Rabu, 28 Agustus 2024

ANAK IBU KOST YANG MASIH POLOS

 ANAK IBU KOST YANG MASIH POLOS


KASIR4D - Anak Ibu Kost Yang Masih Polos


Kisah ini kudapat pada saat aku sedang dipijat oleh tukang pijat langgananku. Dia adalah tukang pijat yg biasa di panggil ke rumah2 di lingkunganku. Namanya Tante Vina, Umurnya sekitar 40 tahun lebih sedikit, punya empat orang anak yg semuanya merantau ke Jakarta.

Aku emang udah sering sekali dipijat dengan Tante Vina, pijatannya pas buat aku, keras gak, lunak juga tidak, jadi pas banget. aku tahu kebiasaan Tante Vina kalo sedang mijat, tanpa ada yg dilihat, dia akan cepet, paling banter 1,5 jam dah selesai, tapi kalo mijetnya sambil liat televisi, apalagi sinetron kesayangannya bisa ampe 2,5 jam mijetnya.

Makanya tiap mau dipijet Tante Vina, aku ajak dia ke ruang belakang dekat dapur, kemudian kubentangkan matras di depan televisi. Biar mijetnya lama, sampai aku ketiduram. Nah awal mula cerita ini bisa keluar dari sini. Tante Vina memang belum tahu kebiasaanku kalo dirumah, dengan beberapa anak kostku. Dari sinilah dia tau sedikit banyak tentang keisenganku pada anak2 kostku.

Jam 08 pagi kurang sedikit Tante Vina datang kerumahku setelah aku telepon dia untuk memijatku, kusuruh dia menungguku di belakang setelah menyiapkan matras, dan televise kunyalakan. 

Ga terasa aku ketiduran karena enaknya pijatan Tante Vina, dan kondisiku masih seperti tadi, dengan tubuh yg polos, karena sarung yg tersingkap dan mengumpul di pinggang, sedangkan aku tidak memakai daleman sama sekali.


Aku terkejut, ternyata putra tunggal Bu Pr***i tetanggaku yg rumahnya berjarak empat rumah dari rumahku yang masih duduk dikelas 1 SMP namanya Rini

Akupun juga sempat terkejut dibuatnya, begitu pandanganku mengarah padanya, mukanya langsung tertunduk sungkan padaku, tapi aku kaget, pas liat kebawah pada celana pendeknya, ada sesuatu yang menonjol kesamping, jangan2 anak ini terangsang melihatku, sehingga membuat titit nya berdiri, tapi kok ke samping, apakah anak ini ga pake CD???

Kelihatan sekali tonjolan itu, karena emang kaosnya yg hanya sebatas pinggangnya. Tanpa merubah posisiku, kutanya maksud kedatangannya ke sini sambil terus mengamati tingkah lakunya. Dengan mencuri-curi pandang pada tubuhku dijawabnya pertanyaanku, kalo disuruh mamanya pinjam sanggul ma kebaya buat acara resepsi diluar kota besok lusa.

Kusuruh Rini duduk di kursi yang ada tepat disampingnya, sedangkan aku menyuruh Tante Vina terus memijatku, aku kedipkan mata ke Tante Vina agar terus memijat diriku, ternyata Tante Vina mengerti maksudku.

Pijatan Tante Vina bergeser ke bawah di kedua kakiku dan pantatku, sehingga membuatku melebarkan kedua kakiku. Dengan begitu Rini pasti sangat tercengang melihatku dari belakang dengan kedua kaki melebar, mungkin dia secara samar2 bisa melihat garis pada belahan vaginaku.
Sanbil terus dipijat pada bagian kaki belakangku, aku ajak ngobrol Rini, agar dia terus menujukan matanya padaku.


“kamu sekarang kelas berapa Rini?” tanyaku padanya.
“kelas 1smp bu Har” jawabnya.
“kok kamu yang disuruh? Mamamu mana?”
“mama lagi belanja ke tokonya Mbak S***a”

Aku sampai merasakan denyutan2 halus di vaginaku, karena merasakan sensasinya. Pastinya Tante Vina tahu dengan kondisiku ini karena terasa melembab pada vaginaku. lama juga aku ajak ngobrol Rini, dengan maksud untuk menggodanya, pasti matanya terus mengawasi tubuh telanjangku dari belakang, aku hanya sesekali menoleh kebelakang padanya

Setelah hampir dua puluh menitan, Tante Vina memijat tubuh belakangku. Aku disuruhnya terlentang, untuk memijat bagian depan tubuhku. Dengan kesan yang tidak vulgar, aku tarik sarungku keatas, sampai menutupi dadaku, dan kubenahi sarung bagian bawahku sampai lututku. Kemudian baru kubalikkan tubuhku terlentang.

Karena didalam aku tidak memakai apa2, alias no bra dan cd, kedua payudaraku otomatis tercetak dengan jelas dengan kedua putting yang menonjol dan pastinya juga adanya sedikit gundukan antara kedua belah paha dalamku, karena posisi kakiku yang sedikit merenggang.

Aku jadi tertegun sendiri dengan ekspresi yg ditunjukan Rini saat melihatku terlentang, duduknyapun bahkan seperti tidak jenak. Aku sedikit merinding juga, ternyata anak ini begitu lugu, dan mungkin baru pertama kali ini dia melihat wanita seperti ini. wajahnyapun tampak agak pucat. 


“Rini tadi udah maem belum?”

Dengan suara yang parau dan tercekat, mungkin karena kaget atau terangsang berat, dia menjawabku dengan terbata-bata. “Uuuu….su..d..dah..bu..u…Har…”, aku dengan Tante Vina saling pandang mendengar jawaban Rini yang parau dan terbata-bata. Mungkin juga saat ini kami punya persamaan dalam pikiran tentang Rini yg lugu yang sangat terangsang melihat keadaanku.

“ya udah kalo kamu emang udah makan, karena bu Har pijatnya masih agak lama, kamu ga papa kan nungguin bentar?” tanyaku pada Rini.

“gapapa bu Har, Rini masih kenyang banget” jawab Rini dengan suara yang masih parau dan terbata-bata, tapi dengan pandangan diarahkan ke televise, demi melihat pandanganku yang mengarah padanya.
“kalo mo ambil minum apa makanan, ambil aja sendiri, tuh di kulkas” sambil tanganku menunjuk ke kulkas yang berada di samping kanannya.

“iya bu Har, makasih” jawab Rini, sambil pandangannya mengikuti telunjukku kearah kulkas sambil sedikit melirik tubuhku saat pandangannya berpindah dari televise ke kulkas.dengan keadaan terlentang begini, aku bisa terus mengamati tingkah laku Rini. 


Saat ini memang bagian tanganku yg dipijit Tante Vina, jadi aku masih bisa mengajak ngobrol Rini dengan leluasa, karena kondisi tubuhku masih tertutup oleh sarung, jadi kesannya masih normal saja. 

Saat Tante Vina mulai memijatku, sesekali kupicingkan mataku sedikit untuk melihat seperti apa ekspresi Rini melihat sebagian payudaraku yg terbuka hampir sampai putingku. Aku benar tidak menyangka, kalo Rini menatapku lekat2 tanpa berkedip, dengan mulut yang sedikit bengong.

Badanku serasa merinding dan menghangat oleh sikap Rini yg sedemikian, aku merasakan sensasi yg hangat dan eksotis oleh sikap Rini yg sedang mengamati tubuhku. Tante Vina sampai melirikku, karena kondisi badanku yg tahu2 merinding semua, sambil tersenyum kecil padaku. Aku membalas senyum kecilnya dengan sekidikit berkedip, dan Tante Vina menyadarinya

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor



Selasa, 27 Agustus 2024

BODY YANG MULUS SUDAH PASTI BAGUS

 BODY YANG MULUS SUDAH PASTI BAGUS


KASIR4D - Body Yang Mulus Sudah Pasti Bagus


Menikmati Body Yang Mulus Sudah Pasti Bagus aku seorang musisi amatir, aku tinggal di jogja. Pacarku tinggal di Jakarta, aku dan Putri sudah hampir 2 tahun pacaran antara serius dan tidak. Akan tetapi kami tidak terlalu terikat dengan masa pacaran kita, karena kami yakin keterikatan akan menyebabkan kami tidk bisa menikmati masa muda kami.

Karena tempat tinggal kmai beda kota, jadi aku jarang bertemu muka dengan Putri, aku kadan ke Jakarta dan begitu sebaliknya. Nah begini lah cerita sex ini terjadi.

Saat itu aku sedang mengotak atik no keyword temanku yang di taruh di studioku. Tiba tiba keyboard itu jadi keras sekali, yang membuatku kaget setengah mati. 

Jadi siapa dong yang membesarkan volume keybord di ruang mixer? Dengan segan aku mengintip ke ruang mixer. Ruangan itu tampak gelap sekali, cuma keliatan lampu-lampu mixer. Dengan pelan keperiksa mixernya, ternyata memang vulome mixer besar sekali.

Saat itu aku bingung jadi siapa yang membesarkan volume mixer kalau bukan hantu, tiba-tiba ada suara langkah dari belakangku dan langsung membekap mulut dan mataku. Reflek saja aku menyikut pembekap itu, kena perutnya. Dia jatuh, dan langsung kupiting tanganya sambil aku meraih saklar lampu.

“Duhhh Putri, ngapain sih kamu ngisengin aku kayak gitu?” sambil menahan tangisnya,


“Ah kamu nih bukannya nolongin malah nyalahin aku. Makanya liat-liat dulu dong, jangan asal gebuk. untung nggak kena ulu hati. Kalau kena, pasti deh kamu seneng liat aku mati, kehabisan nafas. Biar kamu bisa cari cewek lain kan”

Busyett nih anak, lagi kesakitan sempet-sempetnya bercanda. Jelas aja dong aku tersenyum

“Aduuhh maaf ya sayang. Kamu juga sih, datang nggak kasih kabar. Kapan sampai jogja? kok bisa masuk ke dalem? kan pagarnya aku kunci” kataku

“aku mau ngasih kejutan ma kamu. aku sampai jogja tadi jam 7 pagi. Terus naik taksi ke sini. Liat rumah kamu sepi, dari pada ngebel malah nggak surprise lagi mendingan aku manjat pagar aja” katanya

“Maafin aku ya sayang. Kejutanmu berhasil, sayangnya terlalu berhasil. Maafin aku ya” kataku sambil membelai rambutnya yang panjang sepunggung, dan dengan lembut aku mengcup keningnya.

Setelah itu kami bercerita mengenai kabar masing-masing. Putri baru aja keterima di SMU 3, dan senang di sana. aku juga cerita tentang lagu baru di band kami sambil memutar contoh lagu itu di cd player. Beberapa lagu lewat, dia menikmati lagu itu sambil manggut-manggut dan bilang.

“Lagunya bagus-bagus. Enak buat goyang, Nge-grove banget” sambil meneruskan mendengarkan lagu berikutnya.

aku keluar dari studio menuju dapur untuk membuatkan minuman kekasihku tersayang agar mualnya agak mendingan. Waktu aku balik ke studio Putri memandangku sayu sambil bilang,

“Maico sayang, puterin lagu yang nomor 3 dong. Lagunya romantis banget. aku jadi terharu ngedengernya”


“Ya udah, aku puterin lagi ke track 3, lagunya emang lembut banget, romantis banget pokoknya”

Putri banngkit sambil menggengam tanganku.

“Berdansalah denganku, sayang!” pintanya.

Kugenggam tanganya, lalu kami berdansa mengikuti alunan musik yang romantis. Sambil memeluknya, aku melihat matanya mengeluarkan air mata.

“Kenapa sayang?” tanyaku

“Nggak papa sayang.., aku cuma merasa betapa bahagianya apabila seseorang dicintai seperti lirik lagu itu”

“Apakah kamu mau tau seseuatu, sayang?” tanyaku lagi.

“Apa itu, sayang?”

“Lagu ini kuciptakan sendiri, untuk mengekspresikan rasa cintaku yang terdalam untukmu, sayang!” kataku.

“Ooohhh, Maico.., What a wonderful gift from God you are for me” sambil dia berkata begitu, air matanya bertambah banyak dan pelukannya semakin erat. aku pun ikut meneteskan air mata. aku benar-benar mencintainya. Kalau mungkin, biarlah seluruh hidupku aku jalani bersamanya.

Putri meminta untuk terus mengulang lagu itu, biar dansa kami tidak terputus-putus dan lirik lagunya bisa makin diresapi. Perlahan-lahan sambil terlarut dalam Putrinya alunan musik dan lembutnya dansa kami, Putri mengangkat kepalanya dari dadaku dan mencium lembut bibirku. 

Ciumannya sungguh lembut. Mungkin kurang menyenangkan bagi yang hanya menginginkan sex saja. Tapi bagi yang mencinta, ciuman seperti itu jauh lebih kena di hati daripada apa yang terjadi sesudahnya.


Lampu di dalam studio cukup redup, alunan musik romantis keluar dari sound sytem yang keren dan kuat powernya (kebetulan studio kedap suara). Kami berciuman cukup lama.

