Rabu, 07 Mei 2025

TUBUHKU DI GOYANG TUKANG AIR

 TUBUHKU DI GOYANG TUKANG AIR

KASIR4D - Tubuhku Di Goyang Tukang Air

Cerita Dewasa

Sudah 2 hari ini air dirumahku mati. Aku ga tahu kenapa, mungkin karena penggalian pipa disebrang rumahku. Untung masih ada sisa di bak untukku mandi. Kalo tidak aku pasti uring-uringan ga mandi beberapa hari. Sebenarnya aku sudah mencoba untuk menhubungi petugas PDAM dari 2 hari yang lalu, tapi alasannya pekerja yang bertugas sedikit karena musim libur, jadi aku diminta bersabar.

Namaku aliah. Aku seorang mahaiswi di salah satu perguruan tinggi negri di Bandung. Aku dikarunia wajah yang cantik dan body yang sexy. banyak yang mengagumi keindahan dadaku yang berukuran 34 B,apalagi kalo aku pake baju yang kekecilan, pasti mengundang orang untuk melotot kearah dadaku. Selain itu aku punya pantat yang sekal,ditambah lagi dengan kulitku yang putih halus membuat banyak cowo-cowo menelan ludah jika melihatku. aku suka memakai pakaian yang pedek dan ketat untuk dapat memamerkan apa yang aku miliki, dan tentu saja indahnya tubuhku sering dipuji.

Umurku baru 20 tahun. Jangan tertipu dengan usiaku yang masih muda, sebab aku sudah merasakan nikmatnya dunia ini. Aku sudah sering melakukan hubungan badan. Aku suka sex. Terkadang orientasiku pacaran adalah untuk kepuasaan duniawi.

Sore itu aku sudah bersiap-siap mau mandi di kamar mandi kamarku. aku ingin hang out ke diskotik buat menghilangkan kepenatan semingu ini kuliah sekalian juga cari cowo cute yang bisa diajak kenalan. Aku tergolong cewe yang bebas dan kurang suka terikat dalam waktu yang lama.

Setelah pintu kamar kututup, kubuka bajuku dan celanaku, kemudian bra dan CD pink ku menyusul terlepas dari badanku. Kurasakan hembusan AC kamar menerpa tubuh telanjangku. Aku bersiap-siap masuk kamar mandi. Aku terkejut saat menatap bath up kamar mandiku. Airnya tinggal sedikit. Sialan…. batinku. Aku ga mungkin bisa mandi dengan air sedikit seperti itu. Maka kuputuskan untuk menelpon PDAM. Setelah ngobrol lama dan sedikit marah-marah, akhirnya petugas itu mengiyakan permintaanku untuk mendatangkan petugasnya yang kebetulan bekerja disekitar rumahku. Dengan sedikit marah kusuruh dia agar cepat.

Sambil menunggu petugas ledeng yang dijanjikannya, aku menyempatkan diri menatap cermin besar disudut kamarku. Kutatap tubuh telanjangku yang kukagumi. Aku tersenyum bangga akan apa yang kumiliki. Kulit halus, dada yang menantang dan pantat yang sekal. Kujamah dadaku yang putih mulus, Ntah sudah berapa orang yang sudah menjamahnya pikirku. Tanganku perlahan mengelus bibir vaginaku. Kemaluanku yang masih kelihatan indah walau sudah pernah dimasukin penis-penis (bahkan penis yang ukurannya membuat merinding bulu kuduk). Tanpa kusadarai aku mulai mngelus-elus bibir vaginaku. Ntah kenapa libidoku langsung naik. Belum puas aku menuntaskan hasratku, kudengar bel pintu berbunyi. mungkin petugas ledeng. Cepat juga dia batinku. Segera kuhentikan kegiatanku dan bersiap-siap untuk membukakan pintu. Kuambil daster biru ku yang berdada rendah untuk menutupi tubuh polosku. Aku turun ke bawah untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka nampaklah seorang lelaki berdiri didepan pintu dengan membawa seperangkat alat kerja.


“Sore Non” katanya menatapku. Matanya langsung mengarah kedadaku yang menyembul sedikit dibalik dasterku. Aku sedikit deg-degan manakala dia tahu dibalik dasterku sudah tidak memakai apa-apa lagi.

“Sore juga.Kok lama sih?langsung keatas aja ya. Kran dikamarku mampet,mas. Padahal mau mandi nih”ujarku mengalihkan pembicaraan.

“Ok non, mana yang mau diperbaiki”katanya sambil menikutiku dari belakang. Mungkin sambil berjalan dia pasti menatap pantatku yang bergoyang kesana-kemari. Mungkin dia tahu bahwa aku ga pakai CD dan bra, karena dasterku lumayan tipis. Aku sih cuex aja.

Setelah sampai dikamarku kusuruh dia untuk memeprbaiki kran dikamar mandiku.

“Non tadi mau mandi ya?”tanya

“Iyalah. Kalo ga mana mungkin manggil bapak”jawabku

“emang kenapa?”lanjutku heran.

“Enggak,… Beha dan Celana dalam, non diatas ranjang tuh. He..he..jadi pasti mau mandi”Katanya sambil menunjuk kearah ranjang tempat bra dan Cdku sambil cengengesan. Mati aku pikirku. Berarti dia tahu dong kalo aku ga pake apa-apa lagi. Tapi perlahan-lahan aku mulai menikmati suasanan ini. Malah ada perasaan senang kala tubuh indahku dikagumi orang lain.

“Ya udah, kenapa emang. Lansung aja kerja”ujarku pura-pura marah.

“Ok..ok..”Katanya sambil membuka bajunya sehingga badannya yang hitam mengkilat terlihat.

“Biar ga basah” katanya sambil melempar bajunya keranjang tempat bra dan Cdku tergeletak. Dia mulai bekerja memutar-mutar keran kamar mandiku. Aku menatapnya bekerja. Orangnya sedikit gendut, hal itu kulihat dari lemak yang ada diperutnya. Tapi badangnya cukup tinggi dan berisi. Umurnya sekitar 35 tahun. Dari otot-otot dilengannya aku tahu bahwa dia sering bekerja menggunakan otot.

Ntah kenapa nafsuku mulai naik. Mungkin karena sudah 2 minggu ini tidak ML atau karena masturbasiku yang terhalang tadi. Tiba-tiba Mulai timbul pikiran jorok dikepalaku. gimana seandainya kuberikan tubuhku untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya. Aku sudah pernah merasakan bercinta dengan pekerja kasar seperti dia (Baca kenanganku dengan penjaga kampusku), rasanya nikmat sekali karena staminanya yang kuat dan bisa membuatku melayang-layang.

Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu. Aku yakin dia tidak akan menolak. Bodoh saja jika ada yang menolak bercinta dengan gadis muda yang cantik dan sexy sepertiku. Apalagi kondisi rumah mendukung, sepi dan sunyi tanpa orang kecuali kami berdua.

Aku lalu berpura-pura mendekat kerahnya dan berdiri dipintu kamar mandi.

“Sudah selesai belum pak”Ujarku sambil pura-pura menunduk dihadapanya. Dia bukannya menjawab malah matanya melotot kearah rongga dasterku. Aku tahu dadaku hampir setengah memcuat keluar.

“Oh..eh..sebentar lagi,non”katanya gugup sambil berpura-pura bekerja terus. Tapi sesekali diliriknya ke arahku. Aku makin menundukkkan tubuhku pura-pura mengerahkan pandangaku ke keran air yang dipegangangnya. Dia terbelalak melihat buah dadaku yang tergantung indah. Malah puting susuku sekilah tersingkap dari balik dasterku. Aku pura-pura tidak memeprhatikannya.

Perlahan-lahan kulihat tangannya bergerak kearah dadaku, dan langsung diremasnya dadaku itu. Aku pura-pura terkejut dan segera berdiri.

“Jangan Kurang ajar ya , pak. Nanti saya laporkan ke polisi” ucapku pura-pura marah.Dia bukannya takut malah dengan sigap ditanggapkapnya kedua tanganku. Lalu dibalikkannya tubuhku hingga aku dipeluknya dari belakang. Aku pura-pura meronta-ronta kala tangannya dengan kasar meremas-remas dadaku. Remasannya cukup keras sehingga aku menjerit.

“Hentikan..hentikan…..”teriakku.

“Sudahlah neng. Ga ada gunanya berontak. Kan non yang mencing-mancing saya”Katanya sambil mengarahkan ciumannnya keleher jenjangku. Aku mendesah tertahan kala bibirnya memagut salah satu titik sensitifku. Libidoku langsung naik. Apalagi tangannya mulai meraba-raba paha dan vaginaku yang sudah basah. Aku yang daritadi berpura-pura berontak mulai mendesah-desah. Meyadari aku yang pura-pura berontak membuatnya melepaskanku.

Aku tersenyum genit kearahnya.

“Nakal kamu ya…”ujarnya sambil menyergapku yang berdiri menantang. Dia lalu melumat bibir mungilku dengan bibirnya yang tebal dan kasar itu. Walaupun nafasnya bau namun naluri sexku membuatku lupa akan segalanya, lidahku malah ikut bermain dengan liar dengan lidahnya sampai ludah kami bertukar dan menetes-netes sekitar bibir.

Film Bokep – Kemudian dia menurunkan dasterku dari kiri dan kanan pundakku sehingga payudaraku terpampang dihadapannya.Dia cukup kaget setelah melihat gumpalan daging yang bulat, besar dengan puting kecoklatan.

“hhmmmm…, susu non sungguh besar, sudah lama bapak tidak merasakan ini,” katanya sambil meremas-remas dadaku. Berbeda dengan awal tadi yang cenderung kasar, kali ini dia dengan lembut menikmati dadaku. Dielus-elusnya sambil putingku dipencet-pencet. Aku hanya memejamkan mata sambil bersandar ke dinding kamar mandi. Kedua payudaraku menjadi bulan-bulanan tangannya. Aku menikmatinya.

Mataku terbuka kala kurasakan sebuah benda basah menempel diujung putingku. Kulihat dia sudah mulai menggunakan mulutnya untuk melumat dadaku.

“Ouh..pak….terus……jilat dadaku…ouhhhh……..”. desahku sambil mengigit bibirku menahan gejolak didadaku.

“Senang ya bapak gigit seperti ini?”katanya sambil menggigit payudara kananku dengan pelan. Aku hanya mengangguk pelan dan makin kuat mengigit bibiku saking nikmatnya. Giginya yang bermain dipayudaraku membuatku makin melayang.

“hmmm…sungguh gempal dan padat, kencang sekali susumu…”katanya lagi sambil menarik-narik benda kenyal itu dengan mulutnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Payudaraku merupakan titik paling sensitifku, jadi ketika memepermainkanya, kurasakan darahku mengalir dengan cepat. Puas mengerjai dadaku dia lalu melepaskan dasterku dari kakiku sehingga aku telanjang total. Matamya terbelalak melihat kepolosanku. Siapa sih yang tidak kagum melihat tubuh telanjang seorang gadis belia sepertiku. Apalagi kesexyan tubuhku kini terpampang jelas.

“Bagus ga, Pak tubuhku pak?” tanyaku sambil mengusap perutku. Dia hanya mengagguk pelan sambil matanya melotot kevaginaku. Aku yang memang gila pujian merasa senang sekali karena dia sangat menyukai keindahan tubuhku.

Karena melihat kondisi kamar mandi yang kurang kondusif untuk bercinta maka aku mengajaknya keranjang kamarku. Dia hanya mengikutiku dari belakang. Bra,CD dan bajuku dan juga bajunya yang tadinya terletak diranjangku, kubuang kelantai. Aku lalu naik ketempat tidur. Aku ingin memancing nafsunya sekaligus aku ingin melepaskan ke`liaran`ku. Maka kubuat tubuhku menungging kearahnya. Kuarahkan pantatku kearahnya seolah menantang untuk ditampar. Kepalaku kudaratkan dibantal, lalu pantatku kubuat lebih menungging. Posisiku yang menungging seperti itu membuat vaginaku bisa dilihatnya dari tempatnya berdiri. aku ingin melepaskan obsesiku yang telah lama kupendam, dimana aku dengan telanjang bulat memarkan keindahan tubuhku didepan orang lain. Kupamerkan vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus kearahnya. Matanya hampir copot melihat anak gadis berusia 20 tahun, cantik dan sexy menungging telanjang dihadapannya. Hal itu membuatku makin basah. Walau belum diapap-apain, tapi aku bisa merasakan kenikmatan yang tiada tara berpose bugil seperti ini.

Kugerakkan tanganku memanggilnya yang terbengong-bengong melihat kesintalan tubuhku yang siap menjadi santapannya. Seperti orang bodoh dia mendekat perlahan sehingga jarakku dan dia hanya tinggal setengah meter. Dia tidak tahu mau ngapain selain bengong melihat tubuh telanjangku. Gudang Poker

“Pak…..”Desahku manja sambl menggigit bibirku kearahnya. Kuelus-elus pantatku sambil sesekali kuarahkan jariku menyelinap ke liangku. Aku berusaha menggodanya.

Kutarik tangannya untuk merasakan kehalusan kulit pantatku. Dia lalu mulai meraba-raba pantataku yang putih mulus bak pualam. Dielusnya juga kulit pahaku dengan tangannya yang kasar. Kasarnya tangannya sangat kontras dengan pantatku yang lembut. Punggungku pun kemudian menjadi persinggahan tangannya. Diraba dan dielusnya punggungku. Bahkan tangnya sesekali turun kebawah punggungku untuk meremas dadaku yang semakin ranum karena aku menungging. Bagian belakang tubuhku tidak ada yang luput dari rabaannya.

“sempurna sekali kulit,non”. Katanya sabil menepuk-nepuk pantatku yang montok.

“Ayo Pak nikmatin aku sepuasmu. Kapan lagi bapak bisa merasakan kenikmatan bercinta dengan gadis muda sepertiku”Ujarku.

Puas meraba sekarang giliran lidahnya yang merasakan kelembutan kulit pantatku. Kurasakan air liurnya dipantatku bagian kanan. Dia menjilat-jilat pantatku dari kanan kekiri. lama kelamaan jilatannya pada pantat mulusku semakin turun.. dan akhirnya sampai di kewanitaanku, aku bergetar seperti kestrum listrik saat lidahnya menerobos liang sengamaku.

“Oh….auw…….ohh………….”desahku tertahan. Aku makin melebarkan pahaku untuk memberikan keleluasaan pada mulutnya untuk bergerilya. lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku. Aku menggigit bantal kala ujung lidahnya masuk semakin kedalam ke liang kenikmatanku. Lidahnya bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, sehingga aku hilang kendali. Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya.

Tidak berapa lama kemudian akhirnya aku orgasme dengan permainannya divaginaku.

“oh…h….aku keluar….arrrr……………………..”desahku mewarnai orgasmeku yang pertama.

Dia melepaskan tubuhku, aku membalikkan badan hingga telentang diranjang dengan sisa-sisa orgamesku. Kulihat matanya yang masih tak berkedit menatap tubuh polosku. Kami istirahat sebentar sebelum melanjutkan ronde berikutnya. Dia mendekat kearahku, Dadaku yang naik turun perlahan-lahan dijamahnya. Dielus-elusnya putingku lagi. Hal itu membuat libidoku perlahan-lahan naik lagi.

“Non,sangat cantik saat orgasme kayak gini”Katanya sambil tetap meraba dadaku.

Aku mulai berani, maka kuelus penisnya dari luar. Kurasakan benda bulat padat berada digenggamanku. Walau belum melihat penisnya, tapi aku tahu pasti ukurannya diatas rata-rata. Hal itu membuatku makin bernafsu. Aku penasaran dengan isi celana dalamnya.

“Pak,buka dong Celananya. Masa aliah sudah bugil total bapak masih pake celana”Rengekku manja.

“Tenang adik manis. Bapak akan buka, dan kamu pasti akan terkejut lihat kontol bapak”katanya sambil tersenyum.

Lalu dia membuka celananya sehingga benda dibaliknya kini dapat mengacung dengan gagah dan tegak. Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat aku sudah tidak sabar lagi menggenggam dan mengulumnya.

“Pak sini, saya mau pegang.” Bujukku kepadanya. Dia lalu mendekat. Kusuruh dia berbaring telentang ditengah ranjang. Lalu Kugenggam penis besar itu. Sungguh panjang dan kokoh. Tangan mungilku sangat kontras dengan penisnya. Ukuranya kira-kira lebih dari sejengkal. Kuelus-elus penis itu sambil kukocok-kocok. Dia merem melak menikmati elusan jariku. Baru dielus aja udah merem-melek. Belum tahu aja dia saat merasakan isapanku, batinku.

“Pak.. aku kulum ya.. Pak!” desahku tak tahan lagi ingin mengulum penis itu. Dia hanya mengangguk.Aku mulai menundukkan kepalaku, lalu mendekatkan wajahku kepenisnya. Penisnya tidak terlalu bau sehingga tanpa menunggu lama aku langsung memasukkannya kemulutku. Oohh.. batang itu begitu gemuk dan berdiameter lebar, sehingga akupun harus membuka mulutku selebar-lebarnya agar bisa mamasukkannya. Kurasakan batangnya bergetar dibibir mungilku. mulutku yang kecil tidak sanggup menampung semua batangnya, masih ada sisia diluar mulutku kira-kira beberap centi lagi, tapi tak kupaksakan. Aku lalu mulai mengisapnya dan memijati buah pelirnya dengan tanganku. Dia mendesah-desah enak menikmati permainanku,

“Ah,non…enak sekali…da pengalaman ya?…ah..ah..” ceracaunya.

“Ehm…ehm….”Hanya itu yang keluar dari mulutku. aku tetap berkonsentrasi mengoralnya. Dia pasti tidak habis pikir bisa merasakan orak sex dari gadis belia yang cantik sepertiku.

Foto Bokep – Untuk menaikkan tempo permainan, Kemudian kami mengatur posisi kami sedemikian rupa menjadi gaya 69. Aku naik ke wajahnya sehingga vaginaku tepat didepan mulutnya. Kemudian aku kembali membungkukkan tubuhku, kuraih benda kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok perlahan sambil menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelirnya kuemut sejenak, lalu jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana aku mulai membuka mulut siap menelannya lagi.

Dia kembali mendesah-desah kenikmatan sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan tangannya mulai mengelus-elus kulit pantatku. Jarinya tidak tinggal diam. Tak berapa lama kemudian ada gerakan memutar-mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya. 1 buah jarinya dimasukkan lebih dalam kevaginaku sehingga aku makin melayang. Tak sampai disitu saja jari-jari lain dari tangan yang sama mengelus-elus klitorisku. Dan satu hal yang membuatku makin liar adalah saat lidahnya juga turut menjilati vaginaku. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.

Ruangan ini semaki panas saja, dimana terjadi pergumulan antara 2 orang yang beda umur dan beda status.

“Aku sudah tidak tahan lagi. Ayo pak, entot aku”Pintaku sambil melepas penisnya dari mulutku.

Aku lalu tertidur telentang dengan vaginaku kubuka lebar-lebar siap menerima desakan penisnya. Dia ternyata mengerti, maka perlahan-lahan dia berdiri didepanku. Matanya dengan tajam memandang daerah di sekitar selangkanganku. Nafas laki-laki itu demikian memburu. Kemudian diarahkannya penisnya yang sudah tegang itu liangku. Aku memejamkan mata menikmati detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Walau bukan yang pertama kali bercinta, tapi Penisnya kesulitan menjebol vaginaku yang masih sempit itu. kepala penisnya yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan. Ia terus berusaha menekankan miliknya ke dalam milikku yang memang sudah sangat basah. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Dan ketika dengan kasar dia tiba-tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku aku tak kuasa menahan diri untuk tidak memekik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diriku, hingga badanku mengejang beberapa detik.

“ahh……….ahhh…………..ah……hhhhhhhhhhhhhhhh……” Aku menjerit dengan panjang sama seperti pertama kali ada penis memasuki vaginaku. Dia bukannya mengerti malah dengan kecepatan tinggi mulai menggenjotku sehingga aku merasa kesakitan.

“pak…auw..pelan…….pela….n……. ohh….auw………” teriakku.

Dia tidak menghiraukan jeritanku yang meminta dia sedikit lembut. Dia malah dengan brutal menegesek-gesek vaginaku. Kuomeli dia untuk sedikit lebih lembut. Namun dia tidak menghiraukan, vaginaku dipompanya seperti orang kesetanan. Lambat laun rasa sakit mulai hilang digantikan rasa nikmat yang tiada tara.

“Ahh….ahhh……yes….nik….mat…….”desahku mulai bisa menimati kekasarnya.

Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap dia menggerakkan pantatnya kearahku, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukannya.

Payudaraku tergonyang-goncang ketas dan kebawah,mengikuti gerakan tubuhku. Aku bisa melihat bagaimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Aku selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalam. Milikku hampir tidak dapat menampung ukurannya yang gede itu, dan ini makin membuatnya tergila-gila.

“Ohh….nikmat sekali jepitan memekmu”. Katanya….”Mimpi apa aku bisa ngentot dengan gadis cantik sepertimu..ahhh..hhhh”

“ayo,pak sodok terus. Nikmatin tubuhku..ahh..ah..”Jawabku sebisaku.

Aku kemudian menarik tangannya lalu kutempelkan di dadaku. tangannya lalu meremas-remas payudaraku yang bergoyang bebas. Diremasnya dadaku yang kanan dengan tangan kirinya. Aku dapat merasakan puting susuku mulai mengeras. Sodokannya yang liar serta remasannya didadaku membuat aku merasa vaginaku seperti mau meledak rasanya. Dalam waktu duapuluh menit saja aku sudah dibuatnya orgasme panjang sementara dia sendiri belum menunjukkan tanda-tanda akan keluar. Aku menjerit sekuat tenaga merasakan cairan cintaku mengalir dengan derasnya. Dia masih terus menyodokku hingga orgasmeku makin panjang.

Lalu dia merubah posisi dibalikkannya tubuhku hingga nungging dengan kedua lututku bertumpu diatas tempat tidur. Aku yang masih lemas menurut saja apa kemauannnya. Blesss……Dia kembali menusukku, tapi kali ini dari belakang, posisi seperti ini membuat sodokannya terasa makin dalam saja. Aku mendesah sambil meremas-remas sprei menghayati penisnya yang mulai keluar-masuk.. Sambil menyodokku dia meraih payudaraku yang berayun-ayun. Payudaraku dijadikannya pegangannya untuk memacu tubuhku. Kembali kenikmatan yang kurasakan.

Permainan nya sungguh membuatku terhanyut, dia memulainya dengan genjotan-genjotan pelan, tapi lama-kelamaan sodokannya terasa makin keras dan kasar sampai tubuhku berguncang dengan hebatnya.Gesekan-gesekan penisnya dengan dinding vaginaku seperti menimbulkan getaran-getaran listrik yang membuatku gila. Mataku mebeliak-beliak keenakan. Aku ikut menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara badan kami beradu. Suara springbedku berdenyit-denyit bercampur baur dengan erangan kami.

Tak lama kemudian aku kembali orgasme, tubuhku lemas sekali setelah sebelumnya mengejang hebat, keringatku sudah menetes-netes di ranjang. Namun sepertinya dia masih belum selesai, nampak dari penisnya yang masih tegang. Dia cuman menarik penisnya dan duduk diranjang, lumayan aku bisa beristirahat sebentar karena dia sendiri katanya kecapekan tapi masih belum keluar. Kami menghimpun kembali tenaga yang tercerai-berai.

“Bapak kok belum keluar sih?Padahal saya sudah keluar 3 kali?”tanyaku heran sambil ngos-ngosan.

“Bapak memang punya stamina yang kuat non. Bapak kan pekerja kasar. Jadi tenaga bapak kuat. Jangankan seorang non, 10 orang juga bapak jabanin.he..he..”katanya.

Aku hanya tersenyum. Kemudian aku permisi kepadanya untuk mengambil air dikulkas. Kerongkonganku kering karena berteriak-teriak dari tadi. Aku lalu turun kelantai bawah ke arah dapur. Dengan masih telanjang (karena dirumah tiada siapa-siapa selain kami berdua), aku mendekati lemari es. Aku menuangkan air dingin dari kulkas dan meminumnya. Lega rasanya saat air bening itu mengalir membasahi mulutku. Setelah menutup pintu kulkas aku membalik badan kulihat dia turun dari tangga dan menghampiriku. Aku melihat tubuh telanjangnya, badannya semakin mengkilat karena keringat. Kulirik penisnya masih dalam posisi tegang maksimal.

“Non lanjutin lagi,yuk. Bapak sudah tidak tahan lagi”Bujuknya kepadaku.

Sambil berkata begitu dia mengelus-elus penisnya. Sungguh aneh membayangkan seorang bapak-bapak mengocok-ngocok penisnya didepan seorang gadis belia. kemudian aku mendekatinya. Aku ingin memuaskannya. Lalu aku aku mendekatkan mulutku kewajahnya, mulut kami mulai saling memagut, lidah kami saling saling membelit. kugenggam penisnya dan kupijati. Kurasakan tangannya meraba punggungku. Elusannya mulai turun dari punggungku ke bongkahan pantatku yang lalu dia remasi. Kemudian kuajak dia ke ruang tengah lalu kupersilakan dia duduk di sofa. Aku ingin gaya woman on top.

“sekarang saya yang akan puaskan bapak”Ujarku sambil mendorongnya agar bersandar di sofa. Sofa ruang tamuku ini mengingatkanku akan Alan mantanku. Kami pernah bercinta disini. Bagaimana ya jika dia tahu bahwa sekarang seorang bapak-bapak menikmati tubuhku sama seperti dia menikmati tubuhku juga?

Kemudian kuangkat pantatku dan mengarahkan vaginaku kepenisnya. Kuturunkan tubuhku perlahan-lahan kearaha batangnya yang sudah sangat tegang. Dia memegang penisnya siap menerima jepitan vaginaku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.

“Pa….k…..k……………ohhh………….!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahunya. Aku tak kuasa untuk tidak menjerit pelan kala batangnya membelah bibir vaginaku. Sama sepertiku dia juga mendesah menyebut namaku saat penisnya amblas ditelan vaginaku.

“aliah……a………hhhhhhhhhhhhhhh” dia mendesah nikmat.

Kurasakan liangku penuh dan sedikit perih , tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat. secara perlahan-lahan aku menaik-turunkan tubuhku diatas penisnya. Kupacu kejantannya dengan goyanganku. Kadang cepat kadang lambat. Aku meliuk-liuk diatas batangnya yang besar itu. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Aku sangat menikmati posisi ini,karena aku bisa mengendalikan permainan. Posisi ini pasti kulakukan jika bercinta dengan pasanganku.

Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batangnya. Penis itu terasa menyodok semakin dalam bahkan sepertinya menyentuh dasar rahimku. aku tak rela kalau sensasi ini cepat-cepat berlalu

Dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah dihadapannya. Dia juga mulai membantu menyodok-nyodok penisnya,sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah. Sambil meyodokku dia meremas-remas pantatku. Malah terkadang dia mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat.

“ahh..ahhh…terus pak….puaskan aku……ahhh……” jeritku seiring dengan naik-turunnya tubuhku.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan persetubuhan yang sensasional ini. Hal itu membuat payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini dimanfaatkan dia dengan baik, dia langsung melumat dadaku yang kanan dengan mulutnya. Aku semakin menjerit keras. dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi. Kuremas rambutnya dengan kuat. Malah dia semakin menyerangku dengan meremas-remas dadaku yang kiri serta memilin-milin putingnya. 25 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya makin lama makin cepat dan makin berirama. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Payudaraku yg padat, kencang dan halus kiri menjadi kemerah-merahan akibat disedot-sedotnya.

Sungguh kenikmatan yang sangat sempurna. (Hal inilah yang membuatku ketagihan sex). Tangannya yang tadi lembut mengerayangi dadaku yang kiri, sekarang cenderung kasar. Aku sudah tidak merasakan kekasaran tanganya dan giginya yang menggit payudaraku. Yang kurasakan hanya nikmat dan nikmat. Gesekan-gesekan diliang kewanitaanku serta remasan – remasan di dadaku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang. Akhirnya akupun tak bisa menahan orgasmeku.

“Aaaahhkkkk…a….ku….ke….lu………ar…akhhhhhhhhhhh!”jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku diatas penisnya.

Tapi dia belum juga selesai. Dia masih menggoyanggoyangkan tubuhnya. Aku yang sudah lemas hanya bias mengikuti irama goyangnnya. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seperti dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali.Kemudian dengan kasar di dorongnya tubuhku keatas sofa sehingga aku telentang. Dia lalu naik ke dadaku. Di sana dia menjepitkan penisnya yang sudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaraku, lalu dikocoknya. Payudaraku yang besar sanggup menjepit penisnya. Dia mengocok-ngocok penisnya sampai maninya menyempot dengan deras membasahi wajah dan dadaku.

Aku sudah kehabisan tenaga, kubiarkan saja maninya berlepotan di tubuhku, bahkan yang mengalir masuk ke mulut pun kutelan sekalian. Kemudian dia menempelkan penisnya pada bibirku dan menyuruhku membersihkannya. Kujilati penis itu sampai bersih dan kutelan sisa-sisa maninya. Setelahnya dia terduduk lemas disofa.

“Terimakasih Aliah. Tubuhmu sangat nikmat sekali”katanya puas.

Itulah kisahku dengan tukang ledeng. Pengalamanku dengan para pekerja kasar membuatku merindukan saat-saat bercinta dengan mereka. Sejak saat itu aku mulai berpetualang dari pekerja kasar yang satu ke yang lain. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kunjungi Kami Di 




Selasa, 06 Mei 2025

KISAHKU DENGAN LUTFI PRIA 16 TAHUN YANG MEMILIKI KONTOL SEKERAS KAYU

 KISAHKU DENGAN LUTFI PRIA 16 TAHUN YANG MEMILIKI KONTOL SEKERAS KAYU


KASIR4D - Kisahku dengan Lutfi Pria 16 Tahun yang memiliki kontol sekeras kayu

Cerita Dewasa

Lutfi termasuk salah seorang pembaca situs Cerita Seks yang rajin membaca kisahku secara rutin. Seperti halnya para pembaca yang lain, Lutfi juga melayangkan email padaku untuk berkenalan. Semua email memang kubalas dengan permintaan persyaratan yang kuajukan.

Cerita Seks Indonesia Terlengkap Biasanya 90% di antara mereka langsung rontok, dan yang tersisa ini banyak yang nekad menghubungi HP-ku, walau mereka belum memenuhi persyaratan yang kuajukan sebelumnya. Seperti biasanya telepon yang masuk kalau nomernya belum terdaftar, langsung saja kuhindari dengan berbagai cara, mulai dari kubilang kalau mereka telah salah sambung, tertipulah dan lain sebagainya.

Lutfi termasuk salah seorang pembaca yang terseleksi, dia langsung memenuhi persyaratan yang kuajukan. Pada emailnya yang berikut ternyata Lutfi langsung memberikan apa yang menjadi persyaratanku bahkan berikut foto dirinya. Tutur katanya di email cukup sopan dan tidak bertele-tele.

Usia Lutfi ternyata baru 16 tahun, masih pelajar SMU. Namun postur dan penampilannya layaknya sudah berusia sekitar 27 tahun, bukan berarti wajah Lutfi tampak lebih tua dari usianya, namun kedewasaan dan penampilan Lutfi itulah yang membuat dia layaknya sudah benar-benar dewasa.


Aku pun membalas email Lutfi dengan ucapan terima kasih, dan kukirim juga foto diriku. Pada email berikut kami pun bertukar kata dan foto-foto kami yang lain sambil juga bertukar biodata. Terus terang aku juga cukup terkejut saat mengetahui bahwa ternyata Lutfi baru berusia 16 tahun dan masih SMU. Berarti dia 12 tahun lebih muda dariku, namun orang lain tidak akan percaya pada usia Lutfi sesungguhnya apabila melihat penampilan dan sosok Lutfi, demikian pula dengan diriku.

Sejak kami berkenalan, setiap pulang sekolah Lutfi selalu datang ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) tempatku bekerja sebagai dokter hewan. Setiap kali datang menemuiku, Lutfi memang tidak pernah memakai baju seragam sekolah, sehingga banyak rekan kerjaku yang juga terkecoh oleh penampilannya. Mereka semua menganggap Lutfi adalah pacarku, sehingga banyak juga yang cemburu padaku saat Lutfi menemaniku hingga sore di KBS.

Walau penampilannya cukup dewasa, namun sifat kekanakan Lutfi masih tetap tampak, maklum biar bagaimana pun usia Lutfi masih 16 tahun. Bicara soal sex, Lutfi masih layaknya remaja lain yang baru dalam masa pertumbuhan, keinginannya besar sekali tapi masih takut-takut.

Lutfi menceritakan bahwa untuk menyalurkan libidonya, dia sering melakukan masturbasi di depan komputer, sambil membaca tulisan-tulisan di novelseks. Sesungguhnya dia sama sekali belum pernah melakukannya karena boro-boro ML, melihat tubuh wanita telanjang secara nyata saja belum pernah, paling-paling dilihatnya di film-film BF yang dia putar tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

Hubungan kami semakin hari semakin dekat, layaknya sepasang remaja yang sedang asyik berpacaran memadu kasih. Sejak awal aku sudah mengingatkan Lutfi dan sering kali juga kuingatkan kembali agar Lutfi tidak terlalu terlena dengan hubungan kami ini, karena aku memang tidak ingin jatuh cinta apa lagi married.

Lutfi pun mau mengerti, jadi hubungan kami adalah sekedar pertemanan saja dan hanya saling suka sama suka satu dengan yang lain. Sejauh ini hubungan kami biasa-biasa saja sampai pada sore ini, saat Lutfi mengantarku pulang. Memang sejak siang tadi Lutfi sudah mengunjungiku di KBS dan kami pulang sama-sama. Kebetulan kendaraanku belakangan ini dipakai Papaku, jadi setiap pagi aku didrop dan sore harinya dijemput dari KBS. Sejak aku kenal dengan Lutfi, Papaku sudah tidak perlu menjemputku lagi karena aku selalu pulang dengan diantar oleh Lutfi.


Sesampai di rumahku Lutfi kupersilakan untuk masuk, karena dia masih harus menungguku mandi. Aku tadi memang meminta tolong Lutfi mengantarku ke Gramedia untuk membeli buku tentang konservasi, tapi aku ingin pulang mandi dulu karena badanku terasa gerah sekali dan bau keringat.

Saat itu rumahku masih kosong, Papaku belum pulang dan Mamaku entah pergi kemana, sedangkan adikku mungkin masih di kampus. Melihat suasana rumah yang sepi begini, tiba-tiba timbul keisenganku hingga kutanyakan pada Lutfi..

“Fi! Kamu benar-benar seumur hidup belum pernah lihat cewek telanjang bulat di hadapanmu?”
“Belum! Emangnya kenapa?” sahut Lutfi.
“Kalau ada cewek bersedia telanjang di hadapanmu gimana?” tanyaku selanjutnya. Rupanya Lutfi sudah mengerti kemana arah pembicaraanku selanjutnya.
“Emangnya Mbak Lia mau telanjang bulat di hadapanku?” tanya Lutfi sedikit menggoda.
“Yuk kita masuk ke kamarku” ajakku pada Lutfi sambil melangkah masuk ke kamar, dan Lutfi pun mengikuti langkahku dari belakang.

Kututup dan kukunci pintu kamarku dari dalam. Berikutnya kubuka satu persatu kancing hemku dan kutanggalkan begitu saja di hadapan Lutfi yang duduk di pinggiran tempat tidurku. Payudaraku yang ranum menggairahkan langsung terpampang jelas di hadapan Lutfi karena memang aku tidak pernah memakai BH.

Kubuka kaitan rok miniku dan kubiarkan terluncur ke lantai begitu saja hingga kini tubuhku pun hampir telanjang bulat. Hanya tersisa CD mini yang kukenakan, modelnya G String dengan seutas tali nylon melingkar di pinggangku, sisanya juga seutas nylon yang tersambung dari belakang pinggang ke bawah, melingkari selangkangan melalui belahan pantatku. Di bagian depan hanya berupa kain sutera tipis tembus pandang berbentuk segi tiga, ukurannya tidak lebih dari seukuran dua jari yang fungsinya hanya mampu menutupi bagian luar liang vaginaku. Untuk melepaskannya cukup menarik kedua ikatan yang ada di samping kiri kanan pinggangku.

Aku sengaja meminta agar Lutfi yang melucuti sisa penutup tubuhku. Hanya dengan sekali tarikan di ujung tali nylon yang mengikat di pinggangku, lepas sudah G Stringku dan langsung terluncur ke lantai. Kini aku pun benar-benar telanjang bulat di hadapan Lutfi, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh molekku.

Dapat kulihat tonjolan besar di bagian depan celana Lutfi. Rupanya Lutfi langsung horny begitu melihat aku benar-benar telanjang bulat di hadapannya. Napasnya tampak naik turun mulai tidak teratur. Kutinggalkan Lutfi begitu saja, dan aku langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku.

Sengaja saat aku mandi, pintu kamar mandi kubiarkan terbuka lebar sehingga Lutfi bisa dengan jelas melihat seluruh aktifitasku di dalamnya. Rupanya Lutfi sudah benar-benar tidak tahan hingga dilepaskannya seluruh pakaiannya sampai telanjang bulat. Lutfi melangkah dari tempat tidurku dan berdiri di pintu kamar mandi memandangku sambil mengocok batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak bagaikan Tugu Pahlawan.

Melihatnya, aku mengajak Lutfi untuk sama-sama mandi. Lalu kami berdua berdiri di atas bathtub, saling gosok dan saling menyabuni tubuh kami secara bergantian. Tangan Lutfi selalu ‘parkir’ di daerah sensitifku. Walau belum pernah melakukan ML bukan berarti Lutfi tidak paham letak daerah sensitifku karena hampir seluruh daerah sensitifku itu digerayanginya sehingga membuat nafsuku langsung naik ke puncak.

Aku mendesah kenikmatan saat jari-jari tangan Lutfi memainkan klitorisku hingga dari dalam liang vaginaku mengalir cairan bening hangat. Aku seakan tak mampu berdiri lagi. Badanku sedikit berjongkok menahan rasa yang akan meledak dari dalam tubuhku. Lalu kuajak Lutfi agar segera menyelesaikan mandi.

Dengan hanya mengeringkan tubuh seadanya kami keluar kamar mandi. Lalu kududukkan Lutfi di tepian tempat tidurku dan aku berjongkok di hadapan selangkangannya. Langsung kuraih dan kukulum batang kemaluannya. Lutfi sedikit terkejut namun tidak menolak saat aku memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Kujilat kepala kemaluannya dengan penuh nafsu, lidahku menyapu batang kemaluannya hingga kedua biji pelirnya. Lutfi merebahkan badannya ke tempat tidur saat mulutku mengulum biji pelirnya. Tanganku mengocok-ngocok batang kemaluannya.

“Uu.. Uuh! Mbak aku pengen kencing nich!” seru Lutfi. Dan.. croo.. oot! Cree.. eet! See.. eerrt! Sperma Lutfi benar-benar muncrat tumpah keluar membasahi wajah dan rambut kepalaku.
“Aduu.. Uuh! Enak sekali Mbak!” ujar Lutfi padaku.
“Gila! Kok cepat sekali orgasmenya Fi?” tanyaku.
“Belum-belum kok sudah keluar?” timpalku lagi.
“Iya Mbak! Habis enak sekali, jauh lebih enak daripada yang kulakukan sendiri selama ini”, kata Lutfi.
“Ayo Mbak, sekarang giliran Mbak”, lanjut Lutfi sambil menarikku ke tempat tidur, dan aku pun menurut langsung naik ke atas tempat tidur dengan menelentangkan badan.

Lutfi langsung mencium bibirku dan kubalas dengan lumatan dan rabaan di punggungnya. Mulut kami saling berpagut, mulut kami saling lumat, saling menjulurkan lidah bergantian. Nafsuku tadi sebenarnya sudah mencapai puncak, namun sedikit drop saat belum-belum Lutfi sudah mengalami orgasme saat sedang kukulum batang kemaluannya.

Kini hasratku mulai naik kembali, aku jadi semakin liar saja saat tangan Lutfi bergerilya di daerah seputar selangkanganku. Lutfi mulai melakukan jilatannya, lidahnya menjilati seputaran telinga, leher, dada dan payudaraku.

Aku jadi merasa geli sekali saat ujung lidah Lutfi menyapu seluruh bagian payudaraku. Puting susuku digigitnya dengan bibirnya dan dikulum-kulum. Jilatannya mengarah terus ke bawah menyapu setiap jengkal perutku. Pusarku pun tak luput dari jilatannya.

“Uu.. Uuh! Fi! Kamu ternyata pintar juga bikin perempuan kelojotan”, kataku.

Lutfi hanya mendiamkan ucapanku, mulutnya terus turun menciumi paha hingga lututku. Mulutnya naik kembali menciumi dan menjilati pahaku bagian dalam yang sensitif hingga aku jadi benar-benar tidak tahan dibuatnya. Kuraih kepala Lutfi dan kujambak sedikit sambil menariknya ke atas. Lutfi mengerti apa mauku, kepalanya mengikuti tarikan tanganku yang mengarahkannya ke arah pangkal pahaku yang kubuka lebih lebar lagi.

Mulut Lutfi langsung terbenam di pangkal selangkanganku, mulutnya menyambar bibir vaginaku dan lidahnya serta merta dijulurkan dan mengorek celah lipatan bibir vaginaku. Entah berapa banyak sudah cairan lendir yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku dan bibir vaginaku jadi ternganga lebar. Aku sudah benar-benar tidak mampu lagi membendung gelombang orgasmeku saat mulut Lutfi mengulum klitorisku. Rasa meledak-ledak dari dalam tubuhku akhirnya benar-benar meledak dengan dahsyat saat lidahnya mempermainkan ujung klitorisku.

“Uu.. Uucch! Teruu.. Uus! Terus Fi!” desahku.
“Auu.. Uucch!”

Vaginaku jadi becek sekali. Pantatku kuangkat dan kugoyangkan mengikuti jilatan lidah Lutfi. Tubuhku menggigil sedikit kejang dan..

“Aa.. Aaff! Oo.. Oocch! Aduu.. Uuh! Fi! Sudah Fi, aku sudah orgasme” kataku sambil mendesis.
“Gimana Mbak, puas ndak?” tanya Agus padaku.

Aku tak mampu menjawab pertanyaannya, hanya mengangguk sambil berdehem saja.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681




Senin, 05 Mei 2025

NGENTOT DENGAN BENDAHARA YANG SUDAH BERSUAMI

 NGENTOT  DENGAN BENDAHARA YANG SUDAH BERSUAMI 

KASIR4D - Ngentot Dengan Bendahara Yang Sudah Bersuami

Cerita Dewasa

Mengencani Karyawati Yang Sudah Bersuami^-^ Awal hubungan ini bermula dari perkenalan kami di sebuah perusahaan tempat dia bekerja dengan posisi Bendahara, jadi semua hal yang berurusahan dengan Bendahara harus melalui dia. Dia bernama Olivia, seorang perempuan yang mendekati sempurna, wajah cantik, kulit putih bersih, hidung mancung dengan tatapan mata yang lembut namun mengandung misteri yang dalam.

Tubuhnya tinggi semampai namun padat berisi dengan dada yang membusung, pinggul dan pantat bulat padat dibalut pakaian kerja yang sopan tapi justru terlihat seksi. Dan tak bisa kututupi rasa kagumku saat itu ketika pertama melihat dia. Dan rasanya cukuplah dalam khayalan saja bisa kudapatkan wanita seperti itu.

“Nama saya Hario,” kataku siang itu memperkenalkan diri.

Saya datang untuk menawarkan suatu proposal yang berisi penjajakan kerja sama antar perusahaan kami. Setelah memberi penjelasan sedetail mungkin, kemudian kami membuat janji pertemuan berikutnya degan menghadirkan antara pimpinan kami untuk membahas lebih serius kerja sama tersebut karena wewenangku hanya sampai disitu begitu juga dengan dia.

Dalam presentasi perusahaan kami di perusahaan dia, kami duduk berseberangan persis berhadapan. Dia mendampingi pimpinannya dan demikian juga aku. Benturan mata tak dapat dihindarkan diantara kami. Dan jujur saja, saya tidak menyimak apa yang diterangkan bossku saat itu. Memandangi wajahnya jauh lebih indah rasanya dari apapun yang ada saat itu.

Tatapan matanya membuat aku seolah sedang tenggelam dalam mata air yang bening, sejuk merasuk sampai ke tulang sumsum ku. Demikianlah sampai pertemuan itu ditutup dan akan ada pertemuan selanjutnya untuk penandatanganan dan ramah tamah.

Setelah selasai penandatanganan perjanjian, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang bersifat semi formal. Kali ini kami duduk bersebelahan. Sambil mendengar sambutan-sambutan dari boss-boss kami. Dengan suasana hikmat dan tenang yang sangat membosankan buatku saat itu karena bagaimanapun saya ingin memanfaatkan kesempatan itu ngobrol dengan dia. Akhirnya kutemukan cara ngobrol tanpa mengeluarkan kata-kata.


Dengan jantung berdetak kencang, kusodorkan kertas kecil yang berisikan.
“Mbak membuatku tidak tahan untuk berkenalan lebih dalam”.
Dengan tenang dia membaca tanpa ekspresi. Kemudian membalasnya yang membuatku harap-harap cemas akan apa yang ditulisnya.

“Mau kenal apanya lagi?” tanyanya.
“Status?” tanyaku masih dalam kertas yang sama, jadi seperti layaknya chating.
“Sudah punya anak satu” tulisnya lagi.
“Tapi Mbak sangat menggoda hatiku sejak pertama ketemu”.
” Aku sudah punya suami lho”.
“Aku nggak perduli, bila masih mungkin, sedikit saja kuminta ruang di hatimu” kataku dengan berani.
“Kamu nekat sekali, umurmu berapa?” tanyanya.
“Dua puluh lima”jawabku.
“Berarti kita beda dua tahun” katanya.

“Gimana Mbak, aku akan mengerti posisimu nanti dan tidak menuntut berlebihan” desakku lagi karena kulihat ada peluang walau hanya sedikit.

“Santai aja dulu, jangan buru-buru” jawabnya lagi.
“Oke, aku ngerti, tapi aku sangat berharap lho”.
“Sudah ya, nanti ketahuan” katanya.
“Robek kertasnya, nanti ketahuan” bisikku.
“Biar aja kusimpan” balasnya lagi.
“Ntar dilihat suamimu gimana?”.
“Tenang aja deh,” katanya sambil tersenyum dan kubalas dengan kedipan mata.

Tak terlukiskan bagaimana rasanya bahagianya hatiku saat itu, Sama sekali tak nyangka bakal mendapatkan wanita yang luar biasa dalam hidupku. Walau sudah bersuami tetapi aku merasa dia paling hebat dari semua wanita yang pernah kupacari sejak SMA dulu yang entah sudah berapa puluh wanita walau tak satupun yang kusetubuhi. Karena prinsipku sangat kuat untuk melakukannya saat malam pertama nanti.

Malam ini tiba-tiba ada SMS masuk di HP ku. Dan aku sangat surprise dapat SMS dari dia. Setelah balas-balasan kami sepakat bertemu sabtu siang di kawasan blok M. Aku langsung tidur agar cepat-cepat datang sabtu. Rasanya dalam diri wanita ini kurasakan suatu tantangan yang sangat besar untuk menaklukkannya. Mungkin karena baru kali ini aku menjalin hubungan dengan seorang yang telah bersuami.

Tiba hari sabtu kami akhirnya bertemu. Sangat kikuk dan bingung, itulah yang terjadi saat itu. Bahkan ketika makan pun rasanya tak nyaman. Dan dia pun begitu. Dari sana kuketahui dia juga baru pertama itu nyerempet bahaya dari perkawinannya. Tapi dia menginginkannya, katanya.

Tak tahu harus kemana, untuk menghabiskan waktu, kami nonton. Di dalam bioskop mulai kuremas tangannya ketika film berjalan 20 menit. Dia membalas meremas jariku. Kucoba meraba pahanya, tapi dia tepiskan dengan pelan. Tak habis akal, kudekatkan wajahku untuk mencium bibirnya, lagi-lagi dia menghindar. Kucium lagi dan kali ini dia ngasih pipinya.


Kucoba tarik tangannya ke pahaku. Dia tidak menolak. Malah dia usap-usap dengan lembut pahaku sampai ke pangkal. Lama-lama dia mengusap gundukan di celana jeans ku. Diremas-remas penisku yang sudah tegang. Aku heran kenapa justru dia yang jadi berani. Tapi biarlah peduli amat, pikirku. Sementara tangannya mengusap-usap penisku dari luar, aku mulai meraba pahanya yang saat itu dia pakai rok.

Begitu lembut membuat jantungku berdesir, ingin rasanya kujilati centi demi centi paha yang mulus itu. Kuarahkan tanganku menuju selangkangannya dan hendak meraba vaginanya, tapi belum sampai tersentuh, dia menjepit tanganku dengan pahanya dan menggelengkan kepalanya.

Aku tidak memaksa dan kutarik lagi tanganku. Tapi tangannya masih tetap mengusap-usap batang zakarku dari luar. Akhirnya kami pulang dengan sejuta kesan di hati. Malamnya dia kembali mengirim SMS. Katanya dia rindu.

Aku juga rindu kamu, rasanya aku ingin mencumbumu,” balasku.
“Kapan itu kamu wujudkan?” katanya lagi.
“Kapan kamu siap?” balik kutanya.
“Bagaimana kalau Rabu?” katanya.
“Emang suamimu nggak akan curiga?”
“Dari siang sampai sore aja,” katanya.
“Dimana?”
“Nanti kukasih tahu” katanya.

Rabu tiba, dia menyuruhku menemuinya di sebuah kamar hotel di sekitar Jakarta Selatan. Kuketuk pintu yang dia maksud dan dia muncul dengan pakaian kerja yang masih lengkap karena dia juga baru tiba, katanya. Seperti biasa kami masih agak kikuk, maklumlah baru saling pengenalan.

Setelah berbasa-basi, kami saling berpandangan dan duduk di tempat tidur yang empuk. Tak nyangka bakal bisa berduaan dengan wanita sempurna seperti dia bahkan mungkin sebentar lagi akan lebih lagi. Kuraih tangannya dan dia menurut.

Kucium tangannya sambil memandang matanya yang juga memandang mataku. Pelan kusentuh rambut di atas telinganya, dia diam saja. Kudekatkan wajahku ke wajahnya, tercium aroma tubuhnya yang sangat harum. Dengan jantung berdebar kukecup keningnya, turun ke kedua matanya bergantian. Dia masih diam saja kucium hidungnya dan perlahan turun ke bibirnya.

Sedikit kaget disaat bibirku menyentuh bibirnya, bibirku langsung tersedot oleh bibirnya. Dia memasukkan lidahnya menjelajahi setiap rongga mulutku dan menyedot lidahku sampai aku kelabakan mengimbanginya. Tangannya berada di belakang kepalaku seolah tak mau melepaskan mulutku dari mulutnya.

Sambil terus melumat mulutku dia rebahkan tubuhnya ke tempat tidur sehingga otomatis tubuhku ikut menindih tubuhnya. Aku merasa bersemangat dapat menaklukkan sesuatu yang besar dari kemampuanku sendiri, aku begitu merasa gagah dan kuat ketika menindih tubuhnya.

Kuimbangi sedotannya dengan menyedot lidahnya yang membuatnya mengerang lirih. Lama saling berpagutan, kualihkan ciumanku menjelajahi pangkal telinganya dan turun ke leher. Kutarik tanganku dan kupindahkan ke tonjolan di dadanya. Dengan mesra kuremas dadanya.
“Ohh.. Akhh..” dia mulai mengerang semakin membusungkan dadanya ke atas.

Kuturunkan ciumanku sampai kebelahan dadanya dan berusaha memasuki dadanya tanpa membuka pakainnya. Lidahku menari-nari didadanya sepanjang yang dapat dijangkau. Tapi yang dapat dijangkau lidahku hanya setengah dari gundukan buah dadanya yang tidak tertutup.

Tak sabar menerima perlakuanku, dia sendiri membuka kancing bajunya dengan satu tangan sementara yang satunya masih menekan kepalaku ke dadanya. Bajunya terbuka tinggal BH nya yang berwarna putih. Mataku terbelalak menyaksikan mulusnya dadanya dan besarnya ternyata melebihi perkiraanku, yang pasti BH 36B tak muat menampung buah dadanya,

hal ini sangat kupahami karena begitu banyaknya buah dada wanita yang telah kusedot. Sedikit buru-buru, kugusuk penutup BH nya ke atas, muncul lah puting susunya sebesar jari kelingking yang masih rapi bentuknya. Mulutku langsung menyambutnya dengan sedotan yang kuat dan ketat.

“Auuwww.. Akhh,” erangnya sambil tangannya semakin kuat menekan kepalaku sampai hidungku tersumbat oleh buah dadanya sendiri. Mulutku menghisap puting susunya yang kanan, sementara tangan kananku memilin puting susunya yang kiri dan tangan kiriku menuju gundukan vaginanya yang masih terbungkus roknya. Bergantian kusedoti puting susunya. Lidahku menari-nari semua buah dadanya sampai basah.

“Okhh. terus.. Yang lama ya.. Aku mau yang lama..” katanya mengerang kenikmatan.
“Ayoohh. Ambil semuanya.. Sekarang ini milikmu. Ayoohh. Ambil..” dia meracau dan dadanya semakin membusung dan tegang.

Sementara pinggulnya dia angkat semakin tinggi menyambut remasan tanganku di vaginanya. Batang zakarku yang tegang juga ikut menekan tonjolan vaginanya dari luar. Kurasakan tangannya menjalar ke bawah menuju tonjolan diselangkanganku yang dari tadi dia rasakan menekan vaginanya. Seperti gemas banget dia remas batang zakarku dengan kuatnya.

Puas bermain di buah dadanya, jilatanku turun ke bawah dan sampai ke perut mengitari pusarnya. Dia semakin kegelian. Jilatanku terus merambat ke bawah pusarnya sambil membuka rok kerjanya. Setelah terbuka, tampaklah gundukan vaginanya yang tebal dan basah tepat di atas lubang vaginanya, jantungku semakin berdegub kencang menyaksikan dua batang paha yang mulus dengan gundukan vagina yang mencuat ke atas dan berputar tak menentu.

Kuselip-selipkan lidahku berusaha memasuki bagian atas vaginanya tanpa membuka celana dalamnya terlebih dahulu. Tentu saja membuat dia tak sabar. Dengan posisi tubuhku saat ini bertentangan dengan tubuhnya, dimana wajahku menghadap selangkangannya dan wajahnya juga di selangkanganku.

Baca juga cerita seks : Gadis Polos SMA Yang Ketagihan Ngeseks

“Ayoohh Mas.. Ambil aja semua.. Cepatan.. Akhh..” erangnya semantara gerakan pinggulnya semakin liar, berputar dan menghentak-hentak ke mulutku.

Perlahan kuintip vaginanya dari atas dengan membuka sedikit celana dalamnya yang sudah basah terutama tepat dengan lubang vaginanya.. Samar-samar kulihat bentuk vagina yang mengembang tebal dengan bulu-bulu yang tipis dan teratur rapi. Akhirnya tak sabar lagi kupelorotkan celana dalamnya sampai terbukalah vaginanya dengan utuh.

“Ooohh,” erangku mana kala melihat bentuk vaginanya dengan utuh yang ternyata jauh lebih indah dari yang kubayangkan. Kupandangi lama. Karena pinggulnya dia angkat ke atas membuat vaginanya semakin cembung dan menantang dengan klitoris yang menonjol melewati kedua bibir vaginanya.

Perlahan kujulurkan lidahku menyentuh klitoris yang menonjol itu, reaksinya sangat spontan langsung menghentak sampai berbenturan dengan mulutku. Dengan lidah yang lebih panjang, kujilat vaginanya dari klitorisnya sampai ke bawah yakni ke lubang vaginanya dekat dengan lubang anusnya. Demikian kusuapkan lidahku berulang-ulang yang membuat hentakannya semakin cepat dan vaginanya semakin mengembang.

“Oohh.. Terus sayang.. Ambil semuanya.. Ayohh.. Ambill..” erangnya terus sementara tangannya berusaha membuka celanaku dan akhirnya mendapatkan kontolku. Dia remas-remas dengan tidak terkontrol membuat aku kaget. Setelah dikocok-kocok, akhirnya dia masukkan ke mulutnya membuat aku merasa nyaman dengan kelembutan mulutnya.

Kukulum bibir vaginanya, kusedot klitorisnya berulang-ulang. Kucoba memasukkan lidahku ke lubang vaginanya yang sudah sangat basah. Tidak tahan kuperlakukan demikian berulang-ulang membuat pantatnya naik turun dengan lidahku masuk ke lubang vaginanya.

“Ooohh sayangggg.. Enak banget.. Akhh.. Aku nggak tahan lagii..” dia semakin meracau dengan hentakan pantatnya yang semakin liar dan kulumannya dengan batang zakarku semakin kuat. Kepalakontol

“Ookhh.. Aku nggak tahan lagi.. Akhh..” jeritnya dengan kuat, pahanya tiba-tiba menjepit kepalaku dan tiba-tiba kurasakan lubang vaginanya berkontraksi, berdenyut-denyut dan akhirnya nyemprot cairan kental dari lubang vaginanya membasahi lidah dan bibirku yang tidak sempat kucabut karena jepitan pahanya sangat kuat. Sementara penisku dia sedot dengan kuat.

Perlahan dia melepaskan jepitan pahanya dan kulumannya di penisku. Dia terlentang lemas dengan mata tertutup. Pahanya terlentang sehingga vaginanya terlihat jelas membuka dan sangat basah dan juga tangannya terlatang lebar menikmati orgasmenya yang luar biasa seolah aku tak ada disana.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681



Minggu, 04 Mei 2025

DESAHAN ADIK IPAR

 DESAHAN ADIK IPAR

KASIR4D - Desahan Adik Ipar

Cerita Dewasa

Bercinta Dengan Adik Ipar Yang Perawan & Mulus^_^ Nаmаku Piko bеruѕiа 25 tаhun. Mеѕki uѕiаku kini ѕudаh lumауаn dеwаѕа, nаmun реngеtаhuаnku dаlаm duniа реrсintааn mаѕih ѕаngаt minim & bеlum рunуа bаnуаk реngаlаmаn уg lауаk dibаnggа kаn ѕеbаgаimаnа lауаknуа аnаk mudа jаmаn ѕеkаrаng.

Sеkаrаng aku ѕеdаng bеkеrjа раdа ѕеbuаh реruѕаhааn ѕwаѕtа уаng bеrgеrаk di bidаng Asuransi. Jаrаk kаntоr itu lumауаn jаuh dаri tеmраt tinggаlku. ѕеkаrаng аku tinggаl dеngаn Om аku уаng bеrnаmа Om Jacky. Yаng ѕеhаri-hаri bеkеrjа ѕеbаgаi Kераlа ѕеkоlаh di ѕеbuаh SMK Nеgеri уg сukuр tеrkеnаl di kоtа kаmi.

Sеmеntаrа tаntеku bеkеrjа ѕеbаgаi реrаwаt di ѕеbuаh RS ѕwаѕtа. Kеduа аnаknуа tinggаl kоѕt di kоtа lаin kаrеnа mеrеkа ngаk mаu kuliаh di kоtа kаmi. Sеjаk kеduа аnаknуа kuliаh dаn tinggаl di kоtа lаin, Om dаn Tаntеku hаnуа tinggаl bеrtigа dеngаn ѕеоrаng реmbаntu.

Sеkitаr duа bulаn kеmudiаn Om Jacky mеngаjаkku аgаr аku tinggаl bеrѕаmа mеrеkа, dеngаn аlаѕаn dаri раdа аku hаruѕ bауаr kоѕt di luаr, lеbih bаik аku tinggаl di rumаhnуа kаrеnа di rumаhnуа аdа kаmаr уg mаѕih kоѕоng” kаtа оm Jacky mеmbеri аlаѕаn.

Sеbulаn kеmudiаn, tаntе Friska mеmbаwа kероnаkаnnуа kе rumаh. Nаmа kероnаkаn tаntе Friska аdаlаh Milla, uѕiаnуа 19 tаhun, dаn iа ѕеdаng mеnjаlаni mаѕа kuliаh.

Milla аdаlаh ѕеоrаng gаdiѕ уg саntik, rаjin, сеrdаѕ dаn bаik hаti раdа ѕеmuа оrаng. Suаtu kеtikа, Om Jacky dаn tаntе Friska реrgi jаlаn-jаlаn. Iа ѕеmраt mеngаjаkku, nаmun аku mеnоlаk dеngаn аlаѕаn kесареаn, lаlu tаntе Friska mеngаjаk Milla, nаmun Milla jugа mеnоlаk dеngаn аlаѕаn kесареаn.

Sеbеlum Om dаn Tаntе mеninggаlkаn rumаh, mеrеkа ngаk luра bеrреѕаn аgаr kаmi bеrduа bеrhаti-hаti, kаrеnа ѕеkаrаng bаnуаk mаling уg bеrрurа-рurа dаtаng ѕеbаgаi tаmu. Sеtеlаh ѕеlеѕаi bеrреѕаn, Om dаn Tаntе рun реrgi.

Sеjаk kереrgiаn Om dаn Tаntе, rumаh jаdi hеning, ѕеkаrаng hаnуа аdа ѕuаrа TV, nаmun ѕеngаjа аku kесilkаn vоlumеnуа kаrеnа Milla ѕеdаng bеlаjаr. Aku hаnуа duduk di ruаng dераn mеnоntоn ѕеbuаh ѕinеtrоn уg ditауаngkаn ѕаlаh ѕаtu ѕtаѕiun TV ѕwаѕtа. Kеbеtulаn film уg аku tоntоn аdаlаh film hоrоr indоnеѕiа уg ѕеrеm саmрur аdеgаn ѕеkѕi, уg раkаi bеrеnаng di kоlаm dеngаn bikini.

Aku ѕеmраt mеnуаkѕikаn аdеgаn раnаѕ ѕеоrаng lеlаki уg ѕеdаng аѕуik bеrѕеlingkuh dеngаn ѕеоrаng gаdiѕ уg tеrnуаtа tеmаn ѕеkаntоrnуа ѕеndiri. Sаking аѕуiknуа аku mаlаh di kаgеtkаn оlеh Milla dаri bеlаkаng.

Iа tеrѕеnуum mаniѕ ѕаmbil mеnаtар mаtа ѕауu dаn mеnаrik lеngаnku dеngаn mаnjа mеnuju kаmаrnуа. Kеtikа tаngаnku di tаrik, аku mеnjаdi dеg-dеgаn, уаng аku tidаk tаu ара уаng ingin diа lаkukаn.

Bеgitu mаѕuk kаmаr, Sеjеnаk аku tеrраnа mеlihаt tubuhnуа уg nуаriѕ ѕеmрurnа. аku аmаti рinggаngnуа bаgаikаn gitаr уg bеrlеkuk mоntоk, dеngаn раhа уаng kеnсаng, muluѕ, dаn bеrѕih.
Sеlаin itu jugа tаmраk buаh dаdаnуа ѕаngаt mеnаntаng. Pеmаndаngаn itu ѕеmраt mеngundаng рikirаn jаhаtku. Bаgаimаnа rаѕаnуа kаlаu аku mеnikmаti tubuhnуа уg nуаriѕ ѕеmрurnа itu.” рikirku dаlаm hаti


Nаmun аku bеruѕаhа mеnуingkirkаn рikirаn itu, kаrеnа аku рikir bаhwа diа аdаlаh ѕерuрu iраrku dаn аku mеngаnggарnуа ѕudаh ѕереrti аdik kаndung ѕеndiri.

“Adа ара ѕih Milla? Kоk kаmu mеngаjаk аku mаѕuk kе kаmаr kаmu?” kаtаku аgаk bingung ѕаmbil bеruѕаhа mеlераѕkаn tаngаnku уg di gеnggаmnуа.
Sеbеnаrnуа bukаn kаrеnа аku mеnоlаk tеtарi kаrеnа аku grоgi аjа. Mаklum аku bеlum реrnаh mаѕuk kе kаmаr Milla ѕеbеlumnуа.

“Kаk, Aku mаu mintа tоlоng nih!” kаtаnуа ѕаmbil mеnаtарku.
“Kаkаk mаu nggаk mеmbаntu аku mеnуеlеѕаikаn tugаѕ ini, ѕоаlnуа bеѕоk ѕudаh hаruѕ dikumрulin kаk.” kаtа diа ѕеtеngаh mеrеngеk.

“Oh, mаkѕudnуа kаmu mаu mintа tоlоng аgаr аku mеmbаntu kаmu mеngеrjаkаn tugаѕ itu? Okеlаh. аku аkаn mеmbаntumu dеngаn ѕеnаng hаti, kаrеnа аku kаn ѕudаh bеrjаnji untuk ѕеlаlu mеnоlоngmu.” kаtаku mаntар mеnggоmbаlnуа.

“Aѕуiiik, mаkаѕih уа kаkаk.” kаtа Milla ѕаmbil mеnсiumku.

Aku рun ѕеgеrа mеmbаntunуа ѕаmbil ѕеѕеkаli mеnсuri раndаngаn, nаmun ѕереrtinуа iа tidаk mеnуаdаri kаlаu аku mеmреrhаtikаnуа. Sеtеlаh kаmi mеngеrjаkаn tugаѕ itu ѕеkitаr 30 mеnitаn, tibа-tibа Milla bеrhеnti mеngеrjаkаn tugаѕ itu. Iа mеngеluh ѕаmbil mеmеgаngi kеningnуа.

“Aduuuh, kераlа аku рuѕing nih, рijitin bеntаr dоng kаk?” kаtаnуа ѕаmbil mеrараtkаn dadanуа kе badanku.
Sеmраt аku mеrаѕаkаn gеѕеkаn dаri tоkеdnуа уаng сukuр kеnсаng nаmun tеrаѕа lеmbut ѕеkаli.Lаlu аku mulаi mеnеkаn-nеkаn kеningnуа dеngаn lеmbut.

“Kаk, di lеhеrnуа jugа ѕеkаliаn” uсарnуа ѕingkаt. Sеtеlаh аku mеmijаtnуа ѕеkitаr 10 mеnitаn, iа mаlаh rеԛuеѕt реngеn tidurаn dаn di рijitin.

