Jumat, 31 Januari 2025

KENIKMATAN TIAP PAGI & MALAM

 KENIKMATAN TIAP PAGI & MALAM


KASIR4D - Kenikmatan Tiap Pagi & Malam  

Cerita Dewasa

Kejadian ini berlangsung sekitar 4 tahun lalu ketika saya berumur 22 tahun, Saat itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Saya berkenalan via internet dengan seorang janda keturunan china berumur 37 Tahun bernama Lia, dia mempunyai 2 orang anak berumur 5 tahun dan 9 tahun. Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.

Suatu saat Lia akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda. Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 tahun menurutku. Aku beranikan diri untuk menyapa,

“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Lia?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,

“Apakabar Iran”.

Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba Lia langsung mencium pipiku..

“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Lia aja!”.

Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he..

Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport. Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,

“Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi. Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,

“Hmm mantap juga batang kamu ini”

Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Lia, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..

Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu hisapan mulut sexynya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis, “Sudah deh kali ini biar Lia yang kerja,” ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya “Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Lia, Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat Lia menyedotnya.

“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Lia, sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,” Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.” Tiba-tiba Lia protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di parkiran airport Lia berkata,” Kamu masih utang lho sama aku” hmm aku hanya bisa senyum sambil kali ini aku yang mencium bibir sexy-nya. Lia memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.

Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Lia. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan. Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya, “Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Lia terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya. Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Lia yang berumur 7 tahun meminta saya untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game. 

Saya dan Deni (anak sulung Lia) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00,Deni sudah mau tidur sementara Lia masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati. Kelar main PS dengan Deni, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Lia sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Lia saat itu, dengan baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34B menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.

“Kamu masih hutang ama aku lho Ran”, Lia berkata begitu dengan senyum manisnya.

Ya aku langsung jawab aja, “Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda.. Hehehehe biarpun sudah umur 30-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang. “Kita sambil nonton bokep yuk Ran,” kata Lia.

Sewaktu Lia memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke selangkangan.

“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Lia mendesah sambil kakinya gemetaran.

Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Lia merespons ciumanku dengan ganasnya, “Jago juga nih ciumannya”, pikirku.

Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas, “Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.

Tangan Lia mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah, “Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan Lia dengan lembut, dia hanya tersenyum.

Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting Lia yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku, “Suck my pussy baby”

Lia mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku. Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Lia. Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya seperti menghisap bibirku.

“Ciuman sama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.

“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.

Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.

“Fuck.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Lia mengejang, tangannya menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.

Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku).

Aku jilati terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!! Sementara nafas Lia masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat Lia sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Lia makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala Lia menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.

“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.

Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang.. “Oughh enakk sayangku..”

Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku. Lia mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya.

BLESS..

“Eghh.. Enak banget Ran,” gumamnya Lia langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.

Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Lia, pikirku. Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Lia makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.

“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa. Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Lia mencapai klimaks yang ketiga kalinya,

“Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU FUCK ME!!”

Aku makin mempercepat gerakanku.. Lia makin menggila. 

“FUCK.. FUCK.. FUCK ME.. Oughh ahh ahh,” Lia benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya.

Setalah Lia menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum, “Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.

“Fuck me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.

Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Lia mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya. Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Lia berkata, “Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.

Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya Lia meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.

“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..”

Crott!! Crott.. Crott..

Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Lia.

Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku”ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Lia yang bernama Dini sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Wulan.

Ternyata Wulan sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Lia memanggilnya,

“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Wulan berjalan mendekat.

“Kamu ngapain?” tanya Lia.

“Ya lihat Ibu sama Mas Iran begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.

Lia berbisik, “Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Wulan, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku Lia membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.

Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Lia berkata kepada Wulan,

“Kamu mau ngentot seperti di TV itu ya Wulan”

Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,

“Eng.. Engga bu, ma’afkan Wulan”.

Dengan nada sedikit membentak Lia memerintah, “Pokoknya kamu harus layani Mas Iran sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngentot sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Iran!”.

Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Wulan yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Wulan mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Wulan. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Wulan, “Kamu sudah pernah ngentot ya?”

Dengan senyum malu-malu Wulan menjawab, “Sudah Mas, dulu waktu Wulan masih di kampung sama teman-teman”

“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.

Wulan hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya. Aku lihat Lia sudah terlelap kecapean.

Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Wulan sambil memelintir putingnya. Wulan mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Wulan berkata, “Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.

Aku langsung mengangangkan kedua paha Wulan dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan lagi. Wulan mendesah perlahan.. “Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngentot sama orang dewasa.’

Wulan terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah.. cukup pengalaman juga nih anak pikirku. 

Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..

“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”

Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku, “Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”

Aku oke-in aja deh aku telentang, Wulan berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Wulan mendesah tak karuan sambil rebah di dadaku.

“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.

“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dientot sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.

Wulan menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata, “Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”

Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngentot pantat nih, kebetulan. Pantat Wulan memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Wulan membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,

“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”

Wulan benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Wulan meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.

“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”

Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dientot juga bisa klimaks)

“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh”

Wulan meremas-remas payudaranya sendiri. Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya.

Wulan menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan.. “Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”

Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,

“Oughh Wulan pantatmu enakk banget.. Ahh”

Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Wulan yang masih berdenyut. Lutut Wulan bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean.

Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini.

Selama aku tinggal di rumah Lia, tiap malam aku ngentot dengannya dan paginya Wulan selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngentot sama Wulan. Hehehehe. Enakk tenan.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/



Rabu, 29 Januari 2025

AKSI SAUDARA TIRIKU SAAT AKU TERLELAP

 AKSI SAUDARA TIRIKU SAAT AKU TERLELAP

KASIR4D - Memuaskan tante Vera di atas ranjang

Sudah dua tahun berlalu aku dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Agung, yang umurnya tiga tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas.

Meskipun aku belum selesai kuliah, namun berkat penampilanku yang menarik dan keramah-tamahanku, aku bisa diterima di situ, sehingga aku pun berhak mengenakan pakaian seragam baju atas berwarna putih agak krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut. Sampai suatu saat, tiba-tiba ibuku terkena serangan jantung.

Setelah diopname selama dua hari, ibuku wafat meninggalkan aku. Rasanya seperti langit runtuh menimpaku saat itu. Sejak itu, aku hanya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Agung. Sepeninggal ibuku, sikap Agung dan ayahnya mulai berubah. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Agung.

Bahkan suatu hari saat aku ketiduran di sofa karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari ia memasukkan tangannya ke dalam rok yang kupakai dan mer*ba p*ha dan selangk*nganku. Ketika aku terjaga dan memarahinya, Agung malah mengancamku. Kemudian ia bahkan melepaskan cel*na d*lamku. Tetapi untung saja, setelah itu ia tidak berbuat lebih jauh.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Ia hanya memandangi kew*nita*nku yang belum banyak ditumbuhi bulu sambil menelan air liurnya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkanku yang langsung saja merapikan pakaianku kembali. Selain itu, Agung sering kutangkap basah mengintip tubuhku yang b*gil sedang mandi melalui lubang angin kamar mandi. Aku masih berlapang dada menerima segala perlakuan itu.

Pada saat itu aku baru saja pulang kerja dari kantor. Ah, rasanya hari ini lelah sekali. Tadi di kantor seharian aku sibuk melayani nasabah-nasabah bank tempatku bekerja yang menarik uang secara besar-besaran. Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. Ingin rasanya aku langsung mandi. Tetapi kulihat pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi di dalamnya.

Kubatalkan niatku untuk mandi. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar. Akhirnya setelah melepas sepatu dan menanggalkan blazer yang kukenakan, aku pun langsung membaringkan tubuhku tengkurap di atas kasur di kamar tidurnya. Ah, terasa nikmatnya tidur di kasur yang demikian empuknya.

Tak terasa, karena rasa kantuk yang tak tertahankan lagi, aku pun tertidur tanpa sempat berubah posisi. Aku tak menyadari ada seseorang membuka pintu kamarku dengan perlahan-lahan, hampir tak menimbulkan suara. Orang itu lalu dengan mengendap-endap menghampiriku yang masih terlelap. Kemudian ia naik ke atas tempat tidur.

Tiba-tiba ia menindih tubuhku yang masih tengkurap, sementara tangannya meremas-remas bel*han pant*tku. Aku seketika itu juga bangun dan meronta-ronta sekuat tenaga. Namun orang itu lebih kuat, ia melepaskan rok yang kukenakan. Kemudian dengan secepat kilat, ia menyelipkan tangannya ke dalam cel*na d*lamku. Dengan ganasnya, ia meremas-remas gumpalan pant*tku yang montok.

Aku semakin memberontak sewaktu tangan orang itu mulai mempermainkan bibir kew*nita*nku dengan ahlinya. Sekali-sekali aku mendelik-delik saat jari telunjuknya dengan sengaja berulang kali menyentil-nyentil klit*risku. “Aahh! Jangaann! Aaahh…!” aku berteriak-teriak keras ketika orang itu menyodokkan jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dalam kew*nita*nku yang masih sempit itu, setelah cel*na d*lamku ditanggalkannya.

Akan tetapi ia mengacuhkanku. Tanpa mempedulikan aku yang terus meronta-ronta sambil menjerit-jerit kesakitan, jari-jarinya terus-menerus merambahi l*bang kenikmatanku itu, semakin lama semakin tinggi intensitasnya. Aku bersyukur dalam hati waktu orang itu menghentikan perbuatan gilanya. Akan tetapi tampaknya itu tidak bertahan lama.

Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.

“Agung… Kamu…” Agung hanya menyeringai buas.

“Eh, Nan. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu. Apalagi si nenek tua itu sudah mampus!”

Astaga Agung menyebut ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. K*parat.

“Agung! Jangan, Agung! Jangan lakukan ini! Gue kan kakak elu sendiri! Jangan!”

“Kakak? Denger, Nan. Gue tidak pernah nganggap elu kakak gue. Siapa suruh elu jadi kakak gue. Yang gue tau cuma papa gue kawin sama nenek tua, mama elu!”

“Agung!”

“Elu kan cewek, Nan. Papa udah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada salahnya gue sebagai anaknya ngewakilin dia untuk meminta imbalan dari elu. Bales budi dong!”

“Iya, Agung. Tapi bukan begini caranya!”

“Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”

“Errgh…” Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Mulut Agung secepat kilat memagut mulutku. Dengan memaksa ia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku hampir tidak bisa bernafas.

Aku mencoba meronta-ronta melepaskan diri. Tapi cekalan tangan Agung jauh lebih kuat, membuatku tak berdaya. “Akh!” Agung kesakitan sewaktu kugigit lidahnya dengan cukup keras. Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kugeleng-gelengkan kepalaku yang terasa seperti berputar-putar.

