ANAK IBU KOST YANG MASIH POLOS
KASIR4D - Anak Ibu Kost Yang Masih Polos
Kisah ini kudapat pada saat aku sedang dipijat oleh tukang pijat langgananku. Dia adalah tukang pijat yg biasa di panggil ke rumah2 di lingkunganku. Namanya Tante Vina, Umurnya sekitar 40 tahun lebih sedikit, punya empat orang anak yg semuanya merantau ke Jakarta.
Aku emang udah sering sekali dipijat dengan Tante Vina, pijatannya pas buat aku, keras gak, lunak juga tidak, jadi pas banget. aku tahu kebiasaan Tante Vina kalo sedang mijat, tanpa ada yg dilihat, dia akan cepet, paling banter 1,5 jam dah selesai, tapi kalo mijetnya sambil liat televisi, apalagi sinetron kesayangannya bisa ampe 2,5 jam mijetnya.
Makanya tiap mau dipijet Tante Vina, aku ajak dia ke ruang belakang dekat dapur, kemudian kubentangkan matras di depan televisi. Biar mijetnya lama, sampai aku ketiduram. Nah awal mula cerita ini bisa keluar dari sini. Tante Vina memang belum tahu kebiasaanku kalo dirumah, dengan beberapa anak kostku. Dari sinilah dia tau sedikit banyak tentang keisenganku pada anak2 kostku.
Jam 08 pagi kurang sedikit Tante Vina datang kerumahku setelah aku telepon dia untuk memijatku, kusuruh dia menungguku di belakang setelah menyiapkan matras, dan televise kunyalakan.
Ga terasa aku ketiduran karena enaknya pijatan Tante Vina, dan kondisiku masih seperti tadi, dengan tubuh yg polos, karena sarung yg tersingkap dan mengumpul di pinggang, sedangkan aku tidak memakai daleman sama sekali.
Aku terkejut, ternyata putra tunggal Bu Pr***i tetanggaku yg rumahnya berjarak empat rumah dari rumahku yang masih duduk dikelas 1 SMP namanya Rini
Akupun juga sempat terkejut dibuatnya, begitu pandanganku mengarah padanya, mukanya langsung tertunduk sungkan padaku, tapi aku kaget, pas liat kebawah pada celana pendeknya, ada sesuatu yang menonjol kesamping, jangan2 anak ini terangsang melihatku, sehingga membuat titit nya berdiri, tapi kok ke samping, apakah anak ini ga pake CD???
Kelihatan sekali tonjolan itu, karena emang kaosnya yg hanya sebatas pinggangnya. Tanpa merubah posisiku, kutanya maksud kedatangannya ke sini sambil terus mengamati tingkah lakunya. Dengan mencuri-curi pandang pada tubuhku dijawabnya pertanyaanku, kalo disuruh mamanya pinjam sanggul ma kebaya buat acara resepsi diluar kota besok lusa.
Kusuruh Rini duduk di kursi yang ada tepat disampingnya, sedangkan aku menyuruh Tante Vina terus memijatku, aku kedipkan mata ke Tante Vina agar terus memijat diriku, ternyata Tante Vina mengerti maksudku.
Pijatan Tante Vina bergeser ke bawah di kedua kakiku dan pantatku, sehingga membuatku melebarkan kedua kakiku. Dengan begitu Rini pasti sangat tercengang melihatku dari belakang dengan kedua kaki melebar, mungkin dia secara samar2 bisa melihat garis pada belahan vaginaku.
Sanbil terus dipijat pada bagian kaki belakangku, aku ajak ngobrol Rini, agar dia terus menujukan matanya padaku.
“kamu sekarang kelas berapa Rini?” tanyaku padanya.
“kelas 1smp bu Har” jawabnya.
“kok kamu yang disuruh? Mamamu mana?”
“mama lagi belanja ke tokonya Mbak S***a”
Aku sampai merasakan denyutan2 halus di vaginaku, karena merasakan sensasinya. Pastinya Tante Vina tahu dengan kondisiku ini karena terasa melembab pada vaginaku. lama juga aku ajak ngobrol Rini, dengan maksud untuk menggodanya, pasti matanya terus mengawasi tubuh telanjangku dari belakang, aku hanya sesekali menoleh kebelakang padanya
Setelah hampir dua puluh menitan, Tante Vina memijat tubuh belakangku. Aku disuruhnya terlentang, untuk memijat bagian depan tubuhku. Dengan kesan yang tidak vulgar, aku tarik sarungku keatas, sampai menutupi dadaku, dan kubenahi sarung bagian bawahku sampai lututku. Kemudian baru kubalikkan tubuhku terlentang.
Karena didalam aku tidak memakai apa2, alias no bra dan cd, kedua payudaraku otomatis tercetak dengan jelas dengan kedua putting yang menonjol dan pastinya juga adanya sedikit gundukan antara kedua belah paha dalamku, karena posisi kakiku yang sedikit merenggang.
Aku jadi tertegun sendiri dengan ekspresi yg ditunjukan Rini saat melihatku terlentang, duduknyapun bahkan seperti tidak jenak. Aku sedikit merinding juga, ternyata anak ini begitu lugu, dan mungkin baru pertama kali ini dia melihat wanita seperti ini. wajahnyapun tampak agak pucat.
“Rini tadi udah maem belum?”
Dengan suara yang parau dan tercekat, mungkin karena kaget atau terangsang berat, dia menjawabku dengan terbata-bata. “Uuuu….su..d..dah..bu..u…Har…”, aku dengan Tante Vina saling pandang mendengar jawaban Rini yang parau dan terbata-bata. Mungkin juga saat ini kami punya persamaan dalam pikiran tentang Rini yg lugu yang sangat terangsang melihat keadaanku.
“ya udah kalo kamu emang udah makan, karena bu Har pijatnya masih agak lama, kamu ga papa kan nungguin bentar?” tanyaku pada Rini.
“gapapa bu Har, Rini masih kenyang banget” jawab Rini dengan suara yang masih parau dan terbata-bata, tapi dengan pandangan diarahkan ke televise, demi melihat pandanganku yang mengarah padanya.
“kalo mo ambil minum apa makanan, ambil aja sendiri, tuh di kulkas” sambil tanganku menunjuk ke kulkas yang berada di samping kanannya.
“iya bu Har, makasih” jawab Rini, sambil pandangannya mengikuti telunjukku kearah kulkas sambil sedikit melirik tubuhku saat pandangannya berpindah dari televise ke kulkas.dengan keadaan terlentang begini, aku bisa terus mengamati tingkah laku Rini.
Saat ini memang bagian tanganku yg dipijit Tante Vina, jadi aku masih bisa mengajak ngobrol Rini dengan leluasa, karena kondisi tubuhku masih tertutup oleh sarung, jadi kesannya masih normal saja.
Saat Tante Vina mulai memijatku, sesekali kupicingkan mataku sedikit untuk melihat seperti apa ekspresi Rini melihat sebagian payudaraku yg terbuka hampir sampai putingku. Aku benar tidak menyangka, kalo Rini menatapku lekat2 tanpa berkedip, dengan mulut yang sedikit bengong.
Badanku serasa merinding dan menghangat oleh sikap Rini yg sedemikian, aku merasakan sensasi yg hangat dan eksotis oleh sikap Rini yg sedang mengamati tubuhku. Tante Vina sampai melirikku, karena kondisi badanku yg tahu2 merinding semua, sambil tersenyum kecil padaku. Aku membalas senyum kecilnya dengan sekidikit berkedip, dan Tante Vina menyadarinya
Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar