Jumat, 21 Maret 2025

DENYUTAN NIKMAT YANG DICIPTAKAN OLEH ISTRIKU

 DENYUTAN NIKMAT YANG DICIPTAKAN OLEH ISTRIKU


KASIR4D - Denyutan Nikmat Yang Diciptakan Oleh Istriku

Cerita Dewasa

Akhirnya kuselesaikan juga tugas dinasku selama empat bulan penuh di Australia. Aku pulang mem-bawa setumpuk laporan hasil kerja yang nantinya kuserahkan pada boss. Beruntung tadi malam aku masih sempat jalan jalan di pusat kota Perth dan tak lupa mengunjungi sex shop terbesar disana seperti yang dipromosikan teman teman.

Kubeli beberapa sextoys dan puluhan dvd bokep sebagai cenderamata buat istri tercinta dan beberapa kolega. Harganya relative lebih murah dibanding beli di dalam negeri. Pukul enam pagi waktu setempat aku terbang kembali ke negeri tercinta.

Setelah transit di beberapa bandara akhirnya jam empat sore aku mendarat dibandara A Yani. Setelah kudapatkan semua barang bawaanku, aku selekasnya beranjak keluar. Kulihat istriku berdiri di ujung koridor.

Mengenakan kaus ketat tanpa lengan yang dipadu blouse mini setengah paha membuat ia terlihat sangat cantik dan meng gairahkan. Ada sebatang rokok tergamit di jarinya. Kami berpelukan sejenak melepas setumpuk kerinduan. Lalu kukecup bibirnya. Setelah itu aku bermaksud mengajaknya pulang.

“ Kenalin dulu, Ko! ini Edo….” Ujar istriku menunjuk pada seorang pria muda yang berdiri tepat disisinya, sembari menghisap dalam dalam rokok A mild mentholnya.

“ Jay…” kataku sambil mengulurkan tangan.
“ Edo” balasnya.
“ Jemput siapa nih, Do?”
“ Justru gue lagi nunggu jemputan, Bro…. Sejak tadi gue kontak kantor cabang tapi engga nyambung terus. Linenya lagi rusak kali “

“ Dimana sih tujuan elu?”
Dia menyebut sebuah kantor di jalan Gajah Mada.
“ Kebetulan itu searah dengan kami…. Mau ikut?” aku menawarkan diri.

Edo setuju lalu kami berjalan menuju tempat parkir. Sepanjang perjalanan selama yang memakan waktu kurang lebih duapuluhan menit kami saling ngobrol saling mengakrabkan diri. Ia ternyata dari Indonesia Timur. Seorang manager pada sebuah perusahaan pembiayaan yang berpusat dikotaku ini.

Meski warna kulitnya hitam keling namun terlihat wajahnya sangat ramah dan bersahabat. Ia tidak ganteng tapi cukup menarik. Edo bilang kalau dua tiga tahun sekali ia harus terbang kekantor pusat untuk memberi laporan hasil pekerjaannya dikantor cabang di NTT sana.


Kuturunkan dirinya tepat di depan gedung yang ditujunya. Dan sebelum berpisah kami sempat bertukar nomor hape. Kemudian aku meneruskan perjalanan kerumah.
“Kayaknya sekarang kamu banyak berubah deh Say….” Ujarku.
“Maksud Koko?” tanyanya sembari mengerinyitkan dahi.

Lalu aku sampaikan padanya kalau dulunya istriku tidak suka mengenakan pakaian yang sexy ditempat umum kecuali di acara pesta. Dulu ia juga bukan pecandu rokok. Dan dulu ia kurang welcome dengan orang asing tapi tadi kayaknya ia begitu cepat akrab dengan Edo seperti sudah kenal bertahun tahun saja.

“ahh…Koko terlalu sensi saja…. Tapi bolehkan kalau aku sedikit merubah gaya?” tanyanya sembari menghembuskan asap rokoknya yang segera terhisap keluar lewat celah jendela mobil yang sedikit dibuka.
“Iya engga apa apa toh, Say! Aku malah tambah suka koq! Kamu jadi terlihat semakin sexy dan menggemaskan aja sekarang! Oh ya…. Ayo cerita dong petualanganmu selama kutinggal!”

Kemudian dengan polos Nana menceritakan semuanya. Bagaimana ia dikerjai disebuah ruang karaoke, lalu pengalaman bercinta dengan Mark, lalu pengalaman berthreesome bersama Mark dan istrinya. Dan beberapa petualangan lain. Saat menyimak pengalaman istriku bukannya aku menjadi jealous malahan aku menjadi begitu horny.

Sudah tidak waraskah diriku???.
Begitu sampai di rumah, aku selekasnya menarik masuk Nana kedalam kamar. Saat itu aku benar benar sedang kasmaran. Kudekap dirinya. Menciumi bibirnya lehernya dan sepanjang lekuk tubuhnya. Satu persatu kupereteli pembalut ditubunya hingga ia telanjang bulat.

Kubalikkan tubuhnya. Kulingkarkan tangan pada pinggangnya lalu kuciumi punggungnya. Ia meraih tanganku untuk mengajakku berbaring diranjang. Kuusap usap pipinya , dagunya lalu kuraba lekuk payudaranya yang sangat montok dan kencang. Nana meraih bajuku kemudian melepasinya.

Ia mulai menciumi dadaku yang sedikit ditumbuhi bulu. Kami bergulingan di atas ranjang….. saling menyentuh, menjilati, dan menghisap. Aku berguling diatas tubuhnya lalu menyurukkan muka tepat di selangkangannya. Kuamati vaginanya telah basah memerah dan menganga lebar penuh hasrat birahi.

Kujulurkan lidah kedalam, menggerakannya berkeliling, dan menggetarkan dinding dinding vaginanya. Saat kugelitikkan lidahku Nana melengkungkan punggung penuh rasa nikmat dan kulakukan terus menerus sampai lendir birahinya membanjir keluar.


Kutindih tubuhnya sambil melesakkan batang kemaluan yang sudah sangat tegang itu kedalam liang syurgawinya. Kugerakkan pinggul naik turun dengan sangat cepat seperti sedang kesetanan saking ka ngennya diriku padanya. Aku terus memompa seperti gerakan sebuah piston main lama makin cepat.

Nana mencapai puncaknya sambil mengangkat pinggulnya keatas. Ia dekap erat erat diriku seolah olah sangat takut kehilangan. Selanjutnya ia dekatkan mulutnya ke batang kemaluanku. Ia keluar masukkan dengan sangat gemas. Ia juga menghisapinya dengan rakus.

Sebelum aku mencapai klimaks, kutarik tubuhnya dan menempat kannya diatasku. Ia mengggoyangkan pantatnya maju mundur seperti sedang menggilas pakaian. Saat itu ia tanpa sadar merendahkan tubuhnya kedepan sehingga aku dapat membenamkan mukaku kedalam belahan payudaranya dan dengan bebas dapat menghisap putingnya.

Istriku terus bergerak. Aku juga mengehentak hentakkan pinggul dari bawah. Sangat liarrrrr….. sampai tubuh kami bergetar dan bersama sama memancarkan cairan orgasme.

Kami beristirahat sebentar saling ngobrol sambil merokok. Kuminta istriku bercerita lagi tentang petua langan asmaranya dengan pria pria lain. Ada setidaknya enam orang lelaki yang pernah berkencan dengannya. Wuih! Ternyata istriku menjadi pecandu seks juga sekarang.

Hanya dalam waktu empat bulan saja. Dan kembali aku menjadi sangat terangsang saat mendengarkannya. Penisku yang semula loyo berangsur mulai menengang dan mengeras. Kami saling merapatkan bibir, berpagutan, saling meraba dengan tingkat perangsangan lembut.

Kugelitik payudaranya dan menghisapi putingnya. Aku terus meremas dan merangsang buahdadanya sampai putingnya berdiri mengeras. Lalu beralih pada selakngannya. Kulumat dan kucumbu bagian tubuhnya yang sangat kurindukan siang malam selama empat bulan. Bulu bulu kemaluannya yang tumbuh lebat masih terawat dengan baik.

Aroma khas vaginanya juga masih menjadi bau yang menya lakan nafsu birahiku. Liangnya sudah merekah bagai kelopak bunga tampak becek dan sangat licin karena lendir cintanya yang deras mengalir keluar. Kukitari bibir liang itu beberapa saat sebelum ku gelitiki klitorisnya dengan ujung lidah.


“ Ooooh! Ayolah, Koooo! “ ujarnya penuh tuntutan.
Kutarik tubuhnya membuatnya merangkak membelakangiku. Kubenamkan penisku dari belakang. Zakarku menepuk nepuk pantatnya setiap kali aku memompa vaginanya.

Kunikmati denyutan denyutan dinding vaginanya yang membuat tusukanku bertambah nikmat ribuan kali. Nana terus mendesah. Setiap kali ia mendesah lebih keras aku mendorong penisku lebih dalam. Aku mengakhiri perjalanan birahinya dengan sebuah desakan kuat dan sedalam dalamnya.

“ Aaaaaagggggggccc…!” Nana memekik penuh kepuasan.
Kutarik tubuhnya ketepi ranjang. Menelentangkan disana. Lalu kunaikkan kakinya keatas bahuku. Dalam posisi berdiri kumauki vaginanya kembali. Nana menggoyangkan pinggulnya secara mendatar setiap kali aku mendorong batang kemaluanku.


Semakin lama goyangannya semakin menghentak hen-tak. Liang senggamanya memang luarbiasa nikmatnya sehingga aku ingin menikmatinya semalaman. Namun karena sudah sangat terangsang akhirnya kami sama sama menjerit penuh ketegangan disertai memancarnya lendir orgasme kami dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dua hari kemudian…..Siang itu Nana menelpon saat aku sedang menyelesaikan laporan di kantor. Tidak seperti biasanya. Pasti ada hal yang special pikirku. Ternyata memang benar adanya.
“ Ko….. tadi Edo kontak ke hapeku. Ia bilang kalau pesawatnya dicancel sampai besok sore… Dia juga bilang lagi kesulitan mencari hotel untuk sekedar transit………

Kalau…………”
“ kita suruh ia nginap dirumah aja bagaimana, itu khan maksud elu?” potongku.
“ Iya…ya Ko….… kasihan khan kalau ia bener bener ga dapat hotel?” jawab istriku yang tiba tiba menjadi sangat perhatian.
“ Kasihan dia apa kasihan kamu, Na? Apa kamu pingin nyoba pisang hitam panjang nih?”
“ Engga…engga! Masa Koko berpikir begitu sih?……Gimana Ko, boleh engga Edo kita suruh nginap dirumah?” kata istriku terus membujuk.

Akhirnya aku menyerah juga.
“ Ya bolehlah kalau kamu emang menyukainya”
“ Kamu memang suami yang luarbiasa Kooo……! Trim’s ya….. I love you! Cup! Cup!Cup!”
Lalu telephone diputus. Saat itu jam satu lewat duapuluh menitan. Akupun sibuk meneruskan pekerja anku.

Sekitar jam empat mendadak aku pingin nelpon ponsel istriku sekedar menyapanya. Tapi sedang tidak diaktifkan. Kucoba beberapa kali namun tetap tidak bisa. Lalu kucoba menghubungi kantornya . Kebetulan aku sudah mengenal operator yang bertugas saat itu.

“ Hallo Shanti! Nana ada?”
“ Engga tuh Mas Jay. Hari ini doi cuman dating lalu berpamitan mau jenguk famili yang sakit”
Hah? Family sakit? Apa pula ini??? Aneh…….!
“ apa engga jalan bareng toh Masss?” Tanya Shanti sedikit ragu.

“ Engga sih Shan… gue lagi sibuk dikantor…..okey gitu dulu, Shan……….. thank’s yaaaa”
Lalu kuputuskan kontak.
Sialan! Bener bener istriku jadi binal! Pasti ia telah bersama Edo seharian ini. Atau mungkin sejak kemarin.
“ Dasarrrr wanita gatel!” Omelku dalam hati.

Membayangkan keduanya lagi bercinta membuat aku terangsnag sendiri sehingga kucoba mempercepat pekerjaanku yang masih setumpuk. Namun baru jam setengah tujuh malam aku bisa merampung kannya.. Secepat kilat kupacu mobilku menuju rumah. Dibenakku hanya ada keiginan untuk melaku-kan three some dengan istriku dan Edo Hari sudah mulai gelap saat aku sampai.

Teras rumahku sudah terang benderang oleh temaramnya lampu yang dinyalakan. Nana keluar menyambutku. Ia menyapaku dengan senyuman yang sangat manis dan manja. Kami berciuman sejenak sebelum kutarik masuk tubuhnya. Saat itu ia hanya mengenakan gaun tidur model kimono dari bahan satin yang dihiasi renda renda dibagian dadanya.

Putingsusunya tampak menyembul dan tercetak jelas pada gaun itu sehingga dengan mudah kutebak kalau ia tidak mengenakan pakaian dalam. Masih tersisa peluh didahinya seba-gaimana seseorang yang habis berolah raga atau bekerja keras.

“ Habis kerjaaa keras nih!” sindirku.
“ AH! Koko bisa aja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.
“ Edo dimana, Na?”
“ Kayaknya lagi mandi….”

Kutarik tangannya menuju sofa yang ada di ruangan tengah. Mengajaknya berciuman sebentar sebelum kulanjutkan bertanya,

“lelaki itu hebat, Na?”.
Ia tidak menjawab hanya membeliakkan mata kearahku.
“Berapa kali kamu dapat klimaks? Enam delapan?” sambungku yang juga tidak dijawabnya.

Kembali kulumat bibirnya dan mulai menggerayangi bagian dadanya. Nana menolak dengan halus karena ia ingin aku mandi terlebih dahulu sementara ia akan menyiapkan makan malam. Aku setuju. Selesai mandi aku keluar menuju ruang tengah dengan mengenakan kimono mandi dan celana dalam saja.

Edo dan istriku sudah ada dimeja makan menungguku. Kemudian kami bersantap malam sambil berbincang bincang mengenai banyak topic. Setelah selesai Nana memunguti piring piring kotor untuk dibawanya kedapur sementara aku dan Edo melangkah ke ruang tengah. Aku duduk di sofa panjang sedang ia duduk disofa single diseberangku.

“ Bagaimana istriku, Do?” tanyaku dengan nada sengaja kupelankan agar tidak terdengar oleh Nana yang masih sibuk mencuci piring.
“ Luar biasa, Jay! Elu bener bener suami yang sangat beruntung punya bini secantik dia…. “

“ Berapa kali kalian melakukannya?”
“ Mungkin lima atau enam kali aku engga ingat… soalnya “V” bini elu sungguh sangat nikmat kenyal dan pulennnn…. Belum lagi servicenya yang benar benar luarbiasaaa…. Aku jadi ketagihan berat padanya!”

“ Sialan kalian! Lagi ngomongin gue yaaa!” omel Nana yang mendadak telah berdiri di sisiku. Ia lalu kutarik duduk di sebelahku.
“ Edo bilang aku suami yang beruntung punya bini sesempurna dirimu, Say….” Ujarku.
“ Biasa lelaki kalau ada maunya pasti ngumbar rayuan mauttt”
“ Bukan gitu Na…. tapi emang kamu istri yang sangat sempurna…..” lanjutku seraya menempel kan bibir kebibirnya.

Istriku kembali menolakku dengan halus karena ia mengusulkan untuk lebih dulu menonton dvd porno yang kubeli di Perth tempo hari. Aku kembali setuju. Dan dengan santai kami nikmati adegan adegan penggugah nafsu itu bertiga. Belum sampai selesai film yang kami tonton ketika kulihat Nana mulai tidak tenang duduknya.

Berkali kali ia geser geser dan ubah ubah posisi kakinya sepertinya ada sesuatu yang aneh dipangkal pahanya. Kuciumi lehernya sambil merabakan tangan pada tonjolan buahdadanya yang masih terbalut kimono satinnya. Kali ini istriku tidak menolak. Bahkan ia sangat menikmati ciuman dan remasanku.

Putingnya menjadi semakin mengeras dan semakin menyembul. Dengan sangat gampang kutarik lepas tali pengi-kat kimononya kemudian menyibakkan ujung ujungnya kekanan kekiri. Kutatap dengan penuh kekaguman kedua payudaranya yang montok dan ranum sebelum kujilat jilat serta kuhisapi. Ketika kuselipkan tangan pada pangkal pahanya kutemukan sebuah celah yang sudah sangat becek penuh lendir birahi.

“Uuuhhhhfsss……….” Desahnya perlahan namun terdengar sangat nikmat.
Nana meraih kepalaku lalu mengiringnya kearah selakangannya. Akupun menurut. Sembari bergerak kuciumi setiap bagian tubuhnya yang kulewati. Perutnya. Pusarnya.

Bulu bulu kemaluannya yang lebat. Dan bongkahan vaginanya yang membulat sempurna bak cangkang penyu. Kutelusuri bibir liang yang telah terkuak lebar itu kemudian kujulurkan lidah menggelitik kelentitnya yang telah sangat menonjol.
Istriku menggerinjal serta melenguh sangat nikmat setiap aku melakukannya.

Edo bangkit mendekati kami dengan tubuh yang sudah bertelanjang bulat. Batang kemaluannya yang hitam panjang dan kekar itu terlihat sudah sangat tegang. Mendongak minta jatah. Ia mengajak istriku berciuman. Tanganya mulai meremas remas buahdada istriku sementara tangan istriku telah menggenggam batang kemaluannya.

Kujulurkan lidah dan kubenamkan berulangkali pada liang yang tanpa ujung itu. Kutusuk tusukkan sambil menikmati setiap aliran lendir asmaranya. Desah mulut Nana menjadi semakin keras terdengar. Edo bangkit menyodorkan kemaluannya ke mulut Nana.

Batang sepanjang duapuluhan centi itu disambut istriku dengan lidah yang terjulur. Lalu dengan sangat lahap istriku mulai mengulumnya. Kusibakkan kimono mandiku dan memelorotkan celana dalamku. Kugenggam dan kuurur urut otot sepanjang limabelas centi yang meyembul diantara pahaku sambil menyaksikan istriku sedang melu-mat penis hitam Edo yang panjang itu penuh nafsu.

Aku menjadi semakin terangsang dan ingin segera menyetubuhi istriku. Kuangkat kedua kakinya kemudian kudorong batang kemaluanku kedepan mem-benamkannya dengan penuh perasaan kedalam liang syahwatnya.Sambil menikmati setiap gesekan lem but dengan dinding dinding dalam vaginanya.

Inci demi inci. Sekonyong konyong aku disergap berjuta juta gelombang kenikmatan selama proses pemasukan itu. Bermula dari ujung penisku lalu menjalar ke batangnya lalu menyebar keseluruh bagian tubuhku. Selanjutnya kucoba mengeksplorasi kenikmatan yang lebih besar dengan tak henti hentinya menggali….. menggali….. dan menggali liang itu lebih dalam lagi.

Sementara itu istriku masih asyik mengulum black banana yang ada dalam genggaman tangannya. Nana terus menerus mengerang nikmat saat tubuhnya bergoyang maju mundur diombang ambingkan gelombang birahi yang kuciptakan. Kemudian ia mengejang.

Seluruh otot ditubuhnya berkontraksi hebat saat dirinya dilanda puncak ketegangan. Ia menjerit panjangggg pada saat badai orgasme tiba tiba meledak dan menyambar dirinya!. Cairan kenikmatannya memancar dan melumasi seluruh batang ke-maluanku yang masih terbenam di sana. Kami berganti posisi.

Aku duduk disofa sedangkan Nana menyurukkan mukanya keselakanganku, ia menghisapi dengan lahap batang kemaluanku yang masih basah kuyub oleh lendir orgasmenya. Edo giliran yang menyetubuhi istriku dari belakang. Benda sepanjang sembilan inci itu digerakkan masuk keluar dengan sangat cepat.

Terdengar suara “plok!plok! plok!” setiap kali zakar Edo menepuk nepuk pantat istriku.
“ Oooghttt….oooghffff….” desah istriku tanpa melepaskan batang kemaluanku dari mulutnya. Dan setiap kali istriku mendesah lebih keras Edo melesakkan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

Edo tidak membiarkan dirinya segera mencapai puncak. Ia menarik diri lalu menelentangkan tubuh istriku diatas sofa. Ia buka kedua kaki istriku lalu menaikkannya keatas bahunya sambil membenamkan kembali batang kemaluannya. Keduanya bergerak dalam irama yang selaras melaju dengan pasti menu-ju ke puncak tertinggi.

Istriku tampak begitu menikmati setiap hujaman kemaluan Edo. Ia menyambut dengan goyangan pinggulnya yang menghentak hentak. Denyutan nikmat yang diciptakan Nana membuat Edo tambah bersemangat. Ia percepat gerakan keluar masuknya seperti sedang memacu seekor kuda balap.

Terdengar napas keduanya terengah engah saling mengerang dan melenguh penuh nikmat. Beberapa menit kemudian istriku kembali memekik penuh kepuasan sambil mendekap erat erat tubuh Edo. Sementara itu Edo masih memompa dengan sangat cepat berusaha secepatnya mencapai klimaks.

Beberapa detik sebelum terjadinya pancaran klimaks, Edo mencabut penisnya kemudian menghampiri wajah istriku. Ia merancap dengan sangat cepat sampai terdengar lenguhannya yang keras ketika ujung batang kemaluannya menyemburkan cairan kental berwarna putih pekat yang sengaja diarahkan kebibir Nana.

Setelah mereda, istriku kembali menjilati ujung kemaluan Edo sampai bersih. Aku sejak tadi hanya bisa berdiri menyaksikan pergulatan keduanya sambil mengurut urut batang kema luanku sendiri. Melihat celah vagina Nana yang menganga dan mengkilap karena lendir birahinya membuat aku sangat terangsang dan ingin memasukinya.

Selanjutnya ku tancapkan dengan sangat bernafsu. Meskipun liang senggama itu kini terasa sedikit longgar namun tetap saja mampu memberi rasa nikmat yang luar biasa. Kulumat liang itu dengan sangat bergairah. Nana kembali menggoyang pinggulnya membuat liang vaginanya bertambah nikmat ribuan kali.

Aku semakin kesetanan saat menyetubuhinya. Apa yang kulakukan rupanya menyebabkan menyalanya kem bali gairah istriku. Sehingga kini kami berdua saling menuntut kepuasan puncak dengan saling mengge sek dan meraba. Sekian menit kemudian kupercepat gerakan pinggulku saat terasa desakan sangat kuat diujung penisku.

Istriku memekik dengan keras ketika ia lebih dahulu sampai di puncak. Nyaris berbarengan kurasakan ujung penisku bergetar hebat. Sehingga kucoba menekan pinggul lebih dalam lagi. Akhirnya batang kemaluanku menggelepar gelepar sembari memuntahkan cairan kenikmatan dalam jumlah yang sangat banyak diantara himpitan liang vagina Nana. Saking banyaknya hingga meluber keluar dan meleleh diatas sofa.

Setelah membersihkan diri, kami melanjutkan permainan didalam kamar. Secara bergantian aku dan Edo menggarap vagina Nana. Malam itu belasan kali istriku mencapai klimaks disertai jeritan panjang penuh kepuasan.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681


Kamis, 20 Maret 2025

NGESEKS DENGAN PACAR CANTIK KETURUNAN KOREA

 NGESEKS DENGAN PACAR CANTIK KETURUNAN KOREA

KASIR4D - Ngeseks Dengan Pacar Cantik Keturunan Korea

Cerita Dewasa

Panggil saja namaku Willy, aku berpacaran dgn seorang gadis keturunan Korea, sebut saja namanya Sin Hye. Ayahnya seorang Korea yg telah menjadi WNI, sedangkan ibunya orang Indonesia asli keturunan Sunda. Jadi bisa dibayangkan anaknya berkulit putih dan mulus.

Awal mula pertemuanku, pada sebuah pesta valentine yg akhirnya berlanjut sampai sekitar dua tahun. Memang pacaran merupakan awal bagi kami berdua. Maka aku mencoba untuk mempelajari arti pacaran bersamanya. Mungkin malam itu merupakan malam pertama bagi kami mencoba suatu yang baru dalam berpacaran.

Di sebuah gedung bioskop, kami duduk dipojok paling atas. Aku dan dia bercumbu saling berciuman “hot” sekali sampai-sampai kami tidak tahu apa film yg kami tonton. Kucium bibirnya sambil tanganku bermain di payudaranya.

Kutekan ke dalam puting susunya, ia pun mendesah “Aahh…” aku tak mengerti rasa apa yg sedang dialaminya. Tanganku terus aktif menelusuri kedua bukit kembarnya sambil terus mendengar desahan mesra yg keluar dari mulutnya. Pasangan di sebelahku tampaknya ikut memperhatikan tapi kubiarkan mungkin mereka ingin merasakannya juga.

Tanganku terus merayap membuka kancing celana jeans-nya dan menarik resleting dan terus masuk ke dalam CD-nya sampai mendapatkan bukit berbulu halus. Kuusap-usap bukit itu dan jariku mulai mencari liang kemaluan yg telah mulai basah keenakan. Jariku mulai memasuki lubang kemaluan itu dan terus bermain masuk-keluar, mulut mungilnya terus mendesah dan tubuhnya sedikit mengejang.

Kurasakan bertambah basah kemaluannya, ternyata dia klimaks lagi. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Sin Hye seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik resleting celanaku. Ditangkapnya gagang kemaluanku yang sudah mulai menegang dipermainkannya, aku cuma berbisik, “Kocok dong!” Ia pun mengerti, tangannya mulai bermain ke atas dan ke bawah membuatku keenakan.

Mungkin ia melihat mataku terpejam keenakan. Sin Hye terus mempermainkannya dengan tempo yg bertambah cepat, aku cuma bisa mendesah “Terus Sin Hye, enak.” Semakin cepat tempo yg dilakukan,semakin berdesir darahku. Tangan Sin Hye membuka lebih lebar resletingku agar lebih leluasa tangannya bermain di kemaluanku.

Permainan dimulai lagi perlahan dan lama kelamaan semakin cepat.

“Willy kenapa? Enak ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk.

“Aah.. ahhh sedikit lagi nich terus… ach.. ach… achhh…” keluar sudah air maniku, aku segera menciumnya dengan penuh nafsu.

Sin Hye berkata, “Ih kok elo kencing sih…" tangan gua basah nich. ” Aku segera berbisik menjelaskan apa yg terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi, “Ada tisu nggak?” Ia pun segera mengambil tisu dan mulai mengelap kemaluanku yg telah basah tadi. Aku cuma berbisik,

“Makasih ya, enak loh, belajar dimana?”
Sin Hye tersenyum dan berbisik, ”Loh kan elo yg ngajarin.”

“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.

Film pun berakhir, kami pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta ulam tiba, ayahnya belumlah sampai di rumah, kedua adiknya tidak pulang karena harus menginap di rumah saudaranya. Aku pun tidak mau rugi. Kumanfaatkan kesempatan,

“Mau yang lebih enak nggak?” kutarik tangan Sin Hye dan mulai kukulum bibir mungilnya. Tanganku pun mulai aktif bermain di kedua bukit kembarnya. Kutekan ke dalam puting susunya ia pun mendesah

Baca Juga : Setubuhi Gadis Pelajar Cantik Yang Terkena Obat Perangsang

“Ach…” entah mengapa semakin aku mendengar desahan Sin Hye semakin ganas mulutku bermain. Kujilati seluruh leher dari mulai tengkuk sampai ke lehernya, desahan Sin Hye pun semakin merangsangku. Sesekali kukulum bibir mungil Sin Hye. Ia pun sudah mulai mengerti dengan membalas kulumanku. Kujulurkan lidahku ke mulut Sin Hye dan memancing agar lidahnya juga terjulur. Aku pun mengajarkan secara tidak sengaja

“French Kiss” yang menurut sementara orang merupakan cara berciuman yg paling nikmat.

Tanganku semakin aktif kubuka baju Sin Hye sampai terlihat kedua bukit kembar menantang ditutupi BH warna pink. Kutarik tangan Sin Hye ke arah kemaluanku. Kubuka BH penghalang itu dan lidahku mulai bermain, kujilati kedua puting susu kemerahan itu bergantian. Semakin kujilati dengan mesra semakin nikmat yang Sin Hye rasakan. Sesekali kupandang mata Sin Hye yang terpejam merasakan nikmatnya.

Sesekali kusedot dan “Ach… Wil terusss… Wil, enak bener… achh.. achhh Wil enakkk… terusss.” Kata-kata itu terus keluar dari mulut Sin Hye yg mungil. Lidahku semakin lincah mendengar suara desahan itu. Kujilati terus seluruh bukit kembar itu dan terkadang leher jenjang Sin Hye sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya, “Aachhh…”tubuh mungil itu menggelinjang.

Aku segera mengerti bahwa Sin Hye telah klimaks untuk yang pertama. Tangan Sin Hye sudah semakin mengerti, dibukanya kancing dan resletingku, dipegangnya gagang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Perlahan tapi pasti dan dengan tempo yang semakin cepat.

“Achhh…” kurasakan semakin nikmat. Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yg kuajarkan.

Darahku semakin berdesir, rasa nikmat tiada duanya kudapat. Segera kutundukkan kepala Sin Hye sambil kubisikkan,

“Isep dong!” Sin Hye pun mengangguk dan mulut mungil itu telah bermain dgn kemaluanku. Dijilatinya dari kepala sampai gagang dan sesekali dimasukkannya gagang itu ke mulutnya sambil kurasakan hisapan hangatnya. Tangan Sin Hye pun tak berhenti bergerak naik turun. Sesekali dihisapnya ujung kemaluanku, kulihat pipinya menggembung akibat mulutnya kemasukkan gagang wasiat peninggalan nenek moyang.

“Achhh…” keluar desahan dari mulutku. Semakin nikmat kurasakan, aku pun segera menarik Sin Hye, kubuka celana jeans-nya dan kuarahkan lidahku ke kemaluannya yg sudah membasah. Kujilati terus lubang kemerahan itu dan sampai ke klitoris merah yg menantang.

Kujilati terus dengan perlahan tapi pasti. Terus kupandangi wajah Sin Hye yg terpejam kenikmatan. Tangan Sin Hye sesekali memegangi kepalaku menahan nikmat yg kuberikan. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Jari-jari nakalku mulai bermain. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam kemaluan Sin Hye.

Kupermainkan kemaluan itu dgn jariku, keluar-masuk. Terus kulajukan sambil sesekali menambah tempo lebih cepat. Sin Hye pun menggelinjang, “Achh… achh… achhh…” Keluarlah air kenikmatan membasahi kemaluan Sin Hye.

Kulihat Sin Hye terkulai kenikmatan, kutarik tubuhnya dan kutempatkan di sofa single dengan posisi menantang menghadapku. Kuarahkan gagang kemaluanku ke lubang kemaluan Sin Hye sambil kuangkat kedua kaki indah itu di atas pundakku.

Kuangkat sedikit pantat indah itu agar semakin mudah gagangku mengarah. “Echh.. echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga gagang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk. Kulihat Sin Hye terbujur sambil matanya yg terpejam merasakan nikmatnya suasana. “Terus… terus… Will, perlahan-lahan biar nikmat.

” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Sin Hye pun menggelinjang menahan air nikmat yg keluar dari kemaluannya. Kami terkulai lemas, kulihat Sin Hye tersenyum sambil berbisik,

“Mau lagi dong!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Sin Hye dan sedikit kutundukkan, Sin Hye pun mengerti. Segera mulut mungil itu bermain di kemaluanku menjilati sampai bersih air maniku. Setelah bersih, kembali mulut mungil itu bermain dengan tongkat wasiatku.

Gagang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan tangan kanannya bermain naik turun. Gagang kemaluanku pun yg telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Nikmat yg kurasakan terasa lebih nikmat. Aku tak kuasa berkata-kata cuma desahan dan nikmat yg luar biasa yg bisa kurasakan.

Setelah tak tahan merasakan nikmat yg luar biasa, aku pun berbalik menarik Sin Hye untuk membangkitkan lagi rangsangan untuknya. Kujilati Kedua payudara menantang dan terus lidahku bermain sampai mengarah ke lubang kemaluan Sin Hye.

Kujilati habis bagai anjing yg kehausan, terus kujilati sambil sesekali melirik Sin Hye yang semakin terangsang kenikmatan. Kubuka lebar kedua paha Sin Hye sehingga terlihat lubang menganga yang menunggu kedatangan gagang wasiatku. Kujilati klitoris kemerahan dengan perlahan tapi pasti, “Achhh…” Sin Hye kembali mencapai klimaks.

Melihat Sin Hye terkulai lemas kuangkat tubuhnya sehingga menghadap membelakangiku. Kuangkat sedikit pantat Sin Hye sehingga membuat posisi menungging atau kalau orang barat bilang “doggy style”. Kuarahkan gagang kemaluanku, tetapi terasa sulit sekali untuk masuk.

Terus aku berusaha sampai akhirnya kubuka sedikit kedua paha Sin Hye. Kuhujam gagang kemaluanku dan akhirnya dengan sedikit usaha masuk kembali gagang itu ke kemaluan Sin Hye. Tanganku berpegang pada kedua pinggul Sin Hye dan perlahan tapi pasti kupacu gagang kemaluanku keluar dan masuk lubang kemaluan Sin Hye.

Agak seret memang posisi ini dibanding posisi sebelumnya, sehingga agak sulit bagiku untuk menambah tempo, tapi aku terus berusaha menambah tempo. Semakin cepat dan semakin cepat, “Will pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Sin Hye.

Sebentar kupandang wajah Sin Hye yg meringis kesakitan.

“Tapi enak kan?” Kulihat Sin Hye mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku. Terus kupacu sampai sekitar belasan menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. Sin Hye mulai terkulai lemas, tanpa peduli terus kupacu gagang kemaluanku untuk terus mencapai klimaks.

Memang terasa lebih lama permainan yang sekarang dibanding permainan tadi, terus kupacu sampai akhirnya kurasakan sesuatu akan melesak keluar dari kemaluanku. Kucabut keluar gagang kemaluanku dan kubalikkan tubuh Sin Hye yang sudah terkulai lemas. Kukocok sendiri gagang kemaluanku dengan tempo tinggi sampai akhirnya.

“Achhh… ssshhh…” keluar air maniku dan kuarahkan ke payudara Sin Hye. Aku pun terkulai lemas dan kubisikkan Sin Hye agar mengusap air maniku ke seluruh permukaan payudaranya.

“Biar lebih kenceng,” kataku. Sin Hye cuma diam dan melakukan apa yg kuinginkan. Setelah selesai,

“Masih mau yg lebih enak lagi?” tanyaku.

“Iya dong,” jawab Sin Hye sambil terkulai lemas. Aku cuma mengangguk sambil mengingatkan bahwa ayahnya sebentar lagi pulang.

Kami segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Betul saja tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi.

“Selamat malam Om,” sapaku. Ayah Sin Hye hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Setelah bercanda sebentar aku pun pamit pulang. Kubisikkan sesuatu ke Sin Hye

“Nanti gua ajarin lagi yg lebih enak.” Sin Hye cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Aku pun segera pulang dengan hati senang.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

Rabu, 19 Maret 2025

GADIS MANJA ASAL NEGARA MALAYSIA

 GADIS MANJA ASAL NEGARA MALAYSIA

KASIR4D - Gadis Manja Asal Negara Malaysia

Cerita Dewasa

Saya Andre, dan saya bekerja di sebuah perusahaan multi nasional di Jakarta. Beberapa bulan yang lalu perusahaan saya mengadakan workshop regional di Bali. Workshop diadakan di Hard Rock Hotel selama 4 hari, dan yang hadir kebanyakan dari singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong dan sebagainya.

Jumlah peserta sekitar 40 orangn dan selama berlangsung workshop kami dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri masing-masing sekitar 8 orang. Karena banyaknya aktivitas yang kami lakukan bersama, otomatis kami jadi kenal dengan baik satu dengan lainya, terutama rekan-rekan satu kelompok.

Di kelompok saya ada satu peserta dri Malaysia, namanya Elisa yang menurut saya sangat cantik. Kulitnya putih mulus dan badanya juga sangat seksi. Dari pertama kenal saya sudah tertarik dengannya, dan saya berusaha untuk dapat lebih dekat dengan di. Karena kebetulan kami menangani bagian yang sama, walaupun dia di cabang Kuala Lumpur dan saya di Jakarta.

Banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat kami bicarakan. Sehingga dalam 2 hari kami sudah cukup dekat. Dari pembicaraan yang bersifat pekerjaan, pembicaraan kami sampai juga ke yang bersifat pribadi, dan saya mulai mengenal Elisa lebih jauh. Elisa ternyata sudah memiliki pascar di Malaysia, dan rencananya tahun depan menikah.


Terus terang, waktu pertama kali mendengar itu saya kecewa, tapi saya berjanji pada diri sendiri kalau saya tidak akan menyerah begitu saja.

Karena acara kami setuap harinya berlangsung dari pagi hingga jam 9 malam, otomatis hampir semua kegiatan kami lakukan di hotel. Paling-paling sore harinya kami keluar untuk berbelanja di sekitar Kuta. Hari rabu malam ( malam ketiga) saya tidak dapat tidur.

Dan sekitar jam 12 malam saya menelpon kamal Elisa dan mengajak dia keluar untuk berjalan-jalan di pantai. Di luar dugaan Ternyata dia setuju dan kami pun kemudian ke pantai Kuta yang terletak persis di seberang Hotel. Kami duduk di tepi pantai yang gelao dan berbicara banyak hal sambil memandangi ombak dan bintang-bintang.

Karena suasana pantai yang sangat romantis, perasaan kami terhanyut dan saya memberanikan diri untuk mengutarakan perasaan saya. Ternyata perasan saya tidak bertepuk sebelah tangan dan dia mengakui bahwa dia juga suka dengan saya.


Sekitar jam 1 pagi dia mengajaka saya balik ke hotel, karena sudah larut malam dan besok paginya masih ada aktivitas lagi walaupun sudah hari berakhir. Saya ajak Elisa untuk tidur di kamar saya, tetapi dengan halus dia menolak, alasanya dia belum siap karena kami baru saling kenal.

Besok harinya berpura-pura tidak ada apa-apa di antara kami, dan  kami pun bekerja dalam kelompok seperti biasanya. Terus terang saya sudah tidak sabar untuk menunggu malam tiba dan berduaan dengan dia lagi. Karena malam terakhir, kantor kami mengadakan makan malam di Nusa Dua dan kami baru kembali ke Hotel sekitar jam 10 malam.

Begitu sampai di hotel, saya tanya Elisa apakah saya boleh main ke kamarnya karena rencananya itu adalah malam terakhir ke Jakarta hari Jumat pagi. Elisa bilah boleh, tapi sekitar setengah jam lagi karena dia may mandi dulu.

Saya pun kembali ke kamar, mandi dan menunggu dengan tidak sabar. Sekitar jam 10:30 malam, saya ke kamar Elisa. Waktu itu Elisa baru selesai mandi dan rambutnya masih basah. Dia mengenakan baju kaos putih yang panjanganya sepaha dan tidak mengenakaan  celanan pendek lagi. Elisa memperlihatkan saya duduk di tempat tidur dan dia laluke kamar mandi untuk mengeringkan rambutnya.

Dari tempat tidur saya dapat melihat dia di kamar mandi, dan malam itu Elisa terlihat sangat cantik. Saya tidak tahan lagi, dan kemudian bangun mendekati dia di kamar mandi.

Saya peluk dia dari belakang dan Elisa berkata, "Wait honey, let me finish first. After done l'll give you a night that you won't forget.'

Saya pun kembali ke kamar dan duduk di tepi ranjang. Setelah seleslai Elisa keluar dan berdiri di depan pintu kamar mandri. Karena baju kaosnya cukup tipis, lekuk badan Elisa terlihat jelas, dan kalau dia tidak megenakan bra di balik baju kaosnya. Putingnya samar-samar terlihat di balik baju kaosnya yang tipis.

Saya berdiri dan segera menciumnya penuh napsu ternyata dia juga memberikan reaksi yang sama dan kemudian saya menggendong dia ke ranjang.


Elisa apakah kamu sudah melakukan ini sebelumnya ? tanya saya
Tidak, saya dengan pacar saya tidak pernah melakukan hal ini sebelum kita menikah, katanya
Dia terdiam sejenak dan kemudian berkata , tapi saya ingin melakukan hal ini bersama kamu malam ini.
Sebuah kalimat yang membuat  saya melayang.

Elisa menyuruh saya tiduran dan dia mulai melepas baju kaos dan celana pendek yang saya kenakan. dan saya coba untuk membuka kaosnya akan tetapi dia suruh tunggu.

Cepat sayang, kata Elisa

Elisa kemudian mencium dengan penuh nafsum, dan tanganya dimasukan kedalam celana dalam saya.

Begitu kita berdua sudah telanjang tidak mengenakan sehelai pakaian di tubuh kita, saya melilhat begitu indah payudara Elisa dan bulu-bulu halus di sekitar vagina nya.. tidak lama kemudian saya langsung menjilat vaginanya tampaknya Elisa merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Beberapa gerakan sudah kami lakukan berdua dan penis saya pun ingin masuk ke vaginanya, dan masuk lah ke dalam lobang yang berukuran masih sempit itu Elisa pun merasakan kesakitan dan desahan.

Penis saya pun tertancap di vagianya dengan ada darah perawan dari Elisa.
Selang beberapa saat Elisa berteriak kencang ohhh sayangggg aku ingin keluar, ohh yaaa sayang
dan akhirnya di vagina Elisa keluar cairan kental , lalu kita lanjut lagi sampai kurang lebihnya 30menitan saya bercinta dengan Elisa..

Ohh yeesss sayanggg ,,, enakkkkkkkkk

Penis saya pun ingin mengeluarkan sperma, dan keluarlah sperma saya di dalam lobang vaginanya Elisa , saya tidak menggunakan kondom dan saya yakin itu tidak membuat Elisa hamil.

Kami pun menyudai kenikmatan yang kita lakukan di malam itu ..
sayang terimakasih untuk malam ini,,, ucapnya
iya terimakasih juga sayang..

Besoknya dia kembali ke Malaysia dan sampai sekarang kita masih telpon di dan menanyakan hal yang sama kapan kita bertemu dan melakukan itu kembali ?

Terimakasih sudah membaca cerita yang saya alami bersama Gadis Malaysia yang begitu cantik.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681





BAJU BARU DI TUKAR KEPERAWANAN

BAJU BARU DI TUKAR KEPERAWANAN 

KASIR4D - Baju BARU Di Tukar Keperawanan

Cerita Dewasa

perkenalkan nama saya Angga, usia saya sekarang 26 tahun, tinggi badan saya 172 cm danberat badan 57 kg. Saya akan menceritakan kisah sex-ku dengan ART (asisten rumah tangga)-ku yang masih muda belia. Di usiaku yang masih beranjak dewasa ketika aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, aku suka sekali menonton film Dewasa (BF).

Kisah mesum-ku yang ini bagiku adalah cerita sex yang tak terlupakan bagiku, karena ini adalah pengalaman pertamaku dimana saya telah melepas perjaka di usia yang masih belum saat-nya. Kisah Ini berawal dari kutemukan-nya koleksi kaset film Dewasa (BF) disela tumpukan lipatan pakaian Paman saya didalam lemarinya. Oh iya, walaupun dulu masih SMP, namun perawakanya saya hampir sama dengan Sari sat itu.

Berhubung dulu media pemutar film yang dimiliki dirumah kami adalah adalah DVD player, maka saya hanya bisa memutar film menggunakan DVD player. Kebetulan DVD player dan TV itu berada ruang utama rumahku, jadi mau tidak mau aku harus menoton Film itu diruang tengah itu secara diam-diam. Pada tengah malam, hampir setiap hari saya menjelajahi rumah demi mendapatkn koleksi kaset yang baru.

Hari berganti hari, saya selalu menemukan kaset film Dewasa (BF) yang selalu membuat saya penasaran dengan setiap penemuan kaset film Dewasa (BF) yang saya temukan. Walaupun aku sudah menemukan banyak kaset, untuk menikmati memutar kaset itu diperlukan waktu dan suasana yang tepat. Sampai pada akhirnya, saya mendapatkan kesempatan itu, dimana semua keluarga saya saat itu pergi keluar kota.

Kepergian mereka selama dua malam, amat membuatku bahagia, walaupun saat itu masih ada satu orang dirumahku, yaitu ART-ku. Saya sendiri tidak ikut dengan mereka dan saya beralasan akan ada belajar kelompok dengan teman satu kelasku. Dengan masih ada-nya keberadaan ART-ku saya tetap tidak leluasa untuk menonton film Dewasa (BF) hasil jarahanku itu, saya-pun tetap harus mencari waktu yang tepat.

Baca Juga >>> Kasir4D : Agen Togel, Bandar Togel , Casino Online terpercaya

Seiringnya waktu berjalan malam hari-pun telah tiba, karena saya sangat penasaran dengan film Dewasa (BF) itu, saat itu juga saya memutuskan untuk menonton film pada tengah malam. Saya memutar film Dewasa (BF) itu, masih dengan sedikit kewaspadaan walaupu tidak seperti biasanya, ketika semua anggota keluarga ada dirumah semua.

Tanpa membuang waktu lagi, saya segera memutar film, adegan demi adegan mulai kunikmati, sebagai laki-laki normal sangatlah umum jika merasa sangek (horny) ketika melihat Film Mesum itu.hha. Saat itu ditengah seru-nya menonton Film Mesum, dengan tiba-tiba munculah suara, “Klekkk” , secara nalar saya-pun menengok, ternyata setelah saya cek, itu suara pintu kamar ART saya.

Betapa panik-nya saat itu saya para pembaca, apalagi kamar ART saya ini berada tepat disamping ruang tengah pada rumah-ku itu. Yang bikin saya semakin khawatir, remote DVD playernya macet bray, gila nggak tuh ???,hha… yah, mau tidak mau Film Dewasa (BF) itu-pun saat itu terus berputar. Tetapi saat itu saya beruntung, ternyata ART saya tidak terlalu memperhatikan dengan apa yang saya tonton.Hhe.

Saat itu dia-pun terus menuju kamar mandi untuk buang air kecil, sekembalinya dia ke kamar mandi, saya-pun dapat mengatasi permasalahan pada remote sial tersebut. Saat itu lalu saya berpura-pura seolah-olah sedang menonton acara TV seperti biasanya, dan dia-pun kembali tidur dikamarnya. Film-pun selesai Film itu saya tonton semua. Lalu saya mengakhiri adegan film itu dengan membersihkan Torpedo (kontol) saya.

Tapi setelah menonton film itu, tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Saya merasa malam ini, saya harus bisa untuk melihat secara langsung Kewanitaan seorang gadis. Saat itu berhubung saya belum pernah sama sekali, fikiran mesumku-pun memberi sinyal untuk mencoba mengintip Kewanitaan ART saya.

Tanpa berpikir panjang saya memberanikan diri untuk memasuki kamarnya yang wangi. Saat itu dia tertidur lelap sekali, jantungpun semakin tidak menentu dengan pikiran-pikiran jahat yang telah terlintas dibenak. Sayapun mengendap mendekatinya. dia mengenakan Pakaian tidur tipis. Saat itu dia tidur terlentang, sehingga hal itu memudahkan saya untuk memulai aksi saya.

Saaat itu saya mengelus wajahnya yang lumayan cantik, mulus sekali. dan tertarik untuk memegang Buah Dadanya yang terlihat putingnya, karena dia sepertinya tidak mengenakan bra ketika tidur. Saya buka perlahan kancing bajunya, dan merentagkannya lebar. Lalu tampaklah Buah Dada yang kencang berisi, putingnya yang berwarna merah kecoklatan pun terlihat jelas.

Saya-pun semakin tak karuan, nafas, detak jantung, semuanya. Kemudian saya mencoba menurunkan celana pendeknya dengan perlahan dan hati-hati. Karena bahan celana yang dipinggangnya hanya berbahan karet elastis saja, jadi dengan mudah saya menurunkan celana-nya. Setelah terbuka dan tentunya ART saya belum sadar akan perbutanku, saat itu saya terkejut sekali, ternyata dia tidak mengenakan Celana Dalam.

Saat itu nampaklah Kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sedikit dan tampak tidak pernah dicukur, terlihat bersih dan mulus sekali Kewanitaan ART saya. Warna kulitnya adalah terlihat putih, dan Kewanitaan agakberwana kemerahan. Pada malam itu itu pertama kali-nya saya melihat Kewanitaan secara langsung, seketika itu saya-pun ingin meneruskan aksi-ku malam itu, tanggung, hha.

Mumpung ART saya masih tidur pulas, jadi kenapa tidak melanjutkan pekerjaan setengah jalan ini, ucapku dalam hati. Saya-pun mulai memegangi puting, Buah Dada dan Kewanitaan yang saya dambakan itu secara perlahan, sungguh mulus sekali Vagina itu. Kejantananku-pun seolah ingin terbang kawan.wkwkwk. Kewanitaan Sari saat itu telah becek dan hangat, ketika saya sedang menikmatinya, tiba-tiba,


“ Den Angga, Den sedang apa? kenapa saya jadi begini? “ , ucapnya kaget.


“ A… aa… anu… eumm… ”, saya terbata-bata tak bisa menjelaskan.


“ Kamu mau apa? mau memperkosa saya? ”, tanyanya lagi.


“ Maaf, saya nggak bermaksud begini, tadinya saya cuma… .cuma… . ”, balasku.


“ Cuma apa Den Angga ?? tadi Den Angga nonton film jorok khan tadi? ”, serunya.


Saat itu saya-pun terkaget, ternyata dia mengetahui kalau saya tadi menonton film Dewasa (BF),


“ Saya tahu kok, dan saya sering ikut lihat secara diam-diam ”, ucapnya.


“ Maaf, saya tadi cuma penasaran ingin melihat secara langsung apa yang ada di dalam film itu, cuma mau lihat barang kamu aja, solanya aku belum pernah ”, ucap saya.


“ Ya sudah, Tidak apa-apa Den Angga”, balasnya tanpa membetulkan pakaian-nya yang terbuka.


“ Kalau mau, saya tak apa-apa telanjang buat Den Angga, bahkan melayani lebih pun tak jadi masalah ”, tambahnya.


“ Namun saya memiliki permintaan, saya ingin memberi hadiah buat keluarga saya untuk akhir tahun ini ”, pintanya.


“ Apa itu? ”, tanya saya.


“ Saya ingin memberi uang lebih dari gaji saya untuk makan dan beli baju baru buat keluarga saya ”, balasnya.


cepat saya-pun menyanggupi permintaannya dengan mempergunakan uang tabunganku untuknya. ART, yang bernama Sari itu masih belia, berumur sekitar 16 tahun, berkulit putih bersih dan memiliki tubuh langsing yang terawat. bersedia untuk melepaskan seluruh busananya tanpa terkecuali dan melayani saya.


Saat itu saya-pun meminta untuk eksekusi di dalam kamar tidur saya saja. dia pun mengiyakan. Sesampainya dikamar saya, dia yang telah tidak berbusana itu membantu saya melepaskan Pakaian sepenuhnya hingga kamipun bertelanjang bulat.

berbaringlah dia diatas ranjang,


“ Mari Den Angga, silahkan Den nimati saya !!! ”, ucapnya sembari meletakkan kedua tangan pada selangkangannya dan membuka liang senggama-nya yang merah merona.


Saya-pun menghampiri tanpa basa-basi, mungkin karena iblis telah merasuk dan menguasai tubuhku. Saya yang belum pernah melihat Kewanitaan secara langsung, sekarang ditantang untuk melakukan persetubuhan layaknya suami istri.

Saat itu saya mengawali dengan mengecup bibirnya, lalu sembari meremas Buah Dada dan mengelus putingnya yang telah mengeeras itu.


Kemudian saya turun dan mencium leher, turun ke Buah Dada dan menjilati bagian putingnya. dia pun mendesis.


“ Sssss… Aaahhh… Mas”, Racaunya.


Lalu ciumanku-pun turun keperut dan berlanjut ke pinggir Kewanitaan. awalnya saya ragu untuk melakukan ini, karena dalam pikir saya Kewanitaan itu bau, ternyata beda dengan Kewanitaan milik Sari. Harum sekali Memeknya, mungkin sewaktu dia ke kamar mandi dia mengenakan pembersih Vagina. Saya mulai menciumi bibir Kewanitaan, saat itu membuat dia menjambak rambutku.


Sembari terus menRacau, karana rumah kosong, jadi tidak ada rasa khawatir pada kami berdua. Saya mulai mejilat lubang Kewanitaan yang sudah basah itu.


“ Aow… Sss… Aaahhh… Ouhhhh… ”, Racaunya.


“ Den Angga, setubuhi saya sekarang ya, saya sudah ga kuat ”, ucapnya.


Kemudian tanpa ragu, sayapun mengarahkan Penis-ku yang berukuran 14 cm ke arah Kewanitaan Sari, saya tancapkan perlahan, namun tak muat, curiga, dia masih perawan, dan Zlebbbbbbbb…


“ Aaahhh… Den… Aahhh… Ssss…. Ouhhhhh…. ”, teriak nikmat-nya diiringi kesakitannya.


Ternyata bernar, dia masih Virgin. lalu Sari berkata,


“ Den… sebentar Den ya Angga… rasanya saya sakit sekali Den… Ssssss…. ”, pintanya.

Sayapun mengehentikan aksiku sejenak,


“ Ughhh… Sssss… Aaahhh… Lagi Mas… Ouhhhh… ”, pintanya lagi.

Pada saat itu saya benamkan seluruh burung saya kedalam Kewanitaan. Dengan cara berayun berirama keluar masuk dinding Kewanitaan yang becek dan semakin kencang saya mengocok terdengar sekali suara becek tersebut,


“ Aaahhh… Eummm… Sss… Aaahhh…. Den Angga… Ughhhh… ”, Racauan demi Racauan tercipta dari bibir mungilnya.


“ Saya mau keluar ”, saya berkata.


“Den Angga, ayo buruan keluarin Kontol-nya, Ahhhh… jangan keluarin didalam ya Den… !!! Ouhhhh…”, pintanya.


Kemudian saya-pun melepaskan kenikmatan pertamakali saya tersebut dan berbaring sesuai permintaan-nya. Lalu Sari menghampiri Penis-ku dan mengocoknya secara konstan, sungguh nikmat sekali. Tidak lama setelah itu, saya-pun,


“ Sari, Oughh… Saya ma… mau keluar… Aaahhhhhh… ”, kata saya.


Lalu diapun berbalik badan, dan kini kamipun menggunakan gaya sexs 69, lalu dia membuka mulutnya dan menghisap Penisku.


“ Srupppp… Srupppp… Slepppp… Srupppp… Srupppp… ” suara hisapan pada Penisku.


Tidak lama setelah itu,


“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,


Tersemburlah air mani-kkencangnya, begitu nikmat sekali rsanya kawan. Dengan terus sambil melihat Kewanitaan Sari yang merekah dan berada tepat di depan wajah-ku. Setelah selesai Sari-pun berkata.


“ Den Angga, udah dulu ya Den, sekrang saya mau membersihkan diru dan mandi dulu ya… ”, katanya.


Sayapun mengiyakan sembari terbaring lemas. Setelah usai berhubungan sex dengan Sari yang memakan waktu kurang lebih 20 menit itu, tenaga saya seperti terkuras habis. Hubungan sex itu hanya satu kali saja, karena dia tidak mempersilahkan saya berhungan sex untuk kedua kalinya, lalu diapun beranjak dari kamar saya dan mandi.


Seorang gadis yang Virgin bisalihai sekali berhubungan intim, padahaldia baru pertma kali melakukanya. Ternyata menurut penjelasanya, dia sering mengintip secara diam-diam ketika saya menonton Film Dewasa (BF). Keperjakaanku-pun hilang seiring hilangnya keperawanan Sari yang cantik dan langsing itu. Namun hal itu tidak saya sesali karena hubungan sex itu adalah kenikmatan yang amat luar biasa.


