NGESEKS DENGAN PACAR CANTIK KETURUNAN KOREA
KASIR4D - Ngeseks Dengan Pacar Cantik Keturunan Korea
![]() |
Cerita Dewasa
Panggil saja namaku Willy, aku berpacaran dgn seorang gadis keturunan Korea, sebut saja namanya Sin Hye. Ayahnya seorang Korea yg telah menjadi WNI, sedangkan ibunya orang Indonesia asli keturunan Sunda. Jadi bisa dibayangkan anaknya berkulit putih dan mulus.
Awal mula pertemuanku, pada sebuah pesta valentine yg akhirnya berlanjut sampai sekitar dua tahun. Memang pacaran merupakan awal bagi kami berdua. Maka aku mencoba untuk mempelajari arti pacaran bersamanya. Mungkin malam itu merupakan malam pertama bagi kami mencoba suatu yang baru dalam berpacaran.
Di sebuah gedung bioskop, kami duduk dipojok paling atas. Aku dan dia bercumbu saling berciuman “hot” sekali sampai-sampai kami tidak tahu apa film yg kami tonton. Kucium bibirnya sambil tanganku bermain di payudaranya.
Kutekan ke dalam puting susunya, ia pun mendesah “Aahh…” aku tak mengerti rasa apa yg sedang dialaminya. Tanganku terus aktif menelusuri kedua bukit kembarnya sambil terus mendengar desahan mesra yg keluar dari mulutnya. Pasangan di sebelahku tampaknya ikut memperhatikan tapi kubiarkan mungkin mereka ingin merasakannya juga.
Tanganku terus merayap membuka kancing celana jeans-nya dan menarik resleting dan terus masuk ke dalam CD-nya sampai mendapatkan bukit berbulu halus. Kuusap-usap bukit itu dan jariku mulai mencari liang kemaluan yg telah mulai basah keenakan. Jariku mulai memasuki lubang kemaluan itu dan terus bermain masuk-keluar, mulut mungilnya terus mendesah dan tubuhnya sedikit mengejang.
Kurasakan bertambah basah kemaluannya, ternyata dia klimaks lagi. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Sin Hye seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik resleting celanaku. Ditangkapnya gagang kemaluanku yang sudah mulai menegang dipermainkannya, aku cuma berbisik, “Kocok dong!” Ia pun mengerti, tangannya mulai bermain ke atas dan ke bawah membuatku keenakan.
Mungkin ia melihat mataku terpejam keenakan. Sin Hye terus mempermainkannya dengan tempo yg bertambah cepat, aku cuma bisa mendesah “Terus Sin Hye, enak.” Semakin cepat tempo yg dilakukan,semakin berdesir darahku. Tangan Sin Hye membuka lebih lebar resletingku agar lebih leluasa tangannya bermain di kemaluanku.
Permainan dimulai lagi perlahan dan lama kelamaan semakin cepat.
“Willy kenapa? Enak ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk.
“Aah.. ahhh sedikit lagi nich terus… ach.. ach… achhh…” keluar sudah air maniku, aku segera menciumnya dengan penuh nafsu.
Sin Hye berkata, “Ih kok elo kencing sih…" tangan gua basah nich. ” Aku segera berbisik menjelaskan apa yg terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi, “Ada tisu nggak?” Ia pun segera mengambil tisu dan mulai mengelap kemaluanku yg telah basah tadi. Aku cuma berbisik,
“Makasih ya, enak loh, belajar dimana?”
Sin Hye tersenyum dan berbisik, ”Loh kan elo yg ngajarin.”
“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.
Film pun berakhir, kami pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta ulam tiba, ayahnya belumlah sampai di rumah, kedua adiknya tidak pulang karena harus menginap di rumah saudaranya. Aku pun tidak mau rugi. Kumanfaatkan kesempatan,
“Mau yang lebih enak nggak?” kutarik tangan Sin Hye dan mulai kukulum bibir mungilnya. Tanganku pun mulai aktif bermain di kedua bukit kembarnya. Kutekan ke dalam puting susunya ia pun mendesah
Baca Juga : Setubuhi Gadis Pelajar Cantik Yang Terkena Obat Perangsang
“Ach…” entah mengapa semakin aku mendengar desahan Sin Hye semakin ganas mulutku bermain. Kujilati seluruh leher dari mulai tengkuk sampai ke lehernya, desahan Sin Hye pun semakin merangsangku. Sesekali kukulum bibir mungil Sin Hye. Ia pun sudah mulai mengerti dengan membalas kulumanku. Kujulurkan lidahku ke mulut Sin Hye dan memancing agar lidahnya juga terjulur. Aku pun mengajarkan secara tidak sengaja
“French Kiss” yang menurut sementara orang merupakan cara berciuman yg paling nikmat.
Tanganku semakin aktif kubuka baju Sin Hye sampai terlihat kedua bukit kembar menantang ditutupi BH warna pink. Kutarik tangan Sin Hye ke arah kemaluanku. Kubuka BH penghalang itu dan lidahku mulai bermain, kujilati kedua puting susu kemerahan itu bergantian. Semakin kujilati dengan mesra semakin nikmat yang Sin Hye rasakan. Sesekali kupandang mata Sin Hye yang terpejam merasakan nikmatnya.
Sesekali kusedot dan “Ach… Wil terusss… Wil, enak bener… achh.. achhh Wil enakkk… terusss.” Kata-kata itu terus keluar dari mulut Sin Hye yg mungil. Lidahku semakin lincah mendengar suara desahan itu. Kujilati terus seluruh bukit kembar itu dan terkadang leher jenjang Sin Hye sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya, “Aachhh…”tubuh mungil itu menggelinjang.
Aku segera mengerti bahwa Sin Hye telah klimaks untuk yang pertama. Tangan Sin Hye sudah semakin mengerti, dibukanya kancing dan resletingku, dipegangnya gagang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Perlahan tapi pasti dan dengan tempo yang semakin cepat.
“Achhh…” kurasakan semakin nikmat. Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yg kuajarkan.
Darahku semakin berdesir, rasa nikmat tiada duanya kudapat. Segera kutundukkan kepala Sin Hye sambil kubisikkan,
“Isep dong!” Sin Hye pun mengangguk dan mulut mungil itu telah bermain dgn kemaluanku. Dijilatinya dari kepala sampai gagang dan sesekali dimasukkannya gagang itu ke mulutnya sambil kurasakan hisapan hangatnya. Tangan Sin Hye pun tak berhenti bergerak naik turun. Sesekali dihisapnya ujung kemaluanku, kulihat pipinya menggembung akibat mulutnya kemasukkan gagang wasiat peninggalan nenek moyang.
“Achhh…” keluar desahan dari mulutku. Semakin nikmat kurasakan, aku pun segera menarik Sin Hye, kubuka celana jeans-nya dan kuarahkan lidahku ke kemaluannya yg sudah membasah. Kujilati terus lubang kemerahan itu dan sampai ke klitoris merah yg menantang.
Kujilati terus dengan perlahan tapi pasti. Terus kupandangi wajah Sin Hye yg terpejam kenikmatan. Tangan Sin Hye sesekali memegangi kepalaku menahan nikmat yg kuberikan. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Jari-jari nakalku mulai bermain. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam kemaluan Sin Hye.
Kupermainkan kemaluan itu dgn jariku, keluar-masuk. Terus kulajukan sambil sesekali menambah tempo lebih cepat. Sin Hye pun menggelinjang, “Achh… achh… achhh…” Keluarlah air kenikmatan membasahi kemaluan Sin Hye.
Kulihat Sin Hye terkulai kenikmatan, kutarik tubuhnya dan kutempatkan di sofa single dengan posisi menantang menghadapku. Kuarahkan gagang kemaluanku ke lubang kemaluan Sin Hye sambil kuangkat kedua kaki indah itu di atas pundakku.
Kuangkat sedikit pantat indah itu agar semakin mudah gagangku mengarah. “Echh.. echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga gagang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk. Kulihat Sin Hye terbujur sambil matanya yg terpejam merasakan nikmatnya suasana. “Terus… terus… Will, perlahan-lahan biar nikmat.
” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Sin Hye pun menggelinjang menahan air nikmat yg keluar dari kemaluannya. Kami terkulai lemas, kulihat Sin Hye tersenyum sambil berbisik,
“Mau lagi dong!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Sin Hye dan sedikit kutundukkan, Sin Hye pun mengerti. Segera mulut mungil itu bermain di kemaluanku menjilati sampai bersih air maniku. Setelah bersih, kembali mulut mungil itu bermain dengan tongkat wasiatku.
Gagang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan tangan kanannya bermain naik turun. Gagang kemaluanku pun yg telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Nikmat yg kurasakan terasa lebih nikmat. Aku tak kuasa berkata-kata cuma desahan dan nikmat yg luar biasa yg bisa kurasakan.
Setelah tak tahan merasakan nikmat yg luar biasa, aku pun berbalik menarik Sin Hye untuk membangkitkan lagi rangsangan untuknya. Kujilati Kedua payudara menantang dan terus lidahku bermain sampai mengarah ke lubang kemaluan Sin Hye.
Kujilati habis bagai anjing yg kehausan, terus kujilati sambil sesekali melirik Sin Hye yang semakin terangsang kenikmatan. Kubuka lebar kedua paha Sin Hye sehingga terlihat lubang menganga yang menunggu kedatangan gagang wasiatku. Kujilati klitoris kemerahan dengan perlahan tapi pasti, “Achhh…” Sin Hye kembali mencapai klimaks.
Melihat Sin Hye terkulai lemas kuangkat tubuhnya sehingga menghadap membelakangiku. Kuangkat sedikit pantat Sin Hye sehingga membuat posisi menungging atau kalau orang barat bilang “doggy style”. Kuarahkan gagang kemaluanku, tetapi terasa sulit sekali untuk masuk.
Terus aku berusaha sampai akhirnya kubuka sedikit kedua paha Sin Hye. Kuhujam gagang kemaluanku dan akhirnya dengan sedikit usaha masuk kembali gagang itu ke kemaluan Sin Hye. Tanganku berpegang pada kedua pinggul Sin Hye dan perlahan tapi pasti kupacu gagang kemaluanku keluar dan masuk lubang kemaluan Sin Hye.
Agak seret memang posisi ini dibanding posisi sebelumnya, sehingga agak sulit bagiku untuk menambah tempo, tapi aku terus berusaha menambah tempo. Semakin cepat dan semakin cepat, “Will pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Sin Hye.
Sebentar kupandang wajah Sin Hye yg meringis kesakitan.
“Tapi enak kan?” Kulihat Sin Hye mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku. Terus kupacu sampai sekitar belasan menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. Sin Hye mulai terkulai lemas, tanpa peduli terus kupacu gagang kemaluanku untuk terus mencapai klimaks.
Memang terasa lebih lama permainan yang sekarang dibanding permainan tadi, terus kupacu sampai akhirnya kurasakan sesuatu akan melesak keluar dari kemaluanku. Kucabut keluar gagang kemaluanku dan kubalikkan tubuh Sin Hye yang sudah terkulai lemas. Kukocok sendiri gagang kemaluanku dengan tempo tinggi sampai akhirnya.
“Achhh… ssshhh…” keluar air maniku dan kuarahkan ke payudara Sin Hye. Aku pun terkulai lemas dan kubisikkan Sin Hye agar mengusap air maniku ke seluruh permukaan payudaranya.
“Biar lebih kenceng,” kataku. Sin Hye cuma diam dan melakukan apa yg kuinginkan. Setelah selesai,
“Masih mau yg lebih enak lagi?” tanyaku.
“Iya dong,” jawab Sin Hye sambil terkulai lemas. Aku cuma mengangguk sambil mengingatkan bahwa ayahnya sebentar lagi pulang.
Kami segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Betul saja tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi.
“Selamat malam Om,” sapaku. Ayah Sin Hye hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Setelah bercanda sebentar aku pun pamit pulang. Kubisikkan sesuatu ke Sin Hye
“Nanti gua ajarin lagi yg lebih enak.” Sin Hye cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Aku pun segera pulang dengan hati senang.
Kunjungi Kami Di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar