah tidak bertempat tinggal dokostnya lagi, rupanya mereka telah pindah

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

Senin, 11 Agustus 2025

KETAGIHAN MEMEK GADIS MANDARIN

 KETAGIHAN MEMEK GADIS MANDARIN


Cerita Dewasa

Daerah yang sangat indah dengan musin dinginnya keseharianku disini sering memaki jaket tebal yang berbulu karena saat ini aku sedang di Beijing, baru 3 hari ini aku berada di daerah Beijing, tempat wisat yang indah dan makanannya yang enak serta gadis gadis yang yang berlalu lalang berjalan dan aku sempat tergoda dengan gadis Beijing.
Seandainya bahasa Mandarin saya sudah bagus, tentunya saya bisa berkenalan dengan mereka. Saat itu saya belum mengenal siapa-siapa selain agen perjalanan yang mengatur di mana saya tinggal dan di mana saya akan mendapatkan pendidikan bahasa Mandarin.

Ketagihan Memek Gadis Mandarin -Karena tidak ada kerjaan, saya berjalan-jalan di aula sekolah tersebut dan saya melihat sepucuk kertas kecil berisikan nama dan nomor telepon yang menempel di sebuah papan pengumuman. Kertas itu bertuliskan dalam bahasa Inggris sehingga saya dapat membacanya dengan jelas. Pemilik kertas itu bernama Zhang Jing Jing atau Crystal (ini adalah nama asli dia, tetapi tidak usah diedit supaya lebih asyik dan menarik).

Ketagihan Memek Gadis Mandarin – Setelah hari berganti senja, saya memberanikan mencoba menelpon Zhang Jing Jing atau Crystal. Dengan bermodalkan bahasa mandarin saya yang pas-pasan dan bahasa Inggris, saya mengutarakan maksud saya untuk belajar bahasa Mandarin dan saya akan membayar dia untuk menjadi guru private saya.

Dia menawarkan diri untuk mengajar saya bahasa mandarin dengan biaya 10 RMB (Rp 8,000) per 1 jam. Setelah saya setuju dengan harga, dia menawarkan supaya saya datang ke rumah dia keeesokan harinya karena kebetulan dia tidak ada kelas dan saya juga belum mulai sekolahnya.

Tibalah saat waktu les dengan Crystal, saya mandi, makan dan merapikan diri. Setelah semuanya selesai, saya membawa buku tulis dan buku cetak beserta alat tulis ke tempat Crystal. Untuk menemukan tempat crystal karena saya masih baru sekali di Beijing, saya bertanya letak tempat dia kepada orang-orang sekitar dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin jika mereka tidak mengerti bahasa Inggris.

Akhirnya setelah berapa lama, saya dapat menemukannya. Setibanya di depan pintu kamar Zhang Jing Jing, saya mengetuk pintu kamar dia dan tak lama, seorang gadis bermata sipit yang memiliki tubuh yang bahenol dan berambut panjang membukakan pintu.

Wajahnya cantik sekali karena terlihat tidak ada noda atau jerawat di wajahnya. Dengan gugup, saya memperkenalkan diri dengan bahasa Mandarin yang belepotan karena bahasa Inggris dia juga tidak terlalu bagus walaupun saya mengerti maksud dia kalau dia bicara bahasa Inggris.

Akhirnya masuklah saya ke dalam kamarnya yang sangat kecil itu. Saya sempat terperanjat ketika saya masuk dan melihat dia sedang asyik menonton sebuah VCD Cina porno. Terlihat di layar televisinya sepasang laki-laki dan cewek chinese yang sedang asyik berpelukan tanpa busana.

Sempat terlintas di pikiran saya bahwa guru privat les saya ini sedang “horny”. Setelah Crystal melihat saya memperhatikan layar televisi, dia buru-buru mematikan pesawat televisi dan mengajak saya duduk di ranjang sambil menanyakan apa yang saya ingin pelajari.

Setelah itu, saya mencoba bicara kepada dia. “Wo Yao Wen Ni (aku mau tanya nih)”, tetapi karena saya melafalkan dengan nada yang salah, dia tersenyum kepada saya sambil mengecup bibir saya dengan bibirnya.

Saya kaget bercampur senang dan menanyakan kenapa. Dia menjelaskan bahwa saya barusan ngomong kalau saya mau cium dia, makanya dia suka saja karena dia bilang saya tampan seperti bekas pacarnya yang sudah meninggal karena kecelakaan di pesawat terbang.


Melihat gelagatnya yang menguntungkan buat saya, saya membalas ciuman bibirnya sambil tangan saya mengelus-elus payudara dia yang ternyata sudah mengeras dan mungkin saja akibat pengaruh VCD yang dia tonton di TV. Sambil terus memainkan tangan saya di dada Crystal, saya mengulum bibirnya dan saya sempat surprise karena dia mahir sekali memainkan lidahnya.

Beberapa menit kemudian, dia melepaskan ciumannya dan dia memberitahu arti kata “ciuman” di dalam bahasa Mandarin. Dia juga mengenalkan bagian tubuhnya dan tubuh saya dalam bahasa Mandarin. Saya hanya mengangguk sambil berusaha bertanya pada Crystal dengan menggunakan bahasa Mandarin.

Setelah itu, saya menyuruhnya untuk berbaring dan saya mendekatkan mulut ke dalam vaginanya dan sebelum saya mencium vaginanya, saya menyuruh dia untuk ngomong kotor dalam bahasa Mandarin seandainya dia merasa nikmat walaupun saya cuma tahu sedikit kata kata kotor dalam bahasa Mandarin.

Kemudian, saya mencium klitorisnya dan memainkan lidah saya di klitoris cewek Beijing ini. Crystal merintih-rintih dengan penuh kenikmatan dan dia mulai mendesah-desah dan mengeluarkan bahasa “dewa”nya dan saya tahu bahwa dia sedang berbicara kotor karena merasakan kenikmatan yang maha dahsyat ini.

“Slurppp”, lidah saya terus merajalela menjelajahi lubang kenikmatan Crystal dan 15 menit kemudian, kepala saya dijepit dengan kuat oleh Crystal sehingga saya menjadi susah bernafas dan pada saat yang bersamaan, dia berteriak dan mengeluarkan bahasa Mandarin yang artinya, “Gue klimaksss.., sayy..” dan tubuh dia bergetar secara hebat.

Saya tidak puas dengan permainan ini walaupun saya tahu dia sudah puas, saya mulai mengeluarkan “burung” saya dari dalam CD dan saya mulai memasukkan penis saya di dalam vaginanya tanpa memberitahukan dia yang masih menikmati momen-momen kenikmatan itu.

Saat saat memasukkan penis ke dalam vaginanya, dia kaget dan berteriak lirih dalam bahasa Mandarin yang artinya, “Joeee.., sakittt..”, tapi aku diam saja dan terus memasukkan penis saya sampai kira-kira menyentuh rahimnya.

Setelah sampai di ujung liang kenikmatannya, saya mencium bibirnya dan dia membalas ciuman saya dengan panas dan agresif dan tangan saya bermain-main dengan liarnya di payudaranya.

“Hmm.., Ahhh.., inii pertama kali saya main dengan orang Indonesia”, katanya dalam bahasa Mandarin yang kadang-kadang bercampur dengan bahasa Inggris. Saya memainkan penis saya di dalam liang surgawinya, cukup lama sekitar 1 jam, tapi saya tahu bahwa dia sudah mencapai puncak surgawi sekitar 4 kali.

Tetapi saya belum merasa puas (terus terang saya termasuk ********* apalagi ini adalah kesempatan pertama kali bisa merasakan liang surgawi seorang gadis cina asli), saya meminta dia untuk membelakangi saya dan saya mulai memasukkan penis saya ke anusnya.

Tiba-tiba dia berteriak dengan penuh sensasi dan berkata, “Joe.., kamu adalah pria terhebat.., bahkan eks saya tidak bisa memuaskan saya begini banyak.., arghhh.., ohhh…”, sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang membuat saya menjadi semakin nikmat.

Setelah beberapa lama, saya merasa tidak kuat lagi menahan kenikmatan ini dan saya mengeluarkan “senjata” saya dari anusnya dan menyuruh dia untuk menghisap penis saya. Saya sungguh kaget karena dia menyambut tawaran saya dengan senang hati dan saya tiduran sementara penis saya dihisap oleh Crystal dengan nafsunya.

Dia menghisap hisap penis saya seperti anak kecil yang sedang mengemut permen loli atau ice cream. Makin lama dia menghisap, makin cepat hisapan dia yang membuat saya merasakan sensasi yang luar biasa dan di suatu waktu, saya mempercepat gerakan saya sehingga Crystal juga mempercepat hisapannya dan,

“Arghhh…, gueeeee keluarrr.., crystalll”, teriak saya dalam bahasa Mandarin dan di saat saya sedang bergetar hebat, saya bisa melihat sperma saya sedang memenuhi mulut Crystal dan setelah dia melepaskan penis saya dari mulutnya, saya melihat dia menelan sperma saya semuanya dan perasaan saya sungguh puas sekali dengan perlakuannya.

Akhirnya saya tidak jadi les privat karena sudah terlalu lama bercinta dengannya. Saya kecapaian dan tertidur sambil memeluk dia di atas dada saya. Sekali-kali saya mencium kening dan mulutnya dan dia membalasnya dengan mesra dan dia hanya berkata “Xie Xie.., Ni Hen Li Hai (Terima kasih, kamu hebat sekali)”.

Sesudah kejadian ini, saya dan Crystal menjadi sangat akrab seperti orang pacaran walaupun kami tidak pacaran dan hubungan ini terputus karena dia akan pindah sekolah ke Guang Zhou untuk menemani nenek dan adiknya.