Tanpa mau membuang-buang waktu lagi, Agung mengeluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam saku celananya. Kemudian ia membentangkan kedua tanganku, dan mengikatnya masing-masing di ujung kiri dan kanan tempat tidur. Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah.

Oleh karena kencangnya ikatannya itu, tubuhku tertarik cukup kencang, membuat dadaku tambah tegak membusung. Melihat pemandangan yang indah ini membuat mata Agung tambah menyalang-nyalang bern*fsu. Tangan Agung mencengkeram kerah blus yang kukenakan. Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Setelah kancing-kancing blusku terbuka semua, ditariknya blusku itu ke atas.

Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat B*-ku, sehingga b*ah d*d*ku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.

“Wow! Elu punya t*ket bagus gini kok tidak bilang-bilang, Nan! Auum!” Agung langsung melahap b*ah d*d*ku yang ranum itu. Gelitikan-gelitikan lidahnya pada ujung put*ng s*s*ku membuatku menggerinjal-gerinjal kegelian.

Tapi aku tidak mampu berbuat apa-apa. Semakin keras aku meronta-ronta tampaknya ikatan tanganku semakin kencang. Sakit sekali rasanya tanganku ini. Jadi aku hanya membiarkan b*ah d*d* dan put*ng s*s*ku dil*mat Agung sebebas yang ia suka. Aku hanya bisa menengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, memikirkan nasibku yang sial ini.

“Aaarrghh… Agung! Jangaannn..!” Lamunanku buyar ketika terasa sakit di selangk*nganku. Ternyata Agung mulai mengh*jamkan kem*luannya ke dalam kew*nita*nku. Tambah lama bertambah cepat, membuat tubuhku tersentak-sentak ke atas. Melihat aku yang sudah tergeletak pasrah, memberikan rangs*ngan yang lebih hebat lagi pada Agung.

Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kem*luannya masuk-keluar dalam kew*nita*nku. Membuatku meronta-ronta tak karuan. “Urrgh…” Akhirnya Agung sudah tidak dapat menahan lagi gejolak n*fsu di dalam tubuhnya. Kem*luannya menyemprotkan cairan-cairan putih kental di dalam kew*nita*nku. Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kem*luannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kew*nita*nku, menandakan sel*put daraku sudah robek olehnya.

Karena kelelahan, tubuh Agung langsung tergolek di samping tubuhku yang bermandikan keringat dengan nafas terengah-engah.

“Braak!” Aku dan Agung terkejut mendengar pintu kamar terbuka ditendang cukup keras. Lega hatiku melihat siapa yang melakukannya.

“Papa!”

“Agung! Apa-apa sih kamu ini?! Cepat kamu bebaskan Sinan!”

Ah, akhirnya neraka jahanam ini berakhir juga, pikirku. Agung mematuhi perintah ayahnya. Segera dibukanya seluruh ikatan di tangan dan kakiku. Aku bangkit dan segera berlari menghambur ke arah ayah tiriku.

“Sudahlah, Nan. Maafin Agung ya. Itu kan sudah terjadi”, kata ayah tiriku menenangkan aku yang terus menangis dalam dekapannya.

“Tapi, Pa. Gimana nasib Sinan? Gimana, Pa? Aaahh… Papaa!” tangisanku berubah menjadi jeritan seketika itu juga tatkala ayah tiriku mengangkat tubuhku sedikit ke atas kemudian ia mengh*jamkan kem*luannya yang sudah dikeluarkannya dari dalam celananya ke dalam kew*nita*nku.

“Aaahh… Papaa… Jangaaan!” Aku meronta-ronta keras. Namun dekapan ayah tiriku yang begitu kencang membuat rontaanku itu tidak berarti apa-apa bagi dirinya. Ayah tiriku semakin ganas menyodok-nyodokkan kem*luannya ke dalam kew*nita*nku. Ah! Ayah dan anak sama saja, pikirku, begitu teganya mereka menyet*buhi anak dan kakak tiri mereka sendiri.

Aku menjerit panjang kesakitan sewaktu Agung yang sudah bangkit dari tempat tidur memasukkan kemaluannya ke dalam lubang an*sku. Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Ayah dan kakak tiriku itu sama-sama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang. Akibat kelelahan bercampur dengan kesakitan yang tak terhingga akhirnya aku tidak merasakan apa-apa lagi, tak sadarkan diri.

Aku sudah tidak ingat lagi apakah Agung dan ayahnya masih mengag*hiku atau tidak setelah itu. Beberapa bulan telah berlalu. Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Ternyata aku dinyatakan positif hamil. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku.

Aku mengandung? Kebingungan-kebingungan terus-menerus menyelimuti benakku. Aku tidak tahu secara pasti, siapa ayah dari anak yang sekarang ada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Agung. Hanya mereka berdua yang pernah menyetub*hiku. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini. Yang pasti ia adalah anakku. Lalu apakah ia juga sekaligus adikku alias anak ayah tiriku? Ataukah ia juga sekaligus keponakanku sebab ia adalah anak adik tiriku sendiri?,,,,,,,,,,,,,,

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/

Selasa, 28 Januari 2025

MENIKMATAN TUBUH ANAK MAJIKANKU

 MENIKMATAN TUBUH ANAK MAJIKANKU

KASIR4D - Memuaskan tante Vera di atas ranjang

Cerita Dewasa

Aku berasal dari Jawa Barat, sebut saja namaku Lucky. Pada cerita malam kali ini, aku ini bercerita tentang pengalamanku yang terdahulu. Setelah lulus SMA aku mencoba mengadu nasib ke Jakarta. Sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Awalnya aku ingin kembali ke rumahku. Namun setelah beberapa hari aku mencari pekerjaan akhirnya aku bisa bekerja menjadi seorang pembantu rumah tangga disalah satu rumah elite. Dan majikanku seorang pengusaha ternama.

