Jumat, 08 Agustus 2025

AKIBAT BERIMAJINASI MESUM

 AKIBAT BERIMAJINASI MESUM



Cerita Dewasa

Sejujurnya hampir tidak ada niatku untuk mengembara jauh ke kota Depok yang sedang gersang ini. Meninggalkan orang tua karena cita-cita masuk kampus bergengsi, aku kuatkan tekad bulat mantap-mantap supaya rindu kampung halaman tak sering bergejolak. Akan tetapi, bukan itu yang mau aku ceritakan di sini. Selama menempuh pendidikan tinggi, aku tinggal di sebuah tempat kos yang lumayan dekat dengan lokasi kampus. Aku tinggal bersebelahan dengan kamar kos Om Edi dan Tante Yanti. Mereka berdua adalah kerabat terdekatku. Om Edi adalah adik kandung bapak yang kukira sudah berumur hampir 40. Sementara Tante Rina barangkali sedikit menjangkau umur suaminya, walau nyaris belum terlihat sosok seperti “emak-emak”. Apalagi rumah tangga mereka berdua belum kunjung kehadiran seorang anak. Mungkin karena kesibukan masing-masing membuat sulit untuk membagi waktu.
Om Edi bekerja sebagai di sebuah perusahaan periklanan di daerah Bogor, sedangkan Tante Yanti adalah karyawati di sebuah pabrik farmasi di Jakarta. Mereka sudah menetap di Depok kurang lebih 7 tahun karena sebelumnya pernah ada salah seorang kawan perantau yang lebih dulu menempati rumah kos tersebut, namun memutuskan menyerah balik kampung. Dengan berbekal ijazah dan pengalaman kerja di Semarang, Om Edi dan Tante Yanti mantap melangkah mengadu nasib ke Jakarta walaupun cerita mulut ke mulut tak seindah didengar pun modal materi yang dibawa tak melimpah. Apalagi yang lebih dulu diterima kerja adalah Tante Yanti. Barulah Om Edi menyusul setahun kemudian karena setahun tak ada jawaban dari lamaran kerja yang dikirimnya ke Jakarta. Kota hujan akhirnya menjadi pilihan.


Dari cerita mereka, aku sungguh-sungguh menjalani pendidikanku, kendati kamar kos di lantai dua yang kutempati ini banyak nyamuk dan gerah ketika musim kemarau. Berbeda dengan kamar kos Om Edi dan Tante Yanti yang sudah berpenghasilan sehingga dapat memasang AC di kamarnya. Bangunan kos yang kutinggali ini cukup unik. Tangga-tangga besi berada di pojok sebelah kanan, menghubungkan 3 lantai yang masing-masing lantai terdiri atas 5 kamar kos dengan tipe atau kelas berbeda-beda. Setiap lantainya pula ada kamar mandi yang berada di pojok sebelah kiri. Kamar mandi itu dikhususkan untuk tamu dan penghuni yang tak memiliki fasilitas kamar mandi di dalam kamar kosnya. Di Setiap lantai ada dua kamar yang memiliki fasilitas kamar mandi dan menggunakan pendingin ruangan. Salah satunya adalah kamar kos om Edi dan Tante Yanti. Sementara aku cukup membuka jendela, berharap angin dari luar masuk.

“Hendra enggak kuliah?”, tanya Tante Yanti duduk di kursi kayu depan kamar kosnya. Ia sedang menjamu seorang pria gembul dengan muka sangar yang kukira adalah rekan kerjanya.

“Agak siangan, pagi kebetulan kosong jadwal”

“Ohh, sudah sarapan belum?”

“Wah belum tuh, ini baru mau nyari”

“Kalau belum, itu di dalam kamar ada nasi uduk, Om Edi tadi lupa bawa untuk sarapannya”

“Enggak deh”

“udah, ambil saja, daripada gak dimakan, keburu basi kan”

“Yaudah deh”

Ketika hendak masuk dan membuka pintu kamar kos Tante Yanti, aku menyapa permisi saat melintas di depan Tante Yanti dan temannya. Kulihat di atas meja yang berada di antara mereka berdua tersuguhi sepasang cangkir teh dan gorengan pisang, tahu, serta tempe. Di dalam aku melahap nasi uduk yang sudah dingin, tetapi masih enak di perut. Aku perhatikan kamar kos om dan tanteku ini lebih luas, tertata, dan nyaman daripada kamar kosku. Aku berpikir mengapa mereka tidak mencari kontrakan saja. Barangkali banyak uang yang bisa dihemat untuk membeli rumah atau kebutuhan lain yang aku tidak tahu.


Di sisi lain, aku sedikit heran kok bisa-bisanya Tante Yanti menerima teman laki-lakinya dengan hanya mengenakan daster, malah kedua pahanya terpampang kemana-mana. Ditambah bodinya yang terbilang semok berisi, pasti menggetarkan batin dan pikiran laki-laki normal yang memandang. Ah kukira sehelai kain batik tadi sudah cukup untuk menutupi bagian lengan dan dadanya.

“Gak kedengeran, tenang…”

“Mas Pardi jangan ke sini lagi besok ya, kalau ketemuan di luar aja. Gak enak dilihat sama orang-orang di sini”

“Iya, ini aku juga baru sekali berkunjung”


“Kan aku udah bilang, jangan kesini. Tapi tetep nekat juga ke sini”
“Kok gorengannya gak dicolek? Udah sarapan ya?”

“Maunya nyolek yang nyediain, biar kenyang gak makan lagi. hehehehe”

“Ah Mas Pardi, masih pagi bercandanya sudah begitu”

“Kan gak separah bercanda kamu di WA, Mba. hahahaha”

“Yang mana?”

“Yang kamu kasih foto kamu sehabis mandi kemarin itu. Hihihi.”

“Aisshhh masih inget saja itu kan bukan bercanda, enggak dihapus?”

“Enggak dong, supaya kalau kangen kamu lihatnya itu saja”

“Kan beneran jadi kepikiran terus kan”

“Enggak apa kepikiran kamu terus, bikin aku bahagia kok”

“Masa?”

Dari bilik jendela yang terbuka sedikit, aku mengunyah makanan sembari menguping pembicaraan antara Tante Yanti dan teman laki-lakinya. Pembicaraan yang tak biasa, namun serius kuamati. Sepertinya mereka berdua menjalin hubungan pertemanan istimewa karena tak pantas saja Tante Yanti sudah bersuami dicandai seperti itu atau barangkali mereka sudah lumrah dengan candaan menggoda begitu. Lagipula, mengapa Tante Yanti tumben-tumbenan tidak pergi bekerja. Aku juga sungkan bertanya. Setelah selesai makan, aku tak terlalu peduli dengan obrolan yang berlangsung di depan kamar kos ini. Justru yang menarik perhatianku adalah bunyi ponsel yang berada di bawah ranjang tempat tidur kamar Tante Yanti. Aku menunduk, bukan hanya ponsel kulihat tetapi sebuah dildo yang tersarung sebuah kondom bergerigi sedang tergeletak. Astaga! Sempat memegang dan melihatnya, aku letakkan kembali benda tak lazim itu ke posisi semula. Lalu aku pergi menghampiri Tante Yanti memberitahukan bahwa ponselnya berbunyi sekaligus pamit kembali masuk ke kamar kosku.

Di dalam kamar, aku sejenak memikirkan apa yang kualami di kamar kos Tante Yanti. Selanjutnya aku fokus menyelesaikan tugas kuliah yang belum tuntas dan beres-beres mandi bersiap berangkat ke kampus. Aku menyibukkan diri, menghindari pikiran macam-macam dari kunjungan sebentar ke kamar Tante Yanti dan Om Edi. Keluar dari sana, kudapati tak ada lagi yang bicara. Barangkali Tante Yanti juga baru berangkat pergi bekerja sama halnya denganku.

###​
Setelah peristiwa itu, aku berharap bisa melupakan segalanya. Malahan yang terjadi justru sebaliknya. Ketika akan berangkat kuliah pagi hari. Kudapati Tante Yanti pergi bekerja dibonceng motor oleh lelaki yang menjadi teman mengobrolnya beberapa hari yang lalu. Waduwh, kok bisa?

Selasa, 05 Agustus 2025

SELINGKUH YANG DI IZINKAN

 SELINGKUH YANG DI IZINKAN



Cerita Dewasa

Selingkuh Yang Di Izinkan

Perkenalkan namaku yani (23 th)Bodyku terbilang sedang dengan tinggi 165 cm berat 50 kg dan ukuran bh 34 D
Dan suamiku heri (30 th)
Aku adalah ibu rumah tangga yg belum dikaruniai anak…
Usia pernikahanku dengan mas heri tergolong masih kemarin karena baru 1 th…
Suamiku bekerja sebagai buruh pabrik dikampung halamanku…

Inilah awal kisahku…
Pada saat masih pacaran aku dan mas heri pergi jalan ke tempat wisata pemandian air panas di daerah lereng gunung kotaku…
Jarak dari rumah sekitar 30 menit, pada saat itu ijin sama ortu mau nginep dirumah temen karena acara reuni teman SMA padahal mau nginep sama pacar divilla deket obyek wisata…

Aku dan mas heri berangkat jam 4 sore, setelah sampai kami langsung boking villa dan istirahat terlebih dulu sambil ngobrol tentang masa depan…

Dan disela-sela obrolan itu mas heri memperlihatkan cincin padaku, aku pun bertanya..