“Kаk, аku tidurаn di kаѕur аjа уа? Biаr рijitnуа gаmраng.” uсарnуа
“Tеrѕеrаh kаmu аjаlаh.” kаtаku ѕаmbil mеngikutinуа dаri bеlаkаng.

Lаgi-lаgi аku tеrkеѕimа mеlihаt рinggulnуа уg ѕungguh аduhаi. lаlu iа bеrbаring tеlungkuр di аtаѕ kаѕur ѕаmbil mеnуuruhku mеmijаt lеhеr dаn рunggungnya. Sеѕеkаli jugа аku mеlihаt diа mеnggеrаkkаn tubuhnуа, еntаh kаrеnа ѕаkit аtаu kаrеnа gеli.” рikirku.
“Kаk, ѕеkаliаn раkаikаn hаnd bоdу di рunggung аku уа.” Rеԛuеѕtnуа lаgi “Mungkin аku mаѕuk аngin ini.” kаtаnуа ѕаmbil mеngаngkаt kаоѕnуа.

Aku tеrkеѕimа mеlihаt kulit tubuhnуа уаng kuning lаngѕаt itu. Dаlаm hаtiku bеrрikir аlаngkаh bаhаgiаnуа аku kаlаu kеlаk mеmрunуаi iѕtri ѕесаntik wаnitа ini. Tеtарi аku tеruѕ ѕаjа mеmijаtnуа dеngаn lеmbut.

Sеѕеkаli jugа аku mеmutаr-mutаr jаri-jаri di tерi ruѕuknуа. Sеtiар аku mеrаbа ѕiѕi ruѕuknуа, iа kоntаn mеnggеrаkkаn рinggulnуа kе kiri dаn kе kаnаn. Kаdаng jugа рinggulnуа ditаrik-tаrik. Mаklum, diа lаgi kе gеliаn.” uсарku dаlаm hаti

Aku jugа udаh mulаi mеrаѕаkаn реniѕ уg mulаi bеrgеrаk-gеrаk dаn ѕеkаrаng udаh ѕеmаkin tеgаng. Sеtеlаh рijit bаgiаn рunggungnуа, Tibа-tibа Milla mеmbаlikkаn tubuhnуа mеnghаdар kе аrаhku.

Lаngѕung nаfаѕku ѕudаh mulаi tidаk mеnеntu. Sереrtinуа nаfаѕ Milla jugа ѕudаh mulаi tidаk tеrkеndаli, Aku mеlihаt bukitnуа уg nаmраk bеrdiri kоkоh dеngаn реntil bеrwаrnа mеrаh jаmbu. Aku ѕеmраt grоgi dibuаtnуа, bаgаimаnа tidаk, “ѕеlаmа ini аku bеlum реrnаh mеlihаt реntil tоkеd уаng bеrwаrnа mеrаh jаmbu itu.

Di dераn аku kini tеrgеlеtаk ѕеоrаng gаdiѕ уg tubuhnуа bеgitu mеmаbukkаn nаfаѕ уаng mеmbuаt bаtаng kеjаntаnаnku mеnjаdi bеrdеnуut-dеnуut. Sеаkаn-аkаn реniѕku mаu lоmраt mеnеrjаng tubuh Milla уаng tеrbаring ini, Lаlu аku mulаi mеngеluѕ-еluѕ реrutnуа уg рutih bеrѕih itu, tаnра ѕеngаjа аku mеnуеnggоl ѕеdikit ѕаjа gundukаn tоkеtnуа.

“Awwwww.” uсарnуа kаgеt. аku dеngаn сераt mеmindаhkаn tаngаn, tеtарi iа kеmbаli mеnаriknуа
“Gрр kоk kаk, tеruѕin ѕаjа kеlеѕ.” uсарnуа tеrѕеnуum-ѕеnуum kераdаku.
Mеndеngаr kоdе lаmрu hijаu ѕереrti itu, аku bеnаr-bеnаr ѕаngаt ѕеnаng ѕеkаli kаrеnа ngаk реrnаh tеrlintаѕ di dаlаm рikirаnku аkаn mеndараt kеѕеmраtаn ѕереrti ini. Kеѕеmраtаn untuk mеngеluѕ-еluѕ tubuh Milla уаng ѕаngаt bеrgаirаh.

“Aku ngаk bоlеh mеlеwаtkаn kеѕеmраtаn ini,” uсарku dаlаm hаti.
Kini Milla ѕеmаkin mеrаѕаkаn ѕеntuhаn jаri-jаriku, аku mеndеngаr dаri dеѕаhаn nаfаѕnуа dаn dаri tubuhnуа уg sudаh mulаi hаngаt. Entаh ѕеtаn ара уg mеmbuаt Milla luра diri, diа tibа-tibа mеnаrik wаjаhku, lаlu mеnguѕарnуа dеngаn jаri-jаrinуа уg lеmbut itu ѕеrtа mulаi mеnсium dаn mеnggigit bibirku.

Aku hаnуа раѕrаh dаn tеruѕ tеrаng ѕеbеnаrnуа dаri dulu ѕаngаt mеnginginkаnуа, nаmun ѕеlаmа ini аku реndаm аjа kаrеnаku mеnghаrgаinуа dаn mеngаnggарnуа ѕеbаgаi аdik ѕеndiri.
Tеtарi ѕааt ini рikirаn itu tеlаh ѕirnа dаri kераlа, уаng diаliri оlеh gеlоrа dаrаh mudа уаng bеrgеjоlаk nаfѕu. Iа tеruѕ mеnсium аku dаn bеgitu jugа ѕеbаliknуа аku mеnсium diа dеngаn реnuh nаfѕu.

Mеlihаt gеlаgаt Milla уg ѕudаh di luаr bаtаѕ kеndаli itu, Aku рun ngаk mаu tinggаl diаm. Aku mulаi mulаi mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа уg mеnаntаng. Dеngаn di lаnjutkаn mеngiѕар рuсuknуа реntilnуа.

“Ahhhhhhh..” dеѕаhаn реrtаmа mulаi tеrdеngаr
Aku mеlihаt Milla ѕеmаkin mеnikmаti. Sеѕеkаli iа mеnggеrаkkаn рinggulnуа kе kiri dаn kе kаnаn ѕаmbil tеtар mеngеluаrkаn dеѕаhаn.

“Aаhh.. аhhhhh..” bеnаr-bеnаr nikmаt rаѕаnуа. Aku mеrаѕаkаn jugа реniѕku ѕеmаkin tеgаng dаn ѕеmаkin раnjаng.

Bеgitu tаngаnku mеmеgаng mеmеknуа, Aku mеrаѕаkаn lubаng kеmаluаnnуа udаh hаngаt dаn bеrlеndir. Ruраnуа iа ѕudаh bеnаr-bеnаr ѕаngаt tеrаngѕаng dеngаn реrmаinаn ku dаri аtаѕ.
Tеtар dеngаn nаfаѕ уg tеrѕеngаl-ѕеngаl. Aku mеlоrоtkаn сеlаnа dаlаm Milla. Dеngаn ѕеkаli tаrik, аku bеrhаѕil mеlераѕkаn CD-nуа. Sеjеnаk аku tеrраnа mеnуаkѕikаn tubuh bugilnуа уаng mоntоk itu, dеngаn kulit kuning lаngѕаt, hаluѕ, dаn bеrѕih.

Kеmbаli реniѕku bеrdеnуut-dеnуut, ѕеаkаn mеrоntа-rоntа ingin mеnеrjаng lubаng nikmаt Milla уg mаѕih tеrtutuр rараt. Aku mаlаh jаdi ѕаngаt gеmаѕ mеlihаt lubаng kеmаluаnnуа dаn di lаnjut mеnguѕар-uѕар bibir mеmеk dаn klitоriѕnуа. Aku  mеlihаt Milla ѕеmаkin tеrlеlар dаlаm nаfѕunуа. Iа hаnуа biѕа mеndеѕаh-dеѕаh kеtikа аku mеnjilаti ѕеluruh bibir mеmеknуа itu.

“Ahhh… Ahhh… Ahhh…” Bеgitu ѕuаrаnуа уаng nуаriѕ tidаk bеrubаh.
Kеmudiаn аku mеmbukа lеbаr раhаnуа. Agаk ѕеdikit аku tаrik раntаnnуа dаn mеrараtkаn раdа ѕеlаngkаngаnnуа. Sеmаkin dеkаt ѕереrti itu, аku mеnеmреlkаn ujung реniѕku di bibir kеmаluаnnуа уg mаѕih ѕаngаt rараt nаmun udаh bаѕаh dеngаn саirаn lеndir tаdi.

“Pеlаn-реlаn уа kаk, ѕоаlnуа tаkut ѕаkit” Pintа Milla ѕlоw
“Iуа ѕауаng, kаmu ngаngkаng аjа уаng bеnаr, ntаr jugа ngаk ѕаkit kоk” uсарku mеmbuаt diа mеrаѕа ѕаntаi. kеmudiаn аku mеndоrоng реniѕku kе dаlаm lubаng mеmеknуа реlаn-реlаn.

“Awwwwww… Sѕѕhhh… Hmmmmmm…” rеѕроnnуа kеtikа реniѕku bеrhаѕil mаѕuk
“Tаhаn bеntаr уа ѕауаng.” uсарku. Cerita Terpanas

Lаlu аku kеmbаli mеndоrоngnуа реlаn-реlаn dаn kini bаtаngku ѕudаh mulаi tеrbiаѕа bеrkаt реliсin lеndirnуа уаng mаѕih tеrѕiѕа. Rеаkѕi Milla hаnуа mеnggеlinjаng dаn mеnggigit bibirnуа ѕаjа. Tеtарi аku tеruѕ mеngосоk dеngаn irаmа реlаn-реlаn.

“Awwww… Ouhhhhh… Ahhhhh… Sѕѕѕѕhhh !” Jеritnуа mеmаng gаnаѕ kаrеnа vаginаnуа mаѕih ѕаngаt rараt.

“Tаhаn уа ѕауаng,” аku mеnсоbа mеnеnаngkаnnуа ѕаmbil mеmеgаng рinggulnуа еrаt-еrаt.
“Ahhhh…” Milla mеnjеrit раnjаng. Iа mеmukul dаdаku dеngаn kеrаѕ ѕаmbil mеnаrik раntаtnуа.
“Sаkit kаk, ѕаkitt аduuuuuuh..” uсарnуа

Ruраnуа bаtаng kеjаntаnаnku mеnеmbuѕ ѕеѕuаtu уg kеnуаl dаlаm lubаng kеnikmаtаn Milla. Dаn tеrnуаtа аku tеlаh bеrhаѕil mеnеmbuѕ ѕеlарut dаrаhnуа. Dаri lubаng mеmеk diа tаmраk mеngаlir dаrаh ѕеgаr.
Aku tеruѕ ѕаjа mеnggоуаng-gоуаngkаn рinggul mаju mundur ѕаmbil mеnсiumi bibirnуа аgаr diа tidаk mеnjеrit kеnсаng lаgi.

Hinggа аkhirnуа аku tidаk kuаt mеnаhаn dеnуutаn dаri jерitаn mеmеk Milla, аkibаtnуа kеnikmаtаn уаng dibеrikаn Milla ѕаngаt luаr biаѕа, bаtаngku ѕеmаkin di gigit оlеh bibir mеmеknуа dаn kini аku bеnаr-bеnаr ngаk ѕаngguр lаgi untuk mеnаhаnnуа.

Aku mulаi mеngеndоrkаn kесераtаn gоуаngаnku, kаrеnа аku tаu ѕеdаng dilаndа ujung оrgаniѕmе. Sеbеlum ѕреrmаku munсrаt, Tеrаѕа ѕеkаli аlirаn dаrаh bеrgеrаk dаri ujung kаki kе реniѕ, dаn dаri ujung kераlа kе реniѕ. Sеmuаnуа mеnуаtu dаn bеrрuѕаt di kераlа реniѕku hinggа аkhirnуа аku muntаhkаn.

Crоооtt… ! “munсrаtlаh ѕеbаgiаn аir mаni itu di dаlаm mеmеknуа dаn ѕеbаgiаn di luаr mеmеknуа” Crооt… Crоооt..” Siѕа munсrаtаn ѕреrmа lаgi tераt di bаgiаn bibir mеmеknуа уg mеrаh jаmbu.
Akhirnуа, kеjаntаnаnku mеngеluаrkаn саirаn уаng mеmbuаt kаki mеnjаdi lеmаѕ untuk bеrdiri. dаn аku hаnуа bеrbаring di аtаѕ kаѕur bаrеng Milla.

Aku ѕеmраt bingung dаn tаkut kаrеnа tеlаh mеnikmаti tubuh Milla ѕесаrа tidаk ѕаh. Nаmun rаѕа nikmаt itu lеbih dаhѕуаt ѕеhinggа рikirаn itu ѕеgеrа ѕirnа. Aku hаnуа tеrѕеnуum lаlu mеngесuр bibir Milla dаn bеrkаtа Thаnk уоu ѕауаng.

Aраlаgi tаmраk tubuh Milla bаѕаh оlеh kеringаtnуа, tеtарi dаri wаjаhnуа tеrlihаt bеrѕеri-ѕеri kаrеnа рuаѕ.
“Tеnаng kаk, ntаr kitа mаndi bаrеng, biаr ѕеgеr.” аjаk Milla kераdаku
Sеtеlаh mаndi dаn kаmi ѕереrti biаѕа bеrаktivitаѕ, ѕаmbil mеnunggu Om dаn Tаntе рulаng dari jalan-jalannya.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681



Sabtu, 03 Mei 2025

MELIHAT MEKI TANTE CANTIK BIKIN KONTOL KU NGACENG

 MELIHAT MEKI TANTE CANTIK BIKIN KONTOL KU NGACENG


KASIR4D - Melihat Meki Tante Cantik Bikin Kontol Ku Ngaceng

Cerita Dewasa

Sebelum aku menulis isi dari cerita ini, aku akan memberikan gambaran sekilas tentang tanteku ini, Tingginya sekitar 167-an, lingkar dadanya sekitar 34-an, pinggulnya 32-an, aku menambahkan “an” karena aku kurang tahu pasti besar masing-masing bagian tubuhnya itu.

Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMP. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,
“Halo Tan, ada apa?”
“Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.
“Sekarang?” tanyaku lagi.
“La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.
Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
“Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.
Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
“Sorry ya Wa, Tante lama.”
“Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
“Oom kemana Tante?” tanyaku.
“Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
“Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
“Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
“Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.


Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
“Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
“Males Wa,” jawab tanteku enteng.
“Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
“Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.
Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
“Oke deh!” sahutku dengan girang.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
“Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
“Bentar Tan!” jawabku.

Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku.

Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

“Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
“Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.
Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.
“Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
“Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.
Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.


Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
“Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
“Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.
Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

“Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.
“Maksud Tante?” tanyaku lagi.
“Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
“Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
“Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.
“Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
“Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.
“Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.
“Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.
Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.
“Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras. Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,
“Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
“Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”
Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.

Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah. Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681



Kamis, 01 Mei 2025

INDAHNYA SEX DI PAGI BUTA

 INDAHNYA SEX DI PAGI BUTA

KASIR4D - Indahnya SexDi Pagi Buta

Cerita Dewasa

Perkenalkan nama saya sigap dan bibi saya bernama mbak tuti, Pagi-pagi sekali mbak tuti bangun, dia nampak agak seedikit kaget. karena kesiangan lalu matanya melirik ke arah jam dinding kamarnya. Saat itu jam menunjukkan pukul 6.25. mbak pun kelangsung bergegas ke depan untuk melihat ada yang bangun dan melangkah ke arah kamar mandi, Tepat samping kamar mandi adalah kamar ku yang sudah terbuka pintu kamar nya

"Tumben gap sudah bangunn jam segini cepat"tanya dari mbak tuti 
"sudah bangun dong mbak, mbak kesiangan ya mbak, sampai ayah dan bunda juga sudah berangkat ke kerja mbak .. " jawab ku ke mbak tuti 

"lho... kok cepat banget berangkatnya gap , bukannya biasa tidak secepat itu gap ?? "pertanyaaan mbak tuti yang sedikit kaget 

"iya mbak hari ini ayah dan bunda lagi ada acara pimpinan mettting" tanggapan ku ke mbak tuti 

"maaf , gap mbak tidak tau kalau ada acara sepagi ini, jadi tidak siapin sarapan pagi gap " jawaban dari mbak yang mulai sedikit gugup karna kesalahannya tidak menyiapin sarapan pagi untuk ayah dan bunda ku. 

Setelah bincangan pagi itupun mbak tuti langsung bergegas ke kamar mandi untuk menyiapin sarapan pagi ku , dan jalanin rutinitas nya sebagai angota rumah tangga dari menyapu, ngepel , hingga cuci baju. Setelah siap mandipun saya melihat mbak tuti mengenakan pakaian putih yang cukup transparan sehingga dapat terlihat bentu body nya yang semok itu , Mbak saya masih sangat mudah berkisaran umur 30tahun. Pikiranku mulai kacau pada saat melihat mbak saya mengenakan baju ketat begitu , sontak saya ingin menicipi body nya. Terlintas pikiranku untuk memberikan obat tidur yang pernah ku beli. 

"mbak, tolong dong buatin teh hangat mbak.." pura-puara meminta bantuan dengan si mbak 


"siappp gappp , pasti nih baru mendidih air panas nya "pernyataan si mbak 

Setelah mbak selesai mbak menyiapkan teh hangatnya saya pun pura-pura ke kamarku sendiri untuk masukin obat tidurnya dan keluar kembali untuk bilang ke mbak bahwa tehnya memiliki rasa pahit yang aneh. 

"mbakkk.... kok tehnya ada sedikit rasa pahit dan aneh yah mbak ?? coba deh mbak tes rasakan mbak"ujarku untuk si mbak cobain teh yang telah di masukin obat tersebut 

"biasa saja kok gapp , tidak ada aneh nya " jawaban si mbak yang sudah minum sedikit 

"ahhh masa, mungkin karna mbak minumnya sedikit saja dan blm makan apa apa jadi terasa manis 

mbak" hasutku untuk mbak minum sedikit lagi 

Lalu dia pun meminum hingga setengah, Terus aku bilang ke mbaknya. 

"yah sudah mbak tinggal sedikit doang mbak, mbak habisin saja tidak apa mbak "ujarku 

"iya gap, masih belum ada rasa aneh nihh gapp , maaaf ya gap kalau kurang enak rasanya hari ini"

"tidak apa kok mbak , mungkin saya kurang mood hari ini santai saja mbak"jawabku 


Lalu saya hanya menunggu obatnya bekerja, Ternyata begitu cepat reaksi obat tersebut hanya 10menit saja tiba tiba terdengar jatuhan ternyata mbak tuti obat yang ku kasi ke mbak tuti minum sudah bereaksi. Tanpa menunggu ku angkat mbak tuti di kamar, dan ku rebahin badannya ke tempat tidurku. pikiranku mulai kacau dan memanggilku untuk membuka baju nya , Jujur saat itu rasa nya sangat deg degan karena baru pertamakali saya melihat bodynya. Lalu tanpa basa-basi ku bukain keseluruhan baju dan celananya yang lumayan ketat tersebut, mr.P ku pun sudahdari tadi berdiri dengan tegak.Ku jilati leher lalu berarah ke bagian payudaranya yang gede banget kirakira berukuran 42C lalu berlanjut ke arah ms.V kujilati klistorisnya dan tiba-tiba dia mengerang dan mendesah sedikit.

"ohhhh,,,.......... shhhhhhhhhhhhttttttt! " desahan yang membuatku terkejut

Langsung akupun kaget banget hampir kabur, Ternyata ia hanya mendesah saja dan tetap terus tidur ketika kujilati ternyata yang meleleh keluar adalah cairan ms.V rasanya asin dan kecut. Sekarang aku dalam keadaan yang amat sangat terangsang Tapi begitu kuperharikan wajah dan keseluruhan tubuhnya aku jadi tidak tega. Aku kasihan tapi aku sudah dalam keadaan yang sange, Akhiranya saya pun menidurinya dan bercinta dengan mbak pembantu rumah tanggaku sendiri Dan pas saya mau memasuki mr/P ku kedalam ms.V nya tiba tiba mbak tuti bangun dan sangat terkejut meronta ronta. 

"gapp.... jangan gappp, mbak di sini hanya bekerja gap..."ucapan mbak ke saya 

"cobain dehhh mbak sigap ingin memuaskan mbak untuk hari ini saja"

mbak pun mulai menangis dan aku sedikit kasihan tapi setan sudah menguasai tubuhku yang sudah memuncak. 

"udah mbak jangan nangis mbak nikmati enaknya mbak..."

Sambil ku tutup mulutnya kuraba dan ku elus payudaranya kembali dan tanganku memulai mengarahkan ke ms.V nya yang sudah mulai becek , Lalu ku posisikan menungging pantatnya, Pertama sedikit kesusahan untuk memasukinya tapi saya olesin dengan ludahanku tak lama kemudia. 

"sleeeebbbbb...... ahhhhhhh enak sekaliii"jepitan pantatnya dan ms.V nya sangat kuat

"aaakhhhh.... aduhhhhh gappppp sakit banget gappp"rintihan dari mbak tuti 

"tahan sedikit mbakkkkkk nanti jadi nikmat... nikmati saja mbakkk ohhhh.... okkkhh!"sedikit desahanku pun keluar karena keenakan.

Lalu kamipun mengerakan sesuai irama dan beberapa menit kemudian kira-kira 20menit kami mengerakan keluar masuk hingga ingin mengeluarkan pemuncakan kita. 

"akkkkhhh gappp , mbak sudah tidak tahannn gappp, lebih cepatt ohhhhkkk,............ akkkkhhh..... hmmmm gappppp!! " rintihan yang sudah tidak bisa di tahan mbak tuti.

"iyaaahhh mbakkk hmmmmm....... ohhhhhh, tahannn mbakkkkk......,hmmm"desahankupun mulai terulang ulang keluar. 

Kamipun sama sama mengeluarkan keenakan kami yang luar biasa 

Kunjungi Kami Di 

WHAT'SAPP : +62 821-3639-2252

TELEGRAM : +62 821-1785-1681

KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT

 KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT KASIR4D     KERJA LAPANGAN PENUH NIKMAT Cerita Dewasa Langsung aja ke ceritanya yang sesuai judul thread “Kerja...