Majikanku mempunyai tiga orang anak, yang dua sedang meneruskan kuliahnya di luar negeri dan yang bungsu baru masuk kuliah tingkat satu di salah satu universitas Jakarta. kita sebut saja Vina, Ia anak bungsu dari tiga bersaudara. Sebenarnya aku nggak berani berpikir macam-macam karena ia adalah anak majikanku. Tapi akhirnya hari demi hari aku mulai menyimpan rasa kepadanya, karena Vina mempunyai tubuh yang berbentuk seperti model dan payudaranya yang sedang kira-kira berukuran 34B dia suka memakai pakaian yang ketat dan seksi. Kadang ia memakai daster yang cukup tipis dan bisa dibilang tembus pandang, hingga kulit tubuhnya yang putih mulus sampai bra dan celana dalamnya bisa terlihat walaupun sedikit samar. Ditambah aroma tubuhnya yang harum.


Terkadang bila Vina sedang duduk, kakinya sedikit agak terbuka, yang aku lihat  hanya pangkal pahanya saja yang putih mulus dan menggairahkan. Pada saat itu aku sedang mengepel ruangan. Aku pun semakin penasaran dan terus mencari posisi yang pas sambil aku mengepel di kolong meja hingga aku leluasa melihat pahanya sampai ke celana dalamnya. Sungguh terlihat jelas celana dalamnya berwarna coklat, dan tanpa kusadari penisku pun langsung ber-ereksi. Rasanya ingin sekali aku meraba paha dan bercinta dengannya. Membuatku jadi kurang konsentrasi pada pekerjaanku.
Hingga suatu malam aku sedang duduk di lantai sambil nonton acara televisi di ruang tamu. Pada saat itu pun tuan dan nyonya sudah tertidur pulas. Dan Vina baru pulang kuliah yang langsung bergegas membersihkan diri (mandi). Setelah selesai mandi, ia memakai kimono yang agak basah. Kulihat sekilas dadanya bergerak-gerak dengan bebas dan berjalan mengarah ke dapur. Hinga aku berfikiran “apakah Vina tidak menggunakan bra?”. pada saat itu pun penisku langsung ber-ereksi. Memang dadanya cukup besar yang berukuran 34B dan padat berisi.


Setelah itu ia memanggilku dan memintaku untuk menghangatkan makan malamnya. Karena bajunya yang agak sedikit basah dan tembus pandang, terlihat kedua putingnya yang menonjol di balik kimono yang dipakainya. Tapi aku tak pernah melakukan apa-apa cuma seringkali aku melirik ke arah belahan payudaranya. Namun Vina terlihat acuh, seolah-olah ia tidak merasa dipandangi olehku. lalu setelah aku memanaskan makan malamnya aku langsung kembali ke kamar untuk beristirahat.


Keesokan harinya, pagi hari yang cerah majikan dan istri majikankku sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali, akhirnya aku memulai pekerjaan dengan membersihkan semua ruangan majikan hingga aku masuk ke ruangan Vina, kasurnya yang berantakan dan pakaian kotor dimana-mana aku rapikan dengan penuh semangat kerja.
Namun sepertinya ada orang di kamar mandi karena aku mendengar suara aneh dari dalam kamar mandi, aku merasa Vina sudah berangkat kuliah tadi, akhirnya aku coba melihat ke dalam kamar mandi itu, aku terkejut melihat Vina sedang masturbasi lalu aku menutup pintunya kembali sambil mengucapkan maaf, namun Vina malah teriak memanggilku dan menyuruhku masuk. Akhirnya aku pun masuk ke dalam kamar mandi itu.

Lalu Vina menyuruhku melepaskan semua pakaianku, namun aku menolaknya. Tapi Vina malah menarikku dan melepaskan semua pakaianku, setelah pakaianku terlepas Vina mengajakku ke luar dari kamar mandi dan menuju tempat tidurnya. Lalu aku didorongnya hingga berbaring terlentang kemudian Vina menciumi bibirku dan setelah itu dengan gesitnya Vina langsung memegang & memasukan penisku kedalam mulutnya dan dijilat penuh gairah, akhirnya aku pun mulai merasa terangsang dan menarik badannya Vina hingga kami berposisi saling menjilati alat vital kami (69). Kemudian Vina pun menduduki perutku lalu memegang penisku yang ber-ereksi dan memasukan penisku ke dalam vaginanya secara perlahan-lahan, aaaaaaccchhhh !!! aaaacccchhh !!! rintihan dan desahan Vina mulai terdengar di telingaku.


Ayunan dan goyangan Vina membuatku semakin bergairah kemudian tanganku mulai meremas-remas payudaranya, desahannya pun semakin terdengar di telingaku, setelah beberapa menit berlalu tanpa ku sadari Vina pun mencapai orgasme sambil mencengkram erat di dadaku, lalu aku mengubah posisi menjadi posisi g-spot jiggy (nungging), kemudian aku memegang penisku dan memasukkannya ke dalam vaginanya Vina secara perlahan dan, aaaccchhhhh !!! aaaacccchhhh !!! suara rintihan dan desahan itu terdengar kembali hingga membuat penetrasi semakin cepat, dari tanganku yang memegang pinggulnya berpindah memegang payudaranya dan meremas-remasnya.


