Kamis, 26 September 2024
HANA GADIS IMUT YANG JAGO JILAT
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
Rabu, 25 September 2024
MEMEK JANDA RASA PERAWAN
KASIR4D - Memek Janda Rasa Perawan
Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Umar. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD saja di kampungku. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota jakarta, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.
Ibu umar pernah berkata kepadaku bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangga dirumahnya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota besar ini. “Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tidak bertanggungjawab.” Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.
Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang lumayan cantik, berbeda dengan para gadis desa di kampungku. Pantas saja jika Ibu umar berkata begitu terhadapku.
Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan anak majikanku Mas Anto terhadapku. Mas Anto adalah anak bungsu keluarga Bapak umar. Dia masih kuliah di semester 4, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Anto baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi aga segan bila berada di dekatnya. Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di hatiku. Jika aku ke pasar, Mas Anto tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya.
Ahh.. Aku selalu jadi merasa tak Enak. Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas anto hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Anto justru berkata kepadaku, “Nggak usah, Sarni. Biar aku saja, ngga apa-apa kok..”
“Nggak.. nggak apa-apa kok, Mas”, jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.
Tiba-tiba Mas Anto menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, “Kamu sudah capek seharian bekerja, Sarni. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan..”
Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Anto kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Anto menegurku.
“Sarni, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini.”
Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Umar sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Anto memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.
“Kamu cantik, Sarni.”
Aku cuma tersipu dan berucap,
“Teman-teman Mas Anto di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai.”
“Tapi kamu lain, Sarni. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?”
“Ah.. Mas Anto ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu”, jawabku.
“Kalau kenyataannya ada, bagaimana?”
“Iya.. nggak tahu deh, Mas.”
Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Anto bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.
Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Anto memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya.
“Bapak belum pulang?” tanyanya padaku.
“Belum, Mas.”
“Ibu.. pergi..?”
“Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang.”
Mas Anto yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas anto memanggilku. Kembali aku menghampirinya.
“Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan”, ucap Mas Anto sembari bangkit dari tempat duduknya.
“Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu.”
“Maksud Mas Apa bagaimana?”
“Apa aku perlu jelaskan?” sahut Mas Anto padaku.
Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Anto dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Anto meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Anto yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.
Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Anto menciumi ku
Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.
Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Anto. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. “Aku tidak akan mempermainkan kamu, Sarni. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Sarni. Kamu mau mencintaiku kan..?” Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.
Mas Anto menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, “Mungkinkah Mas Anto akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?”
Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu umar seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Anto mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.
Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Anto, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Anto. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu umar namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Anto untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.
Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Anto, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Anto malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Umar mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?” Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Anto selama ini hanya berucap: “Aku mencintaimu, Sarni.” Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Anto, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Anto tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.
Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Anto mulai gugup dan panik atas kejadian ini.
“Kenapa kamu bisa hamil sih?” Aku hanya diam tak menjawab.
“Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga..”
“Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Anto sudah berjanji akan menikahi Sarni?”
“Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu..”
Yah.. setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Anto selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar
Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.
Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak umar. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Anto. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.
Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Umar.
Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak umar, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Anto mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Sarni untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.
Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Anto itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Anto suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Anto pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Anto pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.
Selasa, 24 September 2024
BIDADARI TAK BERSAYAP
KASIR4D - Bidadari Tak Bersayap
Dua th. waktu lalu saya merupakan ketua organisasi remaja, hingga saya makin di kenal oleh beragam kelompok di lingkunganku. Kebetulan di lingkunganku banyak gadis remaja yang cantik-cantik. Termasuk juga pacarku yang saat ini adalah satu diantara gadis sebagai incaran anak-anak muda di lingkungan itu.
Tak tahu mengapa dia ingin jadi pacarku. Sebenarnya saya suka pada sebagian gadis cantik terkecuali pacarku itu, namun saya berfikir 2 x bila saya melakukan perbuatan beberapa macam pastinya akan jadi bahan omongan di lingkunganku. Singkat narasi, saya tergoda oleh satu diantara anak tetangga orangtuaku, sebut saja Mery (nama samaran).
Walau sebenarnya saya telah merajut asmara dengan gadis yang tetanggaku. Kami bahkan juga telah bertunangan. Mery yaitu seseorang mahasiswi. Ia memiliki body yang begitu menggoda, meskipun agak sedikit gemuk, namun ia memiliki bibir yang sexy serta memiliki payudara memiliki ukuran 36B.
Jadi deskripsi, body-nya serupa dengan artis Natasha, serta bibirnya seperti Septiana. Kelakuannya senantiasa menggodaku. Jadi lelaki normal, terkadang saya berfikiran agak kotor. Sampai disuatu peluang, ia memohon bantuanku untuk dicarikan HP dengan harga miring.Sudah pasti peluang itu tidak kusia-siakan (dalam hatiku saya juga akan membelikannya HP itu dengan bebrapa hanya). Saya menyanggupinya, namun saya memberi prasyarat supaya ia ingin kuajak pergi makan serta nonton berdua tanpa ada sepengetahuan pacarku serta beberapa rekanku. Basic Mery memanglah centil, kriteriaku ia setujui karna ia fikir begitu gampang sekali untuk menjalaninya,
Pada akhirnya saya membelikannya HP yang ia kehendaki, serta saya juga menagih janjinya. Lalu pada hari minggu siang, saya serta Mery pergi berdua untuk makan siang serta nonton. Saat kami tengah nonton, peluang itu tidak kusia-siakan untuk sebatas mencium serta meraba-raba badannya.
Kisah Malam Dengan Bidadari Tak Bersayap. Tidak kusangka ia jadi katakan kepadaku sesungguhnya ia juga menyukaiku. Saat saya dengan hot-hotnya menciumi serta menggerayangi badannya, ia berbisik kepadaku kalau ia telah horny, serta mengajakku keluar dari bioskop untuk pergi ke pantai. Saat di dalam perjalanan, saya membulatkan tekad untuk mengajaknya ‘chek in’ di hotel yang paling dekat, nyatanya ia menyepakatinya.
Saya tiba di hotel yang dituju sekitaran puku 3 sore. Sesudah saya membayar kamar hotel itu, saya serta Mery dengan langkah yang tergesa-gesa menuju ke kamar hotel. Sesampainya di kamar hotel serta mengunci pintu, saya segera memperlancar ciumanku, serta Mery membalasnya dengan begitu ketertarikan. Lalu tetap dalam kondisi berdiri kubuka pakain dan celana panjangnya sampai ia cuma menggunakan BH serta CD yang berwarna hitam. Lalu ia juga memohonku untuk buka pakaian serta celana panjangku.
Saat ini kami dalam kondisi cuma menggunakan baju dalam saja. Lalu ia kubimbing ke atas ranjang yang memiliki ukuran double size. Saya mulai melumat bibirnya yang sexy serta menciumi dan menjilat semua badannya. Lalu saat saya mencium CD-nya, dibagian kemaluannya yang telah basah, ia menggelinjang serta kadang-kadang merintih-rintih keenakan. Sesudah saya senang menciumi semua badannya, lalu kubuka BH serta CD-nya. Saya juga buka CD-ku, saat ini kami berdua telah betul-betul bugil.
Saya hingga menahan nafas saat kulihat payudaranya yang besar serta montok. Dengan begitu bernafsu kulumat puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Karna sesungguhnya Mery masih tetap berumur 20 th., hingga tampak body-nya yang serba kencang. Saya juga meraba serta menyeka bulu-bulu di kemaluannya yang begitu lebat. Saya makin bernafsu mencium serta menjilat semua badannya yang mulus.
Lalu saya memasukkan dua jari tanganku kedalam vaginanya yang telah basah, sedang lidahku repot menjilati puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Mery makin merintih-rintih serta menggelinjang dan nafasnya mulai berat. Lalu kubuka ke-2 pahanya lebar-lebar supaya saya bisa dengan leluasa memainkan lidahku kedalam vaginanya.
Saya menjilati serta memainkan klitorisnya dengan penuh gairah. Sesudah kupuas, giliran Mery memainkan rudalku yang telah tegang dengan lidahnya. Ia jilati kemaluanku yang memiliki ukuran lumayan panjang serta besar (kurang lebih 15 cm dengan diameter 3, 5 inchi).
Ia menjilat serta mengulum rudalku dengan penuh kesenangan. Saya tidak menganggap bila kemaluanku juga akan dibikin bersih oleh gadis yang diimpikanku. Sesudah ia senang, lalu Mery ambil tempat kemampuanng dengan ke-2 paha di buka lebar-lebar, ia memohonku untuk selekasnya memasukkan rudalku kedalam vaginanya.
Kisah Malam Dengan Bidadari Tak Bersayap. Saya ambil ancang-ancang untuk memasukkan batang kemaluanku kedalam vaginanya yang telah basah. Kupikir tentu saya akan tidak kesusahan untuk memasukannya, nyatanya sekian kali saya coba senantiasa saja meleset, dengan tidak sabar Mery menarik rudalku serta mengarahkan ke arah lubang kewanitaannya.
Nyatanya Mery masih tetap perawan, namun dengan kegigihanku pada akhirnya saya sukses memasukkan ujung rudalku kedalam vaginanya. Saat kutekan dengan sedikit paksaan, Mery menjerit kesakitan, lalu saya hentikan sesaat seranganku hingga kulihat ia telah siap kembali, serta perlahan kumasukkan batang rudalku. Mery kembali merintih menahan sakit.
Saya ajukan pertanyaan,
“Git, anda ingin diterusin atau tidak..? ”
Ia menjawab,
“Terusin dong sayang, tapi bebrapa perlahan ya..! ”
Pada akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan, saya sukses memasukkan 1/2 batang kemaluanku, serta saya mendiamkan sesaat aktifitasku. Saya rasakan dari vagina Mery keluar darah fresh tandanya keperawanannya telah hilang,
Dinding vaginanya yang lembut serta hangat memijat-mijat batang kemaluanku. Saya tidaklah terlalu memaksa untuk membenamkan semua rudalku kedalam vaginanya. Mungkin saja ukuran rudalku yang lumayan panjang, hingga buat sakit vagina Mery yang baru pertama kalinya lakukan sex.
Kisah Malam Dengan Bidadari Tak Bersayap. Lalu saya mulai menaik-turunkan pantatku dengan perlahan-lahan serta teratur. Serta dengan perlahan saya membenamkan rudalku sedalam-dalamnya, sampai pada akhirnya semua batang kemaluanku amblas kedalam vagina Mery. Mery telah mulai punya kebiasaan dengan rudalku, jadi ia mulai memutar pinggulnya, hingga makin menaikkan kesenangan pergumulan kami saja.
Saya makin semangat untuk memainkan rudalku secara cepat. Permainanku disertai Mery dengan menjepit pantatku dengan ke-2 kakinya. Saya rasakan rudalku makin mentok saja tentang ujung rahimnya. Kami bertukar tempat lewat cara sembari duduk. Mery makin terlena, karna tempat itu buat rudalku makin bergesekan dengan klitorisnya, hingga hal tersebut buat Mery makin terbakar birahinya
Kami pernah beristirahat sesaat, karna tempat itu banyak kuras tenaga kami. Sembari istirahat saya meremas-remas serta menjilati dan mengisap puting susuya dengan bertukaran. Sesudah tenaga kami terkumpul, kami meneruskan kembali dengan lebih menggelora.
Sesudah kurang lebih 25 menit kami bergumul hebat, saya mulai rasakan spermaku juga akan keluar, begitu juga dengan Mery, ia mulai mendekati orgasmenya. Saya rasakan dinding vaginanya yang berdenyut kencang serta makin banjir. Saya berkata 1/2 berbisik,
“Git, saya telah ingin keluar nih, kita keluarinnya keduanya sama ya..? ”
Mery menjawab dengan terputus-putus,
“Ia.. sa.. yaaa.. ngg.. sshhh.. cepetan dong keluarinnya saya.. sebentar sekali lagi usai nih..! ”
Dengan nafas yg tidak teratur, saya menjawab,
“Tahan sebentar ya sayang.., saya juga telah ingin keluar.. ”
Selang beberapa saat saya memuntahkan spermaku kedalam rahimnya, serta saya juga rasakan cairan hangat dari dalam vagina yang tentang rudalku.
“Ooohhh.. shhh” nyaris berbarengan kami melenguh akhiri perjalan yang melelahkan serta penuh kesenangan.
“Sayang.., vaginaku hangat banget sama spermamu.. ” Mery memberi komentar senang dengan keperkasaanku.
Kisah Malam Dengan Bidadari Tak Bersayap. Lalu kami beristirahat sesaat sembari memberi pujian kenikmatan semasing. Namun tanganku serta Mery masih tetap meraba-raba serta menyeka kemaluan kami keduanya, hingga birahi kami kembali muncul. Kesempatan ini Mery yang mendahului dengan menjilat serta melumat nyaris semua rudalku kedalam mulutnya. Tidak cuma itu saja, ia dengan juga begitu agresif menciumi semua badanku.
Saya mendorong badannya ke samping sampai ia kemampuanng. Saat ini giliranku untuk menciumi semua badannya. Payudara Mery yang telah mengeras serta puting susu menjulang tinggi, membuatku makin bernafsu untuk meremas, menjilati dan mengisap-hisap puting susunya sampai puting susu Mery makin tampak basah serta mengkilap. Jari-jari tanganku dengan nakal memainkan klitoris serta menyodok-nyodok kedalam vaginanya yang telah banjir.
Mery makin kelojotan serta mulai memohon-mohon kepadaku untuk selekasnya memasukkan rudalku kedalam lubang kewanitaannya. Saya mengubah tempat dengan tidur kemampuanng, sesaat Mery berjongkok sembari mengangkang untuk ambil tempat memasukkan zakarku ke vaginanya.
Dengan tidak sabar Mery mencapai batang kemaluanku serta dituntun ke arah vaginanya. Saat rudalku mulai masuk vagina Mery yang pinggirannya ditumbuhi bulu-bulu lebat, saya rasakan dinding vaginanya yang telah banjir menghangatkan serta memijat-mijat batang zakarku.
Mery mulai menggerakkan pinggulnya yang montok ke atas ke bawah, serta memutarnya ke kiri serta ke kanan. Sedang tanganku mulai meremas-remas sepasang payudara yang besar serta kencang. Mery dengan begitu bernafsu menghimpit pantatnya kuat-kuat, hingga rudalku semuanya amblas ditelan vaginanya.
Kesempatan ini Mery yang memegang peran, saya menurutinya saja, karna kulihat dengan tempatnya yang diatas ia begitu bergairah sekali. Saya mengangkat badanku untuk melumat puting susunya. Perbuatanku makin buat Mery mabuk kepayang. Ia memeluk kepalaku ke arah payudaranya. Pantatnya makin cepat ditarik serta diputar-putar. Sampai pada akhirnya ia menjangkau orgasme yang ke-2 kalinya.
Saya yang belum juga menjangkau klimaks buat ketentuan bertukar tempat dengan dogie model. Mery ambil tempat menungging, lalu kuarahkan rudalku ke vaginanya lewat belakang. Saya begitu bernafsu sekali lihat pantatnya yang lebar serta sexy.
Tangan kananku memegang serta menepuk-nepuk pantatnya, sedang tangan kiriku meremas-remas payudaranya. Pergerakan itu kulakukan dengan bertukaran. Nyatanya tempat itu buat Mery bangkit kembali gairahnya, karna klitorisnya terserang gesekan rudalku.
Kesempatan ini Mery mulai memberi perlawanan. Ia menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur berlawanan dengan arah goyangan pantatku. Saat Saya mendorong pantatku ia menyodorkan pantatnya ke belakang, serta saat Saya menarik pantatku ke belakang ia menarik pantatnya kedepan.
Irama nafas kami makin cepat, kami lakukan goyangan secara cepat, hingga setiap saat kucabut serta menyodok vaginya dengan rudalku muncul bunyi karena vagina Mery yang banjir oleh lendir birahi. Saya mulai rasakan spermaku juga akan selekasnya keluar. Nyatanya Mery juga telah rasakan ia juga akan alami orgasme yang ke-3 kalinya.
Selang beberapa saat rudalku memuntahkan sperma dengan berturut-turut didalam vaginanya. Saya juga rasakan pergerakan Mery yang bergoyang-goyang perlahan serta tegang, sedang punggungnya telihat melengkung seperti udang karna ia juga sudah orgasme.
Saya mencabut batang kemaluanku dari vaginanya sesudah Saya tidak rasakan muncratan spermaku. Saya kemampuanng capek, sedang Mery menjilati sisa-sisa spermaku yang masih tetap keluar dari zakarku. Ia hentikan aktifitasnya sesudah spermaku tidak keluar sekali lagi.Kisah Malam Dengan Bidadari Tak Bersayap. Kami berpelukan erat sembari menghayati kesenangan yang baru saja kami kerjakan. Kami lakukan tidak cuma sekali saja, namun tak tahu hingga berapakah kali. Permainan kami makin lama jadi bertambah hot saja, karna nyatanya Mery mulai punya kebiasaan serta ketagihan dengan keperkasaan rudalku. Kami mengambil keputusan pulang sesudah terasa telah keduanya sama lemas serta senang. Misal saja kami mengerjakannya saat malam minggu, mungkin saja kami selalu mengerjakannya hingga pagi.
Sesudah peristiwa saat malam itu, sampai saat ini kami jadi seringkali mengerjakannya hingga pagi. Saya lakukan jalinan sex dengan Mery dengan sistem kalender, hal tersebut kami kerjakan untuk hindari kehamilan. Saya makin ketagihan, karna tunanganku yaitu type gadis pendiam serta alim, serta saya tidak sempat memperoleh service seks darinya.
Dimanapun saya pergi, termasuk juga chek-in, saya senantiasa membawa laptop. Computer itu kupergunakan untuk memonitor perubahan usahaku, diluar itu juga dipakai untuk mengetik ceritaku serta memutar film blue jadi pembakar keinginan birahi kami.
Sudah pasti perbuatanku yang tengah bercerita sex kami tidak di ketahui oleh Mery, karna ia masih tetap tertidur untuk istirahat sesaat.
Senin, 23 September 2024
WANITA YANG BUTUH KEPUASAN
KASIR4D - Wanita Yang Butuh Kepuasan
Sekitar satu minggu lalu tepatnya di hari Sabtu sekitar jam 05.00 WIB subuh dinihari. Aku keluar rumah untuk olahraga berlari untuk mengeluarkan keringat. Namun, kali ini lari subuh yang kulakukan sangat bermakna, sebab aku ditemani oleh seorang tetangga dekat dan sebut saja namanya ? Santi ?.
Dia adalah suami sah orang lain yang sudah memiliki 2 orang anak, tapi penampilannya masih cukup menarik. Kulitnya mulus, putih dan tubuhnya langsing. Oiya, kenalkan nama saya Peter. Usia 40 tahun, tinggi 160 cm dan berat badan 65 kg.
Ketika aku keluar melewati pintu pagar secara samar-samar aku melihat sesosok tubuh dengan kaos warna hitam melekat di tubuhnya serta celana setengah panjang gantung di atas lututnya membuka pintu rumahnya lalu mengikutiku.
?Pak, tunggu Pak? panggilnya dari belakang, tapi aku tetap berlari tapi sengaja kukurangi kecepatannya agar ia bisa lebih dekat denganku.
?Pak tunggu donk Pak, aku capek nih, kita sama-sama aja? teriaknya dengan suara yang tidak terlalu keras.
Setelah kudengar nafasnya terengah-engah karena jaraknya sudah semakin dekat denganku mungkin sekitar 10 meter di belakangku, aku lalu berhenti menunggunya sebab kedengarnya ia sangat capek sekali.
?Ada apa Bu, kenapa ibu mengejarku?? tanyaku sambil berhenti.
?Tidak apa-apa. Aku hanya mengejar bapak agar kita bisa lari bersama, biar lebih santai dan kita bisa sambil ngobrol? katanya dengan nafas terputus-putus karena kecapean.
Setelah Santi berada disamping kiriku, kami lalu lari bersama, tapi kali ini tidak terlalu kencang.?Ngomong-omong, apa ibu juga secara rutin lari subuh setiap hari Sabtu?? tanyaku pada Santi sambil berlari kecil.
?Nggak kok , cuma kebetulan kudengar pintu rumah bapak terbuka dan kulihat bapak keluar berpakaian olahraga, sehingga tiba-tiba aku juga tertarik untuk menyegarkan tubuh dan menghirup udara subuh? Jawabnya.
?Kenapa nggak sekalian keluar sama suami ibu atau anak-ank ibu?? tanyaku lagi sambil tetap berlari.
?Anu Pak, suami saya itu baru saja pulang dari jaga malam, maklum kerjaannya satpam jarang sekali bermalam di rumah? jawabannya dengan santai.
Kebetulan suami Santi tugas malam sebagai satpam pada salah satu perusahaan swasta di kota kami. Mendengar ucapan Santi itu, aku jadi terpancing untuk bertanya lebih lanjut lagi tentang kehidupannya.?Maaf Bu, kalau aku terlalu jauh bertanya. Jadi kedua anak ibu itu dicetak pada siang hari semua donk, sebab suami ibu jarang berada dirumah pada malam hari.? kata saya pada Santi, namun ia tetap tidak tersinggung, bahkan nampaknya ia tetap bersikap biasa-biasa saja.
?Bukan pada siang hari Pak, tapi pada subuh dan pagi hari, sebab biasanya suami saya pulang pada subuh hari dan langsung saja mengambil jatah malamnya, apalagi dalam keadaan ia haus.? katanya sambil tersenyum.
Setelah capek, kami beristirahat sejenak diatas jembatan sambil bersandar di pagar besi jembatan. Kebetulan diatas jembatan itu banyak orang sedang ngobrol dan membahas masalahnya masing-masing.
?Bu San, kalau begitu waktu anda berhubungan dengan suami anda selalu singkat dan dilakukan secara terburu-buru, sebab anak-anak sudah mulai bangun, lagi pula suami anda sangat ngantuk? pancingku kepadanya.
?Yah begitulah kebiasaan kami, lalu mau apa lagi jika memang waktunya yang paling tepat hanya saat itu. Sebab di siang hari, anak-anak kami pada berkeliaran dalam rumah dan tamu-tamupun yang datang harus disambut?katanya serius,tetapi tetap santai.
?Kalau begitu anda tidak pernah menikmati hubungan suami istri yang sebenarnya sebagaimana selayaknya suami istri?? pancingku lagi kepadanya.
?Kenapa tidak? Kami merasa sama-sama menikmatinya kok Pak. Buktinya kami punya dua orang anak.
?Bu San, Sex itu sebenarnya melebihi dari apa yang anda lakukan bersama suami anda. Suami-Istri harus menikmati kepuasan berkali-kali selama 3 jam tanpa sedikitpun rasa tergesa-gesa dan takut.
?Oh yah, tapi bagaimana caranya jika suamiku tidak memungkinkan melakukan hal itu atau tidak mau melakukannya?? tanyanya serius.
Nafas Santi sangat keras kedengaran ketika ia selesai menanyakan hal itu, bahkan sempat memandangiku dengan penuh harap dan bergairah.?Sekiranya jika ada orang lain yang bersedia memberikan kenikmatan itu pada Ibu Santi, apa ibu tidak keberatan menerimanya? tanyaku lebih berani.
?Orang lain siapa Misalnya?? tanyanya kembali.
?Sa? Sa? Saya misalnya. Maaf ini hanya sekedar misal Bu San? jelasku sedikit takut kalau-kalau ia tersinggung dan marah kepadaku.
?Be? Betulkah ucapan bapak itu? Mana bapak mau sama saya? Ucapannya.
?Boleh saja terjadi jika memang hal itu sama-sama di butuhkan, apalagi terhadap wanita cantik lagi muda seperti Ibu Santi. Ucapku sambil memandang tubuhnya yang sangat langsing.
? Ha..?Ha..?Ha.. Bisa aja bapak ini. Gombal ni yeeee ? katanya terbahak.
?Betul Bu. Aku Serius Aku tidak main-main nih? kataku dengan tegas.
Mendegar ketegasanku itu, Ibu Santi tersentak kaget dan tiba-tiba meraih tanganku lalu mengajakku berhenti dipinggir jalan. Sambil kami berhadap-hadapan dengan jarak sekitar 2 jengkal. Santi lalu berkata.
?Bila ucapan bapak itu benar dan serius, akupun serius dan bersedia. Tapi bagaimana caranya Pak agar perbuatan kita lebih aman??tanyanya.
?Suamimu biasanya bangunnya jam berapa??tanyaku lebih mengarah lagi.
?Biasanya sih jam 11.00 dab 12.00 siang Pak.?Jawabnya serius sekali.?Kebetulan sekali istri dan anak-anakku mau pulang kampung membesuk keluarga. Mungkin jam 17.00 WIB baru balik. Bagaimana kalau ibu bilang sama anak-anaknya bahwa ibu mau kepasar lalu ibu masuk kerumahku??tawaranku lebih lanjut.
?Oke, tunggu saja Pak? Sebentar aku akan masuk dari pintu belakang rumah bapak biar tidak ada yang melihatku? katanya berbisik.
Setelah kami sepakat, kami lalu berpisah dan lewat jalan yang berbeda agar tetangga tidak curiga pada kami.
Hanya 5 menit setelah aku masuk kerumah, pintu belakang rumah kelihatan terbuka dengan pelan. Ternyata Ibu Santi menepati janjinya. Ia masuk dengan pelan tanpa mengganti pakaian yang dipakainya tadi. Hanya saja bau tubuhnya terasa lebih harum menyengat di hidungku.
Setelah kami duduk berdampingan di pinggir tempat tidur, kami sempat bertatapan muka tanpa sepatah katapun sejenak. Namun, karena kami sudah saling penasaran dan saling terbakar nafsu maka kami lalu segera berbalik arah sehingga kami saling berhadap-hadapan dengan jarak yang sangat dekat sekali.
?Ayo Bu San kita mulai permainannya? kataku sambil kuulurkan kedua tanganku untuk meraih kedua tangannya.
Mula-mula aku menyentuh kedua tangannya lalu naik kelengan, bahu, leher, pipi dan telinganya smapai mengelus-elus rambut dan dagunya.
Santi hanya diam menerima perlakuanku. Namun setelah kedua tanganku merangkul punggungnya dan mencium pipi dan bibirnya dan ia pun mulai bergerak membalasnya sehingga kami saling berpagutan dan mengisap.
Tanpa basa-basi saya langsung masukkan tanganku ke balik kaosnya yang dipakainya dan secara perlahan menembus masuk di balik BH tipis yang di pakainya. Santi hanya mengangguk sambil merangkulku dengan keras dan merapatkan tubuhnya di tubuhku sehingga terasa hangatnya didadaku.
?Boleh kubuka pakaiannya Bu??tanyaku lagi setelah puas memainkan kedua payudaranya dari dalam pakaiannya.
Ia lagi-lagi hanya mengangguk dan melonggarkan rangkulannya guna memudahkan aku melucuti pakaiannya. Setelah kaos dan BH yang dikenakannya semuanya terlepas dari tubuhnya, aku sejenak melepaskan rangkulan dan pagutan untuk memperlihatkan indahnya bentuk tubuhnya yang telanjang, terutama kedua payudaranya yang tergantung didadanya.
?Aduh, cepat buka Pak, aku sudah tidak tahan nih. Ayo Pak? pintanya berkali-kali, namun aku sengaja tidak perduli ucapannya. bahkan aku semakin mempercepat isapanku pada teteknya, lehernya, pusarnya dan seluruh tubuh telanjangnya.
?Ayo donk Pak, buka cepat pakaiannya,aku sudah tak tahan? pintanya lagi.
Kali ini kubuka bajuku lalu celana panjang yang kupakai berlari tadi, sehingga sama-sama bugil. Kami saling berpelukan dan bergulingan diatas kasur sambil saling meraba seluruh tubuh.
?Pak, ayo dong Pak. Masukkan cepat aku sudah ingin sekali menikmatinya biar cepat selesai? bisiknya sambil menarik tubuhku lebih dekat kearah kemaluannya.
Aku patuhi permintaannya. Aku dengan mudah membuka kedua pahanya yang mulus sehingga nampak jelas kelentitnya yang mungil berwarna merah jambu muda. Terasa sedikit basah oleh cairan pelicin yang keluar dari sela-sela vaginanya. Bulu-bulu yang tumbuh disekitar cukup tipis dan rapi seolah terawat demgam baik.
?Tahan donk sayang, waktu kita masih pangjang kok. Lagi pula kan aku akan tunjukkan semua permainanku yang belum pernah ibu rasakan selama ini?
?Boleh kucium dan kujilat inimu Bu?? tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke selangkangannya.
?Terserah deh, tapi jangan lama-lama, sebab aku sudah semakin tak tahan lagi?katanya pasrah.
Santi bergelinjang kuat. Pantatnya terangkat-angkat ketika aku menusukkan lidahku kelubang kemaluannya. Apalagi saat aku menggigit-gigit kecil kelentitnya yang agak keras dan kenyal itu. Ia semakin berdesis dan setengah berteriak akibat perlakuan yang mengasyikkan itu. Ia sangat menikmatinya dan bahkan menekan kepalaku lebih dalam lagi.
?Boleh kumasukkan sekarang Bu?? tanyaku meski aku yakin ia sangat mendambakannya dari tadi.
Secara brtlahan tapi pasti ujung kontolku sudah mulai menyentuh kelentitnya lalu bergeser mencari lubangnya. Setelah ketemu sedikit demi sedikit mulai menyelusup masuk. Bahkan ketika masuk sepaoh, aku berniat berlama lama disitu. tapi dasar wanita yang sudah sangat penasaran, maka ia segera menarik punggungku dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya, sehingga kontolku amblas seluruhnya masuk tanpa bisa lagi ku kendalikan.
?Aahhkkhkhh.. Uukk.. Hhmm? Eeanakkk.. Sesekali. Terus Pak ayo? Gocok.. Ahhh? Auhhh..? itulah suara nya yang sempat dikeluarkan dari mulut Santi ketika gocokan kontolku semakin keras dan cepat. Ia bagaikan orang yang kehausan yang menemukan air minum.
Tanpa bicara lagi, Dina langsung memutar tubuhnya, sehingga ia berada diatas mengangkangiku. Ia bagaikan orang naik kuda. Bunti pantatnya sangat keras beradu dengan perutku, karena ia duduk diatasku sambil membelakangi wajahku.
?Akhhh.. Uhhh? Uhhh? Aakkkhhh??
Suara itulah yang sempat keluar dari mulutku ketika kurasakan nikmatnya vagina Santi yang menjepit kemaluanku. Ia seolah tak kenal lelah dan tak mau berhenti melompat diatasku.
?Buuu? Buuu?? berhenti dulu donk. Kita istirahat dulu, Aku kecapean nih? teriakku ketika kurasakan ada cairan hangat yang mulai mau menyusup keluar di ujung perutku. Tapi Santi tetap saja bergerak dan bergoyang pinggul diatasku tanpa peduli ucapanku. Karena ia tak mau berhenti, aku segera bangkit dan berlutut sehingga ia secara otomatis nungging didepanku.
Aku langsung hantam dari belakang dan menggocok keras serta cepat hingga terasa cairan hangatku sudah berada di ujung penisku. Aku sudah tidak peduli dimana mau tumpah, apa di luar atau didalam kemaluan Santi. Yang penting puas.
?Pak cepat donk, terus gocok dengan keras. Ohhh? Ahhh.. Ohhhh.. Ahhh? kata Santi terputus-putus.
Sedetik kemudian, Santi berteriak sedikit keras.
?Aihhh, Aakuu.. Keluarrrrr.. Paaa? dan saat itu pula aku tak mampu mengendalikan diri sehingga cairan hangatkupun tumpah kedalam rahim Santi.
Namun, tiba-tiba muncul rasa ketakutan dalam hati saya kalau-kalau Santi hamil akibat cairan kentalku masuk ke rahimnya.
?Pak terima kasih atas kenikmatan yang kau berikan. Aku sama sekali baru kali ini merasakannya. Ternyata selama ini aku belum pernah merasakan kepausan dan menikmati sex yang sebenarnya dari suami saya. Kepuasan yang ku terima dari suami saya selama ini hanyalah semu dan ?.? belum selesai bicara aku segera memotongnya dan berkata:
?Maaf Bu San bila kenikmatan yang sempat kuberikan masih sedikit, sebab sedianya aku akan memberikan sebanyak mungkin tapi lain kali saja. sebab aku capek sekali. Habis kita baru saja lari subuh?balasku.
Setelah itu kami saling berpelukan dan memberi ciuman perpisahan, lalu kami bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Didalam kamar kami saling berbisik karena takut ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan kami.
Setelah kami berpakaian lengkap seperti semula aku lalu membuka pintu belakang rumahku dan memeriksa kalau-kalau ada orang lain yang lalu lalang dan mencurigakan tapi ternyata sepi. Aku masih mau tahan agar Santi istirahat sejeka untuk melanjutkan ronde berikutnya, tapi tiba-tiba Santi melihat jam tangannya lalu segera pamit keluar karena katanya sudah pukul 10.10 siang. Suaminya sudah hampir mau bangun. Ia pun cepat-cepat kembali kerumahnya.
Besoknya kami sempat ketemu seperti selayaknya tetangga dan kami berpura-pura bersikap seperti biasa-biasa saja, namun hari sabtu berikutnya, kamipun kembali berlari subuh bersama, tapi kami hanya sepakat untuk mengulangi persetubuhan kalau ada kesempatan kapan-kapan saja. Aku menjanjikan tip yang lebih nikmat lagi dan ia pun setuju.
Sabtu, 21 September 2024
PESONA ANAK MAJIKAN BERDADA MONTOK
PESONA ANAK MAJIKAN BERDADA MONTOK
KASIR4D - Pesona Anak Majikan Berdada Montok
Beberapa kali , kayak biasa nya saya berjumpa sama retno yang sedang momong Nadia, saat itu saya terhenti sejenak untuk memegang pipinya yang tembem karena gemes. Dan saat itu joibdesc Retno ialah untuk menjaga putri juragannya yang masih balita.
Nah , kalo di waktu sore hari , Retno selalu mengajak anak juragannya untuk sekedar berjalan-jalan di sepanjang komplek sambil di kasih makan bekal dari rumah. Ketika saya sering berjumpa dengan nya saat dia sedang momong si Nadia , anak dari majikan nya.
Nadia sangatlah menggemaskan , anak yang begitu lucu dan kadang kadang saya terhenti sebentar untuk memegang pipi nya yang cubby itu .
Retno adalah wanita yang terlihat seperti centil , dan menggoda. Retno pun sering ganti2 pasangan , saat ini sepertinya usia retno menginjak usia 24 tahun. Dengan usia tersebut di selimuti dengan tubuh yang aduhai yang begitu sangat molek dan mempesona, ukuran dadanya yang begitu wah, kira2 size 33 d( coba pembaca bayangkan sebrapa montok nya teteknya).
Dan juga di damping dengan pantat yang sekal dan seksi padat mengangkat…wiiih…..menambah hasrat saja pembaca!!
Yang lebih mempesona nya dengan cara berpakaian nya itu lhoo…selalu saja pake kemeja yang terlihat menonjol tetek nya dengan kancing atas yang sengaja di lepas karena tak begitu muat pakain2 nya. Tapi tetep saja pede karena centil nya itu lhoooo…
Retno sering sekali memakai bawahan celan apendek di atas paha sehingga terlihat kulit putih nya yang mulus itu. Parasnya juga sangat menggoda karena dengan make up yang sangat menarik tak terlihat tebal dengan bibir yang seksi dan tipis.
Uhhh, saya sering termelangga melihat Retno saat berjalan dengan Nadia di sore hari dan menelan ludah saat berpapasan dengannya.
Dan saat itu, retno tiba2 nyeplos !!!!
Retno : lha….kok yang di gemesin Nadia aja Mas..??
Saya sedikit kaget …
Hahhhh!!!!
Dan seketika saya menatap Retno. Dan Retno juga menantapku dengan pandangan genit nya sambil sedikit menggoda menyapaku.
Saya : lha kalo saya megang pipi nya Mbak Retno, ntar saya jadi takut dan salah kalo Mbak retno jadi marah kepadaku.
Retno : ya….kagak Mas…asalkan megang nya jangan di cubit keras2, kalo megang nya halus kan aku seneng MAS…
Wah,,,tanda2 sepertinya untuk di goda ni perempuan !!!
dan sepertinya mulai ada pancingan untuk di dekati lagi ini perempuan.
Saya : namun kalo Cuma untuk megang pipi nya aja , saya gak mau retno…
Retno : lha terus mita nya Mas apa an hayoooo…???? Apa emang berani yang lainnya ???
Wah , seperti dugaan ku!!!
Dia malah Nambah lebih berani untuk menantangku yang gitu2 an.
Saya : saya mau nya sih…mencium bibirnya si Mbak Retno langsung…
Saya : Emang boleh ..???emang bisa …???
Terus dia berbalik bertanya .
Retno : hmmm, ,Cuma cium doang..??
hhmm,,,kalo Cuma cium enggak mau aku Mas..???
OMG…perempuan ini sungguh2 menantangku sepertinya!!!!
Saya : Mbak retno, tapi saya juga gak berani , karena saya juga udah punya pacar mbak retno?? Emang Mbak Retno masih mau dengan saya..???
Retno : ya dakpapa Mas..???asal kan jangan sampai ketahuan dengan ceweknya Mas Unggul.
Masak ya Cuma ya cewek nya mas Unggul yang boleh merasakan kasih sayang nya MAs Unggul…??
Saya : Jadi benar nih kamu mau REtnoo”
saya kembali bertanya untuk memastikan.
Retno : “ boleh saja….gak mundur aku MAs Unggul ??”
Retno : “terus lha MAs UNggul bisanya kapan???
Saya : SAya sih kapan aja bisa,” Saya jawab sambil melirik ke toketnya yang bagus dan sekal itu.!!
Saat itu retno pake baju hem ketat yang tipis, sehingga BH merahnya membayang dan memperlihatkan sosok lekukan yang sangat mengairahkan dan mempesona .
Para Pembaca, terus terang saat itu aku sudah sedikit ereksi saat membayangkan kejadian hal tempo itu ”. kontol saya pun rasakan sudah mengeras tegak.
Retno : “Ya sudah, nanti malam aja MAs Unggul , kebetulan Majikan retno ke Bandung untuk liburan , daan anak-anak mau diajak semua.”
Saya : “Oke, baiklah ntar saya jam berapa maen ke rumah?” tanyaku.
Retno : “Yaa, kisaran jam delapanan deh,” jawab Retno
sambil membusungkan dadanya. dan Dia tahu kalo saya sedang memperhatikan toketnya. Nafsuku menggelegak dan menjadi- jadi seolah jadi liar dengan rakus nya.
Saya : “Kamu beneran ngajak benar Ya retno???
SAya : OK ya sudah, nanti kisaran jam delapan saya merapat ke tempat mu.
SAya : Awas nanti kamu ya.kalo kamu boong!!” ancamku sambil tersenyum.
Retno : Ok “Asalkan MAs Unggul sanggup dan kuat buat nanti malam.” Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya membuat gerakan mengecup.
Busseeeeeeet daaaaah……….,
bibirnya benar-benar seksi. Saya mencoba untuk bersabar sejenak untuk tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu.
Saya : OK , kalau gitu saya cabut dulu ya Mbak Retno , sampai ketemu nanti malam ya??? \kemudian retno membalas dengan lantang ,
Retno : “Benar yaa. Jangan boong lho. Aku tunggu ya sayang..” Retno membalas.
muaaaachhhh…salam perpisahaan untuk bertemu nanti malam.ucap Retno.
Nah , jam yang di tunggu2 akhirnya dateng juga!!!!
Malamnya, jam delapan, saya sudah berada di depan rumah pagar majikan rumah Retno ,. Retno yang sudah menanti ku, dan Dia membukakan pintu pagar dan saya langsung masuk setelah melihat situasi aman terkendali , tidak ada yang melihat saat saya sedang masuk ke rumah tersebut. Kami masuk ke dalam dan Retno langsung mengunci pintu depan.
Retno yang sedang mengenakan celana yang sangat pendek seperti biasa nya , dengan kaos ketat. Kulitnya begitu cukup mulus dan aroma yang wangi untuk menggoda walaupun tidak terlalu putih banget, namun dibandingkan dengan cewek ku masih lebih putih han Retno.
Dan saya tidak mau membuang dan mengulur waktu, langsung saya sikep dan dekap retno dan segera saya serbu bibirnya yang seksi yang rtelah kunanti saat sore hari tadi!!!! yang memang sudah lama sekali saya bidik dan incar2.
Lalu Bibir kami pun berpagutan, dan lidah kami saling membelit seperti ular kawin, dipadu dengan nafas kami yang memburu akan nafsu yang bergairah…..!!!!
Namun Tiba-tiba Retno melepaskan ciuman , dan dia memegang wajahku sambil menatapku, lalu berkata manja.
Retno : MAs Unggul …kalo MAs Unggul mau ML sama Retno ada syaratnya ya MAs UNggul .??”
haduhhh…..tiba2 aya jadi bgg ????
Sayaa : Lantas Apa syaratnyaMbak Retno ” tanyaku.
Retno : “MAs Unggul harus panggil aku Cinta, terus aku panggil MAs Unggul Bebeb.
Retno : Gimana? Mau nggak?”
tanya Retno sambil tangannya turun ke perut dan dia meremas perutku sambil mencubit sedikit dengan gemas.
Para Pembaca,hal yang tak teerpikirkan oleh saya sebelumnya ,,,saya mencoba untuk ML dengan asuhan Majikan satu komplek sedangkan saya yang sudah punya cewek untuk saya ajak seius malah sudah tergoda dengan ke seksi an Anak Asuhan Majikan karena Dia sangant mempesona dan bisa membuat cepar ereksi saya.