Aku : itu cincin siapa mas??
Heri : ini cincin untuk melamarmu besok sayang..
Aku : serius mas..?? (Dengan antusias dan dikit kaget sih)
Heri : serius lah sayang…ini bukti kalo mas bener pengin hidup bareng sama kamu…
Aku : terima kasih yah sayangku… (Sambil ku kecup pipinya)
Heri : tapi ada syaratnya sayang…
Aku : syaratnya apa mas?? (Sambil berfikir)
Heri : kamu ngetes aku… Kamu tau sendirikan aku kalo emosi karena cemburu gimana sayang.??
Aku pengin kamu ngetes aku bukin aku cemburu dan aku akan mencoba menahan emosi dari rasa cemburuku… Karena ku tau kamu wanita yang cantik dan banyak yang pengin deket sama kamu meski hanya berteman… Tapi aku orangnya cemburuan…jadi mas minta tolong sayang…
Aku : terus caranya gimana??
Heri : yaaa…kamu mesra-mesraan sama lelaki lain didepanku sayang… Plisss…kamu mau yah bantuin mas…??
Aku : ga mau mas..!! Nanti mas marah… Aku ga mau…
Heri : pliiss sayang…ini demi keutuhan hubungan kita nantinya…

Setelah aku berfikir sejenak aku iya kan kemauan mas heri…

Aku : baik mas…tapi janji jangan marah yah…
Heri : iya…janji mas ga bakal marah mas juga janji bakal bebasin ga bakal ngekang kamu sayang…
Aku : ya udah mas…ku pegang janji mas…
Heri : iya sayang… Intinya hati kamu cuma buat mas…iya nanti kalo kamu digrepein kamu diam ja yah sayang nikmati ajah…
Aku : tp aku takut mas…
Heri : ga usah takut sayang… Bagaimana pun aku akan tetap menikahimu…

Setelah ucapan itu aku langsung berbunga-bunga, kupeluk mas heri dan kami pun saling berpangutan dan bergumul dengan panas…
Sayaaaang…emmmmmmhh..emmmmmmhh…eehhh…
Mas heri mencium dan tangannya meremas susuku yg masih terbungkus kaos…
Tangan mas heri meraih bawahan bajuku dan memasukan tangannya untuk melepas kait bh dibelakangku…

Entah dari kapan aku sama mas heri sudah sama-sama telanjang…

Kami bercinta dengan liar..hawa dingin pegunungan menjadi hawa panas permainan birahi…

Kami bercinta sampai mas heri nyemprot 3x disusuku.
Tak terasa hari sudah gelap jam menunjukan jam 8 malam… Aku lelah tapi perutku mulai lapar…
Mas heri pun mengajaku makan malam.

Setelah makan kami kembali ke villa untuk bersiap berendam air hangat pegunungan dan rencana ngetes mas heri…

Heri : sayang kamu jangan pakai bh yah..? Pakai tanktop terus tutup pakai jaket aja…
Aku : iya dech mas…aku nurut toh ini kemauan calon suamiku…hhehe

Aku pun memakai tanktop biru tanpa bh dan celana kolor…
Sebelum keluar mas heri menyuruhku jalan duluan dan dia ngawasi dari belakang…
Aku pun berangkat ke pemandian tertutup di ikuti mas heri dibelakang..

Ditengah jalan aku bertemu seorang pria ditaksir umur 45 thn om agus namanya..

Om agus : neng sendirian aja? Mau kemana?
Aku : iya om…nih mau kekolam pemandian om…
Om agus : sama dong neng… Kalo gitu bareng aja neng…
Aku : iya dech om…dari pada sendirian ku jg takut sih…
Om agus : iya neng belum kenalan namaku agus…kalo neng?
Aku : yani om…
Om agus : ya udah yukh jalan neng…

Sambil berjalan asik ngobrol ternyata om agus duda baranak satu dan tak terasa udah sampai diloket masuk kolam pemandian…

Ketika ku mau membayar tiket ternyata om agus udah bayarin duluan buat masuk aku sama om agus…

Setelah masuk ku coba melihat-lihat ternyata suasana cukup sepi…
Aku melihat mas heri udah masuk dan nyelonong didepanku tanpa ngomong mainnya ga kenal menuju kolam yg berada di bawah…


Aku pun menyarankan sama om agus untuk berendam di kolam di bawah…
Aku dan om agus pun menuju kolam yg dituju…

Setelah sampai aku langsung membuka jaket dan celana jeansku…
Kini ku hanya memakai tanktop biru tanpa bh dan kolor…

Om agus pun membuka satu persatu pakaiannya hingga menyisakan celana dalam hitamnya…

Aku melirik keselangkangannya yg menonjol… Ku merasa takjub dan jantungku berdegup kencang… Berfikir ini pasti kontolnya gede…

Aku tak mau lama-lama memandangi mending langsung jebur aja kekolam…

Setelah aku dikolam om agus pun ikut jebur kekolam juga…

Mendekati dan duduk disampingku… Memang kolamnya dalamnya hanya sepuser dan ada tempat duduk di dalam kolamnya tepatnya ditepi kolam…

Kamipun ngobrol sambil bercanda…kulihat mas heri memperhatikanku dari kolam sebelah agak jauh…

Om agus : yani…maaf yah om ga bawa celana lupa jd pakai CD doang…
Aku : gpp om…(sambil tersenyum)

Karena suasana sepi dan hawa dingin aku dan om agus semakin merapatkan duduk…
Om agus tau aku sama dia sama-sama kedinginan…dia langsung merangkulku…
Aku diamkan tangannya dibahuku…
Tak terasa tangan om agus yg sebalah kanan memeluk perutku..
Aku cuek aja sambil kami ngobrol tentang dinginnya udara….

Om agus mulai berani mengelus-elus perutku dan memandangiku…

Om agus : yani kamu cantik dan jg sexy….om deg-degan yah deket kamu…(sambil nyengir)
Aku : aahh…biasa kok om…kaya gini dibilang cantik sexy…
Om agus : beneran yani….
Aku : emmm…makasih dech om udah dipuji..
Memerah mukaku mendengan pujiannya…

Aku merasakan tangan om agus mulai naik dari perut ke susuku…
Tangan kiri om agus mendorong mukaku dari samping…otomatis aku menoleh…
Pada saat itu om agus langsung mengecup bibirku… Aku diam dan menikmati…

Tau aku tidak memberontak dia mulai berani melumat bibirku dan mencoba memasukan lidahnya kemulutku…
Aku mulai terbawa dan membalas ciuman dan kami pun saling bertukar ludah…
Tangan kan om agus mulai meremas susu kiriku dengan lembut…

Om agus kayanya udah paham kalo aku tak memakai bh…dia memilin putingku dari balik tanktop biru yg aku pakai…



Tanganku pun tak mau kalah…
Aku arahkan tangaku ke gundukan diselangkangan om agus…
Aku elus-elus kontolnya dari balik CD hitamnya…
Ciuman om agus mulai turun keleherku yg membuatku geli dan mendesir…

Aaahhh…ooommm…eeehhh…geli…

Sementara tangan om agus mengeluarkan susuku yg lumayan gede keluar dari tanktopku…

Om agus mulai menciumi dan menjilati susuku dan jg putingku…

Aku yg dilanda birahi memasukan tanganku ke CD om agus dan ku keluarkan kontolnya dari sarangnya…
Kontol yg gede dan panjang dengan urat yg menonjol…kira-kira panjang 18 cm dan diameter 4 cm…

Aku kocok sementara om agus kembali mencium bibirku…
Tangan kiri om agus meremas susuku dan tangan kanan mulai menyelinap dikolor dan celana dalamku…

Aaaahhh…eeemmm…eemmm…. Hanya itu yg terucap dari bibirku yg masih saling melumat dengan om agus…

Didukung suasana sepi dan lampu remang…om agus berani meloloskan kolor dan CDku didalam air…
Aku yg sedari tadi sudah tak tahan pun hanya pasrah…
Om agus pindah di depanku dengan berlutut didalam air memposisikan kontolnya berhadapan persis didepan memeku…

Sambil menciumi susuku, om agus mulai memasukan kontolnya pelan kedalam memeku….

Aaahhh…oommm…ooohhh…
Sambil memegang kepala om agus yg sedang asik jilatin pentilku…

Ku rasakan setiap centi didalam memeku, kontol om agus semakin dalam masuk dan…

Bleeeesss….

Aaaaahhhh….sesaaak ooommm…
Om agus mendiamkan sambil mencium bibirku…
Eeeemmm…emmmm…eeemmmm…
Om agus melepas ciumannya mulai memaju mundurkan kontolnya yg gagah keluar masuk memeku mengirim jutaan kenikmatan…

Om agus : memek kamu enak bgt yan…. Sempit kaya perawan…
Aku : aaahhh…punyaaa…ooommm yg besaaarr….aaahhhh…ooommmm…enaaaakkk….
Om agus mulai mempercepat sodokan dimemeku tangannya terus meremas susuku dan memilin pentilku…
hanya desahan nikmat yg keluar dari mulutku…

Aku : Oooohhh…oooommm aguuss…teruuusss ooommm…aaaahhh nikmaaatt ooommm…
Akuuuu….aaaaghh…mauuu…aaahhh…sampaaaii ooommm…
Aaaaaaahhh…oooommm aguuuuss yaniiiii sampaaaaii….
Om agus : uuuhhhh…eennnaakkk yanie sayaaang….oooohhh….iyaaa keluarin aja sayaaaang…..uuuuhhh…memekmu enaaakkk….

Aku pun terengah-engah mengambil napas….
Uuuhhh…uuuhhh….
Om agus : enak yani.. (Sambil mencium keningku)
Aku : uuuhhh…uuuhhh (hanya mengangguk sambil mengambil nafas)
Om agus : om lanjutin yah sayang….

Om agus mulai menghujamkan kontol gagahnya ke memeku kembali dengan tempo pelan dan semakin cepat….

Aku yg terasa ngilu kini kembali menikmati persetubuhan dikolam air panas ini….

Aku : aaaahhh…ooommm…kuuuaatt bgeeett…kontooolnyaaa keraaasss bgeet ooommm…
Om agus : oooohhh…yaniii…ommm udaaaahh mauuu keluuuaarrr….
Aku : aaahhhh…iyaaaa ooommm…yyaaaniiii jgaaa mauuu nyaaampeeee lagiiii aaaaaahhhh….

Om agus mempercepat sodokannya dan mendengus tanda dia mau ngecrot….

Aku : ooooommmm…enaaaakkk…iyyaaaa…teruuuusss…ooooohhhh…aaaaahhhh….ooommmmm….yaaaniiii keluarrrr….aaaaaaahhhhhhh….
Terasa banjir memeku oleh cairan cintaku…
Om agus : om jugaaa sampaiiii sayaaaangg….aaaaaahhhh….oooomm…keluaaarrin di dalaaaammm saayaaaangg….crrooooott…crrroooot…crooot…crooot…creet…
Aku : aaahhh…ooomm keluar didalemmm…
Om agus : maafff yani om kebablasan….
Aku : ya udah…gpp aku jg lgi ga masa subur om…
Om agus : maaf yah yani.. (Sambil mencium bibirku)

Aku pun dg lemas membetulkan tanktopku dan memakai kolor dan CD ku yg tdi udah melorot sampai lepas,untung hanya satu kali yg terlepas…
Om agus pun kembali menaikan CD dan naik ke tepi kolam…

Aku pun naik ke tepi kolam dan nyelonong pergi kekamar ganti untuk ganti pakaian… Aku membuka tas dan mengambil hp melihat jam…dan ternyata sudah jam 10 malam…berarti tadi main sama om agus 1 jam…woooww…
Aku pun ganti pakaian dengan kaos pendek dan ku balut dengan jaketku….sementara bawahnya masih sama pakai celana jeans ketat…

Kulihat om agus sudah rapi dan mengantarku pulang ke villa…
Setelah sampai om agus hanya mengucapkan terima kasih sambil mencium keningku dan memberikan secarik kertas bertulisan “I love U yanie….” jangan lupain om…iya ini nomer WA om…simpan yah sayang..””
Aku pun tersenyum…dasar om agus…

Dari ke jauhan ku lihat mas heri berjalan…kami pun masuk villa bersama…
Dan kami pun ngobrol sebentar sebelum tidur…
Mas heri : makasih sayang…mas bisa kontrol cemburu dan emosi…mas udan janji dan besok kesitu sama keluarga buat lamar kamu…(sambil mencium bibirku)
Aku : iya sayangku…
Mas heri : mas ga akan cemburuan emosian kya dulu sayang… Meski mas menikahi kamu yang,mas ga bakal ngekang koh…asal kamu janji terbuka,ngomong jujur mas ga bakal marah…tp inget jangan sama pria yg masih bujang, itu sama ja kamu cariin saingan buatku…jangan sama pria beristri karena kamu jg bakal jdi istri mesti tau gimana perasaan istri yg dikhianati suami… Mas bebasin kamu asal sama duda tua gpp yg penting calon istriku ini bahagia…
Aku : iyaaa sayang…aku janji hati ini cuma buat kamu mas heri…akuu sayang kamu mas…emmmmmuach…
Udah yukh tidur sayang…

Kini aku dan mas heri telah resmi menjadi pasangan suami istri…
Setelah menikah kami lebih memilih tinggal sendiri agar lebih mandiri kata mas heri…

Kami memilih mengontrak rumah terlebih dulu disebuah daerah masih satu kota dengan orang tua hanya beda kecamatan saja…
Pemilik rumah ini bernama pakde karto…
Umur pakde karto 55 thn dengan badan tambun dan rambut beruban serta perut yg buncit…
Rumah yg kami tinggali tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil,dengan 2 kamar,ruang tamu,ruangan keluarga dan kamar mandi dapur berada dibelakang…

Tempat tinggal kami terbilang sepi…
Karena terletak diujung dekat dengan hutan jati…

Mas heri suamiku pun menanyakan kenyamanan padaku.

H : mamah nyaman ga tinggal disini?
Y : nyaman kok pah…disini jg sepi suasananya jd ga brisik…
H : ya udah dech… Iya mah, papah kok klo keinget dulu mamah sama om agus mesti horny…nih mah jdi ngaceng gini…(sambil membuka celana kolornya)
Y : iihhh…papah apaan sih…
H : gimana kabar om agus yah mah? Mamah masih sering WA sama om agus kan…
Y : iya pah…ya cuma sekedar menanyakan kabar…tapi semenjak mamah hp nya ilang udah ga tau tuh kabar om agus… Kadang kangen sih… Hhehr
H : mamah kangen kontolnya om agus nih pasti… (Sambil nyubit pipiku)
Y : yeeee…sok tau nih papah… (Tersipu malu)
H : ga usah malu kali mah…yukh mah bikin dede bayi yukh…mumpung belum ngantuk…(sambil tersemyum dan tangannya mulai membuka kaosku)

satu persatu pakaian yg menutup kami buka sampai sama telanjang…

Mas heri yg sudah birahi memuncak merebahkanku dan memulai penetrasinya…

Y : aaahhh…paahh…kok langsuuung sihh…
H : udah ga tahaaan sayaaang…
Y : aaaahhh…paaahhh…emmm..emmmmm
Sambil berciuman mas heri menggenjot memekku dengan kontol sedangnya…
H : maaaahhh…enaaakk…mamah kangeenn kontol om aguuss yg gedee yaahh…
Y : aaakkhh…iyaaa paaahh…kontoool papaaah jgaa enaaakk…
H : uuuuhhh…papaah sambil bayangin mamah dientotin om aguuss lgii…emmm
Y : papaahh…aaahhh…iyaaa mamaaahh kangeeen kontooll gedeee…aaaahhh…ooommmm….aaaaguuss…
H : papah ijinin mamah koh maah…tpi ingeet sama duda yg udaah tuaa yh…
Y : iyaaa saayaaang….aaachhh…teruuss sayaaang….genjooott yg kenceeeng…
H : papaaahh mau nyemproot maahh….aaaaaaahhhh….croot…crooot…
Y : semproooot memeeeek mamaaahh paaahhh…aaaaahhh….papaaahhh…

Mas heri membenamkan dalam-dalam kontolnya ke memeku… Padahal permainan baru 10 menitan udah nyemprot nih suami.

Y : papah kok udah keluaaar siihh..
H : maaf yah mah…habis papah nafsu bngt bayangin mamah dientotin kontol gede laki-laki tua…hhehe
Y : iiihhh…papah…padahal mamaahh belum sampai paahh..
H : ya udah mah yg penting nyempot biar jdi dede bayi…hhehe
bersih-bersih dulu gih terus tidur mah udah malam jg…

Akhirnya aku pergi ke kamar mandi membersihkan sperma yg keluar dari memeku sambil menuntaskan hajatku yg belum tuntas…

Aku sodok memekku dg gagang gayung yg berbentuk silinder…
Aaahhhh…ahhh…eeeehhhh…ooommm…aguuuss…yaaniii kangeeenn…aaahhh teruuuss….aaakh….ooooommm….yaniiii mencraaaattt….creeet…creeettt…creeettt…..oooooohhhh…ooohhh…ooohhhh…

Setelah tuntas dan bersih aku kembali ke kamar dan suamiku belum tidur…

H : mamah blm puas yah sama papah…klo gitu mamah boleh koh cari kontol lain yg gede…asal papah tau,mamah jujur sama papah…kan dulu jg mamah udah pernah kaya gitu didepan papah…
Y : gpp kok paah…hmmmm
Tp mamah takut pah…nanti malah merusak rumah tangga kita…
H : ya ga lah maah…kan papah ijinin…tpi sama duda yg udah tua yh…(sambil senyum)
Y : tp duda tua siapa pah.??
Bneran papah ijinin?
H : yaa nanti jg ketemu kok mah…
Bneran mah papah ijinin tp kirim foto-foto mamah terus cerita sama papah yaah kalo habis kencan…mamah coba aja klo pak karto kesini mamah tampil sexy…barang kali kesengsem sama mamah…hhehehe
Y : iya pah…klo dirumah jg mamah selalu pakai yg terbuka kok…habis panas…hhehehe
ya udah tidur yuukh besok papah berangkat krja…
H : hehehe….ok dech mamah…emmmmuach…yuukh…

Kami pun tertidur telanjang berpelukan….

Y : Papah bangun udah pagi…mandi gih terus sarapan…mamah udah masakin telor dadar buat papah…
H : masih ngantuk…
Y : entar telat siih berangkat kerjanya pah..
H : iyaa dech iyaaa…mamah baweell…

Mas heri pun bangun dan lekas mandi…
Setelah rapi dan sarapan dia berangkat kerja…

H : papah berangkat dulu yah mah…
Y : iya pah…hati-hati yah…
H : iyaa istriku…mamah mandi terus dandan yg seksi yah…barangkali pak karto main kesini mah…jd mamah bisa sekalian tebar pesona…hhehe
Y : dasar papah nih aneh…dah sana berangkat…
H : ya udah…assalammualaikum istriku…
Y : waalaikumsalam suamiku…

Sejak mas heri ngomong tentang pakde karto, aku membayangkan tubuhku di jamah pakde karto…bikin aku horny…

Dari pada memikirkan itu mending mandi biar seger…
Setelah mandi seperti kebiasaanku klo dirumah, aku memakai tanktop pink dan celana kolor pendek yg membuat paha putihku terlihat…

Menonton tv rutinitasku setelah bersih-bersih rumah dan mandi…

Hari ini cuaca disini cukup terik dan panas yg membuat keringat cepet keluar…ingin rasanya mandi lg…
Ketika mau pergi mandi lg…
Pintu depan ada yg mengetuk entah siapa…

Pakde karto : assalammualaikum…mbak yani…
Aku : waalaikumsalam…sambil membuka pintu…
Oohh…pakde karto…silakan masuk pakde…
Pakde karto : iya mbak terima kasih…(sambil melihat rumah)
Wah jd bersih yah setelah ditempati mbak yani…
Aku : tiap hari bersihin terus pakde biar ditempati jg nyaman…iya pakde mau minum apa??
Pakde karto : teh manis aja mbak yani…pakde ga ngopi sih takut entar tambah item…hhehe

Pakde karto cengengesan sambil curi pandang dibelahan payudaraku yg memang memakai tenktop belahan rendah…dan memandangi tiap jengkal tubuhku.

Aku merasa risih tp dalam diriku timbuh perasaan aneh merasa bangga bodyku diexpose mata liar pakde karto…

Sambil membuat minuman untuk pakde karto aku berfikir coba isengin pakde karto…
Aku pun melepas bh ku dan sekarang hanya memakai tanktop pink…

Aku : ini pakde teh manisnya..(sambil membungkuk menaruh teh di meja)
Pakde karto : terima kasih mbak yani…
Aku : ada keperluan apa yah pakde karto tumben main kesini.??
Pakde karto : cuma mau lihat rumah kok mbak dan nengokin penghuninya yg cantik dan sexy…hehehe
Aku : pakde bisa aja…sambil aku duduk dikursi depan pakde karto…

Kami pun mengobrol panjang lebar sambil ku lihat pakde karto mencuri pandang dipayudaraku yg tak memakai bh…
Ku lihat dia sampai menelan ludah…




Tak berapa lama pakde pamit karena ada keperluan…
Sebelum pergi pakde karto sempat ngomong…
Pakde : mungkin pakde tiap hari bisa main kesini mbak yani betah lihat mbak yani…hehe
Aku : aahh..pakde terlalu dech klo muji…sambil tersenyum…

Pakde : pakde pamit yah mbak yani…tp pakde boleh ke WC dulu udah kebelet kencing…
Aku : silakan pakde…

Pakde pun nyelonong kekamar mandi…
Karena penasaran ku coba ikuti ke kamar mandi…ku dengar pakde karto lg ngos-ngosan sambil ngocok kontolnya yg gede panjang item…kira-kira panjang 20 cm gede segede botol fanta dengan urat yg menonjol bagitu sexy…membuatku terpana…
Ternyata pakde karto sengaja tidak menutup pintunya dengan rapat…

Sambil ngocok pakde karto meracau…aaahhh…mbak yaniii…ini kontol untuk memekmu…pakde pengin nyemprot memekmu…aaahhhh…mbak yaniii pakde pengin hamilin mbak yaniij…aaaahhh…crooot…croooot…croooot….
Aku pun mulai meraba payudaraku dan mendesih…
Ternyata desahanku didengar pakde karto…
Pakde karto membuka pintu dan melihatku sedang merabah payudaraku…

Pakde : oohhh…mbak yanii…
Aku : eeehhh…maaf pakde…
Pakde : gpp kok mbak… Tanpa mengancing celananya dan masih bergelantung mulai lemas kontolnya…meski udah lemas tp masih terlihat besar dan gagah perkasa…

Pakde karto pun menarikku masuk kamar mandi…aku pun kini berdua dengan pakde karto didalam kamar mandi…

Pakde karto mulai memeluk dan meremasi susuku dan mencium tengkuk leherku dari belakang…
Aku hanya bisa mendesah…terasa kontol pakde mengeras lg dibelakang bokongku…

Mbak yanii…susumu gede…nakal jga kamu yah ada pakde pakai pakaian seksi dan ga pakai bh jg…bikin pakde ngaceng terus dri tadi…
Aaahhh…pakde…geliii pakdee…
Aaahhh…..

Mbak yani kocok kontol pakde yg gede ini…
Aku pun menurunkan tanganku dan mencari tongkat kenikmatan pakde karto…
Tanganku tak mampu menggenggam semua kontol pakde karto yg besar seukuran botol fanta…

Uuuuhhh…pakdeee…gedee bangeeet kontooolnya…

Kamu suka mbak yanii…

Aku hanya diam…sambil mengocok kontol pakde karto…

Pakde karto mulai membalik badanku dan kini kami berdua brhadapan…
Pakde karto mulai membuka tanktopku dan mengarahkan mulutnya ke pentilku…

Sambil nenen pakde karto menggigit pentilku yg mengirim nikmat ketubuhku…

Tak berapa lama pakde karto meloloskan kolor dan CD ku…kini terpampang memekku yg ditumbuhi bulu halus yg rapi….

Pakde karto ternyata udah ga sabar,dia langsung mengarahkan kontolnya ke memeku sambil menciumi wajahku…

Ujung kontol pakde karto mulai membelah memeku…terasa perih tp bercampur dengan nikmat…

Aaaaaakhh…pakdee…pelaaann…periiihh…eeeeekkhh…

Iyaaa mbak….nanti jg enaaak dan mbak ketagihan…hhehehe

Dengan sekali hentakan dg sedikit memaksakan kontol pakde karto terbenam semuanya…terasa sesak penuh memekku…
Pakde karto mendiamkan sejenak untuk membuat membuat memekku terbiasa dg kontolnya…
Dia pun mulai mengocok keluar masuk kontolnya dg perlahan…

Aaaaahhh…pakdeee…oooohhh….

Gimana mbak yani masih perih…

Udaaahh gaaaa pakdeee…aaaahhh… Sesak pakde memeeek yaniiii….

Memekmu enak mbaaak sempiit berasa ngentoti memek perawan…

Pakde karto mulai intens mengocok dg tempo semakin cepat…
Hanya desahan nikmat yg keluar dari mulutku…

Ooooohhh…paaakdeee…aaaakkhh….ennnaaaaakk…teruuuusss paakkdeee….

Iyaaa mbakkk…..

Pakdeee jgn panggiiiill…yaaaniiii mbaaakkk…ooooohhh…yaaaniii ajaaa mnggiiilll aaaahhhh…nyaaa….

Iyaaa yaniii sayaaaang….
Uuuuhhh…uuuhhhh….

Plak…plak…plaakk…

Bunyi pertemuan kelamin kami berdua….
Sensasi ngentot sambil berdiri sungguh nikmat…
Kami pun berciuman dengan ganasnya….perut buncit pakde karto bergesekan dg susuku yg putingnya menegang membuat sensasi dan nikmat tambahan…
Hampir 1 jam aku dan pakde karto memacu birahi didalam kamar mandi….
3-4 kali aku dibuat orgasme oleh kontol pakde karto…tapi hebatnya pakde karto belum jg ngecrot…

Aaaaaakkhh…pakdeee…aaaaakkkhhh….yaniiii mauuuu nyaaaampeeee lagiii…aaaahhhhh…

Iyaaa yaniii….pakde juga mau ngecrot….
Pakde ngecrooott dimana yaanii saayaaanng….

Aku meracau tidak karuan…menikmati sodokan kontol segede botol fanta pakde karto…

Semprotiiiin oooooohhhhh…didalam memeeeeek yaaaniii…aaaaakkhhh pakdeeee….aaaaaaaahhhhhh…
Yaniiiiii….keluaaaaaarrr….aaaaaaaaaakkkhh…aaaaaaaakkhh….seeerrrr…seeerrr…bebarengan tubuhku menegang kaku menikmati orgasmeku oleh kontol gede pakde karto….

Aaaaaaaaahhhhh……yaniiiiii…..aaaaaaaaahhh…meeemeeekkkmuuu…enaaaaakkk….aaaahhh….pakdeer pengiiin ngentotin yaniii tiap hariiii…aaaaaahhhh….pakdeee keluaaarrr…..croooot…croooot…croooottt….
Sperma pakde karto terasa kencang menyemprot rahimku…

Aku pun lunglai dan bersandar di dinding kamar mandi sperma menetes kepaha putihku saking bnyaknya pakde karto nyemprot….

Ini pertama kalinya aku ngentot dengan lelaki lain setelah sah menjadi istri mas heri….

Pakde karto pun membersihkan lelehan sperma di pahaku dan membasuh kontolnya…
Setelah selesai pakde karto membetulkan pakean dan celanaku serta menggendongku yg lemas ke kamar tidurku…

Sebelum pergi pakde karto membisikiku…
“Sayang, pakde pengin bisa entotin yani tiap hari dan mempunyai anak dari rahim kamu yani”
Ku jawab iyaa…dengan lirik karena terasa terkuras tenagaku karena pertempuran dikamar mandi.
Sambil mencium bibirku pakde karto pergi…
Ku dengar pakde karto menutup pintu depan dan pergi….
Tubuhku terasa lemes dan akhirnya aku pun tertidur…..,,,,,,,,,,,,,,

~Bersambung~

Senin, 04 Agustus 2025

AKU ANAK SMA YANG MENJADI SIMPANAN

 AKU ANAK SMA YANG MENJADI SIMPANAN



Cerita Dewasa


sebuah khayalan tingkat dewa yang membuat hasrat melambung pada tingkat yang paling tinggi .. Selagi asa masih bisa menggapainya aku akan tetap mengarunginya sampai dahagaku terpuaskan oleh cumbuan dan desahanmu… Teruslah mendaki sampai ke puncak dimana benih cinta itu akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu..
Persetubuhan ini selalu membuatku mengerang dan menjerit.. Aku tidak menyangka bahwa libidoku membuatku lupa bahwa aku adalah seorang pelajar SMA dan aku hanyalah seorang simpanan pengusaha.. Laki laki yang lebih cocok menjadi kakakku hampir setiap hari menyetubuhiku.. Dia tak pernah puas jika dia belum melakukannya lebih dari sekali.. Saat keluar kota pun aku sering dibawa agar nafsu birahinya dapat tersalurkan.. Dan aku tak pernah bisa menolak kenikmatan yang dia berikan kepadaku.. Dia akan tetap memaksaku jikalau aku menolak untuk berhubungan intim, dia tidak suka dengan penolakan dan dia ingin aku tetap terus berada disisi ya agar setiap saat aku siap untuk melayaninya…

Kejadian 3 tahun silam membuatku terpaksa menerima lelaki yang umurnya 10 tahun lebih tua dariku.. Saat ini aku pelajar SMA kelas 3 di salah satu sekolah swasta terkenal di jakarta..

Malam itu ketika aku membuka mata kepalaku masih pusing, aku melihat kesekeliling aku diatas sebuah ranjang putih yang besar.. Tubuhku polos tanpa busana dan sedikit pedih di vaginaku. Ada sedikit bercak dan cairan putih yang lengket di selangkanganku. Kucoba untuk duduk lalu sebuah pintu di pojok kanan terbuka .. Aku benar benar kaget melihat sosok pria bertubuh tinggi memakai celana pendek tanpa atasan menutup pintu dan berjalan ke arahku..

‘Apa kau sudah sadar? ‘

‘ Kau siapa? ” dan ini dimana? ‘ ujarku ketakutan berlinang air mata, aku pasti sudah diperkosa pikirku dalam hati.

‘ ini rumahku yang akan menjadi tempat tinggalmu dan ini kamarku yang akan menjadi kamarmu juga’

‘apa maksudmu? ‘
‘ Almarhum ayahmu Hendra Prawiro yang sudah bangkrut meminjam hutang dalam jumlah besar kepadaku, tetapi belum sempat dia mengembalikan hutangnya karena perusahaannya bangkrut lalu dia meninggalkan dunia ini’
‘Aku tidak suka bertele tele dengan lelaki biadab seperti mu’ emosiku meluap sambil meneratkan selimut yang menutupi tubuhku.
‘Kita sama Cintya Deswari Prawiro aku pun tak suka membuang waktuku ‘
‘ Akan aku katakan tegas kepadamu, jika kau tidak mengerti kau dapat bertanya setelah aku selesai menjelaskannya’
‘Aku sudah lama tau bahwa pak Hendra mempunyai putri Semata wayang yang sangat cantik’
‘Saat kau datang ke kantor ayahmu aku melihatmu disana dengan seragam SMA. Dan kenapa aku bersedia meminjamkan uang dalam jumlah besar kepada perusahaan ayahmu itu karena kau. Aku tidak berkeberatan menunggu kau sampai tamat SMA dan meminangmu saat kau sudah siap aku buahi. Tetapi mungkin jalan itu tak lagi sama sekarang ketika ayahmu meninggal dan aku melihatmu dirangkul seorang pria sebayamu saat aku menghadiri pemakaman ayahmu.. Well. Aku tau keluargamu bangkrut dan ibumu sekarang di rumah sakit.. Stres dan penyakitnya bertambah parah karena kehilangan semuanya.. Dan kau hanya anak SMA yang tidak tau harus kemana sehingga kau lebih memilih menginap di rumah teman temanmu. Jadi aku hanya akan membuat penawaran denganmu yang tentunya akan menguntungkan kita berdua.. ‘
Rasanya dadaku panas dan tidak terasa air mataku mengalir mendengar penuturan lelaki yang sepantasnya aku sebut Om


‘ aku ingin kau disini bersamaku dan sebagai gantinya hutang ayahmu akan aku anggap lunas sehingga rumah peninggalan ayahmu tidak perlu disita dan biaya pengobatan ibumu akan ditanggung sepenuhnya termasuk semua kebutuhan sekolahmu sampai tamat’
Aku lemas mendengarnya kenapa dunia seakan runtuh menimpa tubuhku, aku ingin menjerit dan keluar dari rumah manusia binatang ini…
Tetapi aku juga tidak tau akan kemana dan bagaimana hidupku setelah ayah meninggal dan ibu menjadi sakit. Aku tidak pernah memikirkannya sama sekali, aku takut pada kenyataan yang pahit ini. Kehidupan yang cukup membuatku tak pernah tau apa rasanya kekurangan..
Aku menegakkan kepalaku menatap matanya, Matanya yang tajam, kulitnya yang putih dan tubuh yang tinggi kenapa menginginkan anak SMA sepertiku disisinya…
‘aku tidak punya pilihan selain menyetujui permintaanmu’ kataku putus asa karena aku sudah tidak perawan lagi karena kebiadaban lelaki dihadapanku.
Terlihat senyum puas dan seringai buas di wajahnya saat aku mengatakannya.
‘Well aku tidak perlu menunggu lama untuk kita mengenal satu sama lain’ bisiknya di telingaku sambil membelai rambut hitamku.
‘Kita lanjutkan yang tadi ya Cintya sayang. Aku ingin kau sadar dan merasakannya saat aku memasukimu. Aku ingin kau mendesah untukmu sayangku’.
Tangannya mulai menuruni selimut yang menutupi tubuhku dan meremas dadaku yang berukuran 34C.
Dia menghampiri bibirku lalu dilumatnya dengan penuh nafsu. Dia membuka boxernya lalu menindih tubuhku yang sudah ditidurkannya. Dia menjilati seluruh tubuhku dengan nafsu.
‘Mulai malam ini dan seterusnya kau harus belajar memuaskanku sayang’ ujarnya sambil membuka kedua pahaku lebar2.
Aku pasrah dan mengikuti semua maunya. Saat benda panjang mulai memasuki vaginaku.. Achhhhhh rasanya pedih … Achhhhhh gumamku yang disambut sodokannya bertubi tubi.. Dia memacu tubuhku dengan ritme yang santai.. Sambil memompaku dia bergerak menikmati payudaraku dengan mulutnya sambil dia gigit kecil dan meremas payudaraku satunya lagi.. Tubuhku yang berisi bergoyang mengikuti irama kocokan pada vaginaku.
‘Sayangku Cintya mendesah sayang’
‘achhhhhh kamu enak sayang, punya kamu enak’
Aku hanya berdesis kecil menerima hujanman kontolnya.. Aku tidak menyangka penis sebesar itu akan masuk ke dalam vaginaku.
Dia melingkarkan kedua tanganku di belakang lehernya lalu dan merubah posisi aku di atasnya..
Sambil tidur diatasnya dia terus memompaku dari atas..
Anak sma seperti diriku disetubuhi oleh laki laki seperti dia yang seharusnya menjadi kakakku…
Dia memeluk pinggangku dan sambil mempercepat kocokannya lalu mengubah posisi kami menjadi miring dan saling berhadapan.. Penisnya yang masih menancap di vaginaku terus memompaku dengan semakin cepat..
Dia terus menatapku sambil menahan pantatku agar terus bisa menerima sodokan Penisnya yang sangat terasa enak buatku. Aku seperti melayang di bahwa kuasanya sekarang..
Tidak terasa hampir satu jam dia menyetubuhiku dan sudah berapa banyak cairanku yang keluar akibat ulah ya. Dia menunjukkan tanda tanda akan segera berakhir karena ritme pompa nya yang semakin cepat dan ‘ahhhhhhh’ desisnya dan rasa hangat pun terasa di dalam vaginaku karena semprotan spermanya.
Dia masih menahan pantatku sampai Penisnya lemas dan melepaskan tubuhku dari pelukannya..
Nafsuku memburu kelelahan dan akupun tertidur..


Minggu, 03 Agustus 2025

KEGILAAN AGNES CEWEK BISPAK IGO

 KEGILAAN AGNES CEWEK BISPAK IGO




Cerita Dewasa

Agnes antara sadar dan tidak ketika ia merasa ada sesosok tubuh masuk ke balik selimut yang menutupi tubuh bugilnya, lalu kehangatan tubuh yang juga telanjang terasa melingkupi gadis yang merasa nyaan oleh kehangatan yang datang tiba-tiba ini. Tangan sosok itu memeluk tubuh nya dengan erat dari belakang, hingga Agnes bisa merasakan tonjolan dua bukit payudara yang menghimpit punggungnya.Tunggu…Payudara?

Tangan Agnes bergerak ke paha sang pemeluk dan…’ Damn, ini pinggul perempuan’ desah Agnes dalam hatinya, samil mencoba mengenali suara desah sosok dibelakangnya yang kini terangsang oleh jemari Agnes yang telah berpindah ke selangkangannya.

‘Mmmmm… kamu nakal, Marni…’ desah Agnes sambil menikmati ciuman lembut di tengkuknya dan remasan halus di payudaranya. ‘Non, ko’ bisa tau?’ tanya sosok itu sambil merayapi perut rata Agnes, dan meremasi pinggulnya yang membuat gadis itu mendesah lirih. ‘Aku kenal aromamu, Marni, lagi pula body sexy ini siapa lagi yang punya,’ desah gadis itu, ketika merasakan jemari Marni bermain di labianya.

Agnes kemudian membalikkan tubuhnya untuk kemudian memeluk Marni. Marni adalah salah satu pekerja di rumah Agnes, umur gadis itu sendiri sudah dua puluh tahun, namun ia selalu santun. Agnes menyenangi Marni karena selain kebaikan hatinya, Marni juga selalu merawat tubuhnya hingga sebenarnya tubuhnya tak kalah sexy dengan sang nona yang kini, tersenyum nakal padanya dan melumat bibirnya dengan lembut.

‘Kamu jail, Mar… kenapa kamu bangunin aku begini?’ desah Agnes di sela pagutan bibirnya. ‘Aku kangen non, aku pengen ngerasain tubuh sexy non….’ lirih Mari sambil mengusap lembut punggung Agnes yang menggeletar karena terangsang. ‘Kamu juga sexy, Mar…I like your bodz….’ kata Agnes sambil mremas buah pantat Marni, merapatkan pinggul dan tubuhnya, hingga kii payudara keduanya berimpitan, dan puting mereka makin mengeras akibat bergesekan.

Nafas keduanya mulai memburu, gerakan tangan keduanya juga makin liar, jelajah ke duanya makin luas, Agnes menurunkan kepalanya dan dengan gemas melumat payudara Marni yang kian mengeras dan mengacung menantang, punggung gadis itu melengkung hingga payudaranya makin maju dan makin dinikmati oleh Agnes yang dengan gemas, meremas bulatan bokong Marni. Lidah dan ciuman Agnes menuruni belahan dada Marni, bermain di perut yang rata, lalu dengan lembut menggigiti pinggul Marni juga di lipatan pahanya sehingga membuat gadis itu melejang-lejang kenikmatan.

Jilatan Agnes turun ke paha dalam Marni, yang kini megapit kepala Agnes dengan pahanya, ia menahan rangsangan hebat yang dirasakannya, desahan gadis itu menggila. Namun dengan lembut, Agnes meregangkan paha Marni dan kembali meneruskan permainan lidahnya di paha mulus pembantunya itu, turun ke betis lalu tanpa merasa sungkan, mengisap ibu jari kaki Marni yang notabene adalah pembantunya.

Marni menggeletar hebat, Agnes bisa melihat basahnya vagina gadis itu bahkan sebelum ia melakukan apapun di vagina itu. Dengan lembut Agnes membalikkan tubuh Marni, lalu mengangkat pinggul gadis itu, hingga vagina dan anusnya nampak mencuat dengan indahnya kemudian dengan lembut namun pasti Agnes menggigiti lipatan bokong Marni yang mendesah tertahan menerima rangsangan dahsyat itu, cupangan segera menghiasi lipatan pahanya namun Marni tak perduli, jemarinya memainkan clitorisnya sendiri sementara sebelah lengan lagi meremasi payudaranya.