Hari demi hari-pun kami sering melakukannya disaat rumah sepi, dan tentunya yang ada hanya saya dan Sari saja. Sungguh pelepasan perjaka yang sangat luar biasa untuk saya. Hanya dengan membelikan baju baru dan memeberi sedikit uang, saya bisa mendapatkan keperawanan Sari,

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681


Senin, 17 Maret 2025

GADIS PELAJAR CANTIK YANG TERKENA OBAT PERANGSANG

 GADIS PELAJAR CANTIK YANG TERKENA OBAT PERANGSANG

KASIR4D - Gadis Pelajar Cantik Yang Terkena Obat Perangsang

Cerita Dewasa

Perkosa Gadis Pelajar Cantik Yang Terkena Obat Perangsang^_^ Selesai mandi aku ke ruang tamu nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop. Di sela-sela nonton kami sering mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita.

Pak Gino adalah seorang tetanggaku yang terkenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba nyeletuk katanya dia membeli sebuah obat perangsang wanita Cair yang harganya mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat.

Akupun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengen buktikan, karena kami memang sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, sisanya dia minta dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku cuma ada pembantuku sementara istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan dulu…

Pertandingan bola sudah berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil ngobrol satu sama lain. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat.

Kemudian muncul lah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Rita dan Anisa. Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karangtaruna, aku terima proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.


Akupun masuk ke rumah melanjutkan nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa menit kemudian pertandinganpun selesai dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu mulai pamit pulang dan rumahku pun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun menuju ruang makan.

Pembantuku membuatkan teh panas dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Gino tadi, kuteteskan obat Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku, “Siti, ini tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air putih saja”. Siti pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo Siti, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.

Dan jebakanku pun berhasil, kuperhatikan dari ruang makan, Siti meminum teh panas yang sudah kucampur dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.

Wah, jebakanku berhasil, Siti sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu. Beberapa menit kemudian Siti mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Siti dari kejauhan, ternyata benar gelagat Siti mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu.

Siti meletakkan sapunya dan masuk ke dalam kamarnya.
Aku keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai di depan kamar Siti kuintip dia dari lubang yang di pintu.

Wah….dugaanku benar, Siti masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat
obat perangsang wanita itu sudah terbukti, kulanjutkan mengintip Siti dan mencoba tak mengeluarkan suara, takut mengganggu konsentrasi Siti, lagipula aku menikmati pemandangan itu.

Ternyata tubuh Siti indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.


Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya.

Dikocok-kocoknya memek Mina jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek. Wajahnya mendongak ke atas dengan mata tetap terpejam Siti mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam vaginanya.

Terus terang akupun mulai terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar Siti.

Sambil terus mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Siti, aku berada di atas tubuh Siti dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha tak mengeluarkan suara, takut Siti mengetahuinya.

Beberapa saat kemudian Siti sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat dan kemudian terhenti, Siti terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai puncaknya, Siti orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Siti masih terkulai lemas dengan pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat.

Sambil kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali, tak lama kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Siti, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.


Dari kamar kulihat Siti melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Siti dan kuingat pemandangan tadi ternyata Siti cantik juga sewaktu telanjang.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Siti mendekatiku membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.

aku memberi uang Rp 50.000 untuk naik angkot dan ojek. Siti pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Siti memang cantik untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah.

Beberapa saat kemudian pintu rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Anisa, anak SMA yang tadi memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku menyuruhnya masuk. “Mana Rita?”,tanyaku. “Rita ke rumah Pak RW ngambil sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Anisa. Aku pun masuk ke dapur dan membuat Anisa minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Siti pembantuku.

Akupun mencoba untuk ngerjain Anisa, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Anisa dan kubawa ke ruang tamu. Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan minuman.

“Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Anisa meminum seteguk dan kami pun ngobrol, kuperhatikan Anisa menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur obat tetes itu.

Aku menunggu reaksinya tapi berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Anisa mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti, aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena
obat perangsang wanita itu mulai menunjukkan reaksinya.

Kaki Anisa bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih hanget, apa aku tambah lagi?” kataku.


“ah u…udah ga usah ma…makasih”, jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Anisa berdiri dan mau pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan kurasakan sedikit bergetar. Cerita Terpanas

“Nanti aja pulangnya, kita ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Anisa mulai salah tingkah, kutarik tubuhnya pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya dan dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Anisa diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.

Kudekatkan tubuhku hingga tubuh kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Anisa diam saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang saling mencintai.

Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal. Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa mengalir ke darah kami masing-masing.

Kudorong tubuhnya ke pintu kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan itu membuat Anisa semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka pengait BHnya dari belakang.

Kini puting susunya nampak jelas di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap, Anisa menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Anisa mulai kesetanan, aku semakin bernafsu saja melihat Anisa yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati.

Tanganku turun ke bawah menyelinap ke dalam celana Anisa, kurasakan kehangatan memek Anisa yang masih mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku ke dalam memeknya.

Anisa memegang tanganku seperti menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan jariku jauh lebih ke dalam, Anisa mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.

Tanganku ingin semakin bebas meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Anisa sekaligus celana dalamnya, Anisa memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.

Kugendong tubuh Anisa masuk ke dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.


Seorang cewek cantik SMA yang tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah aku entot. Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Gino. Aku membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya.

Tangan Anisa memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya, beberapa saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Anisa, dinding vagina yang masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.

Kukeluar masukkan Penisku dengan lembut karena takut menyakiti Anisa, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan dan kumasukkan lebih ke dalam. Anisa mengerang kenikmatan, bibirnya digigit dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Anisa.

Anisa memelukku semakin erat, terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Anisa hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Anisa, tangan Anisa membantu mengurut-urut penisku, dan croottttt spermaku pun keluar membasahi dada Anisa.

Kukocok-kocok terus untuk membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.
Oh nikmat sekali ngentot memek anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Anisa sudah bersedia menyerahkan tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Rita atau temannya kesini akan kuberi obat perangsang Ampuh juga dan akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya….


Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681






Sabtu, 15 Maret 2025

CICIPI MEKI ANAK PELAJAR SMP YANG LAGI SANGE

 CICIPI MEKI ANAK PELAJAR SMP YANG LAGI SANGE


KASIR4D - Atasan ku Yang Hyper Sex

Cerita Dewasa

Suatu hari aku ke Jakarta, Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku.

Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Diky. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Aivi, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Sinta, duduk di kelas 2 SMP.

Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Diky untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya.

Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Diky. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film.

Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

Hallo, Oom Chandra..!” Sinta yang baru masuk tersenyum.
“Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Sinta sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”

Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.
Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Sinta duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Dia memandang kepadaku dan tertawa geli.


“Ih! Oom Chandra! Begitu, tho, caranya..? Sinta sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belom pernah liat.”
Gugup aku menjawab, “Sinta.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”
“Aahh, Oom Chandra. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Sinta di sekolah lebih serem.”

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Sinta justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Sinta terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Sinta sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis.

Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.
Setelah makanan siap, aku memanggil Sinta.

Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.


“Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
“Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
Sinta mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
“Yang bener.. Sinta pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
“Aahh.. Oom Chandra ngeledek..!”
Sinta meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang.

Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Sinta mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

Nafas Sinta makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh.. mmhh..” Sinta menggelinjang.

Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.


Aahh..! Sinta menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!
Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Sinta yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar.

Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Sinta. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

“Ehh.. mmaahh..,” tangan Sinta meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“Ooohh.. aduuhh..,” Sinta mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Sinta akan terlonjak dan nafas Sinta seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Sinta tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Sinta.

“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Sinta membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Sinta dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Sinta dan aroma kemaluan Sinta di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Sinta, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Sinta menekan pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”

Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Sinta semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini.

Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Sinta masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Sinta memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku.

Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Sinta terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Sinta menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Sinta mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”

Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Sinta, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Sinta sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Sinta segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Sinta makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Sinta melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Sinta tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.

“Aduh, Oom.. Sinta lemes. Tapi enak banget.”

Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Sinta yang masih amat kencang.

Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Sinta.. entah berapa kali.

Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Sinta kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

Kembali ke rumah Diky, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Sinta pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU

 ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU KASIR4D    ISTRIKU ADALAH ADIK TIRIKU Cerita Dewasa Namaku Joe. Aku adalah seorang pria dengan tinggi 188 Cm dan...