Sambil tetap berdansa mengikuti irama lagu, Putri berkata,

“Maico sayangku, bercintalah denganku. Disini dan lakukan sekarang!”

aku tersnyum dingin sambil berkata, 

“Putri, maaf aku tak bisa melakukannya”

Putri terkejut,

“Kenapa Maico sayang?”

“aku tak ingin bercinta denganmu, aku hanya ingin mencintaimu. Bukan utk behubungan badan, tapi hanya mencintaimu sayang”,

Putri tersenyum sambil melanjutkan ciumannya, namun kali ini tangan Putri mulai meraba punggungku, dan lidahnya mulai menusuk kedalam bibirku. aku pun bereaksi seperti layaknya sorang laki-laki yang normal. Kuleus lembut punggungnya, kasar sekali. Jelas saja, wong masih pakai jaket jeans.

“Coba rasakan, Putri, rasakan sentuhanku ini!”

“Ssshhh… emmhhh” hanya itu yang keluar dari mulut Putri, karena terlalu penuh imajinas oleh kePutrian cinta kami berdua.

Walaupun begitu, Putri bukan tipe orang banyak bicara sedikit bertindak. Buktinya bicaranya sedikit, tapi tanpa sadar tanganya meraba lembut celana jeans ku, melonjakkan batang penisku dari dalam CD ku.


Putri terus saja mengelus batang penisku dengan semakin keras, seakan dia tau persis bahwa celana jeansku yang tebal itu menghalangi batang penisku untuk merasakan kenikmatan belaian jari-jarinya.

“Oohh sayang, ijinkan aku menikmati penismu. Akan kubuktikan segalanya hanya untukmu, Maico”

“Rasakan dan nikmati semua sayang. Lakukan semaumu. Segala diriku adalah milikmu Putri”

Setelah mendapat ijin darinya, langsung saja kubuka kaosnya, Wahh.. pantas saja puting susunya menonjol sekali, dia tak mengenakan bh.

“Sayang, kamu kok nggak pakai Bh sih? panas ya?”

“Sengaja kulepas waktu kamu buatin minuman untukku. Tuh, bh nya aku lempar di belakang keybord. Kalau kamu lebih suka bh nya, ambil aja. Tapi kalau lebih suka isinya tetaplah di sini sambil ekspresikan cintamu untukku.

Wah, masa sih mentingin bh nya, kalau bisa malahan jangan pernah dia pakai bh lagi. Lagi pula toketnya padat sekali, buat apa pakai bh lagi sih? Putri pun tak mau kalah. Dia dengan cepat membuka celanaku. Sialnya kepala penisku yang memang sudah keluar dari CD ku terjepit resleting.

“Aww Putri, pelan-pelan dong sayang. Sakit kan”

“Ya ampun, Maico.. penismu sih yang nakal. Belum dibuka udah keluar duluan. Salah kamu sendiri.. ehh nggak deh, salah kamu sih (sambil menunjuk penisku).”

“Sayang, nanti kalau dimarahin dia ngambek lho”

“Hehehe nggak deh. Cuma bercanda kok ya sayang (sambil mengelus lembut batang penisku)

“Aahhh.. aduh sayang. Nikmat sayang. Ayo teruskan sayang..”

Setelah beberapa menit Putri memainkan batang penisku, batang penisku kini sudah tegang keras sempurna.

Setelah puas dikerjai Putri, aku mengangkatnya ke atas meja yang ada di dalam studio. Kusuruh dia duduk di situ, setelah selesai melucuti celana jeans nya yang juga ketat.

Setelah pakaiannya terlepas semua, barulah aku bisa sepuanya menghirup harum tubuh kekasihku tersayang itu. Mulai dari toketnya, jilatanku berangsur turun sampai ke daerah perutnya yang putih mulus.

Mendekati lubang memeknya, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi. Teman-teman, tidak akan ada wanita yang tidak penasaran saat di perlakukan selembut itu.

Sama seperti Putri, dia sampai menangis karena sudah tak dapat menahan nafsunya, sehingga dia nekat meremas dan menarik rambutku ke arah lubang memeknya, saking semangatnya sampai daguku terbentur meja yang di tidurinya.

“Aduuuuhhh.. ooohhhh.. Bimm, kamu apain sih klit ku? ohhhh Maico, lagi dong Sayangg.. ssshhhhh enak sekali sshhhhh sayyy.. Hmmm.. Aahhh… ooooohhhhhh” akhirnya Putri meraih orgasme juga.

Dia memang tak pernah berkata terus terang kalau mau orgasme. Dia lebih suka mengkspresikan lewat sikap dan racauan seperti tadi itu. Melihat wajah Putri yang penuh peluh, matanya yang tertutup, dan keningnya yang berkerut menahan rasa nikmat yang masih mendera otot-otot memeknya.

Hatiku sangat bahagia karena aku bisa memuaskan gairah sex kekasihku tersayang itu, walaupun aku belum sempat mendaratkan batang penisku ke lubang memeknya.

Memang hingga saat ini aku belum pernah sekalipun memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya karena aku sangat menyangi dan mencintainya, dan bagiku bercinta yang sesungguhnya saat pernikahan jauh lebih berarti daripada bercinta saat ini yang hanya berdasarkan nafsu belaka.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

Senin, 26 Agustus 2024

PACARKU MASIH SMA DAN MASIH PERAWAN

 PACARKU MASIH SMA DAN MASIH PERAWAN


KASIR4D - Pacarku Masih SMA Dan Masih Perawan

Cerita yang aku alami ini terjadi saat aku SMA. Sebut sajalah namaku maru. Aku ingin berbagi Cerita Seks Remajaku kepada kalian semua. Namun sebelum membaca Cerita Seks Remajaku ini siapkan dulu yah isi celana kalian.

Jangan sampe basah dulu sebelum Cerita Seks Remajaku ini kelar dan selesai dibaca . Karena Cerita Seks Remajaku yang akan aku ceritakan disini merupakan cerita sex yang sangat hot dan bikin badan panas dingin. Dulu pada waktu aku sma aku berpacaran dengan gadis satu sma ku… sebut saja nama pacarku Intan… Dia anaknya supel, pinter, cantik dan mempunyai bodi yang apik serta mulus dengan ukuran bra 36b.

Aku menjalani masa pacaran dengan Intan kurang lebih selama 6 bulan. Aku suka bertukar pikiran dengan pacarku tentang berbagai macam hal termasuk hal yang berbau seksual. Karena pengetahuan sex ku luas jadi aku bisa menjelaskan bermacam2 istilah, Posisi, serta tempat2 dimana kegiatan bejad itu enak untuk dilakukan karena aku sering melihat film bokep n membaca buku2 tentang sex.

Suatu hari pacarku aku ajak ke rumahku. Kebetulan waktu itu sekolah baru saja selesai mengadakan ujian akhir. Aku bertanya “Intan kamu tidak ke rumah ku sekedar mengobrol”.

Intan menjawab “aku mau2 saja kalau di rumah kamu tidak ada orang”. Aku langsung curiga ketika Intan berkata seperti itu. Kebetulan rumahku siang ini lagi tidak ada orang karena smua keluargaku sedang ada undangan ke perkawinan saudara di sukabumi.


Jadi di rumahku hanya ada pembantuku saja. Lalu aku membalas “Ya sudah kita berangkat sekarang yah ke rumahku”. Sesampainya di rumahku aku langsung mengajak dia ke kamarku yang terletak di lantai atas. Aku menyalakan komputerku dulu untuk mendengarkan lagu dari winamp. Sedang pacarku ke kamar mandi untuk ganti baju dan buang air.

Ketika dia keluar dari kamar mandi aku takjub melihat pakaian yang dikenakan oleh Intan pacarku itu. Dengan tank top berwarna gelap dipadu dengan jaket tipis dan celana jeans. Aku bertanya kepada Intan “kok kamu tumben pake baju yg sedikit kebuka ?”.

Dia hanya tersenyum manis dan duduk di pahaku. Aku langsung terangsang ketika Intan duduk dipangkuanku dengan pakain yang seperti itu dan wangi tubuhnya menggelitik bulu hidungku. Aku berbasa basi “jaket kamu dilepas aja kan cuma aku yang bisa ngeliat kamu”. Dibukalah jaket itu dan mulai terlihat tubuh sintal berwarna kecoklatan itu.

Langsung saja aku cium leher belakangnya. Lalu aku tiup dan jilat telinganya seperti menjilat ice cream. Aku rasa dia juga terangsang dengan perbuatanku itu. Dia berbalik badan kearahku sehingga wajahku bertemu dengan wajahnya.

Dia berkata “ih geli tau digituin”. Aku hanya tersenyum saja. Aku lalu mencium bibirnya yang merah dan tipis. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku bersilat lidah dengannya. Ternyata walau dia baru pertama kali berciuman tapi sudah mahir mengikuti irama permainan bibirku. Mungkin karena sering aku jelaskan panjang lebar tentang hal itu. hehe…


Selama kurang lebih 7 menit itu aku melakukan french kiss dengan dia diatas bangku. Dia tampaknya kurang puas hanya dengan french kiss. Lalu dia bertanya menantangku sambil digesek gesekannya pantatnya tepat diatas kontolku “katanya kamu mahir dalam seks coba kamu buat aku terkesan dengan permainanmu ?” Kontol ku langsung menegang seketika.

Aku ajak saja dia ke kasur. Dengan posisi tiduran saling berhadapan kami melakukan french kiss lg tp kali ini disertai dengan tangan2ku yang bergerilya mulai dari tubuh bagian atasnya. Terdengar bunyi air liur dan kecupan kedua bibir kami.

Perlahan aku turunkan tali tanktop itu agar terlihat payudaranya. Tapi dia menghentikan permainan sebentar lalu bertanya sambil bercanda “eits mau liat toketku ?” Aku mengiyakan pertanyaan Intan. Terbukalah bagian atas tubuh Intan dengan payudara yang masih padat dan molek.

Sambil melalukan french kiss aku memainkan payudara nya dengan meremas2 dan memencet puting susu payudara pacarku dengan kedua tanganku. Dia tampak sedikit sakit tapi enak dengan perbuatanku itu. Lalu aku menjilati payudara dan menggigit puting susunya. Lagi2 dia tampak enjoy tanpa berbuat apa2 selain mendesah nikmat “ahh enak nton, terusin aja yah”. Karena dia tampak mulai hot tanganku mulai menggeranyangi bagian bawah tubuhnya sembari menjialati payudaranya.

Karena Intan menggunakan celana jeans aku susah memasukkan jari2ku ke dalam liang vaginanya. Permainan berhenti sejenak. Aku bertanya “Kamu yakin ngga mau melepas gelar perawanmu padaku ? Kalo mau kita berdua bugil ?” Dia mengangguk pertanda dia mau. Akhirnya kami berdua melepaskan pakaian kami dan kami saling memandang mengagumi tubuh kami masing2.

Intan dengan tubuhnya yang aduhai dan aku yang tubuhnya sedikit gemuk dan putih. Kami kembali ke kasur untuk melanjutkan pertempuran. Kami melakukan kissing lg sembari tanganku bermain di liang vagina dan payudaranya. Aku masukkan kedua jari tangan kananku ke liang vaginanya dan cairan hangat terasa di dlm vaginanya. Aku mengocok sembari memborbardir vagina Intan dengan kedua jariku itu. Dia terasa lebih hot kali ini walau hanya mendesah tidak bersuara.


Tapi skarang Intan sudah berani memegang kontolku walau tak begitu besar. Lalu aku berkata “ehh say kita ganti posisi aja yu jd posisi 69 ?” Intan mengangguk lg. Kami akhirnya bertukar posisi dan wah terlihat jelas vagina Intan yang msh sempit dan wangi ditutupi bulu2 jembinya yg lebat.

Aku menjilati sambil memainkan jariku di vaginanya sedangkan Intan berkaraoke dibawah. Aku gigit sesekali bibir vaginanya dan Intan pun membalas dengan menggigit batangku. “aww sakit nton tp enak de…. ahh…nton terusin…. ahhh !!!” Tiba2 cairan hangat dari vagina Intan keluar karena reflek aku telan cairan itu saking enaknya di karaoke. Kontolku juga menjadi santapan yg lezat bagi Intan. Intan mengulum dan mengocok kontolku seperti seorang ahli sex. Mantab rasanya.

Selama 30 menit kami melakukan posisi 69 Intan berucap “nton aku pengen nyoba dimasukkin dong.” aku bersemangat skali Intan berkata seperti itu. Aku langsung mengangkat Intan keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku. Walau agak licin tapi kontolku langsung masuk di lubang vaginanya. Intan menjerit kesakitan “ouch perih nton… kamu apain nie ?” aku menjawab “tenang kan baru pertama kali jadi agak susah masuknya.”