Dan sepertinya saya juga senang sekali dan merasa terbang dengan dekapan nya yang empuk itu . Saya pun mengangguk sambil menjawab,
Saya : “Iya Cinta , saya bersedia !!!.”
Sementara itu, kontolku pun sudah ereksi dengan super maksimal.
Retno : Nah , “Sekarang, Bebeb harus nuruti apa yang aku bilang ya..???.
Saya : “Iya Cintaaa.” jawabku pasrah.
kemudian Mbak Retno menuntunku ke kamarnya di bagian belakang rumah. Kami lalu masuk ke kamar itu, dan Mbak Retno menutup pintu dan sekarang dia yang memeluk dan menyerang bibirku.
Kembali kami berpagutan sambil berdiri, lidah saling belit kayak ular kawin dalam gelora nafsu kami. Mbak Retno kembali melepaskan ciuman nya , dan berkata,
Retno : ” BEbeb , kamu jongkok ya ???”
saya menurut, dan saya berjongkok di depan Mbak Retno .
Retno : tolong lepasin donk celana ku bebeb , pi pelan-pelan ya BEb.”
Saya: Ok “Iya Cinta .” kata itu saja yang bisa saya ucapkan ..
KEmudian saya pun mulai menurunkan celana pendeknya yang tinggal di plorotin aja kebawah karena dia memakai celana pendek yang ketat. Perlahan mulai tampak pemandangan indah pesona di depan mataku persis.
Para Pembaca, memeknya terlihat gundul tanpa bulu sedikitpun, dan montok sekali bentuknya. Warnanya kemerahan dan diatasnya terlihat itilnya yang juga montok wangi .
Mbak Retno membuka kan pahanya sedikit, sehingga memeknya agak mekar . Mbak Retno mendongakkan wajahku dengan tangannya. Dan dia bertanya,
Retno : “Gimana BEb ? Bagus kan Memek aku BEb?”
Saya : “Iya Mbak. Bagus banget. montooook.” jawabku tersendat,
karena menahan nafsu dalam diriku.
Retno : “ bebeb mau cium Memek aku beb?” tanyanya.
Saya : iya “Mau cinta.”
Dan saya seketika tidak menunggu diperintah 2 kali. Langsung saya serang Memek yang sangat indah dan motok itu. Mbak Retno menaikkan sebelah kakinya ke atas tempat tidur, sehingga lebih terbuka dan menganga ruang bagiku untuk mencium keharuman memeknya yang montok itu.
saat pertama- tama hidungku menyentuh kelembaban memeknya, dan saya menghirup keharuman yang membiuskan dari Memek Mbak Retno . lalu saya tancapkan hidungku dalam jepitan daging lembab kenikmatan Memek Mbak Retno.
Dan Mbak Retno mengerang, !!!!
REtno : “ouuuuuuhhh,,,,,,,,,,,BEbebb. Terusin Beb ,,,,yang dalam lagii…!!!!
seketika saya kecup memeknya dengan penuh kelembutan. Dan perlahan mulai kumainkan lidahku untuk menjelajahi bibir memeknya. Saya gerakkan lidahku perlahan-lahan di bagaian memeknya.
Sedangakan Tanganku memegang dan meremas-remas pantatnya. Sesekali lidahku menyapu itil nya dan saya jepit itil nya dengan kedua bibirku. LAlu Tubuh Mbak REtno mengejang sambil mendesah, !!!!
Retno : “Aarrgghh.. Bebeeeeeeeeeeeeeb.. ENAAAAAAAAKKKK BEbbbbb………!!!!
Kedua tangan Mbak Retno meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke selakangannya . semua Wajahku terbenam di Memek Mbak Retno , dan saya hampir tidak bisa bernafas dengan leluasa .
Retno : “BEbbbb. Tunggu beb…aku nggak kuat berdiri nih Beb???”
kemudian Mbak Retno memaparkan tubuhnya di kasur sambil melepaskan kaos dan kutangnya .
Dia terlentang di kasur. Dan saya berdiri dan ingin mulai melepas baju dan celana ku.
Retno : BEbbb…“Jangan duluuu, kamu jangan buka baju dulu. Tolong Jilatin Memek aku dulu Ya Beb.”
Utusan Mbak Retno .
Lagi-lagi saya nurut. Kemudian Mbak Retno kembali menekan kepalaku ke selangkangannya. Saya teruskan kegiatan mulut dan lidahku di pesona memeknya Mbak Retno yang sangat indah dan montok yang saya rasa.
Saya masukkan lidahku ke dalam memeknya, dan saya putar-putar di dalam memeknya. Dia menggelinjang kenikmatan. Rambutku sudah berantakan karena diremas remas terus oleh Mbak retno .
Sepuluh menit tan berlalu , saya jilati Memek Mbak Retno dan memberinya kenikmatan penuh .
Akhirnya dia menjerit tertahan, tubuhnya mengejang dan tangannya menekan kepalaku dengan kuatnya.
Retno : “ ARRRRGGGGGHHHH……….Aauugghh.. BEb.. aku .. Kkeeluaarr bebbb!!!!” rintihnya.
Pantat dan pingulnya bergerak memutar dengan liar dan tiba-tiba berhenti.
Retno : “AaaaSshh.. Oogghh.. Bebbb.. Ennaakk banggeett BEbbb……!!!.”
saya sedot seluruh cairan kental yang wangi yang membanjir dari Memek Mbak Retno . Rasanya gurih gurih nyoooi …..
dan wanginya harum sekali. Saya rasakan becek sekali Memek Mbak Retno saat itu. Setelah berhenti sejenak kurang lebih sepuluh menit, Mbak Retno bangun dan mulai membuka pakaian yang saya kenakan .
Retno : “Sekarang giliran kamu BEbbb. Aku mau gigitin kamu” ucap nya.
Setelah semua pakaian saya di lepas, Mbak Retno mengarah ke kontolku yang sudah linu liyerrrr-liyeerr dari tadi. Dia mencengkram kontolku dengan gemas dan mulai mengocoknya dengan lembut.
Kemudian saya disuruhnya telentang, lalu dia mendekatkan kepalanya ke kontolku . Dikecupinya kepala kontolku , dan lidahnya mulai menjelajahi bagian atas kontolku .
OMG……………!!!
permainan lidah Mbak Retno sangat luar biasa sekali. Dalam sekejap saya dibuatnya melayang ke angkasa dan terjun ke jurang kenikmatan . Kenikmatan yang diberikan melalui lidah dan mulutnya, membuatk saya mendesah linu2 dan liyer2 .
Dari bagian kepala, lalu ke batang kontol dan bola2 ku semuanya dijilatinya dengan penuh gairah nafsu birahoooooong…..
Sesekali bola2 ku dimasukkan ke dalam mulutnya. Sampai terbalik mataku merasakan nikmatnya. Ujung lidahnya juga menerjang bahkan menusuk duburku .
Saya rasakan seperti aliran sengatan listrik yang menyengat ke sekujur tubuhku saat lidah Mbak Retno bermain di dubur. 5 menit lamanya Mbak Retno menjilati dan mengemut kontol dan dubur .