Berbagai macam gaya sudah kami lakukan hingga Vina kelelahan, dan akhirnya aku pun mulai mencapai orgasme, aku langsung menarik penisku dan mengarahkannya ke payudaranya lalu aacccchhh !!! akhirnya aku ber-orgasme, dan aku mengakhirinya dengan mencium keningnya Vina.

Setelah itu Vina kembali membersihkan diri (mandi), setelah selesai mandi Vina bergegas mengenakan pakaian dan berangkat ke kampusnya.  Aku pun kembali merapikan ruangannya dan menyapu ruangan tengah dengan wajah gembira dan tubuh yang segar.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/

Senin, 27 Januari 2025

MEMEKKU DIPACU HANSIP DAN TUKANG BECAK

 MEMEKKU DIPACU HANSIP DAN TUKANG BECAK


KASIR4D - Memuaskan tante Vera di atas ranjang

Cerita Dewasa

Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Sebutlah saja Namanya Fina, dianya ialah seorang mahasiswi yang memiliki gairah sex yang cukup tinggi. Semenjak keperawanannya lenyap di SMA fina teratur ingin ngentot dan ngentot kembali. Mungkin lelaki yang sudah masukkan kontolnya ke memekku tidak bisa terhitung tidak minimal. Saya seolah teratur saja ingin dipenuhi oleh kontol-kontol yang besar dan tahan lama.

Nach narasi dewasa nya ini, saya barusan pulang dari rumah temanku sehabis kerjakan pekerjaan barisan salah satunya mata kuliah. Pekerjaan yang sangat meletihkan itu pada akhirnya usai hari tersebut. Saat saya tinggalkan rumah temanku langit sudah gelap, jam tanganku memperlihatkan jam 8 lebih. Yang kutakutkan ialah bensinku tinggal sedikit, walau sebenarnya rumahku cukup jauh dari wilayah ini apalagi saya cukup asing dengan wilayah ini karena saya jarang-jarang bertandang ke temanku yang ini.

Narasi Seks 2023 Di perjalanan saya melihat sesuatu pom bensin, tetapi keinginanku langsung pupus karena demikian ingin berbelokkan mobilku kenyataannya pom bensin itu sudah tutup, saya menjadi kecewa sampai menggedor setirku, mau tak mau kuteruskan perjalanan sekalian mengharap temukan pom bensin yang masih tetap membuka alias selekasnya sampai ke rumah.
Saat lagi ada pada sebuah sulit perumahan yang cukup sepi dan gelap, mendadak mobilku mulai kehilangan tenaga, saya cukup cemas sampai kutepikan mobilku dan kucoba menstarternya, tapi walupun kucoba berkali-kali tetap tidak sukses, rugi sekali saya karena siang tadi terlambat kuliah menjadi saya tidak sebelumnya sempat isi bensin terjerat tidak paham wajib bagaimana, ke-2 orang tuaku sedang di luar kota, di dalam rumah hanya ada pesuruh yang tidak bisa diharapkan kontribusinya.


Tidak jauh dari mobilku terlihat sesuatu pos ronda yang lampunya berpijar remang-remang. Saya selekasnya turun dan ke arah sana untuk minta kontribusi, setelah tiba di situ saya melihat lima orang di situ sedang ngobrol-ngobrol, ada juga 2 motor diparkirkan di situ, mereka ialah yang mendapatkan gantian ronda malam itu dan 2 tukang ojek.
“Ada apakah Non, malam-malam ini? Nyasar ya?”, bertanya salah seseorang yang kenakan pakaian hansip. “Eeh.. itu Pak, Bapak tahu tidak pom bensin yang terdekat disini tetapi masih tetap membuka, masalahnya mobil saya kekurangan bensin”, kujawab sekalian menunjuk ke mobilku. “Wah, kalau pom bensin jam begini sudah tutup semua Non, ada yang membuka terus tetapi cukup jauh disini”, timpal seorang Bapak berkumis tebal yang kenyataannya tukang ojek di wilayah tersebut. “Aduuhh.. bagaimana ya! Alias begini saja dech Pak, Bapak kan punyai motor, ingin tidak Bapak beliin bensin untuk saya, nanti saya bayar kok”, tawarku. Untung mereka berbaik hati menyepakatinya, sang Bapak yang berkumis tebal itu ambil jaketnya dan selekasnya pergi dengan motornya. Tinggallah saya bersama empat orang yang lain.

“Silahkan Non duduk dahulu di sini sekalian tunggu”. Seorang pemuda berusia kurang lebih 18 tahunan geser duduknya untuk memberikan tempat di atas bangku panjang tersebut. Seorang Bapak 1/2 baya yang memakai sarung menawariku satu gelas air hangat, mereka terlihat ramah sekali hingga-sampai saya wajib terus tersenyum dan mengucapkan terima kasih karena menganggap menyusahkan.

Kami pada akhirnya ngobrol-ngobrol dengan dekat, saya rasakan jika mereka sedang melihati badanku, hari itu saya memakai celana jeans ketat dan setel luar berlengan panjang berbahan jeans, didalamnya saya memakai tanktop merah yang potongan dadanya rendah menjadi belahan dadaku cukup berkesan . Maka tidaklah aneh sang pemuda di sampingku teratur berusaha mengambil pandang ingin melihat wilayah tersebut.


Kompleks itu sudah sepi sekali waktu itu, menjadi mulai muncul niat main-mainku dan memikirkan bagaimana andaikan kuberbagi badanku untuk dicicipi mereka sekaligus sebagai balas budi. Berkenaan dengan cuaca di Jakarta yang cukup panas belakangan ini, saya iseng menjelaskan, “Wah.. panas sekali yah belakangan ini Pak, sampai malam begini saja masih tetap panas”. Saya menjelaskan faktor itu sekalian mengibas-ngibaskan leher bajuku selanjutnya dengan rileksnya kulepaskan setel luarku, menjadi nampaklah lenganku yang putih mulus. Mereka melihatku dengan tidak berkedip-kedip, nampaknya umpanku sudah mengena, saya percaya mereka pasti terangsang dan tidak sabar ingin nikmati badanku.

Sang pemuda di sampingku sejenisnya sudah tidak kuat kembali, dianya mulai membulatkan tekad membelai lenganku, saya diam saja diperperbuat demikian. Salah satunya pada mereka, seorang tukang ojek berusia 30 tahunan ambil tempat di sebelahku, tangannya ditempatkan di atas pahaku, melihat tidak ada penampikan dariku, pelan-pelan tangan itu menjalar ke atas sampai sampai ke payudaraku. Saya keluarkan desahan halus memikat saat sang tukang ojek itu meremas payudaraku, tanganku meraba-raba kemaluan pemuda di sampingku yang sudah berasa mengeras.


Melihat faktor ini ke-2 Bapak yang dari barusan cuma terheran serempak maju turut menggerayangi badanku. Mereka berebut menyelusupkan tangannya ke leher tanktop-ku yang lebih rendah untuk mengerjai dadaku, sesaat saja saya sudah rasakan ke-2 buah dadaku sudah digerayangi tangan-tangan hitam kasar. Saya mengerang-ngerang kenikmatan nikmati ke-4 orang itu menikmatiku. “Eh.. kami membawa ke pos saja agar aman!”, saran sang hansip. Mereka juga sepakat dan saya dibawa masuk ke dalam pos yang memiliki 3×3 m itu, pencahayaannya cuma sesuatu bohlam 40 watt. Mereka dengan tidak sabaran secara langsung melepaskan tank hebat dan bra-ku yang sudah terkuak.

Saya sendiri buka kancing celana jeansku dan hebatnya ke bawah. Ke-4 orang ini kagum melihat badanku yang tinggal terikat celana dalam pink yang kurang, payudaraku yang montok dengan puting kemerahan itu membusung tegak. Ini ialah faktor yang menyenangkan dengan membuat pria tergoda dengan kemolekan badanku, agar semakin menggairahkan mereka, kubuka ikat rambutku menjadi rambutku tergerai sampai sentuh pundak.

Sang hansip memerintah seorang untuk berjaga-jaga dahulu di luar cemas jika ada yang mendapati, pada akhirnya yang paling muda dari mereka yakni sang pemuda itu yang mereka panggil Mat tersebut yang dikasih gantian menjaga, Mat secara menggerutu tinggalkan ruang tersebut. Sang hansip mendekapku dari belakang dan tangannya merogoh-rogoh celana dalamku, berasa betul jari-jarinya merayap masuk dan sentuh dinding kewanitaanku, sedangkan di tukang ojek membungkuk agar bisa mengenyot payudaraku, putingku yang sudah menegang itu dihisap dan digigit kecil.

Selanjutnya saya dibaringkan pada alas yang mereka gelar disana. Mereka bertiga sudah buka celananya menjadi berkesanlah tiga tangkai yang sudah mengeras, saya sampai terkesima melihat tangkai mereka yang sangat besar itu, terutama punyai sang hansip, penisnya paling besar antara ke-3 nya, hitam dan disanggupi urat-urat mencolok.

Celana dalamku mereka lucuti menjadi sekarang saya sudah telanjang bundar. Saya segera raih penisnya, kukocok lantas kumasukkan ke mulutku untuk dijilat dan dikulum, bukan hanya itu tangan lembutku meremas-remas buah zakarnya, benar-benar besar penisnya ini sampai tidak muat semuanya di mulutku yang imut, paling hanya masuk tiga perempatnya. Sang tukang ojek bawa sedikit pinggulku dan menyisipkan kepalanya antara ke-2 iris paha mulusku, dengan ke-2 jarinya dianya sibakkan kemaluanku menjadi berkesanlah vagina pink-ku antara bulu-bulu hitam.


Lidahnya mulai sentuh tahapan dalam vaginaku, dianya meperbuat jilatan-jilatan dan mengisapnya, badanku menggeliat rasakan birahi yang mencapai puncak, ke-2 pahaku mengapit kuat kepalanya karena menganggap geli dan nikmat di bawah sana. Bapak bersarung nikmati payudaraku sekalian penisnya kukocok dengan tanganku dan payudaraku yang satunya diremasi sang hansip yang ku-karaoke.

Saya seringkali melihat sebentar-sebentar Mat muncul di atas jendela mengintipku disetubuhi teman-temannya, kelihatannya dianya sudah resah karena tidak sabaran kembali agar bisa nikmati badanku. Selang beberapa saat saya capai orgasme pertama kaliku melalui permainan mulut sang tukang ojek pada kemaluanku, badanku melafalkanng sebentar, dari mulutku kedengar erangan ketahan karena mulutku penuh oleh penis sang hansip. Cairanku yang mengucur dengan deras itu disantap olehnya dengan rakus sampai kedengar bunyi, “Slurrpp.., sluupp..”. Senang menjilat-jilati vaginaku, sang tukang ojek meneruskannya dengan masukkan penisnya ke vaginaku, eranganku menemani masuknya penis itu, cairan cintaku mengakibatkan penis itu semakin lebih bebas menancap ke. Saya rasakan enaknya tiap gesekannya dengan melipat kakiku menjepit bokongnya agar tusukannya terus dalam.

Bapak bersarung menggeram-geram kenikmatan saat penisnya kujilati dan kuemut, dan sang hansip sekarang sedang meremas-remas payudaraku sekalian menjilat-jilati leher tingkatanku. Saya dibikinnya kegelian nikmat oleh jilatan-jilatannya, bukan hanya leher dianya jilati telingaku lantas turun kembali ke payudaraku langsung dianya caplok dengan mulutnya
Beragam saat lama waktunya sang tukang ojek memacuku, mendadak pacuannya semakin cepat dan pinggulku digenggam semakin kuat, pada akhirnya tumpahlah maninya dalam kemaluanku disertai erangannya, lantas dianya bebaskan penisnya dari vaginaku. Tempatnya selekasnya diganti oleh sang hansip yang atur badanku dengan posisi bertopang pada ke-2 tangan dan lututku. Kembali vaginaku dimasuki penis, penis yang lebih besar sampai saya meringis dan mengeluh meredam sakit saat penis tersebut. “Wuah.. memek Non ini sempit sekali, untung sekali gua ini hari bisa ngentot sama anak kuliahan.. emmhh.. ohh..”, komentar sang hansip.


Sikatan-sodokannya sangat oke menjadi saya mendesah keras tiap penis itu menusuk ke, keributanku diredam oleh Bapak bersarung yang duduk mekangkang di depanku dan memenuhi mulutku dengan penisnya, penis itu ditekan-tekankan ke mulutku sampai mukaku nyaris tenggelam pada bulu-bulu kemaluannya. Saya benar-benar nikmati menyepong penisnya, ke-2 buah zakarnya kupijati dengan tanganku, sedangkan ada di belakang sang hansip mengakangkan pahaku lebih lebar sekalian terus menyikatku, sang tukang ojek istirahat sekalian memain-mainkan payudaraku yang menggantung.

Sang Bapak bersarung pada akhirnya ejakulasi terlebih dahulu di mulutku, dianya melenguh panjang dan meremas-remas rambutku saat saya keluarkan tehnik menghisapku, kuminum semua air maninya, tetapi karena sangat tidak minimal sedikit ada yang menetes di bibirku. “Wah, sang Non ini.. cantik-cantik suka nenggak peju!”, komentar sang tukang ojek melihatku dengan rakus bersihkan penis sang Bapak bersarung dengan jilatanku.

Mendadak pintu terbuka, saya sedikit kaget, di muka pintu muncul sang Mat dan sang tukang ojek berkumis tebal yang sudah datang dari beli bensin. “Wah.. ngapain nih, ngentot kok tidak ngajak-ngajak”, ucapnya. “Iya nih, cepatan donk, saat gua dari barusan hanya diminta menjaga, sudah kepingin nih!”, ikat sang Mat. “Ya sudah, lu dua-an ngentot dahulu sana, gua yang menjaga saat ini”, kata sang tukang ojek yang satu sekalian membereskan kembali celananya.

Selekasnya sehabis sang tukang ojek keluar dan tutup pintu, mereka berdua secara langsung menanggalkan bajunya, sang Mat buka kaosnya sampai telanjang bundar, badannya cukup kurus tetapi penisnya cukup , cocok sang tukang ojek berkumis melepaskan celananya baru saya melihatnya kagum karena penisnya kenyataannya semakin lebih besar dibanding punyai sang hansip, diameternya lebih tebal juga. “Gile, dapat mati kepuasan gua, keluar satu tiba dua, mana kontolnya besar !”, kataku dalam hati.

Sang hansip yang masih tetap belum keluar masih tetap memacuku dari belakang, ini hari dianya memegang ke-2 lenganku menjadi posisiku 1/2 berlutut. Sang Mat langsung melumat bibirku sekalian meremas-remas dadaku, dan payudaraku lainnya dilumat sang tukang ojek tersebut. Terlihat Mat demikian buasnya mencium dan memain-mainkan lidahnya dalam mulutku, pemuasan dari hajat yang dari barusan ditahan-tahan, aku juga membalasnya tindakannya dengan memberikan laporan lidahku dengannya.


Kumis sang tukang ojek yang lebat itu berasa sekali menyapu-nyapu payudaraku memberbagi kesan geli dan nikmat yang hebat. Sang Bapak bersarung sekarang istirahatkan penisnya sekalian mencupangi leher tingkatanku membuat darahku semakin bergolak saja memberikan hati nikmat ke semua badanku. Saat saya merasa sudah ingin keluar kembali, sikatan sang hansip juga berasa semakin keras dan pegangannya pada lenganku semakin kuat. “Aaahh..!”, saya mendesah panjang saat tidak sanggup meredam orgasmeku yang nyaris bersama dengan sang hansip, vaginaku berasa hangat oleh semprotan maninya, selangkanganku yang sudah becek terus banjir saja sampai cairan itu menetes di salah satunya pahaku. Badanku sudah basah berkeringat, ditambahkan lagi cuaca yang cukup panas.

Sehabis capai klimaks panjang mereka melepaskanku, lantas sang Bapak bersarung tiduran di alas dan menyuruhku naiki penisnya. Barusan saya menempati dan menanamkan penis itu, sang tukang ojek menindihku dari belakang dan kurasakan ada suatu hal yang menyodok ke anusku. Gila bisa dibuktikan sang tukang ojek ini, sudah batangnya paling besar meminta bermain sodomi kembali. Untung wilayah selanganku sudah penuh lendir menjadi melicinkan jalan untuk benda hitam besar itu untuk menerobosnya, tetapi tetap sakitnya berasa sekali sampai saya menjerit-jerit kesakitan, jika saja ada orang melalui dan mendengarku pasti diduganya sedang terjadi pemerkosaan.

Dua penis besar mengaduk-aduk ke-2 lubang senggamaku, sang Bapak bersarung asyik nikmati payudaraku yang menggantung pas di muka mukanya. Sang Mat berlutut di muka mukaku, tanpa diminta kembali kuraih penisnya dan kukocok dalam mulutku, tidak besar bisa dibuktikan, tetapi cukup keras. Kusaksikan mukanya merah padam sekalian mendesah-desah, sejenisnya dianya gugup


“Sedap tidak Mat? Kalian sudah sebelumnya sempat ngentot belum?”, tanyaku di tengah-tengah desahan. “Aduh.. sedap sekali Non, baru sebelumnya sempat saya merasakan ngentot”, ucapnya secara tergetar. Saya terus mengemut penis sang Mat sekalian tanganku yang satu kembali mengocak penis supernya sang hansip. Sang Mat memaju-mundurkan bokongnya di mulutku sampai pada akhirnya menyemprot maninya dengan deras langsung kuhisap dan kutelan dengan rakus. Tidak sampai dua menit sang tukang ojek susul orgasme, dianya melepaskan penisnya dari duburku lantas menyemprot spermanya ke punggungku.
Sang Bapak bersarung sejenisnya sudah ingin orgasme, terlihat dari erangannya dan cengkramannya yang semakin kuat pada payudaraku. Karena itu kugoyang pinggulku bisa lebih cepat sampai kurasakan cairan hangat penuhi vaginaku. Karena saya masih tetap belum klimaks, saya masih tetap menaik-turunkan badanku sampai 3 menit selanjutnya aku juga meraihnya.
Sehabis itu sang Bapak bersarung itu keluar dan sang tukang ojek tadi berjaga-jaga itu kembali masuk. “Aduh, belum senang nih orang.. dapat tidak sadarkan diri gua semakin lama nih!”, pikirku Badanku ditelentangkan lagi di atas alas. Ini hari gantian sang Mat, dasar perjaka.. dianya masih tetap berkesan cukup canggung waktu ke ingin mulai menjadi wajib kubimbing penisnya untuk menyerang vaginaku dan tidak lebihsang dengan kata-kata “Mari Mat, kapan kembali lu dapat merasakan ngentot dengan cewek universitas, puasin Mbak donk kalau lu lelaki!”. Sehabis masuk 1/2 kusuruh dianya gerakkan pinggulnya mundur-maju.

Tidak sampai lima menit dianya terlihat sudah terlatih dan menikmatinya. Sang hansip sekarang naik ke dadaku dan menjepitkan penisnya antara ke-2 payudaraku, lantas dianya kocok penisnya disana. Saya melihat terang sekali kepala penis itu mundur-maju di bawah mukaku. Sang tukang ojek berkumis luar biasa mukaku ke samping dan memberikan penisnya.
Kugenggam dan kujilati kepalanya menjadi pemiliknya mendesah nikmat, mulutku tidak muat memuat penisnya yang paling besar dari mereka berlima. Saya sudah tidak bisa ngapa-ngapain kembali, badanku terkuasai seutuhnya oleh mereka, saya cuma bisa gerakkan tangan kiriku, itu juga untuk mengocak penis sang tukang ojek yang satu kembali. Badanku basah kuyup oleh keringat dan sperma yang disemburkan oleh mereka yang menjamahku.


Sehabis mereka kebagian porsi, saya bersihkan badanku dengan handuk basah yang diberbagi sang hansip lantas memakai lagi bajuku. Mereka mohon pamit padaku dengan meneput bokongku alias meremas dadaku. Sang tukang ojek berkumis mengantarku ke mobil sekalian bawa sejerigen bensin tadi dibelinya. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Bercinta Dengan Bu Dukun
Sehabis menolongku tuangkan bensin kenyataannya dianya masih tetap belum senang, dengan paksakan dilepaskan celanaku dan menyikatkan penisnya ke vaginaku. Kami meperbuatnya dalam posisi berdiri sekalian berpegangan pada mobilku saat lagi 10 menit. Untung saja tidak ada orang alias mobil yang melalui di sini. Setelah tiba di dalam rumah saya segera mengguyuri badanku yang wewangian sperma itu di bawah shower lantas tidur dengan hati senang.
Benar-benar pengalaman yang memberikan kepuasan, dan saya sukai dengan sex liar seperti ini. Pada kesempatan lain akan kuceritakan pengalamanku ngeseks dengan pelatih mengemudiku, dua orang pengamen, dosenku, satpam kampusku, tukang becak yang mangkal di kompleksku, Pak RT, pegawai di kampusku, dan lain-lain. Memekku Dipacu Tukang Becak.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/




PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI

PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI   KASIR4D  -  Pramugari Dikentot Di Kamar Mandi Cerita Dewasa Aku adalah mahasiswi disebuah universitas sw...