Intan hanya mendesah lg sedang aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas2 payudaranya. “uuh ahh ouch ihh sakit sakit… enak…. uuh…” Intan sudah tampak lemas. Aku ubah posisiku dengan posisi tubuh Intan menungging dan aku berada diatasnya. Lagi2 aku mengatur kecepatanku agar stabil. Intan hanya menjerit dan nikmat. Lalu aku bertanya “kamu udah mau orgasme blum ?”

Intan menjawab “aku bentar lg nih kayaknya mau keluar.” Aku langsung mengantisipasi hal itu. Aku ajak dia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam vagina. Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku. Karena dia sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil ciuman dan tanganku yg meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku. “ahh nton… oh yeah… terus nton…”, kata Intan. Lalu aku merasakan vagina Intan seperti menyempit dan ada cairan hangat yg menyentuh kontolku. “aduh aku keluar juga deh nton akhirnya”, kata Intan. Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan panas kami.

Setelah beberapa lama kami bermain posisi itu kami ganti posisi lagi. Kali ini dengan tubuh Intan yang terbaring dibawah karena lemas dan aku berada diatas. Kaki aku menekuk dan kaki Intan di pundakku sehingga lubang vagina Intan terbuka. Aku coblos lg vagina Intan “ahhhhhh uuuuuuhhhhhh enaaaaaaakkk yeaaaaah…..”

Aku tarik ulur kontolku pelan2 karena aku melihat muka Intan yang sudah terkulai lemas tak berdaya. Aku kasihan sama Intan karena ini adalah pengalaman pertamanya. Jadi kupikir akan kuhentikan saja permainanku ini. Kan masih ada hari esok pikirku.

Karena aku belum keluar aku menyuruh Intan mengulum dan mengocok kontolku. Beberapa menit kemudian cairan spermaku akhirnya keluar di dalam mulut Intan. “mantab kau mel…”, pujiku. Kami berdua akhirnya tertidur lelap selepas melakukan perbuatan bejad itu dengan tubuh kami berdua yang masih telanjang.


Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, kami terbangun dengan tubuh yang telanjang dan mandi berdua. Setelah itu aku antar dia pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku datang. Memang permainan itu merupakan pengalaman pertama bagi dia tapi tidak bagi aku. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya di rumahnya atau di mobil dalam waktu perjalanan. Tetapi permainan Intan skarang sudah mengalami kemajuan.
Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor



Sabtu, 24 Agustus 2024

PENGALAMAN SEX DENGAN PEGAWAI SALON

 PENGALAMAN SEX DENGAN PEGAWAI SALON


KASIR4D - Pengalaman Sex Dengan Pegawai Salon


Pada hari Sabtu yang telah kami sepakati dengan teman dia, dan kami janjian ketemu di salon itu jam 13:00. Aku pun meluncur ke salon itu untuk potong rambut, sejenak aku melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan untuk masuk. Seperti halnya salon-salon biasa, suasana salon ini normal tidak ada yang luar biasa dari tata ruangnya serta kegiatannya. Pada pertama kali aku masuk, aku langsung menuju ke tempat meja reception dan di sana aku mengatakan niat untuk potong rambut. 
Dikatakan oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku menunggu sebentar sebab sedang sibuk semua. Sambil menunggu, aku mencoba untuk melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat ada temanku di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur mereka, mereka berumur sekitar 20-30 tahun. 

Aku jadi teringat dengan omongan temanku, Hanni, bahwa mereka bisa diajak kencan. Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditentukan. Beberapa detik kemudian seorang wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku.“Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang.
“Mmm… dirapi’in aja Mbak!” kataku pendek.Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut. Beberapa menit pertama begitu kaku dan dingin. Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. 


Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk mencairkan suasana.“Mbak… udah lama kerja di sini?” tanyaku.“Kira-kira sudah enam bulan, Mas… ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut.“Iya… kemarenan saya lewat jalan ini, terus kok ada salon, ya udah dech, saya potong di sini. Ini juga janjian sama temen, tapi mana ya kok belum datang?” jawabku sedikit berbohong.

“Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek.“Hei…” terdengar suara temanku sambil menepuk pundak.“Eh… elo baru dateng?” tanyaku.“Iya nih… tadi di bawah jembatan macet, mmm… gue potong dulu yach..” jawabnya sambil berlalu.Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan aku tahu Stella namanya, 22 tahun, dia kost di daerah situ juga, dia orang Manado, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk janjian ketemu di luar pada hari Senin. Untuk pembaca ketahui setiap hari Senin, salon ini tutup. Setelah aku selesai, sambil memberikan tips sekedarnya, aku menanyakan apakah ia mau aku ajak makan. 

Dia menyanggupi dan ia menulis pada selembar secarik kertas kecil nomor teleponnya. Sambil menunggu Hanni, aku ngobrol dengan Stella, aku sempat diperkenalkan oleh beberapa temannya yang bernama Susi, Icha dan Yana. Ketiganya cantik-cantik tapi Stella tidak kalah cantik dengan mereka baik itu parasnya juga tubuhnya. Susi, ia berambut agak panjang dan pada beberapa bagian rambutnya dicat kuning. Icha, ia agak pendek, tatapannya agak misterius, dadanya sebesar Stella namun karena postur tubuhnya yang agak pendek sehingga payudaranya membuat ngiler semua mata laki-laki untuk menikmatinya. 


Sedangkan Yana, ia tampak sangat merawat tubuhnya, ia begitu mempesona, lingkar pinggangnya yang sangat ideal dengan tinggi badannya, pantatnya dan dadanya-pun sangat proporsional.Akhirnya kami ketemu pada hari Senin dan di tempat yang sudah disepakati. Setelah makan siang, kami nonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell. Wah, cakep sekali ini orang, batinku mengagumi kecantikan Stella yang waktu itu mengenakan kaos ketat berwarna biru muda ditambah dengan rompi yang dikancingkan dan dipadu dengan celana jeans ketat serta sandal yang tebal. Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton dikagetkan oleh suatu adegan. Stella tampak kaget, terlihat dari bergetarnya tubuh dia. Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya. 

Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia diam saja.Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di tengah jalan Stella memohon kepadaku untuk tidak langsung pulang tapi putar-putar dulu. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas, dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sambil menikmati musik, kami saling berdiam diri, hingga akhirnya Stella mengatakan,“Mmm… Will, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, memang semua ini terlalu cepat, Will… aku suka sama kamu…” katanya pelan tapi pasti.Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. 

Dia menatap tajam.“Apa kamu sudah yakin dengan omonganmu yang barusan, Tel?” tanyaku sambil kembali konsentrasi ke jalan.“Aku nggak tau kenapa bahwa aku merasa kamu nggak kayak laki-laki yang pernah aku kenal, kamu baik, dan kayaknya perhatian and care. Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Will. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar.“Mmm… kalo aku boleh jujur sich, aku juga suka sama kamu, Tel… tapi kamu mau khan kalo kita nggak pacaran dulu?” tegasku.“Ok, kalo itu mau kamu, mmm… boleh nggak aku ’sun’ kamu, bukti bahwa aku nggak main-main sama omonganku yang barusan?” tanyanya.


Wah rasanya seperti mau mati, jantungku mau copot, nafas jadi sesak. Edan ini anak, seperti benar-benar! Sekali lagi, aku menengok ke kiri melihat wajahnya yang bulat dengan bola mata yang berwarna coklat, dia menatapku tajam dan serius sekali.“Sekarang?” tanyaku sambil menatap matanya, dan dia menganguk pelan.“OK, kamu boleh ’sun’ aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan.Beberapa detik kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil posisi untuk memberi sebuah “sun” di pipi kiriku. Diberilah sebuah ciuman di pipi kiriku sambil memeluk. Lama sekali ia mencium dan ditempelkannya payudaranya di lengan kiriku. Ooh, empuk sekali, mantap!Payudaranya yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. Edan, enak sekali, aku jadi terangsang nih. 

Secara otomatis batang kemaluanku pun mengeras. Dengan pelan sekali, Stella berbisik, “Will, aku suka sama kamu,” dan ia kembali mencium pipiku dan tetap menekan payudaranya pada lengan kiriku. Konsentrasiku buyar, sepertinya aku benar-benar sudah terangsang dengan perlakuan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 50%.

 “Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. Aku tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah. Aku sudah benar-benar terangsang. Sekali lagi Stella berbisik, “Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? punya kamu besar yach!” aku mengangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat ingin membuka ikat pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan. Aku bantu dia membuka ikat pinggang setelah itu aku kembali memegang setir mobil.Dielus-elus batang kemaluanku yang sudah keras dari luar. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah kemaluanku. 

“Ooh…” desahku pelan. Sedikit demi sedikit wajahnya bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Ia cium leherku, dan ia sempat berhenti di bagian dadaku, mungkin ia menikmati aroma parfum BULGARI-ku. Ia makin turun dan turun ke bawah. Beberapa kali Stella melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kemaluanku lalu merambat naik ke atas. Ujung lidahnya kini berada pada bagian biji kejantananku. Salah satu tangannya menyelinap di antara belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya. Stella melanjutkan perjalanan lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Melewati bagian tengah, naik lagi. Ke bagian leher batangku. 

Kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram setir mobil. Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi. Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan. Setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang dilakukannya setiap kali itu pula kulihat Stella masih tetap menjilati kemaluanku dengan penuh nafsu.Sesaat Stella kulihat melepaskan tangannya dari kemaluanku, ia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik bagian bawah batang kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. 


Stella kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. Ia mulai merekahkan kedua bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh sedikitpun oleh giginya. Kemudian bergerak perlahan-lahan semakin jauh hingga di bagian tengah batang kemaluanku. Saat itulah kurasakan kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya. Tubuhku bergetar sesaat dan terdengar suara khas dari mulut Stella. Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat. Kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur sekujur tubuhku. Perlahan-lahan kemudian kepala Stella mulai naik. 

Bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya menarik turun bagian bawah batang tubuh kejantananku hingga ketika bibir dan lidahnya mencapai di bagian kepala, kurasakan bagian kepala itu semakin sensitif. Begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Stella begitu merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus dengan lembut lalu mengarah ke bawah. Kudapatkan payudara sebelah kanan. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat. 

Kuremas dengan lembut. Kubuka satu persatu kancing rompinya, dan kembali aku membuka tepak tangan mengikuti bentuk payudaranya. Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik baju ketatnya dari selipan celana panjangnya. Dipegangnya tanganku dan diarahkannya ke dalam. Di balik baju ketatnya, aku meremas-remas payudaranya yang masih terbungkus BH. Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah menikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas agak kuat dan Stella pun berhenti mengulum sekian detik lamanya. Kuelus-elus kulit dadanya yang agak menyembul dari BH-nya dengan sesekali menyelipkan salah satu jariku di antara payudaranya yang kenyal. “Agh…” desahku menikmati kuluman Stella yang makin cepat. Aku turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih putingnya yang sudah mengeras. Kupilin dengan lembut. “Ooh… esst…” desahnya melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari kemaluanku. Menjilat, menghisap, naik turun. Ia begitu menikmatinya. Begitu seterusnya berulang-ulang. 

Aku tak mampu lagi melihat ke bawah. Tubuhku semakin lama semakin melengkung ke belakang kepalaku sudah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella begitu luar biasa melakukannya. Tak sekalipun kurasakan giginya menyentuh kulit kejantananku. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini, pikirku. Pikiranku sudah melayang-layang jauh entah ke mana. Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku yang semakin tinggi. Aku berhenti sejenak meraba payudaranya. 


Kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku. “Kamu luar biasa, Tel,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya. Stella tersenyum manis dan berkesan manja. “Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada kemaluanku. Stella tersenyum. “Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku. Rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk menahan ejakulasiku.

“Aaghhh…” desahku agak keras menahan rasa ngilu. Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan gerakan kepalanya yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku, terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya, terkadang ia melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi. Semakin lama gerakannya makin cepat. Aku sudah berusaha semaksimal untuk menahan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Aku meraba ke arah bawah. Kubuka kancing celananya. Agak lama kucoba membuka dan akhirnya terlepas juga. 

Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Kuteruskan agak ke bawah. Stella mengubah posisinya. 

Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya. Dengan mudah aku dapat menyentuh kemaluannya. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas kemaluannya. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Ugh, nikmat sekali nih rasanya, pikirku. 

Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. Aku jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan Stella. Aku temukan sebuah kelentit di dalamnya. Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal juga rasanya tangan kiriku. Sejenak kukeluarkan jariku dari dalam. Lalu aku menikmati setiap kuluman Stella. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku keluar. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang olehnya.Kembali kumasukkan jariku, kali ini dua jari, jari telunjuk dan jari tengahku. 

Pada saat aku memasukkan kedua jariku, Stella tampak melengkuh dan mendesah pelan. Semakin lama semakin cepat aku mengeluar-masukkan kedua jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menghentikan kuluman pada batang kemaluanku sambil tetap memegang batang kemaluanku. Entah sudah berapa orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami lewati, namun aku tidak peduli. Kenikmatan yang kurasakan saat itu benar-benar membiusku sehingga aku sudah melupakan segala sesuatu. 

Kembali Stella menjilat, menghisap dan mengulum batang kemaluanku dan entah sudah berapa lama kami melakukan ini. Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan Stella pada kemaluanku. Kali ini Stella melakukan dengan penuh kelembutan, ia julurkan lidahnya hingga mengenai ujung kepala kemaluanku lagi. Ia memutar-mutarkan lidahnya tepat di ujung lubang kemaluanku. 

Sungguh dashyat kenikmatan yang kurasakan. Beberapa kali tubuhku bergetar namun ia tetap pada sikapnya. Sesekali ia masukkan semua batang kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam. “Ooh.. Tel… enakk…” desahku sambil melepaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.“Stella, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan ejakulasi. 

Namun gerakan Stella makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya namun tetap mengulum dan terdengar suara-suara dari dalam mulutnya. “Aaaagghhh…” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma dari dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Keadaan mobil kami saat itu sedikit tersentak oleh pijakan kaki kananku. Aku menikmati setiap sperma yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. 

Stella tetap menjilati kemaluanku dengan lidahnya. Dapat kurasakan lidahnya menyapu seluruh bagian kepala kemaluanku. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setelah membersihkan seluruh spermaku dengan lidahnya, Stella bergerak ke atas. Kulihat dia, tampak ada beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya. Aku mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Sambil tetap digenggamnya batang kemaluanku yang sudah lemas, Stella beranjak ke atas melumat bibirku, masih terasa spermaku. 

Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Akhirnya ia merapikan posisinya, ia duduk dan merapikan pakaiannya. Aku pun merapikan pakaianku sekedarnya. Aku kenakan celana panjangku namun tidak kumasukkan kemejaku.Beberapa hari setelah itu, aku main ke kost Stella dan pada saat itu pula kami mengikat tali kasih. Awal bulan Maret lalu Stella kembali dari Manado setelah 2 minggu ia berada di sana dan ia tidak kembali lagi bekerja di salon itu. Sekarang kami hidup bersama di sebuah tempat di daerah Grogol, sekarang ia diterima sebagai operator di salah satu perusahaan penyedia jasa komunikasi handphone. 

Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. Setelah kami hidup seatap, Stella mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di salon itu, ia pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua pekerja yang bekerja di salon itu juga pekerja seks. 

Stella tidak mengetahui bagaimana asal mulanya. Stella sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Dia mengatakan bahwa untuk mengajak keluar salah satu karyawati di situ, seseorang harus membayar di muka sebesar Rp 500.000. Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir dan entah kapan kami akan resmi menikah.

Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama. Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya pekerjaan Stella sebab makin hari aku makin terbius oleh kenikmatan seks dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

CINTA PERTAMAKU YANG MASIH PERAWAN


CINTA PERTAMAKU YANG MASIH PERAWAN



KASIR4D - Cinta PertamaKu Yang Masih Perawan


Saat itu aku masih sekolah kelas 3 SMK di Solo. Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku sebut saja namanya BiLi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan.
Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras.

Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan. Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.

“Aduh.. gimana nih BiLi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.

“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.

“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.

Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.

Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.


“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku.

Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? “Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar. Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.

“BiLi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai”, tanyaku.

“Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.

Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya. Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok.

Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri.

Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.


Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.

Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku.

Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya. Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan.

Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut. Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. 

Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Akh.. Fa.. aku nggak tahan..”, desisnya.Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.


Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan.

Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.

Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi.

Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Akh.. uh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. “Fa.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat.

Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnyapun mulai menyapu duburku, “Okh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.

Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.


Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya.

Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti.

Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku BiLi si cinta pertama ku berteriak, “Aakhh..”, aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah perawan dan kutahan penisku di dalamnya.

“Sakit BiLi?”, bisikku.

“Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.


Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih. Kira-kira 5 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya BiLi si cinta pertama ku mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika BiLi berteriak, “Akh.. oh..”. BiLi memejamkan matanya dalam-dalam.

Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Ccreet..”, maniku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Fafa.. aku sayang kamu..”. Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan BiLi si cinta pertama ku yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang.

Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan BiLi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.
Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor



Jumat, 23 Agustus 2024

NGENTOT DENGAN ISTRI ORANG

NGENTOT DENGAN ISTRI ORANG


KASIR4D - Ngentot Dengan Istri Orang

Namun sebelumnya saya sarankan kepada anda semau jika anda masih dibawah umur saya harap jangan membaca cerita panas ini, namun sebaliknya jika anda sudah merasa dewasa saya persilahkan untuk membaca cerita dibawah ini :
Namaku Krisna, umurku 26 tahun. Kejadian ini kira-kira setahun yang lalu, ketika aku menelepon ternyata salah sambung. Saat itu aku menelepon temanku tapi ternyata di seberang sana tersambung ke salah satu kantor. Sebut saja yang menjawab namanya Mbak RS, umurnya 33 tahun. Karena suaranya yang bagus, merdu dan agak ngebas, aku mencoba untuk mencari bahan pembicaraan lain supaya jangan diputus, ternyata dia menanggapi. Aku tanyakan dengan agak nekad apakah dia sudah punya pacar, “Belum” dia jawab baru ditinggal pacarnya. Ketika lama bicara akhirnya kami mencatat nomor telepon masing-masing.
Keesokan harinya aku menelpon dia lagi, kali ini pembicaraan ngalor-ngidul, tanpa disadari ketika bicara tentang pengalaman pacaran, dia bilang, “Kalau udah nikah hubungan tidak terlalu intens karena agak bosan..” wah ternyata dia berbohong, akhirnya dia mengaku kalau dia sudah menikah dan punya anak 1 yang berumur 4 tahun.
Akhirnya aku jadi makin berani lalu kutanyakan bagaimana rasanya bulan madu karena aku sama sekali belum pernah merasakan berdekatan dengan wanita (walaupun itu yang namanya ciuman, swear belum pernah). Dia bilang, “Itu sih alamiah..” kali ini dia mulai tidak malu-malu lagi.
Lalu kutanya lagi, “Gaya apa yang biasanya dilakukan.”


Mak RS menjawab, “Kalau Masku pada awal permainan sangat menyukai menciumi leherku kemudian baru menghisap-hisap payudara…”
Lalu kutanya lagi, “Kalau Mbak senangnya gimana..?
“Aku sih biasanya paling senang di atas.. cepet nyampe..!” balasnya manja.
Masih dipercakapan telepon juga kutanyakan, “Tolong dong Mbak ajarin aku.. Nggak ada bekasnya ini kan… Mbak ikut KB kan..?”
“Enak aja.. cari aja perempuan yang masih single kemudian nikahi.. bereskan..” balasnya dengan nada sedikit genit.
Wah ternyata Mbak RS ini jinak-jinak merpati.. aku menjadi semakin tertantang. Lalu kucoba pancing kembali.
“Iyah deh.. enggak usah yang berat-berat.. ciuman ajah..”
Ternyata dia mulai memberi angin dengan memberi jawaban, “Lihat aja belum udah mau cium-cium.. entar kalau udah liat malah lari..?
Aku menimpali kembali, “Siapa yang lari saya atau Mbak..?
Dia jawab, “Udah ketemu aja deh.. di mana..?
Langsung kujawab, “Di KFC aja terus langsung nonton.. filmnya bagus.. The Entrapment? Mbak enggak usah balik ke kantor aja”
Akhirnya di akhir percakapan kami janjian untuk ketemu besok jam 12 siang di KFC.
Esok harinya jam setengah dua belas aku sudah nongkrong di KFC, tepat jam 12 ada seorang wanita setengah baya dengan rambut panjang disemir agak merah, memakai jas dengan dalaman serta celana panjang. Waduh, seksi sekali, tingginya kira-kira 170 cm, berat 65 kg. “Waduh montok cing..” pikiranku langsung tambah ngeres, aku bersumpah bahwa aku harus dapat menyetubuhinya.
Hanya sebentar di KFC kemudian kami meluncur ke 21, kebetulan film baru akan mulai. Kami duduk di tengah pinggir, kebetulan karena hari Senin yang nonton cuma sedikit. Setelah film dimulai, ‘senjata rahasiaku‘ mulai berdiri kencang. Kemudian kuberanikan untuk memegang tangannya, ternyata dia diam saja.


Aku berbisik, “Mbak bohong katanya ditelepon bilang sudah nenek-nenek tapi nyatanya masih seperti umur 20 tahun, beruntung yah suami Mbak.”
Lalu aku berbisik lagi, “Mana janjinya Mbak.. katanya boleh cium kalau enggak lari..”
Kemudian dia melihat ke sekeliling, “Malu.. ntar ketahuan orang..”
Saya bilang kembali, “Sepi kok Mbak..!”
Dalam keremangan aku melihat dia merapat-rapatkan kedua bibirnya untuk membersihkan lipstiknya. Aku mulai menempelkan bibirku pada pipinya. Busyet, wangi sekali. Kemudian tanpa ba.. bi.. bu lagi kulumat bibirnya. Ternyata dia melawan lumatanku dengan penuh gairah. Tanganku tak dapat diam lagi, kemudian menggerayang ke lehernya terus ke buah dadanya. Waduh, besar sekali. Langsung kuremas dan pelintir puting susunya. Nafas Mbak RS mulai ngos-ngosan.
Tiba-tiba tanganku disentakkan dan ciumanku dihentikan. Dia bilang, “Sudah Kris, jangan terlalu jauh.. aku sudah nikah..!”


Tapi aku tidak mau menyerah, dengan penuh trik kupegang tangannya lalu kubimbing ke arah kemaluanku (kupikir pasti aku ditampar karena kurang ajar). Ternyata dia diam saja. Lalu kukeluarkan kemaluanku, kutempelkan tanganya di kemaluanku. Mbak RS terhenyak, “Nekad kamu Kris..”
“Biarin Mbak…” balasku nakal.
“Gede dan panjang juga yah barang kamu…” bisik Mbak RS genit.
“Iya Mbak aku udah enggak tahan lagi nih…” balasku mesra.
“Nanti aja keluarin di kamar mandi…!” goda Mbak RS.
“Enggak mau.. pengen sama tangan Mbak..!” bisikku manja.
“Pusing ya..” Mbak RS terus menggodaku.
“Iyah…” balasku mantap.
Akhirnya Mbak RS mengeluarkan lotion dari tasnya kemudian mengocok barangku. “Oooh… syhhkkk… nikmatnya..” Tangan Mbak RS yang super halus dan penuh pengalaman mengocok barangku. Selang beberapa saat, “Sreeet.. srettt” keluar sudah spermaku akibat kocokan mesra tangan Mbak RS.
Ketika film selesai kami keluar dan jalan-jalan. Aku membelikan dia baju untuk anaknya, jalan-jalan kembali, makan hingga jam menunjukkan pukul 8 malam.
“Mbak RS, enggak dimarahin sama Mas.. pulang lambat..?
“Tadi udah bilang ada temen ulang tahun jadi pulang agak lambat…”
Aku mengantarnya pulang. Di tengah perjalanan terlihat plang hotel. Pikiranku mulai nakal. Wah bawa saja ke sini. Aku memasukkan mobilku ke hotel.
Mbak RS protes, “Mau ngapain ke sini…?
“Kita ngobrol.. untuk saling kenal lagi Mbak.. Aku enggak akan nakal kok Mbak”, balasku mesra, 


Mbak RS diam saja.
Ketika telah di dalam, Mbak RS tampak kikuk. Kucoba menenangkannya, “Santai Mbak..” lalu dia membuka sepatunya, aku menghampirinya. “Wah saya kalah tinggi MBak yah..” tapi enggak ada pengaruh kalau udah ditempat tidur. “Mbak aku pengen cium bibir Mbak lagi..” lalu aku menghampirinya, dia diam saja. Kemudian kulumat bibirnya.
Dengan setengah paksa kubuka bajunya lalu celana panjangnya, dia berontak lalu kujepit badannya walaupun badannya besar dan montok tapi tenaganya tetap kalah. “Kris.. jangan Kris.. jangan maksa dong…” Aku tidak peduli, dengan cepat kubuka celanaku dan bajuku kemudian dengan sigap kumasukkan barangku yang besar dan panjang ke liang senggamanya yang ternyata sudah basah. Mbak RS melenguh, dengan cepat kugerakkan turun naik. Masih barangku menancap di dalam liang kewanitaannya, kuguling-gulingkan badannya sehingga kadang dia di atas kadang dia di bawah.
Lama-lama dia terangsang juga, akhirnya sama-sama kami mencapai orgasme. Kemudian dengan cepat kujilati bibir kemaluannya sampai kemudian dia orgasme kembali. Akhirnya impianku terwujud untuk menyetubuhi tubuh Mbak RS yang montok, tinggi, agak gemuk dan punya anak 1. Oooh nikmat sekali.

Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online, Agen Judi Online, Slot Online Terpercaya, Slot gacor

PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI

PRAMUGARI DIKENTOT DI KAMAR MANDI   KASIR4D  -  Pramugari Dikentot Di Kamar Mandi Cerita Dewasa Aku adalah mahasiswi disebuah universitas sw...