Sewaktu dia akan pergi meninggalkan Beijing, saya menemani dia ke Airport dan kami berciuman dengan mesranya sebelum dia masuk ke pesawat untuk terbang ke Guang Zhow. Wo Zhen De Hen Xiang Ta (Aku benar benar merindukan dia.., terutama liang surganya yang asyik)

Bersambung..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Minggu, 10 Agustus 2025

SPG SEXY MINYAK WANGI

 SPG SEXY MINYAK WANGI



Cerita Dewasa

Capek juga Guwe muterin konter parfum tapi belum nemu spg yang sesuai selera, Guwe numpang duduk di konter salah satu kosmetik. Spg kosmetik tu tipe ibu-ibu banget, jadi Guwe gak selera, biar disLisa ada juga dijual parfum yang semerk dengan kosmetiknya. Si mbak spg diem aja ketika Guwe bilang mo numpang duduk. Tiba-tiba dari belakangku ada seorang yang nyodorin kertas kecil beraroma parfum, Guwe menoleh, wah kaget juga Guwe. Spgnya cantik, Guwe suka banget liat wajahnya, bodinya maknyus banget. pakaiannya sexy banget deh, tank top ketat sepinggang dan celLisa ketat juga, sehingga Guwe bisa melihat lekuk liku bodynya yang proporsional dan mengundang selera lelaki yang melihatnya, termasuk Guwe.

“Wah kamu sexy sekali, sampai pusarnya kelihatan, mangnya gak pake seragam ya”. Karena tank topnya sepinggang, maka kalau dia bergerak pinggangnya tersingkap dan nampaklah pusernya. Dia hanya tersenyum saja : “Kita gak disuru pake seragam kok om, cobain om parfumnya”, sambil menyodorkan kertas kecil yang beraoma parfum yang ditawarkan. “Buat dicium-cium”. “Kalo mo nyium yang nawarin boleh gak”. “iiih om belon blanja dah genit”. “Kalo dah belanja boleh genit?” “Tergantung belanjanya om, kita ke kounterku yuk, gak enak nawarin dikonter orang”. Di konternya Guwe memberikan daftar alternatif merek parfum yang harus kubeli.

“Wah banyak banget om, beli merk Guwe aja ya om, ntr Guwe kasihh bonus deeh”. “Bonusnya apaan?” “Kan tadi om pengen nyium”. “Cuma nyium doing kan”. “Itu permulaannya kan om, masak langsung to the point apartment. Guwe baru sekitar pukul 6 om, ntar jemput Guwe ya”. Wah dah pro ni spg urusan bonus rupanya. “Nama kamu sapa”. “Sampe lupa, nama Guwe Lisa om”. “Ya udah, nanti pukul 6 Guwe jempunyaa disini ya”. Sesudah pukul 6 langsung Guwe jemput dia, Lisa dah nunggu ditempat yang kita sepakati yaitu di warung kopi yang ada di mall itu. “Lis, teknisnya gimana Guwe beli parfumnya”.

“Gini om, kan ini jumlahnya banyak, besok Lisa kasihh daftar om ke kantor, biar kantor yang kasihh penawaran ke kantor, langsung ke nam om aja ya”. “Ok, terus?” “Ya om tinggal kasih SPK nya aja ke Lisa, diambil di kantor juga bole om. Kalo dah ada spknya barang tinggal dianter, kasih faktur pembelian dan om bayar deh, gampang kan, dan yang penting Lisa dapet komisi gede kalo Target”. “Makanya Lisa kan dapet komisi Banyak, terus bonus buat Guwe apa”tanyaku ke Lisa.

“Om mau bawa Lisa kemana aja, Lisa ikut deeeh om”. “Dah magrib ni, mau makan dulu ya, biar gak usah nyari makan lagi nantinya”. “emangnya mau all night ya om”. Guwe cuma tersenyum dan menggandeng dia keluar warung kopi menuju ke food. “Lis, kamu yang pesenin ya”. “Om sukanya makLan apa”. “apa aja deh sesuka kamu, ni duitnya”. “Ntar juga ditagih ma yang nganter om”. Lisa pun keliling memesan makLisan dan minuman buat Guwe dan dia sendiri. Ketika pesLisan dateng, Guwe mebayar semua bonnya. “Suka gak om pilihan Lisa”.

“Suka banget Lis, yang pilihin juga Guwe suka banget kok”. “iiih si om, dah gak sabar ya”. “Ya nih Lis, dah pengen banget”. “Dah ngaceng ya om”, Lisa berbisik. “Dari tadi, pertama ngeliat kamu juga udah, abis seragamnya sexy gitu”. “Sengaja kali om, kantor ngebebasin kita berpakean, gak kaya kounter laennya harus pake seragam. Kan jadi daya tarik sendiri ya om, buktinya Lisa dapet paus ari ini. Target Lisa sebulan langsung tembus om kalo order om masuk, pasti jadi kan om”. “Ya pasti lah, kan Lisa dah mo ngasi bonusnya duluan”. “Gak apa lah om, kalo spk dah ditangan, Lisa mau kok ngasi bonus ulangan ma om”. “Sampe segitunya Lis”.


“Daripada pausnya jatuh ketangan yang laen”. “Yang laen gak ada yang sesuai selerGuwe kok Lis”. Dia tersenyum mendengarnya. “Kamu selalu ngasi bonus kaya gini ke cistomer lelaki ya Lis”. “Ya tergantung besar order dan orangnya Lisa suka pa enggak. Ada yang minta mentahnya juga kok om”. “Apanya yang mentah?” Duit dari diskonnya”. “Ooo”. “taun ini dah gak bulet lagi lo om, kotak2″ katanya sembari tertawa berderai. “Bisa aja kamu. Jadi kamu suka to ma Guwe”. Lisa hanya tersenyum. Lisa memang menyenangkan untuk diajak ngobrol, mudahan juga menyenangkan diranjang, mana orangnya cantik dan sexy lagi. Selesai makan, kami beranjak k gedung parkir. Dimobil dia bertanya, “Om, Lisa mo dibawa ke aman?” “Ke apartmen ya Lis’.

“Wah asik dong”. “Mangnya biasanya kalo ngasi bonus ke customer dibawa kemLisa Lis”. “Ke hotel lah om, maennya ya paling diranjang, disofa atawa di kamar mandi. Kalo diapartmen kan bisa dimana ya om”. Liar juga fantasi ni anak. Mobil meluncur menuju ke apartmen yang letaknya gak jauh dari mal tadi. Sesampai di apartemen mobil langung masuk dan parkir di tempat yang menjadi hak ku. Guwe menggandeng Lisa ke lift, di dalam lift Guwe memeluknya. “om sering ya ke apartment ini, suka bawa abg ya”, tanyanya sambil tersenyum. “Sekarang lagi bawa abg”, jawabku. “Kamu kan masih tergolong abg juga kan”.

Di apartment, kami duduk di sofa, Guwe mengambilkan minuman dan menyalakan televisi. Kami tak banyak bicara karena perhatian tertuju ke tv. Akhirnya Guwe pindah duduk di sampingnya, menghadapkan tubuhnya ke arahku dan meletakkan tangan kLisanku di atas perutnya sambil memasukkan telunjuk ke pusernya yang tersingkap. lehernya kucium, terus menyusur ke pipi. Tubuhku bergeser merapat, bibirnya kulumatnya dengan lembut. Dia juga mengulum bibirku lebih kuat. Sedang menikmati bibirnya dengan mulutku, tangan kususupkan kedalam tank topnya dan meremas lembut Payudaranya yang masih terbungkus bra.

Dia terengah jadinya, rupanya tindakanku sudah menaikkan suhu napsunya. Bibirku mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topnya, lehernya kukecup, kujilat kadang kugigit lembut. sambil terus meremas-remas Payudaranya. Kemudian tanganku menjalar ke punggungnya dan kulepas kaitan bra nya sehingga Payudaranya bebas dari penutup. Bibirku terus menelusur di permukaan kulitnya. Dan mulai puting kirinya kusentuh dengan lidah dan kuhisap. Terus pindah ke puting kanan. Dan tanganku satunya mulai turun dan memainkan pusernya, dia makin terengah, rupanya napsunya makin berkobar karena elusan tanganku.

Kemudian tanganku turun lagi dan menjamah selangkangannya. Lama hal itu kulGuwekan sampai akhirnya kubuka ristsluiting celananya dan kutarik celananya ke bawah, Tinggalah celana dalam mininya yang tipis yang memperlihatkan jembutnya yang lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari celana dalam mini tersebut. Jembutnya lebih terlihat jelas karena celana dalamnya sudah basah karena cairan Memeknya yang sudah banjir. Kubelai celah Memeknya dengan perlahan. Sesekali kusentuh klitorisnnya, ketika kuelus pahanya otomatis mengangkang sehingga Guwe bisa mengakses daerah Memeknya dengan leluasa.

Tubuhnya terasa bergetar, kemudian celana dalamnya yang sudah basah itu kulepaskan. Dia mengangkat pantatnya agar Guwe bisa melepas pembungkus tubuhnya yang terakhir. Jariku mulai sengaja memainkan klitorisnyanya. Kemudian masuk ke Memeknya. Guwe terus bergantian menjilati puting kiri dan kLisan dan sesekali kuhisap, dan terus jilatanku menjalar ke perutnya, akhirnya sampailah ke Memeknya. Kali ini kucium jembutnya yang lebat dan kubuka bibir Memeknya dengan dua jari.

Kadang bibir Memeknya kuhisap, kadang klitorisnya, namun yang membuat dia tak tahan adalah saat lidahku masuk di antara kedua bibir Memeknya sambil menghisap klitorisnya. Hanya dalam beberapa menit dia benar-benar tak tahan. Dan.. dia mengejang dan dengan sekuatnya dia berteriak sambil mengangkat pantatnya sehingga klitorisnya merapat dengan mulutku. Dia meremas-remas rambutku, rupanya dia merasakan nikmatnya nyampe, hanya dengan bibir dan lidahku. Guwe terus mencumbu Memeknya, hingga napsunya bangkit kembali dengan cepat.

“om, Lisa sudah pengen..” katanya memohon sambil membuka pahanya lebih lebar. Guwe pun bangkit, mengangkat badannya yang sudah lemes dan kubawa ke kamar. Di kamar, dia kubaringkan di tempat tidur ukuran besar dan Guwe mulai membuka bajuku, kemudian celanGuwe. Dia nampak terkejut melihat Penisku yang besar dan panjang nongol dari bagian atas celana dalamku. Kemudian Guwe juga melepas celana dalamku. Sementara itu dia terbaring menunggu. Penisku yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut.

Dan saat Guwe pelan-pelan menindihnya, dia membuka pahanya makin lebar dan memejamkan matanya. Guwe mulai mendekapnya sambil terus mencium bibirnya, kurasakan Penisku mulai menyentuh bibir Memeknya. Sebentar kuusap-usapkan dan pelan sekali bibir Memeknya kudesak menyamping dengan Penis besarku.

Dia mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus.. Akhirnya Penisku menyentuh bagian dalam Memeknya, maka secara refleks dia merapatkan pahanya. Guwe terus menciumi bibir dan lehernya. Dan tanganku tak henti-henti meremas-remas Payudaranya.

Penis besarku mulai kuenjot halus dan pelan. Nafasnya cepat sekali memburu, terengah-engah. Dia rupanya merasakan nikmat luar biasa karena gerakan Penisku. Guwe tahu bahwa dia semakin hanyut. Maka makin gencar kulumat bibirnya, lehernya dan Payudaranya kuremas makin kuat. Dengan tusukan Penisku yang agak kuat, kupepet i tilnya dengan menggoyang goyangnya, dia menggelepar, tubuhnya mengejang, tangannya mencengkeram kuat-kuat sekenanya. Memeknya terasa menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat. Rupanya dia benar-benar mencapai puncak kenikmatan yang belum pernah dialaminya. “om, Lisa nyampe om”, teriaknya dengan kuat. Sesudah selesai, pelan pelan tubuhnya lemas. Sudah 2X dia orgasme dalam waktu yang singkat.

Guwe membelai rambutku yang basah keringat. Dia membuka matanya, Guwe tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak henti hentinya Payudaranya kuremas-remas pelan. Tiba tiba, dengan serangan cepat bibirnya kulumat dengan kuat dan diteruskan ke leher serta Payudaranya kuremas-remas lebih kuat. Napsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali Guwe memainkan Penisku semakin cepat. Uhh, sekali lagi dia nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali dia berteriak lebih keras lagi. Guwe terus memainkan Penisku dan kali ini Guwe ikut menggelepar, wajahku menengadah. Satu tanganku mencengkeram lengannya dan satunya menekan Payudaranya.



Dia makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti ngecretnya pejuku dengan kuat di dalam Memeknya, menyembur berulang kali. Terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi Memeknya, peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. Sesudah selesai, Guwe memiringkan tubuhku sambil tetap meremas lembut Payudaranya sambil mencium wajahnya. “Liiis, kamu luar biasa, Memekmu peret dan nikmat sekali” pujiku sambil membelai Payudaranya. “om juga hebat. Bisa membuat Lisa nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Lisa bisa nyampe dan merasakan Penis raksasa. Hihi..”.

“Oo gitu ya Liis, jadi kamu suka dengan Penisku?” godaku sambil membelai belai wajahnya. “Ya om, Penis om nikmat, besar, panjang, berotot dan keras banget”, jawabnya. Guwe tidak langsung mencabut Penisku, tapi mengajak mengobrol sembari Penisku makin mengecil. Dan tak henti-hentinya Guwe menciumi nya, membelai rambutnya dan Payudaranya. Peju yang bercampur dengan cairan Memeknya mengalir keluar. Sesudah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan Penis yang telah menghantarkan dia ke awang awang itu kucabut sambil kucium lembut sekali.

Tak lama kemudian tertidurlah dia dalam pelukanku. Dia tidur nyenyak sekali. Ketika dia terbangun, dah tengah malam. Kubelai rambutnya, sekitar 1/2jam kami berbaring berdampingan. Guwe lalu mengajaknya mandi karena badan kami basah dan lengket karena keringat abis bersenggama tadi. . Kubimbing dia ke kamar mandi, saat berjalan masih ada sisa peju yang mengalir di pahanya, mungkin saking banyaknya Guwe ngecrooot didalam Memeknya. Dalam bathtub yang berisi air hangat, dia duduk di atas pahaku.

Setelah kejadian ini kita jadi sering ketemu dan selalu melakukan hubungan intim entah itu di apartemen guwe ataupun dihotel pernah juga kita melakukannya di villa guwe. Terima kasih semoga cerita guwe ini menghibur pembaca sekalian.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Sabtu, 09 Agustus 2025

DI PERKOSA SUPIR DAN TUKANG BECAK

 DI PERKOSA SUPIR DAN TUKANG BECAK


Namaku Cynthia, wanita berumur 25 tahun, aku dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang cukup mapan. Karena itu aku terbiasa berhias dan menikmati kehidupan yang lumayan mewah. Kulitku putih dan orang bilang tubuhku cukup ideal. Aku telah berumah tangga, Sandi suamiku mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang eksport import.

Saat ini dia sedang tidak berada di rumah. Dia pergi keluar kota selama kurang lebih sebulan untuk mengurus keperluan bisnisnya. Aku terbiasa ditinggal sendiri di dalam rumah mewahku. Tapi sebulan yang lalu dia pulang membawa seseorang yang akan dijadikan sopir di rumahku. Dia adalah Martono, seorang pria berumur kurang lebih 40 tahunan. Rambutnya botak kulitnya hitam dan wajahnya terlihat buruk keras. Suamiku yang mempekerjakannya sebagai sopir kami sebagai balas jasa telah menyelamatkan suamiku dari ancaman perampokan di jalan raya. Meskipun aku kadang-kadang ketakutan melihat matanya yang jelalatan melihatku, tapi aku menghormati keputusan suamiku. Dia memang pintar mengemudi mobil dan mengetahui seluk-beluk kota Jakarta.

Seringkali Aku belanja ke Mall hanya diantar oleh Martono karena suamiku betul-betul sangat sibuk. Suatu hari ketika aku sedang memasak di dapur, tiba-tiba aku dikejutkan dengan kehadiran Martono yang menatapku dengan jelalatan. “Oh Pak Martono…. kaget saya melihat bapak tiba-tiba sudah ada disini.” Aku memanggilnya dengan sebutan bapak karena dia lebih tua dariku. “Maaf nyonya kalau saya ternyata mengagetkan …..”. Dia menjawab tapi tatapan matanya tidak berhenti menatap dadaku. Aku sedikit risih dengan tatapannya, lalu aku pura-pura menyibukkan diri memasak kembali. Martono masih diam saja di dapur menatap bagian belakang tubuhku. “Ada keperluan apa bapak ke dapur.” Akhirnya aku bertanya setelah sekian lama mendiamkannya. “Nyonya sangat cantik sekali…..dan seksi” Martono menjawab. Aku terkejut dengan jawabannya itu. Jantungku berpacu semakin cepat, aku mulai was-was. “Jangan-jangan….ah, tidak mungkin…. Semoga dia cuma berkata sebenarnya, hanya caranya mengungkapkan seperti orang yang terbiasa hidup di jalanan.

Tanpa basa-basi.” Aku berusaha menenangkan deburan jantungku. “Terimakasih…..” aku menjawab dengan sedikit gemetar. “Sebenarnya Nyonya sangat menggairahkan, setiap kali saya di dekat Nyonya pasti “adik” saya terbangun. Saya masih yakin dapat memuaskan Nyonya.” Martono berkata tanpa basa-basi. Deg…. Dugaanku ternyata benar, aku takut sekaligus marah dengan Martono. Aku menghadapnya dengan mengacungkan pisau dapur yang sedang kupakai. “Hei Martono, jangan kurang ajar terhadapku. Ingat aku adalah majikanmu. Aku bisa memecatmu sekarang juga karena kelakuanmu yang tidak sopan terhadapku. Selama ini aku menerimamu karena menghormati suamiku.”aku membentak tanpa menghiraukan usianya yang lebih tua dariku. Tanpa-diduga-duga dia memelintir tanganku yang memegang pisau sehingga pisau itu terlempar. Aku mengaduh kesakitan. Tapi tangan kirinya telah memelukku dengan erat. Aku tidak bisa bergerak sama sekali, karena himpitan tenaganya yang kuat. “Kamu kira aku bisa ditakuti dengan mainan seperti itu…. hah.”

Dia sekarang menelikung tanganku dan mendekapkan badanku ke badannya. Aku gemetar ketakutan dan tidak terpikir untuk berteriak saking gugupnya. “Aku memang mengincarmu dari dulu, karena itu mengatur siasat agar dia dirampok oleh kawa-kawanku. Aku pura-pura datang menolongnya. Sekarang kalau kau berani melawan, maka kau akan tahu akibatnya. Kau dan suamimu bisa kubunuh kapan saja bila kau coba-coba melapor pada pihak yang berwajib. Aku punya banyak kawan preman di jalanan yang bisa dengan mudah kuperintahkan.” Martono mengancamku. Aku semakin ketakutan, hilanglah sudah harapanku. “Aku akan melepaskan pelukanku kalau kau mengerti kondisimu saat ini.” Martono meneruskan. Aku hanya diam menggigil ketakutan dan mengangguk. Dia menyeringai dan melepaskan pelukannya. Aku langsung terduduk di lantai dan menangis. Martono tertawa penuh kemenangan. Sedangkan hatiku sangat kalut. Martono bisa melakukan apa saja terhadapku. Kalau aku melaporkan dia pada Polisi maka jiwaku dan suamiku akan terancam. “Kamu tidak perlu menangis… karena aku akan memberikan kepuasan batin yang tak terhingga kepadamu.


Aku tahu kebutuhan batinku sangat kurang karena suamimu jarang berada di rumah. Kamu sangat kesepian kan?. Pikirkan saja bahwa suamimu tidak ada disini sedangkan kau merasa sangat kesepian, siapa yang salah sekarang….” Martono berkata dengan tenangnya. Sambil duduk Martono membuka resluiting celananya. Kemaluannya tampak telah membesar dan kini tepat mengarah di depan wajahku. Akupun kembali membuang muka sambil memejamkan mata. Martono mulai memaksa untuk mengoral batang kejantanannya. Tangannya keras segera meraih kepalaku dan wajahnya ke depan kemaluannya. Setelah itu kemudian Martono memaksakan batang kejantanannya masuk ke dalam mulutku hingga sampai pangkal kontol dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibirku. Dengan agak terpaksa aku membuka mulutku dan mulai menciumi kontol Martono, sebenarnya ukuran kontol Martono hampir sama dengan milik suamiku tetapi punya Martono sedikit lebih panjang dan agak membesar di bagian kepalanya. Akhirnya perlahan aku mulai menjilati dan mengulum kontol itu.

“Ohh.. Nikmat sekali sayaang, kau memang pintar”

Martono mengerang sambil meremas rambutku lalu ia mendorong dan menarik kontolnya di mulutku. Aku terus mengutuk diriku yang rela memberikan sesuatu yang lebih pada orang lain daripada untuk suamiku karena selama ini aku selalu menolak kalau Mas Sandi minta untuk memasukan kontolnya ke mulutku. Aku gelagapan karena mulutku kini disumpal oleh kemaluan Martono yang besar itu. Martono mulai mengocokkan batang kontolnya dimulutku yang megap-megap karena kekurangan Oksigen. Dipompanya kemaluannya keluar masuk dengan cepat hingga buah zakarnya terasa memukul-mukul daguku. Tak terasa air mataku mengalir deras, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa…. Bunyi berkecipak karena gesekan bibirku dan batang kontol yang sedang dikulum tidak dapat dihindarkan lagi. Hal ini membuat Martono makin bernafsu dan makin mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajahku. Batang kontolnya juga semakin cepat keluar masuk di mulutku, dan sesekali membuatku tersedak dan ingin muntah. Lama sekali rasanya batang kontol Martono kukulum dan membuatku makin lemas dan pucat.

Akhirnya tubuh Martono pun mengejan keras dan Martono menumpahkan spermanya di rongga mulutku. Hal ini membuatku tersentak dan kaget, ingin memuntahkannya keluar namun pegangan tangan Martono di kepalaku sangat keras sekali, sehingga dengan terpaksa aku menelan sebagian besar sperma itu. “Aaah..,” Martono pun mendesah. “Akhirnya aku bisa menikmati mulutmu yang indah sayang……..” Terasa sakit rasanya hatiku. Aku seperti wanita yang tidak berharga dan bisa dipermainkan oleh siapa saja. Aku hanya bisa menangis tanpa bisa melawan. “Ayo ikut aku…” Martono kemudian menarik tanganku dengan kasar. Dengan setengah menyeret dia membawaku ke kamar tidurku. Didorongnya tubuhku ke atas ranjangku yang empuk. “Hmm. Kamar yang bagus dan wangi…. Cocok untuk kita saling melepas hasrat yang sangat nikmat.” Martono mengagumi kamar tidurku yang luas dan bersih. Aku tetap berbaring telungkup dengan menangis. Sia-sia saja aku walaupun berteriak, tidak ada tetangga yang akan mendengarku. Hidup di Jakarta kadang-kadang tidak memperdulikan penderitaan tetanga.

Yang paling parah, Martono bisa mencelakakanku, yang paling kutakuti sebenarnya kalau dia sampai mencelakakan suamiku. “Hei…jangan diam saja. Bangun sini.”Martono membentakku. Aku lalu bangun mendekatinya. Dia menyeringai dan berkata “Lepaskan seluruh pakaianmu dan menarilah.” “Gila… apakah aku disuruh berstriptease dihadapannya. Terhadap suamikupun aku belum pernah melakukannya.” Aku semakin gemetar…. “Tolong, jangan lakukan ini kepada kami….kalau pak Martono perlu uang nanti kami beri sesuai permintaan bapak.” Aku memberanikan diri menolak kemauannya dengan suara yang bergetar. “Jangan menolak, atau aku telpon temanku sekarang juga untuk mengurus suamimu. Tapi kalau kau memberikan layanan terbaikmu, maka kau jamin dirimu dan suamimu tidak akan binasa. Rahasia diantara kita tidak akan diketahuinya dan kaupun dapat menikmati keperkasaanku. Ha.. ha.. ha..” Martono malah balik membentak. Perlahan-lahan aku mulai melepaskan pakaian yang kupakai. Kubuka kancing bajuku satu persatu dengan tangan gemetar. Nafas Martono nampak sedikit tertahan tegang ketika aku membuka bra warna pink yang kupakai.

Aku menggoyang-goyangkan pantatku perlahan-lahan sambil membuka celana dalam yang merupakan bagian terakhir perlengkapan pakaianku. Aku menutupi payudaraku dan bagian kewanitaanku dengan kedua belah tanganku sebisa mungkin. Hatiku makin tidak karuan. Mata Martono semakin beringas. “Beruntung sekali aku mendapatkanmu…. Tubuhmu yang putih mulus dan kencang sungguh luar biasa indahnya. Mari sini sayang.” Martono menarik tanganku dan membaringkanku telentang. Dia dengan tergesa-gesa melepaskan pakaiannya. Badannya yang hitam menandakan dia terbiasa bekerja di bawah terik matahari. Terlihat beberapa tatto di badannya. Selama ini aku tidak pernah melihat dia mempunyai tatto. Kepalaku terasa berkunang-kunang, rasanya aku hampir tidak sanggup menahan peristiwa ini. Martono perlahan-lahan mendekati aku yang tergolek lemas ditempat tidurku. Diambang kesadaran kurasakan sesuatu yang basah merayap menelusuri kakiku dan terus beranjak naik menuju pahaku, tanganku berusaha mencari tahu apa sebenarnya yang menelusuri kaki dan pahaku.

“Oh.. Martono.. apa yang Bapak lakukan..” aku tersentak kaget ketika kudapati ternyata lidah Martono menempel di belahan pahaku. “Tenanglah.. nikmati saja..”, aku berontak, aku tak bisa membiarkan kekurang ajaran orang ini, aku harus bisa melepaskan diri dari bajingan ini, tapi tak berdaya aku melakukan semua itu, tubuhku lemas, akan tetapi terasa dorongan hasrat menjalari seluruh tubuhku yang memang jarang mendapatkannya dari suamiku. “Bajingan kau…lepaskan!, aku ini majikanmu.” Kali ini timbul perasaan nekatku yang tadi dihimpit ketakutan. “Kurang ajar.. Bajingan.. lepaskan..!” kembali aku berteriak sambil berusaha menendang, tapi lagi-lagi aku begitu lemah dan tiba-tiba saja lidah Martono yang basah menyeruak menyapu organ tubuhku yang paling sensitif. “Akhh….” Oh.. Tuhan nikmat sekali rasanya lidah orang ini, tubuhku mengejang, lama lidah Martono bermain dengan Vaginaku dan sesekali ia menyentuh dan menggigit clitorisku yang mulai mengembang dan mengeras. Cairan vaginaku mulai keluar meleleh berbaur dengan air liur Martono yang masih saja menusukan lidahnya ke vaginaku.



Tiba-tiba tubuhku kembali menegang, dan kurasakan sesuatu menjalar diseluruh tubuhku dan seakan berkumpul dirahimku lalu.. “Ohh.. hh.. Akh..” erangan panjang dari mulutku mengiringi semprotan cairan hangat yang keluar dari dalam liang vaginaku dan membasahi mulut Martono. Ohh.. aku orgasme dengan orang selain suamiku dan hendak memperkosaku dengan biadab, tapi rasanya nikmat sekali orgasmeku dari Martono ini dan aku selalu menginginkan lebih dari itu. Kini tubuhku benar-benar lemas sambil kedua pahaku tetap menghimpit kepala Martono dengan nafas yang terengah-engah. Perlahan Martono melepaskan kepalanya dari selangkanganku dan merayap keatas tubuhku yang masih belum bisa membuka mataku. “Apa kubilang.. nikmat kan?” Martono berbisik ditelingaku. “Ja.. hh.. jangan Pak sudah..” sebentar Martono menghentikan aksinya mungkin untuk memberiku kesempatan mengumpulkan tenaga kembali. “Nyonya tahu kalau saya udah jatuh cinta saat pertama melihat nyonya, jadi nikmati saja tanda cinta dari saya. “Tidak Pak.. jangan..” setengah menangis aku memelas agar ia mau melepaskanku dari nafsu bejatnya.

“Pak Sandi sangat beruntung memiliki nyonya.., cantik dan bertubuh idaman lelaki..” Dengan lembut ia mencium keningku, hidungku, pipiku dan sambil menghembuskan nafasnya ia mencium telingaku membuat gairah dalam tubuhku kembali berkobar dan seluruh bulu-bulu halus di tubuhku berdiri. “Bibir nyonya indah..” itu yang terdengar sebelum ia melumat kedua belah bibir sensualku, aku berusaha menghindar tapi nikmat sekali rasanya. Perlahan aku mulai membalas dengan membuka bibirku membiarkan lidah Martono menyeruak masuk kedalam mulutku. Ia melepaskan ciumannya lalu bergerak menelusuri leherku dan menggigit puting susuku. “Susu nyonya sungguh menggairahkan.. indah sekali sayang..” Ia mengulum dan membenamkan wajahnya di belahan dadaku. Aku menggelinjang dan hasratku lebih berkobar akhirnya kudekap tubuh yang menindih diatasku, oh.. Tuhan ia sudah telanjang bulat, kurasakan belahan pantatnya di kedua tanganku. Lama ia menelusuri dan meremas payudaraku. “Jangan.. Pak.. aku mohon jangan.. aku nggak mau menghianati suamiku….!” untuk kesekian kalinya aku memelas sambil berusaha merapatkan kedua kakiku dan mendorong tubuh Martono agar menjauh dariku.

Tanpa mempedulikan rintihanku Martono bergerak berusaha membuka kakiku dan menempatkan tubuhnya diantara kedua kakiku. Dengan reflek kedua tanganku bergerak menutupi selangkanganku, tapi kembali tangan Martono menarik kedua tangan ku dan membawanya keatas kepalaku. Langsung saja ia menyapu kedua ketiakku yang mulus tanpa bulu dengan lidahnya, kembali akupun merasakan sensasi kenikmatan sebagai akibat sapuan lidahnya yang basah itu. “Ohhh….” tubuhku bergetar sesuatu yang keras berusaha menyeruak masuk lubang kenikmatanku, dan perlahan benda itu mulai tenggelam dalam selangkanganku. Aku mendongak, mataku terpejam merasakan sensasi kenikmatan yang tiada taranya dan diakhiri dengan satu sodokan kuat akhirnya amblaslah seluruh kontol Martono kedalam liang vaginaku. Tubuhku terasa penuh seakan benda itu menancap tepat di rahimku, hilanglah sudah pertahanan terakhir kesucian rumah tanggaku. Tanganku mencengkram erat tubuh Martono dan menancapkan kuku-kukuku di pundaknya, perlahan tetes air mata mengalir disudut mataku yang terpejam.

Lalu Martono mulai menggerakan pantatnya dan mulai mengobok-obok isi liang vaginaku. “Ohh.. Nyonya.. nikmat sekali.. Kau.. kau.. begitu rapat..” Martono terus mengocok vaginaku maju dan mundur dan akupun semakin menikmatinya, hilang rasanya rasa pedih dihatiku terobati dengan kenikmatan yang tiada taranya. Mulutku mulai meracau mengeluarkan desahan dan ocehan. “Akhh.. Pak.. Aduuh.. ohh..” lama Martono memacu birahinya dan akupun mengimbanginya dengan menggelora, sampai akhirnya kembali aku mengejang dan sambil memeluk erat tubuh Martono aku kembali menyemprotkan cairan yang meledak dalam rahimku, aku orgasme untuk yang kedua dari Martono. Untuk beberapa saat Martono menghentikan gerakannya dan memeluk erat tubuhku sambil melumat bibirku. Aku benar-benar menikmati orgasme yang kedua ini, mataku terpejam sambil kulingkarkan kedua kakiku ke pinggang Martono. Tak berapa lama kemudian Martono mencabut kontolnya yang masih mengacung kokoh dari dalam rahimku. “Ohh..” ada sesuatu yang hilang rasanya dari tubuhku. Perlahan ia bergerak menyamping dan membalikan tubuhku, kali ini aku pasrah dan lemah tak berdaya hanya menurut saja.

Kembali ia menaiki tubuhku, kali ini dari belakang dan mulai menusuk-nusukan kontolnya ke pantatku. Akupun menyambut sodokan benda tumpul itu dengan sedikit membuka kakiku dan mengangkat pantat kenyalku, cairan yang keluar dari rahimku mempermudah masuknya senjata Martono melalui jalan belakang dan kembali menancap di vaginaku. ia bergerak sambil kedua tangannya meremas payudaraku dari belakang dan menggenjotkan pantatnya menghantam liang vaginaku. Gesekan demi gesekan kurasakan semakin nikmat menyentuh kulit halus liang vaginaku, tanganku mencengkram erat seprei tempat tidurku yang acak-acakan. “Ohh…. Nyonya… Nikmat sekali… Ohh….” Martono benar-benar hebat, ia bisa bertahan lama menggauliku dengan berbagai posisi, sedangkan akupun semakin gila saja meladeni nafsu setan Martono. Untuk ketiga kalinya aku mencapai klimaks sedangkan Martono mesih saja berpacu diatas tubuhku. Sekarang pasisi tubuhku duduk dipangkuan laki-laki ini sambil mendekap dengan kepala mendongak kebelakang, leluasa ia mencumbu leherku yang mulai sudah basah dengan keringat yang keluar dari seluruh pori-pori tubuhku.

Seakan tak pernah puas terus saja ia mengulum dan menjilati kedua payudaraku, kurasakan kontol Martono menghujam telak keliang senggamaku yang mendudukinya. Kocokan demi kocokan yang semakin gaencar kurasakan menggesek kulir vaginaku sebelah dalam, erangan dan cengkraman menghiasi gerakannya. Kali ini aku benar-benar melepaskan seluruh hasratku yang selama ini terpendam, aku tak mempedulikan lagi siapa laki-laki yang menyetubuhiku, yang jelas aku ingin terpuaskan. Lama posisi duduk itu berlangsung sampai akhirnya tubuh Martono semakin gencar menyodok vaginaku, gerakannya semakin cepat. Martono menghempaskan tubuhku kembali terlentang ditempat tidur, tubuhnya mengejang dan memeluk rapat tubuhku sampai aku hampir tak bisa bernafas. Lalu kurasakan semburan hangat dengan kencang membentur dinding rahimku. “Akhhh….” Martono mengerang panjang sambil menekan pantatnya kebawah dengan keras, kucengkram dan kembali kulingkarkan kakiku kepinggangnya dan akupun melepaskan sisa orgasme yang masih tersisa ditubuhku. Untuk orgasme yang terakhir ini kami berlangsung hampir bersamaan, akhirnya dengan terkulai lemah tubuh Martono roboh menindih tubuhku yang lemas pula.

Lama kami terdiam merasakan sisa kenikmatan itu dan akhirnya Martono mulai beringsut menjauh dari tubuhku. “Terima kasih Nyonya sayang..” setengah sadar dan tidak kudengar Martono membisikan kata-kata itu sambil mengecup keningku. Lalu ia berdiri mematung di samping tempat tidur. Aku tidak tahu kapan ia pergi karena setelah itu aku tertidur karena lelah dan kantuk yang menyerangku tanpa mempedulikan keadaan kamar tidurku yang acak-acakan. Sore hari aku baru terbangun dari tidurku, tubuhku serasa hancur dan lelah bukan kepalang. Kulihat keadaan diriku terasa sisa sperma yang mulai lengket membanjir di selangkanganku. kulihat banyak sekali cairan sperma Martono keluar meleleh dari dalam vaginaku bercampur dengan cairan rahimku dan membasahi seprei tempet tidur. Setengah merangkak aku menuju kamar mandi membersihkan tubuhku dari bekas keringat dan dosa, guyuran air hangat membuat tubuhku sedikit lebih segar walaupun rasa capek itu masih terasa ditubuhku. Kulihat vaginaku memerah dan bekas cupangan nampak di payudaraku, lama aku berada di kamar mandi menunggu cairan sperma Martono keluar semua meninggalkan liang rahimku.

selesai mandi cepat-cepat kubereskan tempat tidurku dan mengganti seprei serta sarung bantal guling dengan yang masih baru..Aku masih termenung memikirkan kejadian siang tadi, aku mengutuk diriku sendiri dan sangat menyesal dengan hal itu. Bajingan benar Martono itu, ia telah menodai kesucian rumah tanggaku yang selama ini kujaga dengan baik. Yang lebih kusesalkan lagi akupun menikmati permainannya yang sangat nikmat. Belum pernah aku merasakan senggama sepanjang itu dengan Mas Sandi, aku bisa mencapai klimax sampai empat kali, kuakui hebat sekali permainan Martono.

Pada malam hari bel pintu berbunyi. Kupikir suamiku sudah pulang, aku buru-buru membukakan pintu. Betapa terkejutnya aku melihat Martono datang dengan membawa seorang teman yang berbadan tegap. “Selamat malam nyonya…..aku membawakan teman yang akan membuat nyonya merasakan sensasi yang luar biasa.” Martono menyeringai kepadaku sedangkan temannya senyum-senyum menyebalkan. “Bagaimana nyonya, bukankah sudah saya katakan untuk menikmati saja sensasi kenikmatan yang kami tawarkan daripada melaporkan kami kepada pihak yang berwajib. Saya melihat nyonya begitu bernafsu dan sangat menikmatinya juga, bukan?.” Aku menjadi jengah mengingat kejadian tadi siang. Memang diakui akupun terhanyut dibuai permainan Martono. Aku hanya diam memejamkan mataku dan menarik nafas dalam-dalam sekedar menenangkan perasaanku yang tidak karuan. Tiba-tiba aku mendorongnya maka ia terjatuh, dan kesempatan ini aku melarikan diri menuju pintu kamar mandi. Aku pikir untuk melarikan diri menuju kamar mandi dan mengunci diriku dari Martono dan temannya.

Tapi tiba-tiba tangan Martono sudah menangkapku dan memelukku dengan erat. “Hentikan……..aku tidak mau melakukannya.” aku berteriak-teriak tetapi temannya Martono malah mengamati aku dengan napsu. “Kamu benar-benar membuatku bernafsu, bagaimana mungkin aku membiarkan wanita yang sangat menggairahkan pergi?” . “Sebaiknya nyonya jangan banyak bertingkah, berteriakpun percuma… lebih baik layani aku dan Bejo. Ha… ha… ha…” Martono menyeringai. “Lepaskan aku… lepaskan aku…” aku berusaha meronta, tapi Martono mengangkat tubuhku dan membawaku ke kamar tidurku yang telah digunakan tadi siang. Dengan mudahnya dia melemparku ke atas ranjang. Aku sangat terkejut dengan perkembangan keadaan ini. Mereka akan memperkosa aku seperti ini. Tetapi apa yang aku bisa lakukan? Sekarang kami semua berada di kamar tidurku. Bejo mendekat dan merobek pakaianku dan menarik paksa BH dan CD yang ku kenakan sehingga payudaraku terlihat jelas. Aku menyesal hanya mengenakan pakaian daster sehingga memudahkan mereka melampiaskan nafsunya. Aku malu sekali terlihat bagian- bagian rahasia di hadapan orang-orang selain suamiku.

“wow…payudara yang indah, nyonya sungguh mempunyai anugerah yang tak terhingga.” kata Bejo. “Aku suka sekali payudara yang besar dan putih mulus tanpa cacat.” Bejo melanjutkan. “Kita beruntung mendapatkan buruan seperti ini…” Martono menyahut. Kemudian tangan Martono menggerayangi susuku dan meremas-remasnya kedua payudaraku. Martono menisap-isap putting susuku dengan penuh nafsu, dan Bejo mulai menggerayangi perut dan pahaku. Tiba-tiba terasa tangannya yang kasar memasuki celah sempit di vaginaku. Kini aku mengerti mereka akan berusaha merangsangku. “Ampun…..jangan lakukan ini kepadaku “aku memohon belas kasih mereka, tetapi mereka tidak menunjukkan sedikitpun rasa simpati, malah wajah mereka menunjukan kebuasan nafsu birahi. Mereka dengan cekatan telah melepaskan pakaian mereka masing-masing. kontol Martono sudah kulihat dan kunikmati tadi siang, tetapi sekarang aku terkejut melihat kontol Bejo yang luar biasa, panjangnya sekitar 18 cm dan kelihatan berurat-urat. Aku makin gemetar ketakutan sekaligus rasa aneh yang menjalar seakan-akan ingin merasakan sensasi kontol besar milik Bejo.

Wajahku terasa panas. “Ah, Mas Sandi… maafkan aku.” Tanganku telah ditangkap oleh Martono dan payudaraku kembali diisapnya. Bejo memegang pinggangku dan menaruh kontolnya di lubang pantat ku. “Jangan… jangan disitu… tolong..” Aku menjerit-jerit kesakitan merasakan dorongan kontol Bejo dari belakang. “Nyonya jangan cemas…akan sedikit menyakitkan…tetapi setelah itu kamu akan menikmatinya.” Bejo berkata kepadaku dengan senyum sinis. “Bukankah tadi siang memekmu telah dipakai oleh Martono, maka aku ingin mencicipi pantatmu yang kuyakin tidak pernah terpakai, masih perawan… ha.. ha… ha..” Tak lama aku berteriak kesakitan tetapi secepat aku membuka mulutku untuk menangis sopirku memasukkan kontolnya di dalam mulutku dan aku tidak bisa menangis. Sementara itu Bejo menaruh kontolnya pada lubang pantat ku dan menarik pinggangku ke arahnya. Dia tetapi tidak bisa memasukkan kontolnya ke dalam lubang pantatku yang sakit. “Martono…apakah kamu punya mentega di dapur sebab lubangnya sangat sempit” Bejo bertanya “Wah beruntung sekali kau mendapatkan cewek perawan…..ambillah sendiri di dapur.” Martono malah tertawa.

Bejo lalu pergi menuju dapur. “Martono, tolong lepaskan aku….Aku tidak sanggup lagi.” Aku memelas pada Martono. “Nyonya…tenang saja dan nikmati. Bukankah nyonya sudah tahu bahwa nyonya sudah lama kami idam-idamkan untuk dinikmati oleh kami. Aku adalah sopirmu dan Bejo adalah seorang sopir truk. Dalam hidup kami jarang-jarang memiliki kesempatan mendapatkan wanita menggairahkan seperti kamu! Maka bagaimana mungkin kami akan tinggalkan?” Martono malah menjawab dengan senyum kemenangan. Kemudian kusadari tidak ada cara lain dan tak seorangpun dapat menyelamatkanku. Maka aku berfikir untuk menikmatinya saja seperti yang diucapkan Martono kepadaku. Aku sudah merasa kepalang basah, kenapa tidak dinikmati saja sekalian, toh akupun merasakan kenikmatan yang tiada tara dengan Martono tadi siang. Aku merubah posisiku seperti seorang pelacur, aku tidak peduli lagi. Martono mulai bertindak dengan pekerjaannya Martono yang tertunda. Dia meremas-remas payudaraku, kemudian Bejo yang baru datang mengoleskan mentega pada lubang pantatku dan mengolesi kontolnya juga.

Kemudian ia memposisikan kontolnya pada lubang pantatku dan dengan beberapa tekanan dia berusaha menerobos lubang pantatku. Aku merasakan sangat sakit tetapi aku sudah tidak melawan lagi. Bejo mendorong paksa kontolnya dan posisi Martono di depanku membuatku terdorong mundur. Aku merasakan sesuatu yang besar dan kuat berada di pantatku. “Auh… sakit… ampun…” aku melepaskan kontol Martono dari mulutku. Bejo sengaja mendiamkan kontolnya beberapa saat membiarkanku agar terbiasa. Setelah beberapa menit Bejo mulai mendorong lagi kontolnya. “Auh…. Jangan…” aku berteriak kembali, rasanya sangat sakit. Seluruh kontol Bejo telah masuk dan merobek pantatku, terasa ada sedikit darah mengalir dari lubang pantatku. Aduh! Kontolnya itu sangat besar sehingga terasa sangat ketat di lubang pantatku! “Auhh.. aduh… aduh… tolong.. aku akan mati… Kau merobek pantatku.. rasanya punggungku mau patah… Kau Bajingan!” Aku menjerit dengan suara nyaring tetapi mereka berdua hanya diam dan mulai beraksi lagi. “Sekarang kontolku sudah masuk, Martono… kamu boleh meninggalkan aku sekarang.” Bejo berkata pada Martono. Martono hanya menganguk.

“Baiklah, aku akan menonton pertunjukanmu….Nyonya, sekarang anda adalah bagiannya.” Martono sekali lagi mencium payudaraku dan meninggalkanku. Dia duduk di kursi meja hias dan menonton perbuatan Bejo terhadapku. Sekarang aku sepenuhnya dipermainkan oleh Bejo. “Kau kekasihku sekarang, aku akan membuatmu merasakan sensasi yang sangat menyenangkan…aku akan membuatmu ketagihan…kau akan jadi pelacurku.” Bejo sesumbar. “Sudahlah…kumohon keluarkan kontolmu…aku tak tahan lagi….Sakit… Rasanya aku hampir mati” terasa air mataku menitik. “Aku tidak akan membiarkanmu mati….Nikmati saja…sebentar lagi akan terasa lebih nikmat.” Bejo berbisik sambil menjilat telingaku.Dia lalu meraih payudaraku dan meremasnya. Kemudian ia mencabut kontolnya separuh, lalu mendorong dengan kekuatan besar. “Jangan….Tolong hentikan..aku mau mati….Hentikan sebentar….sakit!” Aku mulai menangis tetapi ia tidak mendengarkanku dan tetap menggenjot pantatku dengan penuh nafsu. Aku roboh! Bejo tetap memperkosaku tanpa mendengarkan aku dan dia memegang pinggul ku dengan tangan nya dan menggenjotku dengan cepat.

Selama memperkosaku, kontolnya menyentuh bagian sensitifku dan membuatku merasakan getaran-getaran lembut dan menyenangkan. Aku mulai berpikir lagi, dalam kondisi tanpa pengharapan dan tak seorangpun dapat menolongku, mengapa aku tidak sekalian saja menikmati kontol super ini. Pelan-pelan aku mulai menikmati gesekan kontol Bejo pada pantatku, aku mulai menggoyangkan pinggulku. Kelihatannya Bejo menyadari perubahan dalam diriku. “Ayoo sayang…nikmati….Auh…enak sekali…betapa sesaknya pantatmu..” Aku menggoyangkan lagi pinggulku, rasa sakit yang terima tadi kini berangsur-angsur tidak terasa lagi. Bejo kini meningkatkan kecepatannya dan aku juga. Payudaraku menggantung mondar mandir akibat genjotan Bejo. Kurasakan kontol Bejo sangat keras dan kuat di dalam pantatku. “Lihat…sekarang nyonya mulai menyukainya kan.” Martono berkomentar kepadaku. Bejo terus menggenjot pantatku, aku mulai menyukai permainannya. “Bejo…kau memang luar biasa..kau bisa menaklukkan wanita manapun. Aku salut padamu.” Martono malah terkagum-kagum pada Bejo.

“Sebentar lagi, nyonya akan jadi pelacur kami.” Martono tertawa. “Kurang ajar….” Hatiku berteriak tetapi badanku masih bergerak-gerak mengikuti irama genjotan kontol Bejo. “Auhh… ohh…” aku merintih-rintih tak sadar. Tangan bejo meremas-remas payudaraku dengan lembut. Rabaan tangannya membuatku makin terangsang. Perlahan-lahan tangannya bergeser ke bagian kewanitaanku. Jari-jarinya dengan kasar menyentuh vaginaku. “Ohhh……Hmmm…….” Tanpa sadar aku menggigil dan merintih. Aku merasakan kenikmatan yang lain dalam diriku. Jari-jarinya bermain-main di clitorisku. Darahku seperti berkumpul di titik sensitif itu.“Auhh…enak….Hmmm…Ohh….Nikm at…” tak tahan aku dibuatnya. Tubuhku rasanya semakin melayang-layang. Setelah beberapa saat, tubuhku menegang dan berkelojotan sesaat. Air maniku tumpah… aku orgasme. “Teruskan sayang… jangan ditahan… aku akan memberikan kebahagiaan untukmu.” Antara sadar dan tidak akau mendengar Bejo berbisik ditelingaku. Dalam permainan ini aku berkali-kali aku orgasme, tapi sepertinya Bejo mempunyai stamina yang luar biasa.

Aku merasa kelelahan tetapi bahagia, setelah 25 menit kemudian tiba-tiba terasa kontol Bejo mengeras. Jari-jarinya makin menekan clitorisku. “Ohh…. Aku keluar…” akhirnya Bejo berteriak. “Ohh…nikmatnya… keluarkan didalam saja, teruskan… jangan keluarkan kontolmu.” Aku tak sadar setengah berteriak. Bejo tertawa dengan penuh kemenangan. Cairan hangat memasuki lubang pantatku. “Auhhh…….” `Akupun orgasme bersamanya. Rasanya nikmat sekali. Bejo masih menduduki pantatku beberapa saat lalu mencabut kontolnya. “Ploop….” Terdengar bunyinya. Martono dan Bejo tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Aku menghembuskan nafasku dan merasa sangat nikmat. Sekarang jam 3 malam. Tadi siang aku merasakan kenikmatan bersama Martono. Dan malam ini aku merasakan kenikmatan bersama Bejo. Aku menjadi sangat ketagihan. Selma ini aku hanya mendapat kepuasan dari suamiku. Tapi sekarang, aku sepertinya keranjingan berhubungan sex. Aku ingin mendapatkan lebih. Aku ingin yang lebih mengasyikkan…. “Martono, aku akan istirahat……. Aku sungguh sangat puas” Bejo berkata.

“Nyonya, anda sungguh sangat mengagumkan” Aku tersenyum mendengar pujian dari Bejo. “Istirahatlah…” Martono menjawab. “Tunggu dulu….” Setengah berteriak aku kepada mereka berdua. Mereka menatap wajahku dengan heran. “Kau telah memperkosa lubang pantatku, aku telah memberikannya. Tapi sekarang aku ketagihan.Aku ingin merasakan Kontol 18 cm itu dalam memekku. Aku ingin merasakan Kontol besar punyamu” Aku telah gila,aku tak peduli lagi siapapun yang akan memperkosaku, malah aku ketagihan. Martono berteriak padaku “Nah, lihat…. aku berjanji akan memberimu kesenangan yang terbaik di dunia.” “Dia benar….tinggalkanlah kami berdua, aku akan menikmati tubuhnya. Dia akan menjadi pelacur bagiku malam ini. Dan besok aku akan tinggalkan nyonyamu sebagai wanita yang sangat haus sex.” Dengan tenang Bejo berkata pada Martono. Martono sambil tertawa pergi ke ruang tamu kemudian Bejo menutup pintu.

“Nyonya sungguh seorang nyonya yang cantik dan mempunyai bentuk badan yang ramping dan menggairahkan.” Aku tersenyum. Aku menjadi sangat malu. Aku jadi salah tingkah. Aku malu tapi akupun menikmatinya. Aku begitu berharap pada apa yang akan terjadi berikutnya. “Betapa senangnya saya mempunyai kesempatan untuk mendapatkan nyonya. Nyonya sungguh seorang nyonya yang cantik.” Bejo berkata dan berusaha membawaku dalam pelukannya. Aku gemetar terdiam. Kemudian dia menyibakkan rambutku, kemudian ia menaruh bibirnya pada bibir ku dan mulai mencium dengan sangat bernafsu dan kasar. Sementara itu tangannya diletakkan pada pantatku dan menekan-nekan dengan bernafsu. Bibir mungilku terasa sangat basah olehnya. Kemudian ia menarik blus biru yang kupakai. Dan tangannya terus menjalari badanku dan aku benar-benar merasakan ketidaksukaan tetapi sekarang aku adalah juga merasakan basah dan tidak sabar untuk mendapatkan kenikmatan darinya. Apa yang telah terjadi denganku…. Biasanya suamiku hanya sanggup bertahan selama setengah jam untuk melayaniku.

Tapi kini aku berhadapan dengan seorang pria jantan yang mungkin sudah sangat sering menaklukkan wanita-wanita. Sedangkan tadi siang Martono sanggup membuatku orgasme berkali-kali. Setelah agak lama Bejo berusaha merangsangku. Dan aku mulai menggelinjang gelinjang tak sabar. a berbaring di sampingku dan memintaku untuk merangsangnya. Ini adalah kesempatanku untuk melayani nafsunya walaupun aku merasakan malu awalnya tetapi sekarang aku telah berhasil secara penuh merangsangnya. Dan aku mulai menggerakkan tanganku di sekujur tubuhnya. Bejo menutup matanya dan aku mulai menciuminya. Dadanya berbulu, pahanya adalah sangat kokoh, lebih dari itu ia adalah seorang pria jantan. Aku mencium puting susu nya sekarang ia memulai merintih. “ohhhh….aaahhaaahhhhh .. ternyata nyonya pandai menyenangkan hati pria.” Sekarang aku betul-betul ingin lihat kontol besar nya. Terlihatlah sesuatu yang luar biasa, seekor kontol berukuran 18 cm secara penuh menegang dan dua bola sedang menggantung dengan indah. Aku duduk di dadanya dan mulai menjilat kontolnya.



Aku merasa sangat ingin untuk makan “pisang ambon” ini sebab pertama kali aku melihat kontol sangat besar. Aku memainkan kontolnya seperti anak perempuan kecil bermain-main dengan boneka. Tiba-tiba terasa vaginaku diciumi, aku betul-betul merasakan getaran-getaran listrik yang mengalir ke sekujur tubuhku karena sentuhan lidahnya yang menyentuh klitorisku. “Auh…Hmmf…” aku tidak sadar melenguh. Tetapi aku berusaha berkonsentrasi pada kontol besarnya. Aku mulai menjilati batang pisangnya dan menggerakkan mulutku naik turun, aku ingin makan semakin banyak dan pada akhirnya tiba-tiba kontolnya menegang dan menyemprotkan cairan sperma ke mulutku. Kemudian dengan liarnya Bejo menggerayangi tubuh telanjangku. Hisapan demi hisapan, jilatan lidahnya menyapu bersih lekuk tubuhku. “Aow…. hmm,” aku merintih saat lidah Bejo mulai menjilati bibir vaginaku kembali. “Woowww.. Mulus sekali nyonya ini.., gimana sayang? …Enak?,” Bejo seperti mengejekku, aku terpejam tak mampu memandang Bejo. Lidah Bejo semakin liar dan membuat kenikmatan tersendiri padaku.

“Ehmmhh,” aku merintih tak bisa menahan kenikmatan itu, pinggulku mulai bergerak teratur seirama jilatan lidah Bejo divaginaku, aku pasrah dan menikmati permainan itu. Malah saat ini aku mulai bernafsu agar kontol Bejo mengoyak vaginaku yang sudah gatal. Tapi rupanya Bejo sengaja menyiksaku, jilatan lidahnya sudah masuk menerjang vaginaku. Aku sudah bergerak tak karuan menerima kenikmatan darinya, tapi tak juga Bejo menyetubuhiku. “Ohhh.. Nngghh..,” aku tak tahan lagi, seluruh rasa nikmat berkumpul diklitorisku membuat pertahananku akhirnya jebol. Aku orgasme dengan belasan kedutan kecil divaginaku. Aku malu sekali pada Bejo yang tersenyum. Bejo kemudian mencium dan mengulum bibirku beberapa lama, tanpa sadar aku membalas lumatan bibirnya dengan nafsu pula. Kurasakan dia berusaha menepatkan posisi ujung kontolnya dibelahan bibir vaginaku. “Hmmm…aahh.. Nghh..,” aku merintih nikmat saat kontol besar Bejo mendesak masuk keliang nikmatku. “Ouhh.. sudah kusangka vaginamu masih rapat sayang.. nikmati permainan kita ya manis,” Bejo berbisik lagi membuatku semakin melayang dipuji-puji.

kontol Bejo keluar masuk secara teratur di vaginaku dan aku mengimbanginya dengan gerakan pinggul memutar. “Hmm.., puaskan aku sayang..,” tak sadar aku membalas bisikan Bejo itu sambil memeluk tubuhnya untuk lebih rapat menindihku. “Cantik kamu sayang.., cantik sekali wajahmu saat nikmat ini,” “Ohh… teruskan sayang.. Aku milikmu saat ini..,” Kuakui permainan Bejo memang luar biasa, romantis, lembut, tapi sungguh memacu birahiku secepat genjotannya di tubuhku. Gerakan tubuh Bejo semakin cepat dan teratur diatas tubuhku. Erangan dan rintihanku sudah tak tertahan aku memang birahi saat itu. Tapi saat aku hampir klimaks, mendadak Bejo menghentikan aktifitasnya dan mencabut kontolnya dari vaginaku. “Ayo sayang kita berdiri,” Bejo menarik tubuhku berdiri, lalu mendorong punggungku menjadi posisi menungging, dan Bejo dibelakangku kembali menghujamkan kontolnya ke vaginaku. Aku merasakan kenikmatan yang yang tertahankan dengan posisi doggy style ini. “Ahh.. Ouhh.. teruss..,” hanya itu yang terucap di bibirku saat sodokan kontol Bejo masuk dalam posisi nungging itu.

Bejo semakin keras mengocokku dari belakang, aku semakin tak terkendali kurasakan kenikmatan sudah puncak dan menjalar diseluruh tubuhku mengumpul dibagian pantat, paha, vagina dan klitorisku. “Ahh sayang.. Ohh.. Hmmph..,” aku tak kuasa lagi membendung kenikmatan itu, dinding vaginaku berkedut berkali-kali disodok kontol Bejo. Belum habis orgasme yang kurasakan, Bejo menarik tubuhku dan menggendongku. Aku memeluknya erat-erat. “Ayo cantik.. Ini lebih nikmat sayang.., sekarang keluarkanlah seluruh cairan kenikmatanmu,” dalam posisi itu kontol Bejo masih mengocokku tangannya mengangkat tubuhku naik turun dengan posisi berdiri. “Ahhh.. Uohh….,” Vaginaku berkedut-kedut dengan cepat, orgasmeku begitu luar biasa ditangan Bejo. “Ouhhkk.. Aku mau keluar…. Ahhh,” Bejo orgasme dengan posisi berdiri menopang tubuhku yang lunglai. Kurasakan seburan spermanya menembus dinding rahimku. Lalu Bejo menjatuhkan tubuh kami diatas ranjang kembali, kami berpelukan seperti pasangan kekasih. Kemudian ia menciumku penuh kasih dan pergi ke ruang tengah.

Aku terbangun jam 9 pagi, rasanya tubuhku agak lelah. Aku lalu menuju kamar mandi membersihkan sisa-sisa permainan tadi malam. Badanku benar-benar terasa segar setelah mandi. Setelah mandi aku menuju kulkas. Di lemari es dalam kamarku kulihat beberapa buah apel. Aku makan sekedar mengganjal perutku. Aku masih memakai handuk yang melilit tubuhku. Sambil bercermin, kuperhatikan tubuhku. Hmm.. masih seksi dan padat. Tiba-tiba sopirku Martono datang. Ia telah telanjang. sopirku adalah seorang laki-laki yang sangat buruk. Usianya sekitar 40 tahu, rambutnya botak dan berwajah buruk, tapi mempunyai perkakas yang besar pula walaupun tidak sebesar punya Bejo. kontolnya setengah ereksi. “Selamat pagi nyonya…” Martono menyapaku. Aku diam saja. Dia lalu melepas handukku dan menggendongku ke ranjang. Aku kini berbaring diranjang dengan telanjang bulat. Maryono mengamati badanku dengan sangat bernafsu. “nyonya, anda sungguh sangat seksi.” Aku tenang-tenang saja, namun aku bingung begitu menyadari bahwa sopirku sendiri telah memperkosaku dan menikmati tubuhku.

