Jumat, 20 Juni 2025

DENYUTAN NIKMAT YANG DICIPTAKAN OLEH ISTRIKU

  DENYUTAN NIKMAT YANG DICIPTAKAN OLEH ISTRIKU


KASIR4D - Denyutan Nikmat Yang Diciptakan Oleh Istriku

Cerita Dewasa

Akhirnya kuselesaikan juga tugas dinasku selama empat bulan penuh di Australia. Aku pulang mem-bawa setumpuk laporan hasil kerja yang nantinya kuserahkan pada boss. Beruntung tadi malam aku masih sempat jalan jalan di pusat kota Perth dan tak lupa mengunjungi sex shop terbesar disana seperti yang dipromosikan teman teman.

Kubeli beberapa sextoys dan puluhan dvd bokep sebagai cenderamata buat istri tercinta dan beberapa kolega. Harganya relative lebih murah dibanding beli di dalam negeri. Pukul enam pagi waktu setempat aku terbang kembali ke negeri tercinta.

Setelah transit di beberapa bandara akhirnya jam empat sore aku mendarat dibandara A Yani. Setelah kudapatkan semua barang bawaanku, aku selekasnya beranjak keluar. Kulihat istriku berdiri di ujung koridor.

Mengenakan kaus ketat tanpa lengan yang dipadu blouse mini setengah paha membuat ia terlihat sangat cantik dan meng gairahkan. Ada sebatang rokok tergamit di jarinya. Kami berpelukan sejenak melepas setumpuk kerinduan. Lalu kukecup bibirnya. Setelah itu aku bermaksud mengajaknya pulang.

“ Kenalin dulu, Ko! ini Edo….” Ujar istriku menunjuk pada seorang pria muda yang berdiri tepat disisinya, sembari menghisap dalam dalam rokok A mild mentholnya.

“ Jay…” kataku sambil mengulurkan tangan.
“ Edo” balasnya.
“ Jemput siapa nih, Do?”
“ Justru gue lagi nunggu jemputan, Bro…. Sejak tadi gue kontak kantor cabang tapi engga nyambung terus. Linenya lagi rusak kali “

“ Dimana sih tujuan elu?”
Dia menyebut sebuah kantor di jalan Gajah Mada.
“ Kebetulan itu searah dengan kami…. Mau ikut?” aku menawarkan diri.

Edo setuju lalu kami berjalan menuju tempat parkir. Sepanjang perjalanan selama yang memakan waktu kurang lebih duapuluhan menit kami saling ngobrol saling mengakrabkan diri. Ia ternyata dari Indonesia Timur. Seorang manager pada sebuah perusahaan pembiayaan yang berpusat dikotaku ini.

Meski warna kulitnya hitam keling namun terlihat wajahnya sangat ramah dan bersahabat. Ia tidak ganteng tapi cukup menarik. Edo bilang kalau dua tiga tahun sekali ia harus terbang kekantor pusat untuk memberi laporan hasil pekerjaannya dikantor cabang di NTT sana.


Kuturunkan dirinya tepat di depan gedung yang ditujunya. Dan sebelum berpisah kami sempat bertukar nomor hape. Kemudian aku meneruskan perjalanan kerumah.
“Kayaknya sekarang kamu banyak berubah deh Say….” Ujarku.
“Maksud Koko?” tanyanya sembari mengerinyitkan dahi.

Lalu aku sampaikan padanya kalau dulunya istriku tidak suka mengenakan pakaian yang sexy ditempat umum kecuali di acara pesta. Dulu ia juga bukan pecandu rokok. Dan dulu ia kurang welcome dengan orang asing tapi tadi kayaknya ia begitu cepat akrab dengan Edo seperti sudah kenal bertahun tahun saja.

“ahh…Koko terlalu sensi saja…. Tapi bolehkan kalau aku sedikit merubah gaya?” tanyanya sembari menghembuskan asap rokoknya yang segera terhisap keluar lewat celah jendela mobil yang sedikit dibuka.
“Iya engga apa apa toh, Say! Aku malah tambah suka koq! Kamu jadi terlihat semakin sexy dan menggemaskan aja sekarang! Oh ya…. Ayo cerita dong petualanganmu selama kutinggal!”

Kemudian dengan polos Nana menceritakan semuanya. Bagaimana ia dikerjai disebuah ruang karaoke, lalu pengalaman bercinta dengan Mark, lalu pengalaman berthreesome bersama Mark dan istrinya. Dan beberapa petualangan lain. Saat menyimak pengalaman istriku bukannya aku menjadi jealous malahan aku menjadi begitu horny.

Sudah tidak waraskah diriku???.
Begitu sampai di rumah, aku selekasnya menarik masuk Nana kedalam kamar. Saat itu aku benar benar sedang kasmaran. Kudekap dirinya. Menciumi bibirnya lehernya dan sepanjang lekuk tubuhnya. Satu persatu kupereteli pembalut ditubunya hingga ia telanjang bulat.

Kubalikkan tubuhnya. Kulingkarkan tangan pada pinggangnya lalu kuciumi punggungnya. Ia meraih tanganku untuk mengajakku berbaring diranjang. Kuusap usap pipinya , dagunya lalu kuraba lekuk payudaranya yang sangat montok dan kencang. Nana meraih bajuku kemudian melepasinya.

Ia mulai menciumi dadaku yang sedikit ditumbuhi bulu. Kami bergulingan di atas ranjang….. saling menyentuh, menjilati, dan menghisap. Aku berguling diatas tubuhnya lalu menyurukkan muka tepat di selangkangannya. Kuamati vaginanya telah basah memerah dan menganga lebar penuh hasrat birahi.

Kujulurkan lidah kedalam, menggerakannya berkeliling, dan menggetarkan dinding dinding vaginanya. Saat kugelitikkan lidahku Nana melengkungkan punggung penuh rasa nikmat dan kulakukan terus menerus sampai lendir birahinya membanjir keluar.


Kutindih tubuhnya sambil melesakkan batang kemaluan yang sudah sangat tegang itu kedalam liang syurgawinya. Kugerakkan pinggul naik turun dengan sangat cepat seperti sedang kesetanan saking ka ngennya diriku padanya. Aku terus memompa seperti gerakan sebuah piston main lama makin cepat.

Nana mencapai puncaknya sambil mengangkat pinggulnya keatas. Ia dekap erat erat diriku seolah olah sangat takut kehilangan. Selanjutnya ia dekatkan mulutnya ke batang kemaluanku. Ia keluar masukkan dengan sangat gemas. Ia juga menghisapinya dengan rakus.

Sebelum aku mencapai klimaks, kutarik tubuhnya dan menempat kannya diatasku. Ia mengggoyangkan pantatnya maju mundur seperti sedang menggilas pakaian. Saat itu ia tanpa sadar merendahkan tubuhnya kedepan sehingga aku dapat membenamkan mukaku kedalam belahan payudaranya dan dengan bebas dapat menghisap putingnya.

Istriku terus bergerak. Aku juga mengehentak hentakkan pinggul dari bawah. Sangat liarrrrr….. sampai tubuh kami bergetar dan bersama sama memancarkan cairan orgasme.

Kami beristirahat sebentar saling ngobrol sambil merokok. Kuminta istriku bercerita lagi tentang petua langan asmaranya dengan pria pria lain. Ada setidaknya enam orang lelaki yang pernah berkencan dengannya. Wuih! Ternyata istriku menjadi pecandu seks juga sekarang.

Hanya dalam waktu empat bulan saja. Dan kembali aku menjadi sangat terangsang saat mendengarkannya. Penisku yang semula loyo berangsur mulai menengang dan mengeras. Kami saling merapatkan bibir, berpagutan, saling meraba dengan tingkat perangsangan lembut.

Kugelitik payudaranya dan menghisapi putingnya. Aku terus meremas dan merangsang buahdadanya sampai putingnya berdiri mengeras. Lalu beralih pada selakngannya. Kulumat dan kucumbu bagian tubuhnya yang sangat kurindukan siang malam selama empat bulan. Bulu bulu kemaluannya yang tumbuh lebat masih terawat dengan baik.

Aroma khas vaginanya juga masih menjadi bau yang menya lakan nafsu birahiku. Liangnya sudah merekah bagai kelopak bunga tampak becek dan sangat licin karena lendir cintanya yang deras mengalir keluar. Kukitari bibir liang itu beberapa saat sebelum ku gelitiki klitorisnya dengan ujung lidah.


“ Ooooh! Ayolah, Koooo! “ ujarnya penuh tuntutan.
Kutarik tubuhnya membuatnya merangkak membelakangiku. Kubenamkan penisku dari belakang. Zakarku menepuk nepuk pantatnya setiap kali aku memompa vaginanya.

Kunikmati denyutan denyutan dinding vaginanya yang membuat tusukanku bertambah nikmat ribuan kali. Nana terus mendesah. Setiap kali ia mendesah lebih keras aku mendorong penisku lebih dalam. Aku mengakhiri perjalanan birahinya dengan sebuah desakan kuat dan sedalam dalamnya.

“ Aaaaaagggggggccc…!” Nana memekik penuh kepuasan.
Kutarik tubuhnya ketepi ranjang. Menelentangkan disana. Lalu kunaikkan kakinya keatas bahuku. Dalam posisi berdiri kumauki vaginanya kembali. Nana menggoyangkan pinggulnya secara mendatar setiap kali aku mendorong batang kemaluanku.


Semakin lama goyangannya semakin menghentak hen-tak. Liang senggamanya memang luarbiasa nikmatnya sehingga aku ingin menikmatinya semalaman. Namun karena sudah sangat terangsang akhirnya kami sama sama menjerit penuh ketegangan disertai memancarnya lendir orgasme kami dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dua hari kemudian…..Siang itu Nana menelpon saat aku sedang menyelesaikan laporan di kantor. Tidak seperti biasanya. Pasti ada hal yang special pikirku. Ternyata memang benar adanya.
“ Ko….. tadi Edo kontak ke hapeku. Ia bilang kalau pesawatnya dicancel sampai besok sore… Dia juga bilang lagi kesulitan mencari hotel untuk sekedar transit………

Kalau…………”
“ kita suruh ia nginap dirumah aja bagaimana, itu khan maksud elu?” potongku.
“ Iya…ya Ko….… kasihan khan kalau ia bener bener ga dapat hotel?” jawab istriku yang tiba tiba menjadi sangat perhatian.
“ Kasihan dia apa kasihan kamu, Na? Apa kamu pingin nyoba pisang hitam panjang nih?”
“ Engga…engga! Masa Koko berpikir begitu sih?……Gimana Ko, boleh engga Edo kita suruh nginap dirumah?” kata istriku terus membujuk.

Akhirnya aku menyerah juga.
“ Ya bolehlah kalau kamu emang menyukainya”
“ Kamu memang suami yang luarbiasa Kooo……! Trim’s ya….. I love you! Cup! Cup!Cup!”
Lalu telephone diputus. Saat itu jam satu lewat duapuluh menitan. Akupun sibuk meneruskan pekerja anku.

Sekitar jam empat mendadak aku pingin nelpon ponsel istriku sekedar menyapanya. Tapi sedang tidak diaktifkan. Kucoba beberapa kali namun tetap tidak bisa. Lalu kucoba menghubungi kantornya . Kebetulan aku sudah mengenal operator yang bertugas saat itu.

“ Hallo Shanti! Nana ada?”
“ Engga tuh Mas Jay. Hari ini doi cuman dating lalu berpamitan mau jenguk famili yang sakit”
Hah? Family sakit? Apa pula ini??? Aneh…….!
“ apa engga jalan bareng toh Masss?” Tanya Shanti sedikit ragu.

“ Engga sih Shan… gue lagi sibuk dikantor…..okey gitu dulu, Shan……….. thank’s yaaaa”
Lalu kuputuskan kontak.
Sialan! Bener bener istriku jadi binal! Pasti ia telah bersama Edo seharian ini. Atau mungkin sejak kemarin.
“ Dasarrrr wanita gatel!” Omelku dalam hati.

Membayangkan keduanya lagi bercinta membuat aku terangsnag sendiri sehingga kucoba mempercepat pekerjaanku yang masih setumpuk. Namun baru jam setengah tujuh malam aku bisa merampung kannya.. Secepat kilat kupacu mobilku menuju rumah. Dibenakku hanya ada keiginan untuk melaku-kan three some dengan istriku dan Edo Hari sudah mulai gelap saat aku sampai.

Teras rumahku sudah terang benderang oleh temaramnya lampu yang dinyalakan. Nana keluar menyambutku. Ia menyapaku dengan senyuman yang sangat manis dan manja. Kami berciuman sejenak sebelum kutarik masuk tubuhnya. Saat itu ia hanya mengenakan gaun tidur model kimono dari bahan satin yang dihiasi renda renda dibagian dadanya.

Putingsusunya tampak menyembul dan tercetak jelas pada gaun itu sehingga dengan mudah kutebak kalau ia tidak mengenakan pakaian dalam. Masih tersisa peluh didahinya seba-gaimana seseorang yang habis berolah raga atau bekerja keras.

“ Habis kerjaaa keras nih!” sindirku.
“ AH! Koko bisa aja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.
“ Edo dimana, Na?”
“ Kayaknya lagi mandi….”

Kutarik tangannya menuju sofa yang ada di ruangan tengah. Mengajaknya berciuman sebentar sebelum kulanjutkan bertanya,

“lelaki itu hebat, Na?”.
Ia tidak menjawab hanya membeliakkan mata kearahku.
“Berapa kali kamu dapat klimaks? Enam delapan?” sambungku yang juga tidak dijawabnya.

Kembali kulumat bibirnya dan mulai menggerayangi bagian dadanya. Nana menolak dengan halus karena ia ingin aku mandi terlebih dahulu sementara ia akan menyiapkan makan malam. Aku setuju. Selesai mandi aku keluar menuju ruang tengah dengan mengenakan kimono mandi dan celana dalam saja.

Edo dan istriku sudah ada dimeja makan menungguku. Kemudian kami bersantap malam sambil berbincang bincang mengenai banyak topic. Setelah selesai Nana memunguti piring piring kotor untuk dibawanya kedapur sementara aku dan Edo melangkah ke ruang tengah. Aku duduk di sofa panjang sedang ia duduk disofa single diseberangku.

“ Bagaimana istriku, Do?” tanyaku dengan nada sengaja kupelankan agar tidak terdengar oleh Nana yang masih sibuk mencuci piring.
“ Luar biasa, Jay! Elu bener bener suami yang sangat beruntung punya bini secantik dia…. “

“ Berapa kali kalian melakukannya?”
“ Mungkin lima atau enam kali aku engga ingat… soalnya “V” bini elu sungguh sangat nikmat kenyal dan pulennnn…. Belum lagi servicenya yang benar benar luarbiasaaa…. Aku jadi ketagihan berat padanya!”

“ Sialan kalian! Lagi ngomongin gue yaaa!” omel Nana yang mendadak telah berdiri di sisiku. Ia lalu kutarik duduk di sebelahku.
“ Edo bilang aku suami yang beruntung punya bini sesempurna dirimu, Say….” Ujarku.
“ Biasa lelaki kalau ada maunya pasti ngumbar rayuan mauttt”
“ Bukan gitu Na…. tapi emang kamu istri yang sangat sempurna…..” lanjutku seraya menempel kan bibir kebibirnya.

Istriku kembali menolakku dengan halus karena ia mengusulkan untuk lebih dulu menonton dvd porno yang kubeli di Perth tempo hari. Aku kembali setuju. Dan dengan santai kami nikmati adegan adegan penggugah nafsu itu bertiga. Belum sampai selesai film yang kami tonton ketika kulihat Nana mulai tidak tenang duduknya.

Berkali kali ia geser geser dan ubah ubah posisi kakinya sepertinya ada sesuatu yang aneh dipangkal pahanya. Kuciumi lehernya sambil merabakan tangan pada tonjolan buahdadanya yang masih terbalut kimono satinnya. Kali ini istriku tidak menolak. Bahkan ia sangat menikmati ciuman dan remasanku.

Putingnya menjadi semakin mengeras dan semakin menyembul. Dengan sangat gampang kutarik lepas tali pengi-kat kimononya kemudian menyibakkan ujung ujungnya kekanan kekiri. Kutatap dengan penuh kekaguman kedua payudaranya yang montok dan ranum sebelum kujilat jilat serta kuhisapi. Ketika kuselipkan tangan pada pangkal pahanya kutemukan sebuah celah yang sudah sangat becek penuh lendir birahi.

“Uuuhhhhfsss……….” Desahnya perlahan namun terdengar sangat nikmat.
Nana meraih kepalaku lalu mengiringnya kearah selakangannya. Akupun menurut. Sembari bergerak kuciumi setiap bagian tubuhnya yang kulewati. Perutnya. Pusarnya.

Bulu bulu kemaluannya yang lebat. Dan bongkahan vaginanya yang membulat sempurna bak cangkang penyu. Kutelusuri bibir liang yang telah terkuak lebar itu kemudian kujulurkan lidah menggelitik kelentitnya yang telah sangat menonjol.
Istriku menggerinjal serta melenguh sangat nikmat setiap aku melakukannya.

Edo bangkit mendekati kami dengan tubuh yang sudah bertelanjang bulat. Batang kemaluannya yang hitam panjang dan kekar itu terlihat sudah sangat tegang. Mendongak minta jatah. Ia mengajak istriku berciuman. Tanganya mulai meremas remas buahdada istriku sementara tangan istriku telah menggenggam batang kemaluannya.

Kujulurkan lidah dan kubenamkan berulangkali pada liang yang tanpa ujung itu. Kutusuk tusukkan sambil menikmati setiap aliran lendir asmaranya. Desah mulut Nana menjadi semakin keras terdengar. Edo bangkit menyodorkan kemaluannya ke mulut Nana.

Batang sepanjang duapuluhan centi itu disambut istriku dengan lidah yang terjulur. Lalu dengan sangat lahap istriku mulai mengulumnya. Kusibakkan kimono mandiku dan memelorotkan celana dalamku. Kugenggam dan kuurur urut otot sepanjang limabelas centi yang meyembul diantara pahaku sambil menyaksikan istriku sedang melu-mat penis hitam Edo yang panjang itu penuh nafsu.

Aku menjadi semakin terangsang dan ingin segera menyetubuhi istriku. Kuangkat kedua kakinya kemudian kudorong batang kemaluanku kedepan mem-benamkannya dengan penuh perasaan kedalam liang syahwatnya.Sambil menikmati setiap gesekan lem but dengan dinding dinding dalam vaginanya.

Inci demi inci. Sekonyong konyong aku disergap berjuta juta gelombang kenikmatan selama proses pemasukan itu. Bermula dari ujung penisku lalu menjalar ke batangnya lalu menyebar keseluruh bagian tubuhku. Selanjutnya kucoba mengeksplorasi kenikmatan yang lebih besar dengan tak henti hentinya menggali….. menggali….. dan menggali liang itu lebih dalam lagi.

Sementara itu istriku masih asyik mengulum black banana yang ada dalam genggaman tangannya. Nana terus menerus mengerang nikmat saat tubuhnya bergoyang maju mundur diombang ambingkan gelombang birahi yang kuciptakan. Kemudian ia mengejang.

Seluruh otot ditubuhnya berkontraksi hebat saat dirinya dilanda puncak ketegangan. Ia menjerit panjangggg pada saat badai orgasme tiba tiba meledak dan menyambar dirinya!. Cairan kenikmatannya memancar dan melumasi seluruh batang ke-maluanku yang masih terbenam di sana. Kami berganti posisi.

Aku duduk disofa sedangkan Nana menyurukkan mukanya keselakanganku, ia menghisapi dengan lahap batang kemaluanku yang masih basah kuyub oleh lendir orgasmenya. Edo giliran yang menyetubuhi istriku dari belakang. Benda sepanjang sembilan inci itu digerakkan masuk keluar dengan sangat cepat.

Terdengar suara “plok!plok! plok!” setiap kali zakar Edo menepuk nepuk pantat istriku.
“ Oooghttt….oooghffff….” desah istriku tanpa melepaskan batang kemaluanku dari mulutnya. Dan setiap kali istriku mendesah lebih keras Edo melesakkan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

Edo tidak membiarkan dirinya segera mencapai puncak. Ia menarik diri lalu menelentangkan tubuh istriku diatas sofa. Ia buka kedua kaki istriku lalu menaikkannya keatas bahunya sambil membenamkan kembali batang kemaluannya. Keduanya bergerak dalam irama yang selaras melaju dengan pasti menu-ju ke puncak tertinggi.

Istriku tampak begitu menikmati setiap hujaman kemaluan Edo. Ia menyambut dengan goyangan pinggulnya yang menghentak hentak. Denyutan nikmat yang diciptakan Nana membuat Edo tambah bersemangat. Ia percepat gerakan keluar masuknya seperti sedang memacu seekor kuda balap.

Terdengar napas keduanya terengah engah saling mengerang dan melenguh penuh nikmat. Beberapa menit kemudian istriku kembali memekik penuh kepuasan sambil mendekap erat erat tubuh Edo. Sementara itu Edo masih memompa dengan sangat cepat berusaha secepatnya mencapai klimaks.

Beberapa detik sebelum terjadinya pancaran klimaks, Edo mencabut penisnya kemudian menghampiri wajah istriku. Ia merancap dengan sangat cepat sampai terdengar lenguhannya yang keras ketika ujung batang kemaluannya menyemburkan cairan kental berwarna putih pekat yang sengaja diarahkan kebibir Nana.

Setelah mereda, istriku kembali menjilati ujung kemaluan Edo sampai bersih. Aku sejak tadi hanya bisa berdiri menyaksikan pergulatan keduanya sambil mengurut urut batang kema luanku sendiri. Melihat celah vagina Nana yang menganga dan mengkilap karena lendir birahinya membuat aku sangat terangsang dan ingin memasukinya.

Selanjutnya ku tancapkan dengan sangat bernafsu. Meskipun liang senggama itu kini terasa sedikit longgar namun tetap saja mampu memberi rasa nikmat yang luar biasa. Kulumat liang itu dengan sangat bergairah. Nana kembali menggoyang pinggulnya membuat liang vaginanya bertambah nikmat ribuan kali.

Aku semakin kesetanan saat menyetubuhinya. Apa yang kulakukan rupanya menyebabkan menyalanya kem bali gairah istriku. Sehingga kini kami berdua saling menuntut kepuasan puncak dengan saling mengge sek dan meraba. Sekian menit kemudian kupercepat gerakan pinggulku saat terasa desakan sangat kuat diujung penisku.

Istriku memekik dengan keras ketika ia lebih dahulu sampai di puncak. Nyaris berbarengan kurasakan ujung penisku bergetar hebat. Sehingga kucoba menekan pinggul lebih dalam lagi. Akhirnya batang kemaluanku menggelepar gelepar sembari memuntahkan cairan kenikmatan dalam jumlah yang sangat banyak diantara himpitan liang vagina Nana. Saking banyaknya hingga meluber keluar dan meleleh diatas sofa.

Setelah membersihkan diri, kami melanjutkan permainan didalam kamar. Secara bergantian aku dan Edo menggarap vagina Nana. Malam itu belasan kali istriku mencapai klimaks disertai jeritan panjang penuh kepuasan.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

Kamis, 19 Juni 2025

NGEWE GADIS PERAWAN YANG SEDANG TIDUR

  NGEWE GADIS PERAWAN YANG SEDANG TIDUR

KASIR4D - Ngewe Gadis Perawan Yang Sedang Tidur

Cerita Dewasa

Tergoda Paha Mulus Gadis Perawan ABG Lagi Tidur

Cerita seksku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun. Kisah ini bermula setahun yang lalu ketika temanku (Dodi) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya (Charles). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dodi adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Charles adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!). filmbokepjepang.com

Setahun yang lalu Charles menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung (Charles sudah mengetahui perihal bisnis Dodi sebelumnya) milik orang tuanya kepada Dodi, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dodi tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dodi mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Charles menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dodi diperkirakan karena Charles seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Dodi berangkat menuju rumah Charles di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Charles melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Charles yang amat luas dan indah, ” Betapa kayanya orang tua Charles” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Charles sedang makan. filmbokepjepang.com

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Charles itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Charles datang (saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Charles memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo!). Dodi memperkenalkan saya dengan Charles. Setelah itu Charles mengajak Dodi masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.


Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu (saya) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini (pos satpam). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk, saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut (sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Dodi atau Charles tapi tindakan itu sangat tidak sopan!).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana! filmbokepjepang.com

Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Charles dan seorang lelaki tua dan wanita tua (mungkin foto orang tuanya). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya: Gita kelas 1 C. Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu! Ingin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam (BH atau kutang) di balik dasternya itu!


Wajahnya sangat imut, cantik dan manis! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga..mulus sekali! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam (CD) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya, lalu saya mengintip ke dalam,.. Astaga! tidak ada bulunya! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya! Luar biasa!

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Gita yang bewarna kuning kecoklatan! Jantung saya kali ini terasa berhenti! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Gita sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar. filmbokepjepang.com

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Gita kini hanya mengenakan celana dalam (CD) saja! Saya memandangi tubuh Gita dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Gita sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Gita dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu! Saya menarik perlahan-lahan CD Gita ke arah bawah hingga lepas. Kini Gita telah telanjang bulat! Betapa indahnya tubuh Gita ini, gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun!

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya bewarna kemerah merahan dengan daging di atasnya. Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja! Benar dugaan saya!

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Gita terbangun! Saya pun terkejut setengah mati! Untung Gita tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Gita lalu berkata ” Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu saya mengatakan kepada Gita: ” Gita, saya melakukan ini karena Charles yang mengijinkannya!”, kataku yang berbohong. Gita kelihatan tidak percaya lalu berkata ” Tidak mungkin, Charles kakakku!”. Pandai juga dia! Tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya mengatakan lagi ” Gita, saya tahu Charles kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar? Apakah kamu tidak kasihan pada Charles?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong. Gita terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Gita sambil mengelus rambutnya. Gita tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu! Saya mencium pipinya dan berkata “Saya akan selalu mencintaimu, percayalah!”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan ” tugas ” ini (maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Charles dengan Dodi selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh!).

Saya langsung mencium mulut Gita dengan rakus. Gita kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Gita kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat! “Sakit Kak ” kata Gita. Saya tidak lagi mendengar rintihan Gita. Saya mengulum dan menggigit pentil Gita lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Gita. Setelah puas, saya membalikkan badan Gita sehingga Gita tengkurap. filmbokepjepang.com

Saya jilat seluruh punggung Gita sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Gita kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Gita, terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Gita kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Gita, saya remas bagian vagina Gita sambil ia nungging (posisi saya di belakang Gita). Gita sudah seperti boneka mainan saya saja! Setelah puas, saya balikkan lagi tubuh Gita sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Gita dan menyodorkan penis saya ke mulut Gita. ” Jilat dan kulum!” kataku. Gita ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya. “Kulum!” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Gita menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungkin ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.

Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Gita, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Gita kelihatan ketakutan juga, ” Jangan kak, saya masih perawan!”, Nah ini dia! saya membujuk Gita dengan rayuan-rayuan manis. Gita terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya!

Gita mencakar tangan saya sambil berkata ” sakitt!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Gita! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus! Gita memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali! Saya peluk Gita dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya! filmbokepjepang.com

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Gita, ” Gita, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Gita hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Charles dan Dodi turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama!

Akhirnya saya dan Dodi permisi ke Charles dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dodi puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Charles. Ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan!

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681



Rabu, 18 Juni 2025

MEMEKKU DIPACU HANSIP DAN TUKANG BECAK

   


KASIR4D - Memuaskan tante Vera di atas ranjang

Cerita Dewasa

Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Sebutlah saja Namanya Fina, dianya ialah seorang mahasiswi yang memiliki gairah sex yang cukup tinggi. Semenjak keperawanannya lenyap di SMA fina teratur ingin ngentot dan ngentot kembali. Mungkin lelaki yang sudah masukkan kontolnya ke memekku tidak bisa terhitung tidak minimal. Saya seolah teratur saja ingin dipenuhi oleh kontol-kontol yang besar dan tahan lama.

Nach narasi dewasa nya ini, saya barusan pulang dari rumah temanku sehabis kerjakan pekerjaan barisan salah satunya mata kuliah. Pekerjaan yang sangat meletihkan itu pada akhirnya usai hari tersebut. Saat saya tinggalkan rumah temanku langit sudah gelap, jam tanganku memperlihatkan jam 8 lebih. Yang kutakutkan ialah bensinku tinggal sedikit, walau sebenarnya rumahku cukup jauh dari wilayah ini apalagi saya cukup asing dengan wilayah ini karena saya jarang-jarang bertandang ke temanku yang ini.

Narasi Seks 2023 Di perjalanan saya melihat sesuatu pom bensin, tetapi keinginanku langsung pupus karena demikian ingin berbelokkan mobilku kenyataannya pom bensin itu sudah tutup, saya menjadi kecewa sampai menggedor setirku, mau tak mau kuteruskan perjalanan sekalian mengharap temukan pom bensin yang masih tetap membuka alias selekasnya sampai ke rumah.
Saat lagi ada pada sebuah sulit perumahan yang cukup sepi dan gelap, mendadak mobilku mulai kehilangan tenaga, saya cukup cemas sampai kutepikan mobilku dan kucoba menstarternya, tapi walupun kucoba berkali-kali tetap tidak sukses, rugi sekali saya karena siang tadi terlambat kuliah menjadi saya tidak sebelumnya sempat isi bensin terjerat tidak paham wajib bagaimana, ke-2 orang tuaku sedang di luar kota, di dalam rumah hanya ada pesuruh yang tidak bisa diharapkan kontribusinya.


Tidak jauh dari mobilku terlihat sesuatu pos ronda yang lampunya berpijar remang-remang. Saya selekasnya turun dan ke arah sana untuk minta kontribusi, setelah tiba di situ saya melihat lima orang di situ sedang ngobrol-ngobrol, ada juga 2 motor diparkirkan di situ, mereka ialah yang mendapatkan gantian ronda malam itu dan 2 tukang ojek.
“Ada apakah Non, malam-malam ini? Nyasar ya?”, bertanya salah seseorang yang kenakan pakaian hansip. “Eeh.. itu Pak, Bapak tahu tidak pom bensin yang terdekat disini tetapi masih tetap membuka, masalahnya mobil saya kekurangan bensin”, kujawab sekalian menunjuk ke mobilku. “Wah, kalau pom bensin jam begini sudah tutup semua Non, ada yang membuka terus tetapi cukup jauh disini”, timpal seorang Bapak berkumis tebal yang kenyataannya tukang ojek di wilayah tersebut. “Aduuhh.. bagaimana ya! Alias begini saja dech Pak, Bapak kan punyai motor, ingin tidak Bapak beliin bensin untuk saya, nanti saya bayar kok”, tawarku. Untung mereka berbaik hati menyepakatinya, sang Bapak yang berkumis tebal itu ambil jaketnya dan selekasnya pergi dengan motornya. Tinggallah saya bersama empat orang yang lain.

“Silahkan Non duduk dahulu di sini sekalian tunggu”. Seorang pemuda berusia kurang lebih 18 tahunan geser duduknya untuk memberikan tempat di atas bangku panjang tersebut. Seorang Bapak 1/2 baya yang memakai sarung menawariku satu gelas air hangat, mereka terlihat ramah sekali hingga-sampai saya wajib terus tersenyum dan mengucapkan terima kasih karena menganggap menyusahkan.

Kami pada akhirnya ngobrol-ngobrol dengan dekat, saya rasakan jika mereka sedang melihati badanku, hari itu saya memakai celana jeans ketat dan setel luar berlengan panjang berbahan jeans, didalamnya saya memakai tanktop merah yang potongan dadanya rendah menjadi belahan dadaku cukup berkesan . Maka tidaklah aneh sang pemuda di sampingku teratur berusaha mengambil pandang ingin melihat wilayah tersebut.


Kompleks itu sudah sepi sekali waktu itu, menjadi mulai muncul niat main-mainku dan memikirkan bagaimana andaikan kuberbagi badanku untuk dicicipi mereka sekaligus sebagai balas budi. Berkenaan dengan cuaca di Jakarta yang cukup panas belakangan ini, saya iseng menjelaskan, “Wah.. panas sekali yah belakangan ini Pak, sampai malam begini saja masih tetap panas”. Saya menjelaskan faktor itu sekalian mengibas-ngibaskan leher bajuku selanjutnya dengan rileksnya kulepaskan setel luarku, menjadi nampaklah lenganku yang putih mulus. Mereka melihatku dengan tidak berkedip-kedip, nampaknya umpanku sudah mengena, saya percaya mereka pasti terangsang dan tidak sabar ingin nikmati badanku.

Sang pemuda di sampingku sejenisnya sudah tidak kuat kembali, dianya mulai membulatkan tekad membelai lenganku, saya diam saja diperperbuat demikian. Salah satunya pada mereka, seorang tukang ojek berusia 30 tahunan ambil tempat di sebelahku, tangannya ditempatkan di atas pahaku, melihat tidak ada penampikan dariku, pelan-pelan tangan itu menjalar ke atas sampai sampai ke payudaraku. Saya keluarkan desahan halus memikat saat sang tukang ojek itu meremas payudaraku, tanganku meraba-raba kemaluan pemuda di sampingku yang sudah berasa mengeras.


Melihat faktor ini ke-2 Bapak yang dari barusan cuma terheran serempak maju turut menggerayangi badanku. Mereka berebut menyelusupkan tangannya ke leher tanktop-ku yang lebih rendah untuk mengerjai dadaku, sesaat saja saya sudah rasakan ke-2 buah dadaku sudah digerayangi tangan-tangan hitam kasar. Saya mengerang-ngerang kenikmatan nikmati ke-4 orang itu menikmatiku. “Eh.. kami membawa ke pos saja agar aman!”, saran sang hansip. Mereka juga sepakat dan saya dibawa masuk ke dalam pos yang memiliki 3×3 m itu, pencahayaannya cuma sesuatu bohlam 40 watt. Mereka dengan tidak sabaran secara langsung melepaskan tank hebat dan bra-ku yang sudah terkuak.

Saya sendiri buka kancing celana jeansku dan hebatnya ke bawah. Ke-4 orang ini kagum melihat badanku yang tinggal terikat celana dalam pink yang kurang, payudaraku yang montok dengan puting kemerahan itu membusung tegak. Ini ialah faktor yang menyenangkan dengan membuat pria tergoda dengan kemolekan badanku, agar semakin menggairahkan mereka, kubuka ikat rambutku menjadi rambutku tergerai sampai sentuh pundak.

Sang hansip memerintah seorang untuk berjaga-jaga dahulu di luar cemas jika ada yang mendapati, pada akhirnya yang paling muda dari mereka yakni sang pemuda itu yang mereka panggil Mat tersebut yang dikasih gantian menjaga, Mat secara menggerutu tinggalkan ruang tersebut. Sang hansip mendekapku dari belakang dan tangannya merogoh-rogoh celana dalamku, berasa betul jari-jarinya merayap masuk dan sentuh dinding kewanitaanku, sedangkan di tukang ojek membungkuk agar bisa mengenyot payudaraku, putingku yang sudah menegang itu dihisap dan digigit kecil.

Selanjutnya saya dibaringkan pada alas yang mereka gelar disana. Mereka bertiga sudah buka celananya menjadi berkesanlah tiga tangkai yang sudah mengeras, saya sampai terkesima melihat tangkai mereka yang sangat besar itu, terutama punyai sang hansip, penisnya paling besar antara ke-3 nya, hitam dan disanggupi urat-urat mencolok.

Celana dalamku mereka lucuti menjadi sekarang saya sudah telanjang bundar. Saya segera raih penisnya, kukocok lantas kumasukkan ke mulutku untuk dijilat dan dikulum, bukan hanya itu tangan lembutku meremas-remas buah zakarnya, benar-benar besar penisnya ini sampai tidak muat semuanya di mulutku yang imut, paling hanya masuk tiga perempatnya. Sang tukang ojek bawa sedikit pinggulku dan menyisipkan kepalanya antara ke-2 iris paha mulusku, dengan ke-2 jarinya dianya sibakkan kemaluanku menjadi berkesanlah vagina pink-ku antara bulu-bulu hitam.


Lidahnya mulai sentuh tahapan dalam vaginaku, dianya meperbuat jilatan-jilatan dan mengisapnya, badanku menggeliat rasakan birahi yang mencapai puncak, ke-2 pahaku mengapit kuat kepalanya karena menganggap geli dan nikmat di bawah sana. Bapak bersarung nikmati payudaraku sekalian penisnya kukocok dengan tanganku dan payudaraku yang satunya diremasi sang hansip yang ku-karaoke.

Saya seringkali melihat sebentar-sebentar Mat muncul di atas jendela mengintipku disetubuhi teman-temannya, kelihatannya dianya sudah resah karena tidak sabaran kembali agar bisa nikmati badanku. Selang beberapa saat saya capai orgasme pertama kaliku melalui permainan mulut sang tukang ojek pada kemaluanku, badanku melafalkanng sebentar, dari mulutku kedengar erangan ketahan karena mulutku penuh oleh penis sang hansip. Cairanku yang mengucur dengan deras itu disantap olehnya dengan rakus sampai kedengar bunyi, “Slurrpp.., sluupp..”. Senang menjilat-jilati vaginaku, sang tukang ojek meneruskannya dengan masukkan penisnya ke vaginaku, eranganku menemani masuknya penis itu, cairan cintaku mengakibatkan penis itu semakin lebih bebas menancap ke. Saya rasakan enaknya tiap gesekannya dengan melipat kakiku menjepit bokongnya agar tusukannya terus dalam.

Bapak bersarung menggeram-geram kenikmatan saat penisnya kujilati dan kuemut, dan sang hansip sekarang sedang meremas-remas payudaraku sekalian menjilat-jilati leher tingkatanku. Saya dibikinnya kegelian nikmat oleh jilatan-jilatannya, bukan hanya leher dianya jilati telingaku lantas turun kembali ke payudaraku langsung dianya caplok dengan mulutnya
Beragam saat lama waktunya sang tukang ojek memacuku, mendadak pacuannya semakin cepat dan pinggulku digenggam semakin kuat, pada akhirnya tumpahlah maninya dalam kemaluanku disertai erangannya, lantas dianya bebaskan penisnya dari vaginaku. Tempatnya selekasnya diganti oleh sang hansip yang atur badanku dengan posisi bertopang pada ke-2 tangan dan lututku. Kembali vaginaku dimasuki penis, penis yang lebih besar sampai saya meringis dan mengeluh meredam sakit saat penis tersebut. “Wuah.. memek Non ini sempit sekali, untung sekali gua ini hari bisa ngentot sama anak kuliahan.. emmhh.. ohh..”, komentar sang hansip.


Sikatan-sodokannya sangat oke menjadi saya mendesah keras tiap penis itu menusuk ke, keributanku diredam oleh Bapak bersarung yang duduk mekangkang di depanku dan memenuhi mulutku dengan penisnya, penis itu ditekan-tekankan ke mulutku sampai mukaku nyaris tenggelam pada bulu-bulu kemaluannya. Saya benar-benar nikmati menyepong penisnya, ke-2 buah zakarnya kupijati dengan tanganku, sedangkan ada di belakang sang hansip mengakangkan pahaku lebih lebar sekalian terus menyikatku, sang tukang ojek istirahat sekalian memain-mainkan payudaraku yang menggantung.

Sang Bapak bersarung pada akhirnya ejakulasi terlebih dahulu di mulutku, dianya melenguh panjang dan meremas-remas rambutku saat saya keluarkan tehnik menghisapku, kuminum semua air maninya, tetapi karena sangat tidak minimal sedikit ada yang menetes di bibirku. “Wah, sang Non ini.. cantik-cantik suka nenggak peju!”, komentar sang tukang ojek melihatku dengan rakus bersihkan penis sang Bapak bersarung dengan jilatanku.

Mendadak pintu terbuka, saya sedikit kaget, di muka pintu muncul sang Mat dan sang tukang ojek berkumis tebal yang sudah datang dari beli bensin. “Wah.. ngapain nih, ngentot kok tidak ngajak-ngajak”, ucapnya. “Iya nih, cepatan donk, saat gua dari barusan hanya diminta menjaga, sudah kepingin nih!”, ikat sang Mat. “Ya sudah, lu dua-an ngentot dahulu sana, gua yang menjaga saat ini”, kata sang tukang ojek yang satu sekalian membereskan kembali celananya.

Selekasnya sehabis sang tukang ojek keluar dan tutup pintu, mereka berdua secara langsung menanggalkan bajunya, sang Mat buka kaosnya sampai telanjang bundar, badannya cukup kurus tetapi penisnya cukup , cocok sang tukang ojek berkumis melepaskan celananya baru saya melihatnya kagum karena penisnya kenyataannya semakin lebih besar dibanding punyai sang hansip, diameternya lebih tebal juga. “Gile, dapat mati kepuasan gua, keluar satu tiba dua, mana kontolnya besar !”, kataku dalam hati.

Sang hansip yang masih tetap belum keluar masih tetap memacuku dari belakang, ini hari dianya memegang ke-2 lenganku menjadi posisiku 1/2 berlutut. Sang Mat langsung melumat bibirku sekalian meremas-remas dadaku, dan payudaraku lainnya dilumat sang tukang ojek tersebut. Terlihat Mat demikian buasnya mencium dan memain-mainkan lidahnya dalam mulutku, pemuasan dari hajat yang dari barusan ditahan-tahan, aku juga membalasnya tindakannya dengan memberikan laporan lidahku dengannya.


Kumis sang tukang ojek yang lebat itu berasa sekali menyapu-nyapu payudaraku memberbagi kesan geli dan nikmat yang hebat. Sang Bapak bersarung sekarang istirahatkan penisnya sekalian mencupangi leher tingkatanku membuat darahku semakin bergolak saja memberikan hati nikmat ke semua badanku. Saat saya merasa sudah ingin keluar kembali, sikatan sang hansip juga berasa semakin keras dan pegangannya pada lenganku semakin kuat. “Aaahh..!”, saya mendesah panjang saat tidak sanggup meredam orgasmeku yang nyaris bersama dengan sang hansip, vaginaku berasa hangat oleh semprotan maninya, selangkanganku yang sudah becek terus banjir saja sampai cairan itu menetes di salah satunya pahaku. Badanku sudah basah berkeringat, ditambahkan lagi cuaca yang cukup panas.

Sehabis capai klimaks panjang mereka melepaskanku, lantas sang Bapak bersarung tiduran di alas dan menyuruhku naiki penisnya. Barusan saya menempati dan menanamkan penis itu, sang tukang ojek menindihku dari belakang dan kurasakan ada suatu hal yang menyodok ke anusku. Gila bisa dibuktikan sang tukang ojek ini, sudah batangnya paling besar meminta bermain sodomi kembali. Untung wilayah selanganku sudah penuh lendir menjadi melicinkan jalan untuk benda hitam besar itu untuk menerobosnya, tetapi tetap sakitnya berasa sekali sampai saya menjerit-jerit kesakitan, jika saja ada orang melalui dan mendengarku pasti diduganya sedang terjadi pemerkosaan.

Dua penis besar mengaduk-aduk ke-2 lubang senggamaku, sang Bapak bersarung asyik nikmati payudaraku yang menggantung pas di muka mukanya. Sang Mat berlutut di muka mukaku, tanpa diminta kembali kuraih penisnya dan kukocok dalam mulutku, tidak besar bisa dibuktikan, tetapi cukup keras. Kusaksikan mukanya merah padam sekalian mendesah-desah, sejenisnya dianya gugup


“Sedap tidak Mat? Kalian sudah sebelumnya sempat ngentot belum?”, tanyaku di tengah-tengah desahan. “Aduh.. sedap sekali Non, baru sebelumnya sempat saya merasakan ngentot”, ucapnya secara tergetar. Saya terus mengemut penis sang Mat sekalian tanganku yang satu kembali mengocak penis supernya sang hansip. Sang Mat memaju-mundurkan bokongnya di mulutku sampai pada akhirnya menyemprot maninya dengan deras langsung kuhisap dan kutelan dengan rakus. Tidak sampai dua menit sang tukang ojek susul orgasme, dianya melepaskan penisnya dari duburku lantas menyemprot spermanya ke punggungku.
Sang Bapak bersarung sejenisnya sudah ingin orgasme, terlihat dari erangannya dan cengkramannya yang semakin kuat pada payudaraku. Karena itu kugoyang pinggulku bisa lebih cepat sampai kurasakan cairan hangat penuhi vaginaku. Karena saya masih tetap belum klimaks, saya masih tetap menaik-turunkan badanku sampai 3 menit selanjutnya aku juga meraihnya.
Sehabis itu sang Bapak bersarung itu keluar dan sang tukang ojek tadi berjaga-jaga itu kembali masuk. “Aduh, belum senang nih orang.. dapat tidak sadarkan diri gua semakin lama nih!”, pikirku Badanku ditelentangkan lagi di atas alas. Ini hari gantian sang Mat, dasar perjaka.. dianya masih tetap berkesan cukup canggung waktu ke ingin mulai menjadi wajib kubimbing penisnya untuk menyerang vaginaku dan tidak lebihsang dengan kata-kata “Mari Mat, kapan kembali lu dapat merasakan ngentot dengan cewek universitas, puasin Mbak donk kalau lu lelaki!”. Sehabis masuk 1/2 kusuruh dianya gerakkan pinggulnya mundur-maju.

Tidak sampai lima menit dianya terlihat sudah terlatih dan menikmatinya. Sang hansip sekarang naik ke dadaku dan menjepitkan penisnya antara ke-2 payudaraku, lantas dianya kocok penisnya disana. Saya melihat terang sekali kepala penis itu mundur-maju di bawah mukaku. Sang tukang ojek berkumis luar biasa mukaku ke samping dan memberikan penisnya.
Kugenggam dan kujilati kepalanya menjadi pemiliknya mendesah nikmat, mulutku tidak muat memuat penisnya yang paling besar dari mereka berlima. Saya sudah tidak bisa ngapa-ngapain kembali, badanku terkuasai seutuhnya oleh mereka, saya cuma bisa gerakkan tangan kiriku, itu juga untuk mengocak penis sang tukang ojek yang satu kembali. Badanku basah kuyup oleh keringat dan sperma yang disemburkan oleh mereka yang menjamahku.


Sehabis mereka kebagian porsi, saya bersihkan badanku dengan handuk basah yang diberbagi sang hansip lantas memakai lagi bajuku. Mereka mohon pamit padaku dengan meneput bokongku alias meremas dadaku. Sang tukang ojek berkumis mengantarku ke mobil sekalian bawa sejerigen bensin tadi dibelinya. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Bercinta Dengan Bu Dukun
Sehabis menolongku tuangkan bensin kenyataannya dianya masih tetap belum senang, dengan paksakan dilepaskan celanaku dan menyikatkan penisnya ke vaginaku. Kami meperbuatnya dalam posisi berdiri sekalian berpegangan pada mobilku saat lagi 10 menit. Untung saja tidak ada orang alias mobil yang melalui di sini. Setelah tiba di dalam rumah saya segera mengguyuri badanku yang wewangian sperma itu di bawah shower lantas tidur dengan hati senang.
Benar-benar pengalaman yang memberikan kepuasan, dan saya sukai dengan sex liar seperti ini. Pada kesempatan lain akan kuceritakan pengalamanku ngeseks dengan pelatih mengemudiku, dua orang pengamen, dosenku, satpam kampusku, tukang becak yang mangkal di kompleksku, Pak RT, pegawai di kampusku, dan lain-lain. Memekku Dipacu Tukang Becak.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/



Selasa, 17 Juni 2025

PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI


 


KASIR4D - Pramugari Dikentot Di Kamar Mandi

Cerita Dewasa

Aku adalah mahasiswi disebuah universitas swasta di kota “S”, nama initialku Rus, dan aku pernah mengirimkan cerita “Rahasiaku” kepada situs ini. Awal mula aku mengalami Making Love dengan seorang wanita yang mengubah orientasi seksualku menjadi seorang biseksual, aku mengalami percintaan sesama jenis ketika usiaku 20 tahun dengan seorang wanita berusia 45 tahun, entah mengapa semuanya terjadi begitu saja terjadi mungkin ada dorongan libidoku yang ikut menunjang semua itu dan semua ini telah kuceritakan dalam “Rahasiaku.”

Wanita itu adalah Ibu Kos-ku, ia bernama Tante Maria, suaminya seorang pedagang yang sering keluar kota. Dan akibat dari pengalaman bercinta dengannya aku mendapat pelayanan istimewa dari Ibu Kos-ku, tetapi aku tak ingin menjadi lesbian sejati, sehingga aku sering menolak bila diajak bercinta dengannya, walaupun Tante Maria sering merayuku tetapi aku dapat menolaknya dengan cara yang halus, dengan alasan ada laporan yang harus kukumpulkan besok, atau ada test esok hari sehingga aku harus konsentrasi belajar, semula aku ada niat untuk pindah kos tetapi Tante Maria memohon agar aku tidak pindah kos dengan syarat aku tidak diganggu lagi olehnya, dan ia pun setuju. Sehingga walaupun aku pernah bercinta dengannya seperti seorang suami istri tetapi aku tak ingin jatuh cinta kepadanya, kadang aku kasihan kepadanya bila ia sangat memerlukanku tetapi aku harus seolah tidak memperdulikannya. Kadang aku heran juga dengan sikapnya ketika suaminya pulang kerumah mereka seakan tidak akur, sehingga mereka berada pada kamar yang terpisah.


Hingga suatu hari ketika aku pulang malam hari setelah menonton bioskop dengan teman priaku, waktu itu jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, karena aku mempunyai kunci sendiri maka aku membuka pintu depan, suasana amat sepi lampu depan sudah padam, kulihat lampu menyala dari balik pintu kamar kos pramugari itu,
“Hmm.. ia sudah datang,” gumamku, aku langsung menuju kamarku yang letaknya bersebelahan dengan kamar pramugari itu. aku bersihkan wajahku dan berganti pakaian dengan baju piyamaku, lalu aku menuju ke pembaringan, tiba-tiba terdengar rintihan-rintihan yang aneh dari kamar sebelah. Aku jadi penasaran karena suara itu sempat membuatku takut, kucoba memberanikan diri untuk mengintip kamar sebelah karena kebetulan ada celah udara antara kamarku dengan kamar pramugari itu, walaupun ditutup triplek aku mencoba untuk melobanginya, kuambil meja agar aku dapat menjangkau lubang udara yang tertutup triplek itu.

Lalu pelan pelan kutusukan gunting tajam agar triplek itu berlobang, betapa terkejutnya aku ketika kulihat pemandangan di kamar sebelahku. Aku melihat Tante Maria menindih seorang wanita yang kelihatan lebih tinggi, berkulit putih, dan berambut panjang, mereka berdua dalam keadaan bugil, lampu kamarnya tidak dipadamkan sehingga aku dapat melihat jelas Tante Maria sedang berciuman bibir dengan wanita itu yang mungkin pramugari itu. Ketika Tante Maria menciumi lehernya, aku dapat melihat wajah pramugari itu, dan ia sangat cantik wajahnya bersih dan mempunyai ciri khas seorang keturunan ningrat. Ternyata pramugari itu juga terkena rayuan Tante Maria, ia memang sangat mahir membuat wanita takluk kepadanya, dengan sangat hati-hati Tante Maria menjilati leher dan turun terus ke bawah. Bibir pramugari itu menganga dan mengeluarkan desahan-desahan birahi yang khas, wajahnya memerah dan matanya tertutup sayu menikmati kebuasan Tante Maria menikmati tubuhnya itu. Tangan Tante Maria mulai memilin puting payudara pramugari itu, sementara bibirnya menggigit kecil puting payudara sebelahnya. Jantungku berdetak sangat kencang sekali menikmati adegan itu, belum pernah aku melihat adegan lesbianisme secara langsung, walaupun aku pernah merasakannya. Dan ini membuat libidiku naik tinggi sekali, aku tak tahan berdiri lama, kakiku gemetaran, lalu aku turun dari meja tempat aku berpijak, walau aku masih ingin menyaksikan adegan mereka berdua.


Dadaku masih bergemuru. Entah mengapa aku juga ingin mengalami seperti yang mereka lakukan. Kupegangi liang vaginaku, dan kuraba klitorisku, seiring erangan-erangan dari kamar sebelah aku bermasturbasi sendiri. Tangan kananku menjentik-jentikan klitorisku dan tangan kiriku memilin-milin payudaraku sendiri, kubayangkan Tante Maria mencumbuiku dan aku membayangkan juga wajah cantik pramugari itu menciumiku, dan tak terasa cairan membasahi tanganku, walaupun aku belum orgasme tapi tiba-tiba semua gelap dan ketika kubuka mataku, matahari pagi sudah bersinar sangat terang.

Aku mandi membersihkan diriku, karena tadi malam aku tidak sempat membersihkan diriku. Aku keluar kamar dan kulihat mereka berdua sedang bercanda di sofa. Ketika aku datang mereka berdua diam seolah kaget dengan kehadiranku. Tante Maria memperkenalkan pramugari itu kepadaku,
“Rus, kenalkan ini pramugari kamar sebelahmu.”
Kusorongkan tangan kepadanya untuk berjabat tangan dan ia membalasnya,
“Hai, cantik namaku Vera, namamu aku sudah tahu dari Ibu Kos, semoga kita dapat menjadi teman yang baik.”
Kulihat sinar matanya sangat agresif kepadaku, wajahnya memang sangat cantik, membuatku terpesona sekaligus iri kepadanya, ia memang sempurna. Aku menjawab dengan antusias juga,
“Hai, Kak, kamu juga cantik sekali, baru pulang tadi malam.”
Dan ia mengangguk kepala saja, aku tak tahu apa lagi yang diceritakan Tante Maria kepadanya tentang diriku, tapi aku tak peduli kami beranjak ke meja makan. Di meja makan sudah tersedia semua masakan yang dihidangkan oleh Tante Maria, kami bertiga makan bersama. Kurasakan ia sering melirikku walaupun aku juga sesekali meliriknya, entah mengapa dadaku bergetar ketika tatapanku beradu dengan tatapannya.


Tiba-tiba Tante Maria memecahkan kesunyian,
“Hari ini Tante harus menjenguk saudara Tante yang sakit, dan bila ada telpon untuk Tante atau dari suami Tante, tolong katakan Tante ke rumah Tante Diana.”
Kami berdua mengangguk tanda mengerti, dan selang beberapa menit kemudian Tante Maria pergi menuju rumah saudaranya. Dan tinggallah aku dan Vera sang pramugari itu, untuk memulai pembicaraan aku mengajukan pertanyaan kepadanya,
“Kak Vera, rupanya sudah kos lama disini.”
Dan Vera pun menjawab, “Yah, belum terlalu lama, baru setahun, tapi aku sering bepergian, asalku sendiri dari kota “Y”, aku kos disini hanya untuk beristirahat bila perusahaan mengharuskan aku untuk menunggu shift disini.”
Aku mengamati gaya bicaranya yang lemah lembut menunjukan ciri khas daerahnya, tubuhnya tinggi semampai. Dari percakapan kami, kutahu ia baru berumur 26 tahun. Tiba-tiba ia menanyakan hubunganku dengan Tante Maria. Aku sempat kaget tetapi kucoba menenangkan diriku bahwa Tante Maria sangat baik kepadaku. Tetapi rasa kagetku tidak berhenti disitu saja, karena Vera mengakui hubungannya dengan Tante Maria sudah merupakan hubungan percintaan.

ku pura-pura kaget,
“Bagaimana mungkin kakak bercinta dengannya, apakah kakak seorang lesbian,” kataku.
Vera menjawab, “Entahlah, aku tak pernah berhasil dengan beberapa pria, aku sering dikhianati pria, untung aku berusaha kuat, dan ketika kos disini aku dapat merasakan kenyamanan dengan Tante Maria, walaupun Tante Maria bukan yang pertama bagiku, karena aku pertama kali bercinta dengan wanita yaitu dengan seniorku.”
Kini aku baru mengerti rahasianya, tetapi mengapa ia mau membocorkan rahasianya kepadaku aku masih belum mengerti, sehingga aku mencoba bertanya kepadanya,
“Mengapa kakak membocorkan rahasia kakak kepadaku.”
Dan Vera menjawab, “Karena aku mempercayaimu, aku ingin kau lebih dari seorang sahabat.”
Aku sedikit kaget walaupun aku tahu isyarat itu, aku tahu ia ingin tidur denganku, tetapi dengan Vera sangat berbeda karena aku juga ingin tidur dengannya. Aku tertunduk dan berpikir untuk menjawabnya, tetapi tiba-tiba tangan kanannya sudah menyentuh daguku.

Ia tersenyum sangat manis sekali, aku membalas senyumannya. Lalu bibirnya mendekat ke bibirku dan aku menunggu saat bibirnya menyentuhku, begitu bibirnya menyentuh bibirku aku rasakan hangat dan basah, aku membalasnya. Lidahnya menyapu bibirku yang sedkit kering, sementara bibirku juga merasakan hangatnya bibirnya. Lidahnya memasuki rongga mulutku dan kami seperti saling memakan satu sama lain. Sementara aku fokus kepada pagutan bibirku, kurasakan tangannya membuka paksabaju kaosku, bahkan ia merobek baju kaosku. Walau terkejut tapi kubiarkan ia melakukan semuanya, dan aku membalasnya kubuka baju dasternya. Ciuman bibir kami tertahan sebentar karena dasternya yang kubuka harus dibuka melewati wajahnya.

Kulihat Bra hitamnya menopang payudaranya yang lumayan besar, hampir seukuran denganku tetapi payudaranya lebih besar. Ketika ia mendongakkan kepalanya tanpa menunggu, aku cium leher jenjangnya yang sexy, sementara tanggannya melepas bra-ku seraya meremas-remas payudaraku. Aku sangat bernafsu saat itu aku ingin juga merasakan kedua puting payudaranya. Kulucuti Bra hitamnya dan tersembul putingnya merah muda tampak menegang, dengan cepat kukulum putingnya yang segar itu. Kudengar ia melenguh kencang seperti seekor sapi, tapi lenguhan itu sangat indah kudengar. Kunikmati lekuk-lekuk tubuhnya, baru kurasakan saat ini seperti seorang pria, dan aku mulai tak dapat menahan diriku lalu kurebahkan Vera di sofa itu. Kujilati semua bagian tubuhnya, kulepas celana dalamnya dan lidahku mulai memainkan perannya seperti yang diajarkan Tante Maria kepadaku. Entah karena nafsuku yang menggebu sehingga aku tidak jijik untuk menjilati semua bagian analnya. Sementara tubuh Vera menegang dan Vera menjambak rambutku, ia seperti menahan kekuatan dasyat yang melingkupinya.

Ketika sedang asyik kurasakan tubuh Vera, tiba-tiba pintu depan berderit terbuka. Spontan kami berdua mengalihkan pandangan ke kamar tamu, dan Tante Maria sudah berdiri di depan pintu. Aku agak kaget tetapi matanya terbelalak melihat kami berdua berbugil. Dijatuhkannya barang bawaannya dan tanpa basa-basi ia membuka semua baju yang dikenakannya, lalu menghampiri Vera yang terbaring disofa. Diciuminya bibirnya, lalu dijilatinya leher Vera secara membabi buta, dan tanggannya yang satu mencoba meraihku. Aku tahu maksud Tante Maria, kudekatkan wajahku kepadanya, tiba-tiba wajahnya beralih ke wajahku dan bibirnya menciumi bibirku. aku membalasnya, dan Vera mencoba berdiri kurasakan payudaraku dikulum oleh lidah Vera. Aku benar-benar merasakan sensasi yang luar biasa kami bercinta bertiga. Untung waktu itu hujan mulai datang sehingga lingkungan mulai berubah menjadi dingin, dan keadaan mulai temaram. Vera kini melampiaskan nafsunya menjarah dan menikmati tubuhku, sementara aku berciuman dengan Tante Maria. Vera menghisap klitorisku, aku tak tahu perasaan apa pada saat itu. Setelah mulut Tante Maria meluncur ke leherku aku berteriak keras seakan tak peduli ada yang mendengar suaraku. Aku sangat tergetar secara jiwa dan raga oleh kenikmatan sensasi saat itu.


Kini giliranku yang dibaringkan di sofa, dan Vera masih meng-oral klitorisku, sementara Tante Maria memutar-mutarkan lidahnya di payudaraku. Akupun menjilati payudara Tante Maria yang sedikit kusut di makan usia, kurasakan lidah-lidah mereka mulai menuruni tubuhku. Lidah Vera menjelejah pahaku dan lidah Tante Maria mulai menjelajah bagian sensitifku. Pahaku dibuka lebar oleh Vera, sementara Tante Maria mengulangi apa yang telah dilakukan Vera tadi, dan kini Vera berdiri dan kulihat ia menikmati tubuh Tante Maria. Dijilatinya punggung Tante Maria yang menindihku dengan posisi 69, dan Vera menelusuri tubuh Tante Maria. Tetapi kemudian ia menatapku dan dalam keadaan setengah terbuai oleh kenikmatan lidah Tante Maria. Vera menciumi bibirku dan aku membalasnya juga, hingga tak terasa kami berjatuhan dilantai yang dingin. Aku sangat lelah sekali dikeroyok oleh mereka berdua, sehingga aku mulai pasif. Tetapi mereka masih sangat agresif sekali, seperti tidak kehabisan akal Vera mengangkatku dan mendudukan tubuhku di kedua pahanya, aku hanya pasrah. Sementara dari belakang Tante Maria menciumi leherku yang berkeringat, dan Vera dalam posisi berhadapan denganku, ia menikmatiku, menjilati leherku, dan mengulum payudaraku. Sementara tangan mereka berdua menggerayangi seluruh tubuhku, sedangkan tanganku kulingkarkan kebelakang untuk menjangkau rambut Tante Maria yang menciumi tengkuk dan seluruh punggungku.

Entah berapa banyak rintihan dan erangan yang keluar dari mulutku, tetapi seakan mereka makin buas melahap diriku. Akhirnya aku menyerah kalah aku tak kuat lagi menahan segalanya aku jatuh tertidur, tetapi sebelum aku jatuh tertidur kudengar lirih mereka masih saling menghamburkan gairahnya. Saat aku terbangun adalah ketika kudengar dentang bel jam berbunyi dua kali, ternyata sudah jam dua malam hari. Masih kurasakan dinginnya lantai dan hangatnya kedua tubuh wanita yang tertidur disampingku. Aku mencoba untuk duduk, kulihat sekelilingku sangat gelap karena tidak ada yang menyalakan lampu, dan kucoba berdiri untuk menyalakan semua lampu. Kulihat baju berserakan dimana-mana, dan tubuh telanjang dua wanita masih terbuai lemas dan tak berdaya. Kuambilkan selimut untuk mereka berdua dan aku sendiri melanjutkan tidurku di lantai bersama mereka. Kulihat wajah cantik Vera, dan wajah anggun Tante Maria, dan aku peluk mereka berdua hingga sinar matahari datang menyelinap di kamar itu.

Pagi datang dan aku harus kembali pergi kuliah, tetapi ketika mandi seseorang mengetuk pintu kamar mandi dan ketika kubuka ternyata Vera dan Tante Maria. Mereka masuk dan di dalam kamar mandi kami melakukan lagi pesta seks ala lesbi. Kini Vera yang dijadikan pusat eksplotasi, seperti biasanya Tante Maria menggarap dari belakang dan aku menggarap Vera dari depan. Semua dilakukan dalam posisi berdiri. Tubuh Vera yang tinggi semampai membuat aku tak lama-lama untuk berciuman dengannya aku lebih memfokuskan untuk melahap buah dadanya yang besar itu. Sementara tangan Tante Maria membelai-belai daerah sensitif Vera. Dan tanganku menikmati lekuk tubuh Vera yang memang sangat aduhai. Percintaan kami dikamar mandi dilanjutkan di ranjang suami Tante Maria yang memang berukuran besar, sehingga kami bertiga bebas untuk berguling, dan melakukan semua kepuasan yang ingin kami rengkuh. Hingga pada hari itu aku benar-benar membolos masuk kuliah.

Hari-hari berlalu dan kami bertiga melakukan secara berganti-ganti. Ketika Vera belum bertugas aku lebih banyak bercinta dengan Vera, tetapi setelah seminggu Vera kembali bertugas ada ketakutan kehilangan akan dia. Mungkin aku sudah jatuh cinta dengan Vera, dan ia pun merasa begitu. Malam sebelum Vera bertugas aku dan Vera menyewa kamar hotel berbintang dan kami melampiaskan perasaan kami dan benar-benar tanpa nafsu. Aku dan Vera telah menjadi kekasih sesama jenis. Malam itu seperti malam pertama bagiku dan bagi Vera, tanpa ada gangguan dari Tante Maria. Kami bercinta seperti perkelahian macan yang lapar akan kasih sayang, dan setelah malam itu Vera bertugas di perusahaan maskapai penerbangannya ke bangkok.

Entah mengapa kepergiannya ke bandara sempat membuatku menitikan air mata, dan mungkin aku telah menjadi lesbian. Karena Vera membuat hatiku dipenuhi kerinduan akan dirinya, dan aku masih menunggu Vera di kos Tante Maria. Walaupun aku selalu menolak untuk bercinta dengan Tante Maria, tetapi saat pembayaran kos, Tante Maria tak ingin dibayar dengan uang tetapi dengan kehangatan tubuhku di ranjang. Sehingga setiap satu bulan sekali aku melayaninya dengan senang hati walaupun kini aku mulai melirik wanita lainnya, dan untuk pengalamanku selanjutnya kuceritakan dalam kesempatan yang lain.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

👇Klik link di bawah👇

https://heylink.me/kasir4dslebew/



ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU

 ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU KASIR4D    ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU Cerita Dewasa Namaku Joe. Aku adalah seorang pria dengan tinggi 188 Cm dan...