Marni kembali orgasme ketika akhirnya bibir dan lidah Agnes bermain di vaginanya dengan ahlinya, lidah sang bintang merayapi labia dan menusuk-nusuk vaginanya. Orgasme gadis itu makin menjadi ketika dengan rakusnya, Agnes menjilati lubang anusnya tanpa jijik, bahkan lidahnya ditekan masuk ke dalam rongga anus Marni yang makin kelojotan tanpa daya.

Agnes tersenyum melihat Marni menggeletar kenikmatan oleh permainannya, ia sendiri sama sekali belumon namun orgasme bukan hal yang terutama untuk dirinya. Kepuasan yang diperoleh lawan mainnya itu yang terutama, maka kini dengan tenang, ia menarik selimut menutupi tubuh bugil mereka berdua dan kini, Agnes yang memeluk Marni dengan mesra dari belakang.

Agnes melihat jam

01.00, kemudian ia terlelap.

03.00

Kecupan mesra di bir Agnes mengiringi Marni yang beringsut ke luar kamar sang nona, untuk bersiap melakukan pekerjaannya. Agnes menggeliat malas lalu memutuskan untuk bangun, tak ada gunanya memaksakan diri untuk tidur. Kemudian tanpa jengah gadis itu berjalan santai dalam kamarnya tanpa sehelai benangpun menutupinya sambil mendengarkan musik melalui iPodnya.

Sebuah pelukan ganas mengagetkannya, ia mencoba teriak namun sebuah tangan kekar menahan jeritannya. ‘Nnnnnooooon…. maaf…. saya Ujjjaaaaang.’ bisik sang penyerang dengan gagapnya. ‘Ttttoooollllooong ja..jangan jerit non…tttooollloooong’ desak tukang kebunnya lagi.Agnes mengangguk meyakinkan Ujang, adrenalin gadis itu sudah naik tanpa disadari sang tukang kebun, perbuatannya membuat Agnes on.

Tukang kebun itu perlahan melepaskan bekapan tangannya dan begitu yakin bahwa nona majikannya tak akan teriak, tangannya segera meremas tubuh sang nona dengan kasar dan liar.’Ssssssaaaayyyya ngga ku kuat pengen ngentot, non. Sa saya liat non ewean sama Mmmmarni…. Sa saya ngga tahan, saya mau nge..ngeheeee.’

Agnes tertawa kecil karena kepolosan tukang kebunnya yang baru berusia tujuh belas tahun itu. Agnes membiarkan saja ujang mencupangi leher jenjangnya, bahunya. Agnes menerima saja remasan kasar sang pemuda di payudaranya. Lalu dengan sedikit kasar Ujang merebahkan Agnes di lantai marmer kamarnya, lalu mulutnya dengan rakus menjilati vagina Agnes yang kini mendesis keenakan.

Gadis itu membantu pergerakan lidah Ujang dengan memainkan clitorisnya sendiri dan meremasi kedua payudaranya yang juga sedang dimainkan Ujang.

Kemudian dengan bernafsunya, Ujang menaikkan betis Agnes ke bahunya dan dengan sekali hentak menghujam vagina Agnes dengan penisnya. Tubuh Agnes melengkung menerima sodokan itu, desahan kepuasan keluar dari mulut sang gadis yang kini terhentak-hentak seiring sodokan kasar sang tukang kebun.

Lalu Ujang membalikkan tubuh Agnes hingga menungging lalu dengan kasar menghujam vagina Agnes yang mendesah kenikmatan karena merasakan sodokan yang makin dalam di vaginanya. Tangan Ujang sendiri bergerilia di sekujur tubuh sang artis idola yang makin meracau tak jelas. Pemuda itu sendiri tak bisa bertahan lama lagi karena jepitan vagina sang nona seakan meremas penisnya yang pada akhirnya…

Untunglah kamar Agnes termasuk kedap suara hingga lolongan kedua insan yang mencapai orgasme itu tak sampai membangunkan penghui rumah yang lain. Ujang terduduk kelelahan di lantai yang kini basah oleh keringat dan tetesan cairan cinta mereka berdua, wajahnya menunjukkan kepuasan yang amat sangat. Namun ternyata sang nona masih mempunyai hadiah kecil bagi Ujang yang mampu membuatnya orgasme. Tanpa ragu, Agnes menghisap penis Ujang yang masih setengah loyo, membersihkan sperma yang meleleh di sana.

Ujang mendesah kenikmatan, penisnya yang kini kembali tegang dideepthroath olah sang majikan tanpa ragu. Bahkan tak ada penolakan dari sang gadis ketika dengan kasarnya Ujang menekan kepala gadis itu hingga hidung imutnya tertanam di bulu selangkangannya dengan sukses. Kepuasan itu begitu hebat dirasakan Ujang ketika dengan sukses Spermanya menyerbu tenggorokan sang gadis yang dengan rakus menghisap habis sperma yang kini meluncur dengan mulusnya ke dalam perut sang gadis. Agnes tersenyum geli ketka melihat Ujang berjlan tertatih ke luar kamarnya sambil memegagi kedua lututnya yang nampak goyah.

Matanya tertumbuk pada jam di dinding kamarnya, 04.00.

Tanpa repot membersihkan sperma yang melekat ditubuhnya, Agnes membuka laci pakaiannya, mengambil sebuah hotpants putih dan langsung memakainya, hingga lelahan sperma di vaginanya dengan sukses membasahi bagian selangkangan sang gadis dan membuat belahan vagina merekah sang gadis membayang jelas.

Sebuah sportsbra senada menutupi bungkahan payudaranya yang sekal itu dan sebuah hooded sweater dengan belahan samping yang memanjang hingga ke pinggang ikut menambah kesexyan sang gadis yang kini dengan tambahan angkle socks dan sneakers segera keluar dari rumah mewah itu dan mulai berlari kecil untuk memulai jogging paginya.

Jalanan kompleksnya masih sepi, gadis itu berlari dengan santai, butiran keringat mulai membasahi tubuhnya yang berkilat sexy tertimpa temaram lampu jalan. Agnes berhenti di sebuah pohon besar untuk menarik nafas, ketika gadis itu mendengar langkah kaki menghampirinya. Ternyata tiga orang satpam komplex yang baru saja berkeliling. Mata mereka jalang melihat Agnes yang berpakaian sangat sexy.

‘Eh pecun!’ gertak salah seorang dari mereka, ‘Ngapain lu jual diri di sini! Sekarang mendingan lu ikut kita ke kantor biar diangkut ke dinas sosial’ Agnes tersenyum binal dan malah berkata, ‘Apa bapak-bapak ngga sayang, nyerahin saya ke dinas sosial, dan ngebiarin petugas di sana nikmatin tubuh saya?’ Lalu dengan santai Agnes membuka retsluiting sweaternya, dan membiarkan mata satpam komplex itu menatap perut sixpacknya yang dialiri keringat. ‘Gu…gua masih punya iman’ kata salah seorang satpam dengan tergagap, Agnes tersenyum dan mendekati orang itu, dan ketika tangannya menyentuh penis sang satpam dari balik celana dinasnya…

‘Perek lu..’ Jerit sang satpam tak lagi bisa menahan nafsunya. Dengan brutal ia membanting Agnes ke tanah, membuka paksa hotpantsnya, lalu dengan tergesa menurunkan celananya dan dengan ganas mengangkangan paha Agnes lalu menghujamkan penisnya dengan kasar. ‘Pecun lu…lonte…gua ento lu…ngghhheeheeee!’ racau satpam itu sambil membombardir vagina Agnes, dua satpam lagi tak ingin ketinggalan, dua penis yang sudah ereksi sempurna segera saja berebutan menampari pipi Agnes, yang langsung mengoral kedua penis itu bergantian.

Lalu satpam yang menggenjot Agnes membalikkan posisi mereka hingga kini Agnes berada di atas sang satpam. Sports branya disingkap ke atas, dan segera saja payudara sekalnya menjadi bulan-bulanan satpam itu.

Agnes merasa ada benda tupul yang disodok masuk ke anusnya, Ia menoleh genit dan memberi pandangan binal pada satu satpam yang dengan bernafsunya menyodomi Agnes. Dan kini ke tiga lubang gadis itu penuh dengan penis yang seakan berlomba ingin menghukum sang pelacur yang justru sangat menikmati kebrutalan mereka.

Satpam di vaginanya meledak terlebih dahulu, geletar kepuasannya sangat terasa oleh Agnes yang juga turut orgasme. Satpam itu lalu memberi ruang pada temannya yang mencabut penis dari mulut Agnes untuk kemudian mengaduk vagina sang gadis dengan kasar dan secara sembaragan mengisi rahim gadis itu dengan sperma.

Satpam terakhir mencabut penisnya, ia tersenyum dan mempertontonkan pada Agnes penisnya yang dihiasi bercak kuning kecoklatan hadiah dari anus sang gadis, lalu dengan santai menghujamkan penis itu ke vagina Agnes yang justru orgasme karena pelecehan itu.

Keempatnya duduk kelelahan menikmati hasil pergumulan mereka, lalu Agnes berujar santai, ‘Kalau sekarang bapak mau nyerahin saya silahkan, saya sih ngga apa-apa. Tapi bapak bakal kehilangan kesempatan buat ngentotin saya kapanpun bapak melihat saya dan pingin ngentot…’ Ketiga satpam itu saling berpandangan, pikiran mereka kalut. Namun demi melihat Agnes yang dengan santai duduk mengangkangkan kakinya dan memperlihatkan vagina yang mulus tanpa bulu dan merekah mengundang…

‘Mulai sekarang, lu lonte kita-kita… Kapan aja kita ketemu lu, dan pengen ngentot, lu harus ngelayanin kita…’seru satu satpam sambil mendesah ketika Agnes mendeepthroath lagi penisnya dengan rakus.

‘Kagak peduli lu lagi mens… atau lagi ngga pingin… lu harus layanin kita..’ kata temannya sambil asyim menyodomi Agnes ‘Dan kita bakal hamilin lu biar beranak dari satpam…’ geram satpam satunya lagi sambil dengan kasar menyodoki vagina Agnes….

Agnes melihat jam tangannya. 05.45….

Agnes terkikik geli melihat sepeda motor yang dikendarai ketiga satpam itu berjalan oleng bahkan nyaris jatuh, dan senyum nakal mengembang mengingat keinginan satpam itu untuk menghamilinya. Tak ada yang tau rahasia Agnes kalau dirinya sudah melakukan tubektomi, hingga dirinya aman menerima donor sperma tanpa khawatir hamil.

Gadis itu kembali berlari santai melanjutkan joggingnya, ketika ia melihat seorang penjual bubur ayam sedang melintas. Perut lapar sang gadis mengingatkan dia kalau ia belum sarapan, maka dengan segera ia memakan dengan lahap bubur ayam itu, namun… ‘Aduh pak… saya lupa bawa uang…’ ‘Waaah, neng jangan gitu dong… saya belum dapet penglaris. Masa udah diutangin lagi’, keluh pedagang bubur itu sambil memandang kesal pada Agnes

‘Gini aja bang, rumah saya di jalan xxx, no xx. Nanti abang dateng aja ke sana dan minta pembayarannya…’ ‘Sembarangan aja si neng, udang ngga bisa bayar, nyuruh lagi…’ketus penjual bubur yang matanya kini bernafsu melihat kemulusan sang gadis, lalu lanjutnya,’Lagian gimana kalau neng bohong… saya ngga mau rugi dua kali dong…’ ‘Yaaah, bang… terus gimana dong?’ desah Agnes manja…

Jakun penjual bubur itu bergerak tak terkendali ketika ia melihat Agnes sedikit membungkukkan badannya hingga bungkahan payudaranya yang tertutup sports bra terxpose.

‘Atau…. saya bayar pake ini aja, ya?’ kata Agnes genit sambil menurunkan celana pangsi tukang bubur yang kini tak bisa berkata-kata, terlebih ketika dengan ssantainya Agnes menjilati penis yang sudah sangat tegang itu bagai menjilati ice cream, menjilati buah zakar yang berbulu itu dengan nikmatnya, lalu mengulum penis itu sambil memberi hanj job pada tukang bubur yang blingsatan.

Dan ketika hidung sang gadis bertumbukan dengan selangkangannya, tukang bubur itu tak tahan untuk tidak menekan kepala Agnes sambil menyemburkan sperma yang begitu banyak hingga Agnes tersedak dan sperma itu keluar bagai ingus dari hidungnya.

Dengan santai Agnes menjilati sperma yang terbuang itu, lalu berbisik lirid di telinga tukang bubur yang sekarang terduduk kelelahan, ‘baaaaaang, lunas, ya?’ Kepala tukang bubur itu mengangguk-angguk lemah, sambil menarik nafas. Agnes tersenyum dan berlalu dari tempat itu.

Di rumahnya, Agnes berpapasan dengan Marni yang wajahnya tersipu malu dan Ujang yang menatap kemolekan majikannya dengan bernafsu, namun tak bisa berbuat apa-apa karena seluruh penghuni rumah mulai bangun. Agnes menyiapkan jacuzzynya, dan ketika rasa hangatnya dirasa cukup, gadis itu sgera membenamkan dirinya dalam kehangatan air. Bayangan persetubuhannya membuat Agnes on lagi, tangannya dengan lembut mengusap clitorisnya sambil sebelah lengan meremas payudaranya. Lenguhan panjang menandakan klimaks yang sangat hebat dari sang gadis….

08.00 Hari ini Agnes terbebas dari semua rutinitas latihan vocal dan tarinya hingga dengan santai ia memacu sepeda motornya mengarungi jalanan. Di sebuah pertigaan mendadak seorang polisi menghentikan sepeda motornya. ‘Pagi mBak, bisa lihat surat-surat kendaraannya…’ Polisi dengan perut buncit dan kumis baplang itu nampak tidak konsentrasi memeriksa surat-surat karena kemeja tanpa lengan Agnes dan celana jeans super mininya menggoda sang polisi. ‘Eeehm… mBa sudah melanggar aturan lalulintas,’ kata polisi itu mencari alasan ‘mBak akan saya tilang, ayo ikut saya ke pos…’ katanya lagi…

Dengan ringan Agnes mengikuti langkah kaki sang polisi dan mereka masuk ke sebuah pos yang agak tersembunyi di mana ada tiga orang polisi lagi dengan tampang sangar menanti. ‘Waaah… siapa nih?’ tanya seorang polisi ‘Biasa, pelanggar lalin.’ kata polisi yang membawa Agnes, ‘Jangan-jangan maling motor nih…’

Polisi tadi menatap Agnes dengan sinis dan berkata, ‘Kayanya kamu memang maling…’ Agnes menatap mereka dengan santai lalu berkata, ‘Saya bukan maling, pak… lagian, di mana saya bisa nyembunyiin barang curian?’ kata Agnes sambil berdiri dan merentangkan tangannya. Para polisi itu mendadak mendapati selangkangan celana mereka makin sempit, lalu dengan suara dibuat berwibawa, polisi tadi berkata. ‘Kami baru percaya kalau kamu sudah digeledah’ Agnes menatap binal, dan mendesah cabul, ‘silahkan pak… geledah aku…’

Salah satu polisi memberi perintah, ‘Sekarang kamu buka baju kamu…’, dengan sensual Agnes menarik kausnya ke atas dan membiarkan mata para polisi melotot melihat payudaranya yang menantang bebas, dan upperbody dengan definisi otot yang jelas. Dengan parau sebuah perintah kembali keluar, ‘sekarang celana mu…’, dengan gaya menggoda, Agnes membuka kancing celananya, menurunkan ritsluiting, lalu dengan ringan membalikkan tubuhnya membelakangi para polisi yang menadang takjub punggung sang gadis yang lalu membukkukkan badanya sambil melolosi celananya.

Agnes bisa mendengar dengusan liar para polisi yang melihat keindahan bokongnya yang tak berbalut celana dalam, vaginanya yang rapat dan lubang anusnya menyihir keempat polisi itu yang bagai zombi bangkit dan mulai menggerayangi tubuh Agnes. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kakinya, tak ada satu tempatpun yang terlewat dari ‘pemeriksaan’ itu dan jejak remasan kemerahan menghiasi paha, pinggul, pantat dan payudaranya.

Lalu seorang polisi duduk di meja yang ada di pos itu dan berkata, ‘Kita mau tes kadar alkohol kamu, sekarang lakukan breathalizer!’ sambil mengacungkan penisnya yang sudah tegang itu. Mata Agnes berbinar melihat penis dihadapannya, dan tanpa ragu melahapnya dengan rakus dan melakukan breathalizer, sementara sepasang tangan kekar membuka belahan pantatnya dan sebuah suara berat berkata, ‘sekarang internal checking!’

Agnes melenguh keenakan ketika penis itu menyodok lubang anusnya, tubuhnya bergetar menahan kenikmatan itu sementara mulutnya makin liar melakukan deepthroath hingga…. Dengan sensual Agnes menjilat sisi bibirnya yang belepotan sperma, lalu suara desahan bersahutan di pos itu ketika dengan brutal polisi di anusnya bergerak untuk kemudian memuntahkan muatannya…

Dua polisi yang tersisa menghimpit Agnes dari depan dan belakang bagaikan sandwich, lalu polisi yang di depan Agnes mengangkat kedua kaki Agnes… Erangan keras membahana dari mulut ketiga insan itu, bahkan Agnes sampai mendapatkan orgasme ketika vaginanya dihujam dua penis secara bersamaan. Kenikmatan yang dirasakan Agnes begitu besar, hingga dengan la ia membalas perlakuan kasar dua polisi itu dengan meliukkan tubuhnya dengan sensual, membiarkan tubuhnya dicupangi…


Jam 10.00 Akhirnya pemeriksaan itu selesai… Tuduhan pencurian tak terbukti, namun Agnes diminta melakukan wajib seminggu tiga kali selama satu bulan di pos itu. Agnes menyetujuinya dengan wajah berbinar, lalu dengan santainya melanjutkan berkendara meninggalkan para polisi yang kini merasakan linu setelah sperma mereka diperas habis oleh sang gadis…

Dan kini sepeda motor itu kembali meluncur bebas membelah Jakarta, hingga pada sau titik, Agnes merasa panggilan alam membuatnya mencari tempat pembuangan. Sebuah WC umum seakan sudah menanti Agnes untuk tergopoh-gopoh segera masuk dan menuntaskan hajatnya. Gadis itu tidak menyadari kalau WC itu merupakan tempat mangkal preman, pengamen dan gepeng. Agnes tak menyadari ketika ketergopohannya menarik perhatian para begundal itu, yang kini menanti dengan sabar hingga terdengar suara cebokan dan suara toilet disiram.

Agnes terkejut ketika pintu WCnya dibuka paksa, celana jeansnya masih tersangkut di lututnya. Seorang preman bertampang saram dan mabuk masuk ke dalam toilet itu, lalu dengan membuka celananya dan mulai kencing. Mata Agnes terpaku pada penis itu, ia lupa kalau kini vagina dan pantatnya terkespose bebas. ‘Eh perek, ngapain lu liat kontol gua?’ bentak preman tadi menyadarkan Agnes, dan tanpa basa-basi preman tadi menjambak rambut Agnes, memaksanya berlutut di lantai WC yang bau itu lalu dengan sadisnya menjepit hidung Agnes hingga gais itu membuka mulut mencari nafas. ‘Nah sekarang lu bersihin kontol gua.. gua males cebok’ kata preman tadi dengan santai sambil tangannya menekan kepala Agnes hingga wajah gadis itu tertanam di selangkangannya.

Agnes merasakan ada beberapa penis lagi di sekelilingnya, dan dengan bernafsu Agnes mengocoki semua penis itu sambil meresapi penis sang prman yang dengan kasar memperkosa mulutnya. Kemudian setelah sperma sang preman masuk dalam perut Agnes, gadis itu ditunggingkan dengan wajah tepat berada di depan lubang toilet.

Desah gadis itu memenuhi toilet yang sempit itu ketika penis demi penis menghujam vagina dan anusnya. Ia bisa merasakan beragai ukuran penis, panjang, pendek, gemuk, besar, super. Selain itu beragam tekstur juga bisa dirasakan gadis itu. berurat, polos, kepala jamur, bersisik, berkutil. Bahkan mulutnya juga penis-penis yang berdaki dan berjamur untuk dipuaskan.

Agnes mendapatkan multiple orgasme dalam session ini, dan penjaga WC yang juga menikmati Agnes di ketiga lubangnya merasa senang karena pendapatan toiletnya bertambah luar biasa hari itu. Ada sekitar lima puluh orang yang mendadak ingin ‘buang air’ di dalam ‘lubang toilet’ yang kini sedang di sandwich dalam posisi berdiri.

Pukul 14.00 Agnes berjalan sedikit sempoyongan setelah tambahan duapuluh lima penis lagi mengisi tiga lubang kenikmatanya. Selruh tubuh dan pkaiannya basah oleh keringat, sperma, dan air seni. Sedikit tertatih ia melangkah melewati geletakan penikmatnya yang terkapar kelelahan. Senyum genit tersungging di bibirnya sebelum kembali sepeda motornya, membuka bagasi motor, an dengan santai mengganti pakaiannya dengan baju ganti di depan penikmatnya yang melotot liar tanpa sanggup berdiri lagi.

Kemudian dirinya meluncur ke sebuah mall, ia masuk ke sebuah counter pakaian dan memilih beberapa pakaian. ‘mBak…’tegur Agnes pada seorang penjaga toko yang nampak memancarkan ketertarikan pada Agnes ‘Saya mau nyobain baju… bisa temanin saya?’ Pelayan toko itu tersenyum binal dan membimbing Agnes ke changing booth, yang berada tepat di tengah counter, mereka berdua masuk ke dalam dan menutup tirai itu.

Dengan mesra pelayan toko itu mengangkat kaus Agnes, dan meloloskannya. Desahan Agnes ketika jemari sang pelayan toko memelorotkan celananya cukup mengundang keheranan para pelanggan yang lalu dengan sopan digiring pelayan lainnya untuk memberikan privasi pada Agnes yang kini sedang menjilati clitoris pelayan tokohingga lenguhan yang ditahan mengiringi semburan cairan cinta sang pelayan di mulut Agnes yang bagai kehausan menghisap habis cairan itu.


Lalu dengan kelembutan sama sang pelayan toko mengoral vagina Agnes, sambil jari tegahnya menghujam anus sang gadis. Hentakan kepalan tangan yang menghantam vagina Agnes seiring kocokan jari tengah di anus itu mampu membuat Agnes orgasme panjang…

Pukul 15.30 Agnes keluar dari changing booth itu dengan wajah puas dan pakaian baru, ia cuek saja melewati barisan pelanggan yang merasa jengkel dan heran dengan kelakuan gadis itu yang kini sedang tersenyum nakal pada para pelayan toko yang nampak kegiragan karena di tangan mereka terdapat kartu nama Agnes, dan dibelakangnya terdapat undangan untuk orgy lezbie party bersama Agnes.

Agnes tersadar dari lamunanya ketika dirinya berada dalam section under renovation di mall itu, Ia melihat dua orang pekerja yang sedang melongo melihat tubuh sexy agnes yang terbalut night dress dengan belahan punggung sampai ke pinggulnya dan dengan high heel sexy yang membalut kaki jenjangnya. Senyum binal tersungging di bibir Agnes yang masuk ke dalam counter gelap itu dan menyapa pekerja itu. ‘Abang kerjanya rapi, hebat banget…’ desah Agnes sambil bergerak sensual di antara kedua pekerja yang mendadak menjadi sangat kikuk. ‘Aku mau kasih abang hadiah’ kata Agnes lagi sambil mencium lebut bibir keduanya, yag dengan semangat empat lima, melakukan french kiss dengan gadis yang menjanjikan mereka hadiah.

Liur ketiganya menyatu, Ages tak perduli dengan liur yang berleleran, tangan yang menggerayangi pinngul, pantat, payudaranya, serta bermain di vaginanya. Agnes menggigil keenakan ketika kedua pekerja itu mengoral vagina dan anusnya bersamaan dan orgasmenya memberikan tanda pada pekerja itu untuk mengambil hadiah mereka.

Dengan senang hati Agnes menduduki penis besar pekerja itu dan dengan binal membuka belahan pantatnya yang segera diisi oleh penis. Agnes mendesah-desah hebat seiring rotasi kedua pekerja itu di seluruh lubang tubuhnya. Mereka juga membimbing Agnes menciptakan gaya baru dalm bercinta yang membuat ketiganya orgasme, orgasme dan orgasme.

Pukul 17.00 Mandor pekerja itu habis-habisan memarahi kedua pekerja yang disangkanya bermalas-malasan dalam bekerja karena menemukan mereka tertidur kelelahan di dalam counter itu, sementara Agnes dengan santainya melenggang ke luar mall. Memanggil taxi dan membiarkan motornya begitu saja di mall.

Pukul 18.30 Agnes tiba di sebuah cafe remang-remang di kawasan kumuh Jakarta. ‘Ah Agnes… kamu dateng juga’ ujar seorang pria buncit sambil meremas pantat Agnes, ‘Aku sangka kau udah ngga mau lagi ke sini…..’ ‘Tenang aja babah, aku masih senang main ke sini, lumayan buat hiburan…’ kata Agnes sambil menyelipkan jemari lentiknya ke balik celan sang pria yang langsung menggiring Agnes ke ruang kerjanya.

Foreplay itu berlangsung singkat karena babah pemilik cafe lebih memilih segera menghujam penis pendeknya ke vagina Agnes dan dalam hitungan menit menumpahkan spermanya ke dalam rahim Agnes yang nampak jauh, sangat jauh dari puas. Namun dengan bakat akting alaminya Agnes menampakkan wajah penh kepasan pada sang babah yang nampak seperti pria perkasa.

Lalu Agnes bersiap di panggung, melakukan check sound sebelum berdandan merapihkan maskara dan lipstiknya yang luntur ketika membersihkan penis imut sang babah. Filmbokepjepang.com

Agnes memandang para pemain musik dan berkata..’Masih ada waktu… mau ngentot?’

Pukul 22.00 Para pemusik dengan tenaga baru setelah bertempur dengan Agnes yang namak terpuaskan oleh orgasme yang diperolehnya, mulai menghibur pengunjung cafe dengan lagu-lagu beat cepatnya dan dengan lirik yang mengundang birahi.

Para pengunjung yang terutama golongan menengah ke bawah sangat terpukau dengan likan binal Agnes di atas panggung yang tanpa malu melakukan striptease.

Tubuh bugil gadis itu mengunjungi kursi tiap tamu sambil menggoda mereka hingga para pengunjung itu tak tahan untuk mulai mengelusi penis mereka.

Ketika Agnes kembali ke atas panggung gadis itu melakukan hal yang extreme, mulai dari memainkan clitorisnya sendiri, menggesekkan vaginanya ke mike stand, hingga meliukkan tubuhnya hingga.

Para pengunjung tak bisa bertahan lebih lama lagi, mereka segera berebutan naik ke panggung, berebutan merayahi tubuh Agnes, membasahi tubuhnya dengan liur dan minuman keras, lalu tanpa tau siapa yang mengomando, pesta gangbang terjadi di atas panggung itu. Bacaan sex top: Ngewe Dengan Tante Ninik

Microphone itu diganti oleh penis yang bergantian merasakan kelembutan tenggorokan sang idola, rahimnya tak lagi mamu menampung sperma yang ditumpahkan dari puluhan penis yang merangsek masuk ke dalam vaginanya, bahakan ada yang sampai masuk ke rahimnya.

Anusnya juga menjadi pelabuhan penis yang seakan berlomba membuka lubang anus yang imut itu. Namun Agnes tak khawatir karena ramuan khususnya akan mengembalikan kondisi vagina dan anusnya kembali seperti perawan.

Babah pemilik cafe sangat senang, jutaan rupiah bertebaran di panggung, menutupi tubuh Agnes yang tertutup sperma. Pesta sex itu baru saja berakhir dengan geraman pengunjung yang tak ingin pesta itu berakhir, namun bahkan untuk berdiri mereka harus dipapah….

Pukul 02.00, waktu cafe bubar…

‘Nez… benar kamu ngga mau bayaranmu?’ tanya babah yang keheranan karena Agnes menolak sepeserpun hasil keringatnya. ‘Aku dapat kepuasan lahir batin, bah… itu yang penting. Trus asal Nez masih boleh main ke sini, Nez udah sangat senang…’ ‘Pintu cafe ini terbuka buat kamu sayang….’desah babah karena Agnes kembali menghisap spermanya sampai lemas…

Pukul 03.00 Marni membukakan pintu ketika Agnes pulang, gadis itu membimbing majikannya yang nampak mabuk itu ke kamar, membuka pakaian sang majikan sambil menahan nafsu untuk bercinta lagi. Ia akan membiarkan majikannya beristirahat.

Tangan Agnes menahan Marni…

‘Maaaar’ desah Agnes manja…’temani aku tidur, yaaaaaa’

Marni tersenyum nakal, ia lalu membuka pakaiannya, masuk ke balik selimut dan…

‘Kamu juga jang… ngga usah nyumput, sini gabung sama kita-kita..’ panggil Agnes sambil tersenyum melihat Ujang garuk-garuk kepala karena malu, lalu dengan segera membuka pakaiannya sendiri hingga bugil…

Agnes merasa nyaman karena tubuhnya dipeluk dari depan dan belakang oleh dua orang yang kini bersamaan menberikan kehangatan bagi tubuhnya…

Bersambung.......

KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT

 KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT KASIR4D     KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT Cerita Dewasa Langsung aja ke ceritanya yang sesuai judul thread “Kerja...