Kemudian dia merayap naik ke badanku, mengangkangiku, dan mengarahkan kontol ke rumah memeknya yang montok sekal!!!!
Perlahan dia menurunkan pantatnya. Dan saya rasakan kontol ku mulai melakukan penetrasi ke dalam belahan memeknya yang sangat montok itu. Agak susah pada awalnya karena memang tembem sekali Memek Mbak Retno . Setelah masuk semua dan amblas , Mbak Retno mulai UP DOWN pantatnya.
Saya : OOhhhhhhhhh….Aauugghh, CIntaa . Enak cintaaaa.” rintihku.
Retno : “Iya BEb , aku juga ngerasain enak tak karuaaaaaann
REtno : Adduuhh. Arrrgghh…… kamu enak banget BEb….torpedo mu !!”
Dan Mbak Retno mulai melakukan putaran pinggulnya. Pantatnya tidak lagi up down, melainkan pinggulnya yang berputar. Ini benar-benar membuat sensasi yang luar biasa nikmatnya.
Mbak Retno sangat lihai memutar pinggulnya. Dan saya pun juga mengimbangi gerakan Mbak Rerno dengan menusuk-nusukan ke liang memek yang dalem2..
Retno : Bebbbb…… Kamu diem aja ya beb. Biar ak aja yang muter2.”
lalu saya pun diam dan Mbak Retno semakin liar memutar pinggulnya. Tidak lama kemudian, Mbak retno menghentikan putaran pinggulnya, dan saya rasakan memeknya menyedot-nyedot kontol ku . Serasa diremas2 di dalam oleh gumpalan daging yang hangat, kenyal dan kesat.
Lalu Mbak Retno mengerang keras, !!
Retno : “Bebbb. Aarrgghh…..Aaaaahhhhh …. Aku keluar laggii Bebb…..”
“Shhuuuuuuuuuu uuuuuuuuuurrrrrrrrrr…….”
Mbak Retno rebah di atas tubuhku, sementara memeknya terus menyedot kontolku . Luar biasa sekali rasanya memek Mbak Retno ini. Kemudian Mbak Retno memberi perintah agar saya bergantian di atas.
Lalu saya menurut, dan tanpa melepaskan kontol dari dalam memeknya yang menancap kami berubah posisi. Sekarang saya berada di atas. Mbak retno melingkarkan kakinya ke kakiku, sehingga saya tidak leluasa bergerak.
Oowwh…..
Rupanya ini yang diinginkan oleh Mbak retno , agar saya diam saja. Mbak Retno juga tidak menggerakkan pinggulnya, hanya sauyaa rasakan daging di dalam memeknya yang melakukan gerakan menyedot, memijit mijit, memutar dan entah gerakan apa namanya.
Yang pasti saya sangat merasakan himpitan Memek yang sangat kuat namun enak sekali. Saya tidak dapat menggerakkan kontol di dalam memeknya. Juga tidak dapat menarik kontol dari dalam Memek itu.
Tidak lama saya rasakan Memek Mbak Retno menyedot kontol .
Lalu perlahan Mbak Retno mulai memutar pinggulnya. Nafas kami sudah semakin memburu, keringat sudah mengucur membasahi tubuh kami bercampuran .
Dan saya rasakan Memek Mbak Retno mulai berdenyut keras lagi, bersamaan dengan itu saya mulai merasakan desakan lelehan dalam diriku yang memaksa untuk keluar dari tubuhku.
Putaran pinggul Mbak Retno semakin liar menggila, dan saya mencoba membantu dengan menekan-nekankan pinggulku walaupun tidak terlalu bebas.
Retno : “ Aggghhh…………Oogghh BEb.. aku nnggaakk kkuatt laaggi Beb ..” erang Mbak Retno .
saya juga sudah tidak bisa menahan lagi desakan dari dalam itu,
Saya : “Iyaa CINTA. !!!!! Aakkuu juggaa.. Aarrgghh.”
“ Crooootoototttttt…Jroooooooooooootttt….jrpoooooooooooottttt……!!!!!!!!”
Saya juga tidak dapat meneruskan kata-kataku, karena saat itu menyemburrrrlah sudah cairan kenikmatanku di dalam memek Mbak Retnoo. Bersamaan dengan itu, Mbak REtno juga sudah mengejang sambil memelukku dengan kuatnya.
Retno : “aaaaaSshh.. Oouugghh.. Enaak baannggett BEbbb……..”
Kami merasakan nikmat yang tiada duanya saat air mani kami bercampur menjadi satu di dalam memek , Mbak REtno .
Lalu Mbak REtno mencium bibirku, saya pun membalasnya dengan penuh gairah.
Dan.. Kamipun terkulai lemas tak berdaya. Saya terhempas di atas tubuh Mbak REtno . Nafas kami tinggal satu-satu.
Seprai dan kasur Mbak REtno sudah basah sama sekali karena keringat dan air mani kami yang meluap keluar dari Memek Mbak REtno saking banyaknya.
Retno : “Beeeeeeebb………”
Mbak REtno memanggilku dengan mesranya.
Saya : “Iya CINTAAA.”
Saya menjawab dengan tidak kalah mesranya.
Retno : “Kamu hebat deh Beb!!!!.”
kata , Mbak REtno sambil mengecup bibirku dengan lembut.
Saya : “kamu juga hebat. Memek Cinta enaaaaaaaaaaaaaakk banget deh .”
kataku. Lalu Mbak REtno tersenyum,
Retno : “Bebeeeeb suka sama memek aku ?” tanyanya.
Sayaa : “Suka banget Cinta . Memek kamu bisa nyedot2 gitu deh . Nanti boleh lagi ya Cintaaa?”
Saya merayunya.
Retno : “Pasti boleh Beb . Memek ini emang untuk Bebeeeeb kok.”
Kata , Mbak REtno Dan malam itu, kami naik sebanyak 6 kalii, sampai terdengar suara adzan subuh dari mesjid terdekat.
Lalu saya mencoba keluar secara diam-diam dari rumah itu setelah melihat bahwa situasi dan kondisi aman, dan secepatnya saya bergegas untul balik ke rumah saya tinggal ..
Langganan:
Postingan (Atom)
PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI
PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI KASIR4D - Pramugari Dikentot Di Kamar Mandi Cerita Dewasa Aku adalah mahasiswi disebuah universitas sw...
-
GEJOLAK NIKMAT DARI KONTOL GEDE KASIR4D - Gejolak Nikmat Dari Kontol Gede Aku Dewi, sehabis lulus smu aku dinikahkan ortu ke temen ortu...
-
MENGINTIP KAKAK IPAR KU YANG COLMEK KASIR4D - MENGINTIP KAKAK IPAR KU YANG COLMEK Nama Aku Ilham, aku adalah seorang lelaki yang sudah m...
-
KU PUASKAN GAIRAH IBU KOS DEMI BAYAR KOS GRATIS KASIR4D - Ku Puaskan Gairah Ibu Kos Demi Bayar Kos Gratis Kejadian ini terjadi sekitar 1t...