Kemudian seperti seekor serigala lapar dia melompat kepadaku dan mulai menciumku di mana-mana. Martono sungguh bernafsu. Dia menciumi leherku dan membuatku melenguh. Setelah sekitar sepuluh beberapa menit dia menciumi bibir, wajah dan menghisap payudaraku, ia menjilat perutku dan turun menyentuh vaginaku yang berbulu dengan lidah. Aku menggigil dan menghentak seolah-olah aku mendapat suatu goncangan raksasa. Ia melebarkan kakiku dan mulai menjilati clitorisku dengan liar. “Hoohh…. Ehh.” aku mulai mengerang dengan tak terkendali. Martono meregangkan kaki ku lebih lebar. Sekarang memekku terpampang dengan jelas di wajahnya. “Ow..nyonya, memekmu sungguh indah.” Aku menutup mataku dengan malu. Kemudian ia menggosok-gosok kepala kontolnya dan kemudian menempatkannya pada memekku. Ketika kontolnya menyentuh memekku badan ku menggigil. Aku merintih. Kemudian ia menangkupkan payudaraku yang besar dengan tangan kanannya. Sopirku mempermainkan payudaraku dengan liar. kontolnya sudah siap untuk masuk memekku. Dia mencium bibirku dengan lembut, aku menaruh lidahku didalam mulutnya. Kami saling berpagutan.

“Liang peranakanku koyak oleh Bejo dan masih terasa sakit, masukanlah kontolmu pelan-pelan..” aku meminta. Martono hanya tersenyum seperti setan kepadaku dan tiba-tiba dia mendorong dengan kuat sehingga kontolnya sepenuhnya berada dalam vaginaku. Aduh! Bejo benar-benar telah membuat liang vaginaku mengendurkan dan memperbesar memekku, sehingga kontol Martono masuk ke dalam liang peranakanku dengan mudah. benar Beberapa lama kemudian tubuhku melengkung dan menjerit. Vaginaku mengeluarkan cairan kenikmatan.. aku orgasme lagi! Martono memperhatikan wajahku dengan terheran-heran!!!!!! “Wow… luar biasa…” Martono berhenti sejenak dan menatapku dengan tatapan kesetanan sampai orgasmeku mereda. Akan tetapi begitu Martono mulai memompa vaginaku lagi, aku tidak bisa mengendalikan dan lagi-lagi dengan seketika punggungku melengkung dan menyemburkan orgasme. Mereka benar-benar telah merubahku sehingga aku tidak bisa mengendalikan diriku lagi. Mereka merubahku menjadi seorang betina yang haus sex. “Nyonya, apakah anda berusaha untuk membuat rekor dunia didalam hal orgasme?.

Lihatlah sekarang, bagaimana aku membuat anda seperti pelacur yang gila Kontol!!.” “Kamu akan jadi pelacurku!!!!” sambil mengatakan itu, ia mulai memompa pelan-pelan tetapi di dalam tubuhku rasanya sangat nikmat sekali. Kemudian teriakanku berubah jadi rintihan nyaring yang penuh nafsu. Aku merintih dengan suara menggairahkan. “Uohh……… teruskan…. Hmmm… nikmatnya… punyamu memang luar biasa.” “sayang memek mu menjadi sangat panas dan licin!!!!” Tetapi pada saat aku betul-betul terangsang, Martono menggodaku. Dia menghentikan goyangan pinggulnya dan mencabut kontolnya. Dia mulai mencium payudaraku. Aku merintih kesetanan. “jangan dilepas… cepat masukkan… masukkan..” aku berteriak-teriak. Martono menatapku dan dengan tertawa dia bilang “Nyonya, sekarang anda betul-betul seperti seorang pelacur yang gila Kontol. Tidak sadarkah anda sedang meminta sopir nyonya untuk menyetubuhi anda sendiri.” “Semenjak kamu menceritakan kepadaku bahwa kau sengaja mencari cara untuk memperkosaku dan akan memberikan aku sensasi sex yang luar biasa dan tidak pernah aku rasakan dari suamiku, didalam hati kecilku aku merasa penasaran, aku begitu terangsang. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan aku kehilangan kendali terhadap dirikuku!!!! Aku tidak pernah berhubungan sex dengan seseorang selain dari suamiku.

Aku tidak menyadari bahwa sebenarnya aku sangat menginginkan bermain sex dengan orang lain… aku sangat menginginkannya!” akhirnya aku bicara. “Martono, aku merasa seperti menikmati lagi berhubungan sex pertama kalinya dalam hidupku. Kamu sungguh-sungguh memberikan aku suatu pengalaman yang menggetarkan! Sekarang tolonglah aku, pompa memekku…. Aku tak tahan lagi!!!!!!” Sopirku tersenyum dan dia mulai menggenjotku pelan-pelan. “Nyonya, anda adalah wanita yang sangat menggairahkan. Aku selalu memimpikan untuk berhubungan kelamin denganmu. Aku dulu onani di kamar kecil dengan memikirkanmu. Nyonya, aku sungguh mendapat kesenangan luar biasa dari memekmu!” Tetapi kemudian aku menjerit “Aku tidak tahan lagi, tolonglah perkosa aku… dengan keras, lebih kasar…… lebih cepat lagi… Augh.. cepatlah….tolong…..” dengan ini secara otomatis aku menggerak-gerakkan pinggulku naik turun bergesekkan dengan kontolnya. Melihat itu Martono tertawa dengan nyaring dan menciumi bibirku, dia mulai mempermainkanku seperti banteng kesetanan.

Oh…Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tiba-tiba aku merasakan desakan-desakan yang sangat kuat pada liang vaginaku. Tubuhku melenting dan aku merintih dengan keras!! Aku orgasme lagi! Kakiku diregangkan terpisah olehnya dan dengan erat Martono memegang kaki ku.. Tetapi aku tidak mengetahui mengapa pinggulku otomatis bergerak turun seirama kocokan kontolnya dan aku menjerit secara terus-menerus dengan penuh kenikmatan. Tiba-tiba aku merasakan orgasme yang luar biasa. Punggungku melengkung dan cairan kenikmatanku membanjiri kontolnya yang perkasa. Aku merintih dengan nyaring. ” Auh….Hmmmm….. aku keluar….ahhh.. lagi.” . “Tolonglah… lebih cepat lagi… Ohhh.. nikmatnya… lebih keras…” Martono mengocok vaginaku dengan penuh nafsu. Tiba-tiba dia menghentikan gerakannya. Tubuhnya menegang. “Ahh, Nyonya.. saya mau keluar…. Ohh….” “Keluarkan di dalam… goyangkan kontolmu… lebih cepat… lebih cepat lagi.” Aku tak tahan. “Bagaimana kalau nyonya hamil..” Martono kembali mengocokkan kontolnya dengan cepat. “Aku tidak peduli, Kau dan Bejo telah menumpahkan maninya padaku… aku ingin kepuasan… Ohh…. Egghh…” aku semakin meracau tidak karuan.

Martono semakin mneggoyangkan kontolnya maju mundur dan memuntahkan cairan panas ke dalam rahimku. Oh! Nikmatnya perasaan hangat dalam vaginaku. Tubuhku bergetar seperti orang yang terserang malaria… aku mendapatkan orgasme terbesar dalam hidupku! Aku terus mengejang dan mengeluarkan cairan kenikmatan….Aku menjerit dengan pebuh kenikmatan. Kukuku menancap pada punggung Martono. ” Ooooooooooooooo Oooooooohhhhhhh Aaaaaaahhhhhh. Aku keluarr……….” . Lalu kami roboh kelelahan. “Kamu adalah laki-laki impianku!!..” Aku memuji sopirku tanpa malu-malu. “Apa yang nyonya suka dari saya.” “Aku menyukai pria jantan sepertimu.” Aku menjawab dengan suatu senyuman malu. “Kau memperkosaku diranjang suami ku, aku seorang nyonya rumah yang kaya bermain sex dengan seorang sopir pribadi. Kaupun menjual diriku pada temanmu seorang sopir truk yang seperti seorang perempuan murahan. Kau merubahku sepenuhnya dari seorang isteri setia menjadi seorang wanita haus sex!!!!!!!” Martono tersenyum, dia menciumku dengan penuh nafsu, lalu meraba-raba payudaraku dan mengorek-ngorek liang senggamaku.

Kemudian aku memeluknya dan kami berbaring dengan berpelukan. Kemudian Bejo datang di kamarku. Aku tersenyum padanya dan ia juga tersenyum pada aku. Bejo berkata “Beberapa jam yang lalu, nyonya adalah seorang istri setia yang, tapi lihatlah sekarang kamu sudah menjadi pelacur murahan karena dua orang pria asing telah memperkosamu. Kamu akan hamil oleh sopir pribadimu dan seorang sopir truk.” ” Sunguh Martono, nyonyamu adalah seorang wanita yang terseksi.” Bejo melanjutkan. ” Sayang, anda benar-benar menikmati?” Martono bertanya padaku “Yah, sungguh suatu pengalaman luar biasa. Kalian berdua mempunyai senjata idaman wanita terbaik. Aku betul-betuk sangat menikmati. Sekarang aku kurang suka kontol suamiku. Aku benar-benar menyukai kedua kontolmu yang besar. Kamu sungguh luar biasa, Martono. Mulai hari ini aku ingin kalian melayaniku. Dengan saling bertatap muka Martono dan Bejo tertawa terbahak-bahak. Kemudian sopirku menciumku dengan penuh nafsu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,




























DESAHAN LIAR ARUM PADA SAAT NAFSU TINGGI

 DESAHAN LIAR ARUM PADA SAAT NAFSU TINGGI KASIR4D     DESAHAN LIAR ARUM PADA SAAT NAFSU TINGGI Cerita Dewasa Dengan kesalnya Arum menuju di ...