Minggu, 17 November 2024

MEKI TANTE CANTIK BIKIN KONTOL KU NGACENG

 MEKI TANTE CANTIK BIKIN KONTOL KU NGACENG


KASIR4D - Meki Tante Cantik bikin kontol ku ngaceng


Sebelum aku menulis isi dari cerita ini, aku akan memberikan gambaran sekilas tentang tanteku ini, Tingginya sekitar 167-an, lingkar dadanya sekitar 34-an, pinggulnya 32-an, aku menambahkan “an” karena aku kurang tahu pasti besar masing-masing bagian tubuhnya itu.

Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMP. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,
“Halo Tan, ada apa?”
“Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.
“Sekarang?” tanyaku lagi.
“La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.
Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.


Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
“Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.
Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
“Sorry ya Wa, Tante lama.”
“Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
“Oom kemana Tante?” tanyaku.
“Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
“Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
“Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
“Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.


Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
“Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
“Males Wa,” jawab tanteku enteng.
“Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
“Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.
Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
“Oke deh!” sahutku dengan girang.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
“Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
“Bentar Tan!” jawabku.

Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku.

Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!


“Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
“Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.
Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.
“Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
“Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.
Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.

Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
“Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
“Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.
Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

“Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.
“Maksud Tante?” tanyaku lagi.
“Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
“Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
“Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.
“Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
“Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.
“Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.
“Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.
Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.


Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.
“Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras. Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”


Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,
“Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
“Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”
Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.

Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah. Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja



Jumat, 15 November 2024

BODY YANG MULUS

 BODY YANG MULUS


KASIR4D - Body Yang Mulus


Menikmati Body Yang Mulus Sudah Pasti Bagus aku seorang musisi amatir, aku tinggal di jogja. Pacarku tinggal di Jakarta, aku dan Putri sudah hampir 2 tahun pacaran antara serius dan tidak. Akan tetapi kami tidak terlalu terikat dengan masa pacaran kita, karena kami yakin keterikatan akan menyebabkan kami tidk bisa menikmati masa muda kami.

Karena tempat tinggal kmai beda kota, jadi aku jarang bertemu muka dengan Putri, aku kadan ke Jakarta dan begitu sebaliknya. Nah begini lah cerita sex ini terjadi.

Saat itu aku sedang mengotak atik no keyword temanku yang di taruh di studioku. Tiba tiba keyboard itu jadi keras sekali, yang membuatku kaget setengah mati. 

Jadi siapa dong yang membesarkan volume keybord di ruang mixer? Dengan segan aku mengintip ke ruang mixer. Ruangan itu tampak gelap sekali, cuma keliatan lampu-lampu mixer. Dengan pelan keperiksa mixernya, ternyata memang vulome mixer besar sekali.

Saat itu aku bingung jadi siapa yang membesarkan volume mixer kalau bukan hantu, tiba-tiba ada suara langkah dari belakangku dan langsung membekap mulut dan mataku. Reflek saja aku menyikut pembekap itu, kena perutnya. Dia jatuh, dan langsung kupiting tanganya sambil aku meraih saklar lampu.

“Duhhh Putri, ngapain sih kamu ngisengin aku kayak gitu?” sambil menahan tangisnya,

“Ah kamu nih bukannya nolongin malah nyalahin aku. Makanya liat-liat dulu dong, jangan asal gebuk. untung nggak kena ulu hati. Kalau kena, pasti deh kamu seneng liat aku mati, kehabisan nafas. Biar kamu bisa cari cewek lain kan”


Busyett nih anak, lagi kesakitan sempet-sempetnya bercanda. Jelas aja dong aku tersenyum

“Aduuhh maaf ya sayang. Kamu juga sih, datang nggak kasih kabar. Kapan sampai jogja? kok bisa masuk ke dalem? kan pagarnya aku kunci” kataku

“aku mau ngasih kejutan ma kamu. aku sampai jogja tadi jam 7 pagi. Terus naik taksi ke sini. Liat rumah kamu sepi, dari pada ngebel malah nggak surprise lagi mendingan aku manjat pagar aja” katanya

“Maafin aku ya sayang. Kejutanmu berhasil, sayangnya terlalu berhasil. Maafin aku ya” kataku sambil membelai rambutnya yang panjang sepunggung, dan dengan lembut aku mengcup keningnya.

Setelah itu kami bercerita mengenai kabar masing-masing. Putri baru aja keterima di SMU 3, dan senang di sana. aku juga cerita tentang lagu baru di band kami sambil memutar contoh lagu itu di cd player. Beberapa lagu lewat, dia menikmati lagu itu sambil manggut-manggut dan bilang.

“Lagunya bagus-bagus. Enak buat goyang, Nge-grove banget” sambil meneruskan mendengarkan lagu berikutnya.


aku keluar dari studio menuju dapur untuk membuatkan minuman kekasihku tersayang agar mualnya agak mendingan. Waktu aku balik ke studio Putri memandangku sayu sambil bilang,

“Maico sayang, puterin lagu yang nomor 3 dong. Lagunya romantis banget. aku jadi terharu ngedengernya”

“Ya udah, aku puterin lagi ke track 3, lagunya emang lembut banget, romantis banget pokoknya”

Putri banngkit sambil menggengam tanganku.

“Berdansalah denganku, sayang!” pintanya.

Kugenggam tanganya, lalu kami berdansa mengikuti alunan musik yang romantis. Sambil memeluknya, aku melihat matanya mengeluarkan air mata.

“Kenapa sayang?” tanyaku

“Nggak papa sayang.., aku cuma merasa betapa bahagianya apabila seseorang dicintai seperti lirik lagu itu”

“Apakah kamu mau tau seseuatu, sayang?” tanyaku lagi.

“Apa itu, sayang?”

“Lagu ini kuciptakan sendiri, untuk mengekspresikan rasa cintaku yang terdalam untukmu, sayang!” kataku.


“Ooohhh, Maico.., What a wonderful gift from God you are for me” sambil dia berkata begitu, air matanya bertambah banyak dan pelukannya semakin erat. aku pun ikut meneteskan air mata. aku benar-benar mencintainya. Kalau mungkin, biarlah seluruh hidupku aku jalani bersamanya.

Putri meminta untuk terus mengulang lagu itu, biar dansa kami tidak terputus-putus dan lirik lagunya bisa makin diresapi. Perlahan-lahan sambil terlarut dalam Putrinya alunan musik dan lembutnya dansa kami, Putri mengangkat kepalanya dari dadaku dan mencium lembut bibirku.

Ciumannya sungguh lembut. Mungkin kurang menyenangkan bagi yang hanya menginginkan sex saja. Tapi bagi yang mencinta, ciuman seperti itu jauh lebih kena di hati daripada apa yang terjadi sesudahnya.

Lampu di dalam studio cukup redup, alunan musik romantis keluar dari sound sytem yang keren dan kuat powernya (kebetulan studio kedap suara). Kami berciuman cukup lama.

Sambil tetap berdansa mengikuti irama lagu, Putri berkata,

“Maico sayangku, bercintalah denganku. Disini dan lakukan sekarang!”

aku tersnyum dingin sambil berkata, 

“Putri, maaf aku tak bisa melakukannya”

Putri terkejut,

“Kenapa Maico sayang?”

“aku tak ingin bercinta denganmu, aku hanya ingin mencintaimu. Bukan utk behubungan badan, tapi hanya mencintaimu sayang”,

Putri tersenyum sambil melanjutkan ciumannya, namun kali ini tangan Putri mulai meraba punggungku, dan lidahnya mulai menusuk kedalam bibirku. aku pun bereaksi seperti layaknya sorang laki-laki yang normal. Kuleus lembut punggungnya, kasar sekali. Jelas saja, wong masih pakai jaket jeans.

“Coba rasakan, Putri, rasakan sentuhanku ini!”

“Ssshhh… emmhhh” hanya itu yang keluar dari mulut Putri, karena terlalu penuh imajinas oleh kePutrian cinta kami berdua.

Walaupun begitu, Putri bukan tipe orang banyak bicara sedikit bertindak. Buktinya bicaranya sedikit, tapi tanpa sadar tanganya meraba lembut celana jeans ku, melonjakkan batang penisku dari dalam CD ku.

Putri terus saja mengelus batang penisku dengan semakin keras, seakan dia tau persis bahwa celana jeansku yang tebal itu menghalangi batang penisku untuk merasakan kenikmatan belaian jari-jarinya.

“Oohh sayang, ijinkan aku menikmati penismu. Akan kubuktikan segalanya hanya untukmu, Maico”

“Rasakan dan nikmati semua sayang. Lakukan semaumu. Segala diriku adalah milikmu Putri”

Setelah mendapat ijin darinya, langsung saja kubuka kaosnya, Wahh.. pantas saja puting susunya menonjol sekali, dia tak mengenakan bh.

“Sayang, kamu kok nggak pakai Bh sih? panas ya?”


“Sengaja kulepas waktu kamu buatin minuman untukku. Tuh, bh nya aku lempar di belakang keybord. Kalau kamu lebih suka bh nya, ambil aja. Tapi kalau lebih suka isinya tetaplah di sini sambil ekspresikan cintamu untukku.

Wah, masa sih mentingin bh nya, kalau bisa malahan jangan pernah dia pakai bh lagi. Lagi pula toketnya padat sekali, buat apa pakai bh lagi sih? Putri pun tak mau kalah. Dia dengan cepat membuka celanaku. Sialnya kepala penisku yang memang sudah keluar dari CD ku terjepit resleting.

“Aww Putri, pelan-pelan dong sayang. Sakit kan”

“Ya ampun, Maico.. penismu sih yang nakal. Belum dibuka udah keluar duluan. Salah kamu sendiri.. ehh nggak deh, salah kamu sih (sambil menunjuk penisku).”

“Sayang, nanti kalau dimarahin dia ngambek lho”

“Hehehe nggak deh. Cuma bercanda kok ya sayang (sambil mengelus lembut batang penisku)

“Aahhh.. aduh sayang. Nikmat sayang. Ayo teruskan sayang..”

Setelah beberapa menit Putri memainkan batang penisku, batang penisku kini sudah tegang keras sempurna.

Setelah puas dikerjai Putri, aku mengangkatnya ke atas meja yang ada di dalam studio. Kusuruh dia duduk di situ, setelah selesai melucuti celana jeans nya yang juga ketat.

Setelah pakaiannya terlepas semua, barulah aku bisa sepuanya menghirup harum tubuh kekasihku tersayang itu. Mulai dari toketnya, jilatanku berangsur turun sampai ke daerah perutnya yang putih mulus.

Mendekati lubang memeknya, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi. Teman-teman, tidak akan ada wanita yang tidak penasaran saat di perlakukan selembut itu.

Sama seperti Putri, dia sampai menangis karena sudah tak dapat menahan nafsunya, sehingga dia nekat meremas dan menarik rambutku ke arah lubang memeknya, saking semangatnya sampai daguku terbentur meja yang di tidurinya.


“Aduuuuhhh.. ooohhhh.. Bimm, kamu apain sih klit ku? ohhhh Maico, lagi dong Sayangg.. ssshhhhh enak sekali sshhhhh sayyy.. Hmmm.. Aahhh… ooooohhhhhh” akhirnya Putri meraih orgasme juga.

Dia memang tak pernah berkata terus terang kalau mau orgasme. Dia lebih suka mengkspresikan lewat sikap dan racauan seperti tadi itu. Melihat wajah Putri yang penuh peluh, matanya yang tertutup, dan keningnya yang berkerut menahan rasa nikmat yang masih mendera otot-otot memeknya.

Hatiku sangat bahagia karena aku bisa memuaskan gairah sex kekasihku tersayang itu, walaupun aku belum sempat mendaratkan batang penisku ke lubang memeknya.

Memang hingga saat ini aku belum pernah sekalipun memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya karena aku sangat menyangi dan mencintainya, dan bagiku bercinta yang sesungguhnya saat pernikahan jauh lebih berarti daripada bercinta saat ini yang hanya berdasarkan nafsu belaka.




Rabu, 13 November 2024

TELAT CABUT SAAT BERCUMBU DENGAN CINDY

 TELAT CABUT SAAT BERCUMBU DENGAN CINDY


KASIR4D - Telat Cabut Saat Bercumbu Dengan Cindy 


Namaku Rio ini adalah sebuah cerita tentang tante saya bernama Cindy, saya mulai aktif melakukan aktivitas seksual sewaktu saya masih 19 tahun. Teman-teman saya yang memberitahu bagaimana cara bermasturbasi dan saya mulai melakukan itu.dan saya benar-benar menikmatinya.

Saya selalu ingin melakukan hubungan seks tetapi tidak mendapatkan kesempatan sampai saya kuliah. Saya kuliah di Jogja. saya tidak kost tetapi memustuskan untuk tinggal di rumah tante Cindy yang kebetulan ada di Jogja walaupun agak jauh dari kampus.

Joko Suami Tante Cindy adalah seorang kontraktor. Tanteku sangat cantik dan proposional dengan tinggi badan 170 dan berat 56 serta buah toket gede gede montok mungkin 36 yang membuat aku cukup sange dibuatnya. Dari hari pertama aku sudah mulai bermasturbasi dengan menghayalkan dia. Umur dia sekitar usia 27, dan belum mempunyai anak. saya menempati kamar atas yang kosong.

Setelah kurang lebih satu minggu aku menjadi lebih akrab dengan Tanteku ,Segera pikiran kotor menghingapiku ketika aku berdekatan dengan dia. Tingkah laku dia juga sangat ramah. Ia mulai sering mengajaku pergi ke mall dengan memakai mobilnya. Ia bahkan tak pernah ragu untuk membeli pakaian dalamnya di depanku.


Aku baru tahu bahwa dia sangat suka menggunakan pakaian dalam yang sexy. Aku sering memuji dengan mengatakan bahwa tante lebih muda dari usia tante. Suatu hari aku tidak masuk kuliah. Saya memutuskan untuk tinggal di rumah. Pada siang hari ada film di tv, jadi saya pergi ke ruang tengah untuk menonton.

Ternyata dia sedang menyiram tanaman di taman belakang dengan hanya memakai kaos longgar tanpa lengan dan celana pendek sehingga pahanya yang putih kelihatan langsung penis saya menegang melihat itu.. Saya memutuskan untuk mendapatkannya pada hari itu. Ketika dia selesai menyiram tanaman dia langsung bergabung dengan saya.

Jadi kita mulai ngobrol tentang kuliahku, cewekku sampai kehidupan perkawinannya. Aku perlahan membelokan pembicaraan dan berkata “ tante sangat cantik sekali “. Saat itu dia kaget dan melihat aku bahkan dia melihat celana saya pakai. saya yakin dia melihat kemaluanku yang menegang. Saya berkata lagi “ Tante seksi sekali“ “ kamu bercanda, Roy”? Aku berkata lagi dengan lancang “ sumpah Tan, apalagi kalau tante memakai daleman yang kita beli kemarin akan terlihat lebih muda lagi “.

Saat itu dia tersenyum. Saya bertanya lagi” apakah tante dapat memakainya sekarang, mosok om saja yang menikmati, saya cuma diajak belinya tidak bisa melihat pada waktu dipakai” kataku penuh harap. Awalnya dia menolak tapi saya terus memaksanya akhirnya dia berkata “ok”. Langsung kemaluanku menegang dan mulai ingin keluar dari sarangnya. “tapi kamu jangan macam macam yah “Saya berjanji, setelah itu dia pergi kekamarnya dan Saya mulai memegang kemaluan saya.


Ketika ia keluar saya terpesona Dia terlihat sangat muda dan seksi. dia tersenyum dan berkata” kamu jangan melanggar janjimu.Aku Cuma tersenyum. Buah dadanya kelihatan seperti mau muntah dari branya dan putingnya keliahatan tercetak kebawahnya dia hanya memakai celana dalam seksi model G string sehingga kakinya yang panjang telihat sangat sexy.

Aku pergi mendekatinya dan berkata “saya ingin mencium Tante “ tapi dia menolak aku tak mau kehilangan buruanku aku pegang pinggangnya dan mulai menciumnya, untuk beberapa waktu dia berusaha melakukan perlawanan tetapi kemudian ia berhenti mencoba. Saya merasakan nafas dia sudah tidak teratur.saya mulai meremas pantatnya dan dia mengangkat kakinya ke atas serta memasukan tangan saya ke dalam celana dalamnya dari belakang dan menekankan pantatnya dengan keras Hingga akhirnya ia berhenti melawan.

Aku terus menciumnya dan mulai meremasi dadanya yang besar Saya membawa dia ke Sofa Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Tante Cindy melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Tante Cindy menuntun tanganku untuk membuka branya.

Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas bra Tante Cindy "Tetek Cindy gede banget sih. Rio suka deh," kataku sambil meraba payudara Tante Cindy. "Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!" pinta Tante Cindy.

Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Tante Cindy yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Tante Cindy yang sebelah kiri. "Aahh.. Ohh.. fish..!" teriak Tante Cindy ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot. Secara bergantian payudara Tante Cindy kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Tante Cindy meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Tante Cindy berusaha melepaskan CD-ku. Tanteku menaikkan pinggulnya saat kutarik CD mininya.


Aku melihat memek yang Tanteku sudah basah, dan terlihatlah olehku pemandangan yang sangat indah. Lubang kemaluan Tanteku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalu lebat, hingga garis lubang kemaluan Tanteku terlihat "Suf, tongkol kamu gede
bauanget," kata Tanteku takjub melihat batang penisku yang sudah menegang. "Masa sih tan.?" ta
nyaku seakan tidak percaya, Tanteku dengan tangan kananny
a terus meremas-remas kemaluaku.

lidahku dan mulai menjilati vaginanya. "Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!" Tanteku hanya dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap. "Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin tongkolmu sekarang Sayang..! Aku udah nggak tahan..!" pinta Tanteku memohon. "maaf tante aku belum pernah" kataku kurang pd " ok, sayang aku bimbing jangan terburu-buru" kata tante Cindy sambil nahan napsu Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Tanteku .

Oh, suf..Aku mau keluarr.. Mmhh..." jerit kecil Tanteku. "Terus setubuhi Aku..." desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh tanteku melemah aku yang juga keluar tanpa melepaskan penisku dari vagina Tanteku cepat membalikan tubuhnya hingga menungging "Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!" jerit Tanteku ketika kusetubuhi dari belakang.

aku terus mengent*tnya dengan cepat. Tanteku pun membalas dengan menggoyangkan pantatnya dengan cepat,pula dan terasa ada cairan hangat yang menyembur di dalam tubuhnya.sepertinya dia mengalami orgasme kembali “ aku keluar lagi sayang….

sehingga sebulan kemudian tanteku berkata “ kamu akan menjadi ayah sayang” selama kehamilannya Tanteku malah semakin bergairah dalam melakukan hubungan badan sampai bulan kedelapan kehamilannya pun kami terus berhubungan.Akhirnya Tanteku melahirkan bayi perempuan yang dia beri nama Hary.



ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU

 ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU KASIR4D    ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU Cerita Dewasa Namaku Joe. Aku adalah seorang pria dengan tinggi 188 Cm dan...